Share

Haruskah Aku menolongmu B

Aku dan Eis berpandangan. Eis mengangkat plastik berisi bubur tepat di depan wajahku.

"Pengen bubur 'kan? Nih, buat kamu aja. Hari ini, aku ngalah deh, buburnya buat kamu sama ini," ucap Eis mengelus perutku. Ia tersenyum. Aku lega akhirnya bisa makan bubur Isma.

Usai sarapan bubur, Aku mandi dan bersiap hendak kerumah Yu Santi. Dimas ikut serta kerumah Yu Santi.

Sampai disana, sudah ramai orang gotong royong menyelesaikan pembuatan rumah Nilam. Mas Bayu dan Dimas bergabung dengan bapak-bapak. Aku menuju dapur, bergabung dengan ibu-ibu.

Wajah Bude dan Nilam senang melihatku, sambutan ramah kudapatkan dari para ibu yang membantu masak disini.

"Tante Rini, selamat, ya! Akhirnya aku mau dapat ponakan baru," Nilam memelukku.

"Rini hamil?" tanya seorang tetangga Yu Santi.

"Iya, Tante Rini hamil!" Nilam antusias.

"Berarti ocehan si Yati salah itu. Dasar mulut rongsok!" umpat ibu-ibu lainnya.

Aku tersenyum kecut menanggapi ocehan mereka, lalu ikut membantu di dapur. Saat makan siang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status