Share

Biang rusuh B

"Ti, katakan, apa maksudmu kesini?" Bude langsung saja bertanya.

Yu Yati berjalan mendekati bude, ia juga melihat-lihat seisi dapur. "Aku kesini, mau cari telor bebek. Si Yanti ngidam pengen telor bebek rebus. Alhamdulillah anakku bisa hamil, nggak kaya si itu, tu!" Mata Yu Yati kulihat melirik kearahku. "Si miskin, cacat dan mandul," cibir Yu Yati lagi.

Hatiku panas sekali mendengar ocehan murah dari mulut kotor itu, begitu bagganya dia akan kehamilan Yanti yang terjadi akibat pergaulan bebas, sangat miris. Suara speaker Isma semakin mendekat. Aku memilih bangkit dan menarik tangan Eis. "Ayo keluar aja, beli bubur. Enak sarapan bubur ketimbang sarapan ocehan mulut dia," bisikku pada Eis.

"Eh, si cacat mau kemana?" teriak Yu Yati.

Ku abaikan teriakan itu. Perlahan melangkah keluar menuju teras rumah L untuk beli bubur.

"Mbak, Rini! Ya Allah, Mbak Rini nggak papa?" Isma langsung menghampiriku ia melihatku sedih.

"Aku nggak papa, Isma, cuma ini tanganku lukanya lumayan, kemarin se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status