Share

45. Introspeksi

Keesokan harinya, Juda berangkat ke tempat kerja dengan setengah hati. Penampilannya tidak serapi biasanya, bahkan cenderung berantakan. Membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Lebih parah ketimbang saat hari Senin kemarin digoda habis-habisan oleh rekan-rekan kerjanya. Hari ini, Juda benar-benar tidak semangat menjalani hari karena masih teringat akan perseteruannya dengan Grita dan masalahnya dengan Danis semalam yang tak ada penyelesaian.

“Lesu banget, Bu. Nggak dapet jatah dari laki lo, ya?”

Juda mengerling. “Jatah apaan? Gue nggak pernah minta jatah ke pacar gue kali. Gue bisa cari duit sendiri.”

“Maksud gue bukan jatah yang itu.”

Seketika Juda mengerti ke mana arah pembicaraan yang dimaksud. Ia berdecak malas. “Gue juga nggak pernah minta atau ngasih jatah begituan. Dosa.”

Rekan kerjanya tertawa. “Duh, Juju tuh luarnya aja yang galak, tapi dalemnya masih polos, selembut sutra.”

“Apaan sih, nggak jelas lo,” gerutu Juda.

“Kenapa sih, Ju? Sini cerita sama gue. Lo ada masalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status