All Chapters of Mr arrogant Mrs simple: Chapter 21 - Chapter 30
39 Chapters
Memerintah sesuka hati
Kini sang Direktur berencana untuk membuat kehidupan Rania di kantor menjadi lebih sulit. Entah ada hal apa sehingga Raka ingin sekali membuat hidup gadis itu menderita?   Rania terlihat sangat lelah,rasanya ia mau pingsan saja.   “Ya Tuhan,apa salah dan dosaku sehingga mendapat atasan yang Arogan seperti itu?Sungguh ia tak punya belas kasih!” ucapnya dengan wajah lesuh. Ia pun dengan perlahan menuruni anak tangga seperti semula. Betisnya terasa sakit karena sudah terlalu lama berjalan. “Ahh...rasanya aku ingin teriak pada pria sombong itu!Benar-benar aku akan jadi gila bila selalu diperlakukan seperti ini!” rintih gadis itu. Pada saat Rania pergi,Raka dengan wajah sumringah merasa puas dengan apa yang ia lakukan pada gadis yang tak berdosa itu. “Aku akan melihat sampai dimana kamu akan bertahan!Jika masih mampu menuruni anak tangga lagi,berarti tekadmu tak bisa dianggap sebelah mata!” Raka menyeringai.
Read more
Ada apa dengan Direktur?
Akhirnya Rania sampai juga di ruangan Bara sang Asisten Raka. Perangainya tak jauh beda dari sang Direktur,ia sangat dingin dan kaku. Bara juga bukanlah orang yang suka bicara banyak. Kehidupan asmaranya benar-benar tertutup seperti sang Bos.  “Ya Tuhan,sepertinya aku diberikan cobaan yang begitu berat!Aku harus menghadapi dua pria dingin dan aneh dalam kantor ini!Yang pertama adalah Direktur dan yang kedua Asistennya. Ya ampun, aku benar-benar hampir gila dan ingin menyerah saja!” keluh gadis ini sambil berjalan ke arah pintu ruang kerja Bara. Walaupun berat,ia terpaksa harus melakukan dan menjalaninnya. Apalagi Rania sudah berkomitmen sejak awal. Ia tak akan mundur sekalipun karena sudah terlanjur melangkah jauh. Tok,tok,tok. Rania mengetuk pintu. “Bolehkan aku masuk!” seru Rania dari luar. “Siapa?” tanya Bara. “Aku Rania,” jawabnya. “Masuk saja!Pintunya tak di kunci,” ucap Bara seraya menyuruh Rania masuk.
Read more
Dipermalukan oleh Raka
Suasana di dalam mobil menjadi hening. Rania tak ingin memulai percakapan karena takut salah bicara. Apalagi sang Direktur rupanya selalu mencari kesalahan gadis itu. Mustahil baginya untuk bicara lebih dulu. “Ada apa dengan gadis ini?Mengapa wajahnya kaku ketika di dekatku?Apa aku ini terlihat seperti monster yang akan memakannya hidup-hidup?” batin Raka bertanya-tanya. Kedua anak muda ini terhanyut dalam pertanyaan mereka masing-masing. Ingin mengungkapkan langsung,namun merasa gengsi. Sudah tiga puluh menit mereka dalam perjalanan,namun tak satupun dari mereka yang mau bicara. “Apa dia gengsi mau bicara duluan?Mengapa aku tak lebih dulu bertanya padanya?Ah...tidak,aku tak akan melakukan hal itu!Aku seorang pria tampan dan juga kaya,mustahil bagiku untuk bicara lebih dulu!” batin Raka seakan menolak untuk menyapa Rania lebih dulu. Dengan ekor matanya,sang Direktur mencuri-curi pandang menatap Rania. Raka tak menyadari jika gadis itu menyadar
Read more
Rania berhenti
Rania mengelus dadanya dan menahan semua rasa sakit dan malu. Sang Direktur tak menampakan sedikit pun rasa penyesalan pada gadis itu. Hatinya keras bagaikan batu. Tak hanya sampai disitu,Tuan Arogan ini sepertinya masih melanjutkan ucapannya yang tajam bagaikan mata pisau. “Mengapa kamu hanya diam saja disitu?Apa aku harus perlu mengulangi setiap ucapanku!Kau benar-benar tak mempelajari bagaimana kesalahanmu!” bentak sang Direktur sambil berjalan keluar kafe. “Tunggu,Tuan Raka!Aku minta maaf.” Lagi-lagi Rania minta maaf dengan nada memohon. Raka menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Rania. “Harus berapa kali aku katakan padamu,hah!Aku tak ingin mendengar kata maaf yang keluar dari mulut gadis sepertimu!Kau benar-benar tak belajar dari kesalahanmu!Kata maaf itu tak akan menyelesaikan masalah!Apa kamu paham!Dasar gadis bandel!” bentak Raka lagi. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju mobil. Sementara Rania masih berdiri saja disitu. Ia sea
Read more
Dia suka sekali mengancam!
Rania masih terlarut dalam khayalannya. Ia merasa ingin lari dari kenyataan ini.“Bagaimana aku bisa bertindak bodoh seperti itu?Pria arogan itu dengan bangganya mengancam dan mempermainkanku!Rania...Rania...ayo berfikirlah!Temukan ide agar kau bisa merasa lega kembali!” Rania terlihat berfikir keras.Rupanya sang Direktur tak main-main dengan ucapannya. Ia terlihat sangat geram pada Rania. Gadis ini terlihat seperti mempunyai tekanan batin.“Atau...aku akan merayunya?Apa?Merayu?Itu terdengar sangat vulgar!Lebih tepatnya, aku akan membujuknya,” Rania bicara sendiri.Gadis ini mengumpulkan segenap keberanian untuk menemui sang Direktur.“Aku harus bisa membujuknya!Itu akan terasa lebih baik. Jika melawannya sekarang,itu tak akan mungkin!Pria itu kan pandai mengancam!” Rania meyakinkan diri. Gadis ini sepertinya terlihat khawatir dengan ancaman Raka. Ia bergegas menyusul Tuan Raka.Dengan langka
Read more
Rencana di jodohkan
Kring,kring,kring. Suara alarm berbunyi. “Astaga,aku harus segera mandi dan langsung ke kantor!Aku kan punya janji dengan Tuan Arogan itu!” wajah Rania panik. Ia segera bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. Gadis ini terlihat sangat buru-buru. Ia sampai lupa mengambil handuk.Tubuhnya telah di guyur air. Setelah selesai mandi,Rania baru sadar jika ia tak membawa handuk. “Dasar ceroboh!Lalu bagaimana aku keluar tanpa handuk?Benar-benar penglupa!” keluh Rania sambil menyalahkan diri. Tanpa berfikir panjang,gadis ini terpaksa memakai baju tadi untuk menutupi tubuhnya. “Sepertinya,aku harus memakainya lagi.” Raut wajahnya kesal. Rania langsung saja memakai baju itu.Setelah itu,ia langsung mengganti pakaian seperti biasa dan apa adanya. Ia tahu,tak perlu memakai baju bagus ke kantor karena sang Direk
Read more
Dia seperti teka-teki!
Rania mendapat banyak pekerjaan dari sang Direktur. Dia tak henti-hentinya di perintah oleh Raka. “Cepat buatkan aku segelas kopi!Ingat,jangan sampai salah!” Raka menatap tajam. Seketika tatapan Raka membuatnya tunduk. Tak berani membalas tatapan mematikan itu. Sungguh sangat mengerikan,'fikir Rania.'Gadis ini pun pergi ke dapur untuk membuatkan sang Direktur kopi.“Tatapan apa yang sedang dia tunjukan padaku?Aku seakan hilang kendali memikirkan pria aneh itu!” keluh Rania sambil mencari gula dan kopi.Dia terlihat sangat kesal karena tak henti-hentinya diberi pekerjaan oleh Raka.“Bagaimana dia bisa melakukan ini pada karyawan?Dia benar-benar tak punya hati!Jika saja tak menanda tangani perjanjian itu,aku pasti sudah bahagia diluar sana!Disini sangat membosankan!” Rania menyalahkan diri.Tanpa sadar,gadis ini memasukan garam di dalam kopi. Dia terlihat sangat kesal samp
Read more
Dia sulit ditebak!
Raka tak ingin mengatakan langsung apa yang dilihatnya kemarin malam. Dia berfikir jika Rania di jemput oleh pria hidung belang seperti sebelumnya. Sang Direktur tak tahu jika Rania memiliki supir pribadi. Ia hanya tahu,bahwa Rania adalah gadis kalangan bawah dan biasa-biasa saja. Penyamaran Rania benar-benar nyaris sempurna, dari busana dan gaya berpakaian yang terlihat sederhana bisa menipu orang lain yang melihatnya. Padahal gadis ini bukanlah orang sembarangan. Ia adalah Putri Tunggal pewaris group bisnis terbesar kedua se-Asia,PT.CNN IT yang berdiri dibidang Teknologi. “Mengapa masih berdiri disini?Cepat ambilkan laporan yang ada di ruangan Bara!” perintah Raka. “Tapi...anda belum menjawabku,Tuan Raka!” Rania dengan nada memohon. “Cepat keluar dari sini dan lakukan pekerjaanmu!Jangan membuatku mengulangi ucapanku!” Raka menolak untuk menjawab pertanyaan Rania. Dengan perasaan sedih, gadis ini berusaha untuk tetap kuat mengerjakan perintah sang At
Read more
Ini perasaan apa?
Kedua mata saling menatap satu sama lain. Rania masih belum mendapat jawaban pasti atas pertanyaan yang muncul dalam benaknya. Begitu pun Raka,ia tak tahu apa yang terjadi padanya. Semua terjadi diluar kendalinya. Pria ini terlihat sangat penuh belas kasih pada Rania. Raka merasa bersalah atas perbuatan kasarnya pada gadis ini. “Hei,mengapa menatapku seperti ini?” tanya Rania canggung. Sontak saja Raka kaget. Namun pria ini sama sekali tak marah atau pun membentak Rania. Raka sadar akan kesalahannya pada gadis ini. “Maafkan aku. Bagaimana dengan kepalamu?Apa masih terasa sakit?” tanya Raka perlahan. “Apa aku tak salah dengar?Si Arogan minta maaf padaku!Sepertinya aku sedang bermimpi sekarang!Mana mungkin pria angkuh sepertinya bisa mengatakan hal itu!Tidak...Rania, kamu pasti sedang bermimpi!” batin gadis ini seakan tak percaya. “Hei,mengapa melamun?” Raka menyapa. “Aku baik-baik saja,Tuan Raka.” Jawabnya singkat. “Bagusla
Read more
Ini semua ulah Bara!
Setelah kejadian itu,sang Direktur selalu bersikap aneh. Ia tak berani menatap wajah Rania ketika bertemu.“Apa yang terjadi denganku?Mengapa aku terlihat sangat bodoh ketika bertemu wanita itu?Ah...ini benar-benar membuatku gila!Mata gadis itu,benar-benar menyihirku!Mungkin benar,dia memang penyihir para pria!” Raka semakin berfikir tak jelas.Tok,tok,tok.Ada seseorang yang mengetuk pintu.“Siapa itu?Jangan...jangan...gadis penyihir itu yang datang!” Raka seakan penuh curiga.Mengapa Raka selalu mengaitkan sesuatu hal yang terjadi berhubungan dengan Rania?Fikiran sang Direktur benar-benar kacau dan tak jelas.Walaupun dalam keadaan seperti itu. Namun,Raka tak ingin mudah terbaca gerak-geriknya oleh Rania.“Siapa?” tanya Raka.“Aku,Bara. Boleh aku masuk?” serunya yang masih ada di luar. “Masuk saja!” jawab Raka.Akhirnya,Bara langsung masuk ke ruan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status