Semua Bab Reefhitch : Echana (Her Runaways): Bab 91 - Bab 100
176 Bab
Fellow
Sepanjang perjalanan, aku sudah membayangkan kalau akan ada perbedaan signifikan dari pesta bisnis yang selama ini kami hadiri. Nyatanya, memang banyak. Yang paling mencolok adalah bahasa yang digunakan. Sebenarnya aku cukup cemas karena Kobayashi-san, wanita cantik yang dipekerjakan Zean sebagai bodyguard dan juga interpreter untukku sejak kami menginjakkan kaki di Jepang, dilarang sang boss untuk menghadiri pesta ini. Padahal, sepanjang pengamatanku, ada beberapa tamu yang didampingi penerjemah.Well, Zean memang bilang kalau aku tidak perlu penerjemah selama aku bersamanya. Namun, kalau memang begitu, bukankah itu artinya ia menyuruhku untuk menempelinya sepanjang pesta? L
Baca selengkapnya
Witness
"Kak, ke Disneyland, yuk!"Aku melirik Chris sekilas, kemudian kembali fokus menyantap sarapanku. "Sorry, not today, Brother. Siang nanti aku mau nonton pertandingan.""Baseball lagi?" tebaknya.Aku mengangguk, dan terdengarlah suara helaan napas panjang dari arah pemuda yang duduk di seberangku. Ia terdengar kecewa, tetapi aku tidak ambil pusing."Kak Eka nggak seru," oloknya tiba-tiba yang ⏤tentu saja⏤ aku abaikan. Menurutku, ia sudah cukup dewasa untuk melancong sendirian. Kalaupun ia memang per
Baca selengkapnya
Bet
Menjadi seorang kakak memang tidak mudah. Terlebih, jika menjadi kakak seorang Chris Reefhitch.Bukannya tidak bersyukur, tetapi menghadapi Chris memang agak menyusahkan. Terutama saat harus menanggapi "perhatian"-nya yang kadang ditunjukkan dengan cara yang …  agak menyebalkan. Mungkin bagi sebagian orang, membuat kesal saudaranya adalah hal yang biasa. Well, kuakui, aku pun kadang-kadang melakukannya juga untuk membalas keusilan kedua saudara laki-lakiku. Namun, aku merasa kalau aku tidak pernah melakukan hal itu sesering yang dilakukan kak Naki dan Chris terhadapku.Apakah ini efek karena DNA papa Ian yang dominan di tubuh mereka? Well
Baca selengkapnya
Missing
"Lho?"Aku menoleh, lalu menatap Chris heran. "Kenapa, Chris?"Pemuda itu menunjukkan layar gawainya ke arahku. "Tumben Kak Zean telepon aku," gumamnya ikut heran sambil mengusap lingkaran hijau ke tengah layar agar telepon tersambung. Kemudian, ia menekankan logo pengeras suara sehingga aku juga bisa mendengarkan. "Hallo, Kak.""Hai, Chris. Apakah sekarang Anna bersamamu?"Chris langsung menoleh ke arahku, dan aku langsung tahu maksudnya. "Ya, Zean. Aku di sini. Ada apa?""Anna? Do you lose your phone?"
Baca selengkapnya
That Man
Begitu kami sampai di cafe yang dimaksud, aku langsung menghubungi gawaiku dengan ponsel milik Chris. Beruntung, cafe itu sedang tidak terlalu ramai. Jadi, jika gadget-ku berdering, seharusnya tidak akan sulit untuk menemukannya.Benar saja! Dering yang familiar terdengar dari arah meja ketiga dari sudut ruangan. Hampir berlari, aku pun segera menghampiri si sumber bunyi. Tepat ketika aku berdiri di samping meja itu, aku mendapati gawaiku yang masih berdering di atas meja. Saat aku melihat layar benda itu menampilkan foto Chris yang sedang berpose hendak melempar bola basket, aku jadi semakin yakin.Well, meskipun sudut fotonya diambil dari samping dan separuh wajahnya tertutup
Baca selengkapnya
Basketball
DUK! DUK! DUK!“Chris, guard him!” titah pria tampan bertubuh tinggi yang berdiri di tengah lapangan basket. Tangan kanannya sibuk memantulkan si bola oranye, sedangkan tangan kiri yang bebas mengusap keringat di dahinya.Sayangnya, aku, yang seharusnya ikut bermain basket dengan Chris dan Adachi, malah duduk di pinggir lapangan dengan Kobayashi-san dan Reika, keponakan Adachi. Bukannya aku tidak suka duduk bersama Kobayashi-san dan Reika yang menggemaskan. Hanya, aku merasa sangat tidak adil.Awalnya, kami sudah sepakat untuk bermain two on one secara bergantian. Namun, semua rencana langsung berubah ketika Zean datang. 
Baca selengkapnya
(Not to) Lose
“Kenapa mukamu merah?” “Nggak usah ngoceh yang aneh-aneh! Sana fokus jaga si bocah!” titahku kesal pada Adachi yang masih sempat-sempatnya menggodaku. Padahal Chris baru saja menembus pertahanannya dan mencetak angka dengan dunk yang cantik.“Oh, pelukan yang tadi nggak cukup, ya?” godanya lagi yang langsung kuhadiahi lirikan tajam. Bukannya kapok atau berhenti, Adachi malah menyeringai. “Ok, Boss. Pria single yang tampan ini tidak akan mengganggu bermesraan kalian.”Sebelum aku mengomel, Adachi sudah berlari menghampiri Chris yang memantulk
Baca selengkapnya
Yours
SRUUG! "YESS!"Suara bola yang masuk dengan sempurna ke dalam ring, disusul oleh sorak gembira dari si pelempar yang masih berdiri tepat di area three point shot. Demi apa? Saat pandangan mata kami bertemu, kedua ujung bibir Chris tiba-tiba terangkat, membentuk senyum menyebalkan yang membuatku ingin segera menjitak kepalanya. Baiklah. Di satu sisi, aku sangat paham kalau ia sedang sangat gembira karena lemparan tiga angka-nya lagi-lagi berhasil. Akan tetapi, lirikan yang sarat akan olokan itu seharusnya juga bisa dikondisikan, bukan? Atau ia memang sengaja memprovokasi amarahku aga
Baca selengkapnya
Her Call
Seketika, kakiku berhenti melangkah. Kemudian, aku menoleh, dan menatap Zean seolah pria itu baru saja mengatakan hal yang tidak masuk akal."Aren't you mine already?"Biasanya, jika Zean mengatakan hal cheesy seperti tadi, aku cenderung memberikan respon datar atau dingin. Pertanda bahwa aku ingin ia segera berhenti mengatakan hal menggelikan yang terdengar seperti omong kosong itu. Namun, kali ini berbeda. Kalau Zean mengira aku akan kalah dengan jokes cheesy-nya, ia salah besar. Setelah bertahun-tahun ia gombali dengan topik yang kurang lebih sama, mana mungkin aku tidak kebal, 'kan? 
Baca selengkapnya
Anxious
“Apalagi, dia juga yakin banget kalau Kak Eka belum sadar kalau ponselnya Kakak hilang. Padahal, Kak Eka pasti sudah tahu, kan ya?"EH! Sial! Kenapa tebakan Lucas tepat sasaran?"I-iya, dong! Kalau nggak, mana mungkin sekarang aku yang angkat teleponmu, ya kan? Hahaha," jawabku spontan lalu tertawa hambar.Well, yang penting sekarang, saat Rere bertanya, aku sudah tahu kalau ponselku memang sempat hilang, 'kan? Berarti, aku tidak berbohong, 'kan? "Humph!"Seketika, aku langsung menoleh ke arah asal suara yang seperti sedang menahan tawa. Benar saja. Chris sedang menatapku sambil tersenyum jahil. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status