Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 151 - Bab 160
1073 Bab
152. Rencana Yang Gagal
Jo hanya bisa menunduk mendengar ucapan teman-temannya. Ia sungguh menyesal telah hadir di acara reuni kali ini.Gaun yang ia beli untuk menghadiri acara khusus ini ternyata harus dikotori oleh teman-temannya.Perlahan ia pun mulai beringsut dan mencari sosok suaminya untuk segera pulang."Nicko dimana ya?" gumamnya sambil matanya berkeliling mencari sosok laki-laki bertinggi enam kaki yang datang bersamanya."Kau mau mencari sopirmu ya?" tanya Sabrina tiba-tiba menghalangi jalannya."Dia suamiku, jangan berkata seperti itu!" kata Jo dengan kedua mata yang membulat.Namun protes yang diajukan olehnya ternyata malah menjadi hiburan bagi Sabrina dan juga antek-anteknya. Mereka berdiri menghalangi Jo dan kembali merundungnya."Ternyata roda memang berputar, dulu kau adalah putri di sekolah, tapi sekarang nasibmu tak ada apa-apanya. Kau tak lebih dari duri dalam daging yang merusak kenikmatan," cibir Sa
Baca selengkapnya
153. Ucapannya pun Terbukti
Dengan langkah anggun bagaikan di atas catwalk, Sabrina Collins melangkah menuju panggung. Wanita berambut pirang ini pun mengambil mic yang ada di atas panggung dan menyalakannya.Sambil tersenyum, ia pun melirik ke arah Jo yang tampak berusaha untuk maju dan mencegahnya."Sa ... Sabrina kau mau apa?" pekiknya sambil mencoba melangkah maju. Namun sayang kedua antek Sabrina menahan tubuhnya yang ramping."Kau diam saja di sini, Sabrina akan memberi pengumuman penting," kata Loren sok tahu.Kelompok Cheerleader itu sudah berencana untuk mengadakan acara lelang dan hasilnya akan disumbangkan untuk kemanusiaan. Namun dalam hal ini, yang menjadi barang lelangan adalah kencan semalam dengan Josephine.***Nicko berjalan menyusuri koridor setelah meninggalkan toilet pria. Membiarkan pemuda-pemuda sombong itu memperbaiki penampilan mereka yang tampak acak-acakan akibat gagal mengeroyoknya."Raymond,
Baca selengkapnya
154. Mempermalukan Jo
"Ehem!" Sepertinya Sabrina sengaja berdehem di depan mic yang menyala. Ia ingin mendaptkan perhatian dari seantero ruangan."Maaf mengganggu keasyikannyannya teman-teman," katanya mengawali. Membuat suasana yang tadinya riuh karena saling mengobrol pun mendadak hening.Sementara di salah satu sudut ruangan, Cindy dan Loren tampak memegangi tangan Josephine. Mereka berpura-pura menggandeng agar tak ada yang mengerti kalau tengah menahan si kapten cheerleader."Apa yang direncanakan kalian?" tanya Jo."Sudah kau diam dan ikuti saja permainan Sabrina, nanti kau pasti akan berterima kasih kepadanya. Dia seorang sahabat yang sungguh luar biasa peduli," kata Cindy mencoba menutupi rencana Sabrina.Jo cuma bisa menundukkan kepala dan menyembunyikan rasa malu. Semenjak tadi perasaannya tidak enak. Ia menduga akan ada sesuatu yang tidak baik terjadi padanya.Gaun pastelnya yang terkena noda minuman sudah cukup memb
Baca selengkapnya
155. Sabotase
Mic yang awalnya berada di depan Sabrina pun direbut tiba-tiba. Tentu saja hal ini membuatnya geram sampai-sampai ia menghentakkan kaki seperti anak kecil. Sementara pengunjung yang lain hanya saling pandang."Terima kasih untuk kesempatannya Nyonya Sabrina Collins atau Sabrina Dalton. Sungguh suatu kehormatan bisa berada di sini dan menyampaikan niat mulia dari suami Anda dan juga ketiga sahabatnya."Apa yang diucapkannya tentu membuat Sabrina semakin kesal dan mencoba untuk merebut mic nya kembali. Namun pemuda yang merebut mic justru bertingkah elegan. Menutupi pengeras suara itu dengan tubuhnya yang bidang bak seorang penyanyi profesional yang tengah melakukan performa.Saat itulah kepala Jo terangkat perlahan. Suara itu, sangat ia kenal,.dan ia tahu pasti akan ada sesuatu yang terjadi di luar dugaan. Perlahan senyum pun mulai terkembang di wajah ayunya, sambil berseru, "Nicko!"Saat itulah keempat laki-laki yang membawa Nicko
Baca selengkapnya
156. Ada Kuncinya Kan?
Jo menarik lengan suaminya saat mendapati kedua teman sekolahnya berdiri di samping Rolls Royce milik Kyle Brenan. Tentu Istri Nicko takut kalau-kalau mereka merusak mobil mewah itu."Sayang, bagaimana ini," tanya Jo yang terlihat sangat khawatir."Tenang saja," bisik Nicko."Bagaimana jika mereka menggoresnya? Gajiku takkan cukup untuk mengecatnya.""Tenang saja mereka tak akan berani. Ayo kita mendekat ke sana," ajak Nicko menggandeng tangan sang istri untuk mendekat pada mobil yang mereka bawa.Saat itu semua tampak berdecak kagum saat mendapati ketiga perempuan itu di sana. Tak lupa Brenda Walsh si gadis berkacamata mengambil gambar mereka dan mengunggahnya."Mobil milik siapa ini?" tanya mereka.Sabrina mengambil napas dalam-dalam dan menghadap ke arah mereka lalu berkata, "Tentu saja ini milik suamiku."Dagu runcing Sabrina sedikir mengarah ke atas. Jemarinya yang lentik men
Baca selengkapnya
157. Rasakan!
"Ayo Sabrina, kami ingin sekali melihatnya!" teriakan-teriakan itu masih terdengar jelas di telinganya.Pelan-pelan Sabrina membuka tas tangannya, berpura-pura mencari kunci mobil dalam tasnya. Wanita bergaun biru laut itu melirik ke arah suaminya yang tampak sibuk dengan telepon genggam di telinganya.Sepertinya apa yang dilakukan oleh Erick Dalton hanyalah sebuah pengalihan agar tidak mendapat desakan yang sama seperti istrinya. Atau mungkin berpura-pura tidak tahu agar semua lupa akan mobil mewah ini."Oh maaf, suamiku yang memegang kuncinya, dan dia sedang sibuk mengurus pekerjaannya. Kalian lihat kan sedari tadi ia tak berhenti menerima telepon," katanya yang malah membuat Nicko tertawa meremehkan."Dia menerima telepon, atau berbicara sendiri," sindir Nicko yang membuat Sabrina beserta teman-teman dekat Erick naik pitam."Hei jangan sembarangan bicara kau!" seru Kevin Stoner yang memang menyimpan dendam pada suam
Baca selengkapnya
158. Dugaan Tentangnya
Semua masih mematung saat mobil mewah itu meninggalkan teman-teman Josephine. Tak seorang pun mengira kalau Rolls Royce yang terparkir tadi adalah milik suami Josephine.Lagi-lagi kasak-kusuk pun terdengar. Namun kali ini mereke membicarakan tentang mobil milik suami Jo. Tentu saja mereka semua penasaran dengan siapa suami Jo sebenarnya.Sangat aneh memang, jika sebelumnya pemuda itu diketahui membawa van yanh butut dan sekarang berubah menjadi Rolls Royce. Hanya ada dua kemungkinan penyebab perubahan itu.Pertama, suami Josephine sebenarnya seorang konglomerat yang nyentrik. Kedua suami Josephine adalas seorang sopir pribadi dari seorang yang sangat kaya."Hmm sungguh aneh, kemarin dia pakai van butut, kenapa sekarang jadi mobil mewah? Apa jangan-jangan suami Jo menyewa mobil," celetuk salah seorang."Kau ini ada-ada saja, mana mungkin suami Jo menyewa mobil. Menurutku dia sopir pribadi dari keluarga kaya," tambah yan
Baca selengkapnya
159. Pengganggu Di Tengah Kegembiraan
Jo tak bisa menahan tawa di dalam mobil mewah suaminya. Apa yang baru saja dialami sukses mengocok-ngocok perutnya. Meskipun sebelumnya sempat terjadi hal yang kurang menyenangkan."Kau ini bisa saja membalikkan keadaan Sayang," puji Josephine pada suaminya yang mengemudi dengan santai."Sudah kukatakan, aku tak akan membiarkan seorang pun menertawaimu Sayang," kata Nicko.Kembali pasangan muda itu tertawa lepas. Jo masih mengingat betul perubahan ekspresi wajah Sabrina saat suaminya mengemudiakan mobil."Kau lihat kan bagaimana wajah Sabrina saat melihatmu menyalakan mesin? Di terlihat sangat tegang dan wajahnya sungguh memerah. Berbanding terbalik saat dia mencoba merundungku tadi. Saat itu ia terlihat begitu cantik dan anggun," kata Jo dengan berapi-api. Namun Nicko hanya mengernyitkan dahi melirik istrinya."Oh ya? Aku tak melihat perempuan cantik selain kau," balas Nicko yang membut Josephine semakin bersemu merah
Baca selengkapnya
160. Kecurigaan Jo
Josephine kembali nendengus setelah mendengarkan pertanyaan suaminya. Kemudian tersenyum dan berharap suaminya bisa memberikan ketenangan seperti biasanya."Damian meneleponku, dan seperti biasa ia menghinaku," kata Josephine."Hmm biar kutebak! Ia pasti memintamu untuk merayu seorang laki-laki kan?"Jo pun mengangguk lalu kembali pada suaminya."Ya, dan kali ini aku diminta untuk mereayu direktur Richmond untuk kepentingan mereka."Perempuan berambut lurus ini pun menceritakan apa yang membuat dirinya dipanggil menemui Nenek Elizabeth. Juga desakan-desakan yang terus menuerus diterima olehnya."Hmm jadi mereka ingin kau datang ke Group Richmond dan menemui direkturnya agar memberi kelonggaran. Bahkan menyuruhmu untuk menemui direktur Richmond dan merayunya?" tanya Nicko memastikan."Ya, itu benar."Nicko menyeringai dan tertawa saat mendapati pernyataan istrinya. Terlebih saat pe
Baca selengkapnya
161. Gossip Girl Failed
Suasana restoran sudah mulai sedikit tenang. Para peserta reuni telah berkumpul di meja bundar sambil menikmati sajian makan siang di Restoran Cantaloup. Insiden Rolls Royce tampaknya sudah tidak menjadi pemberitaan yang hangat bagi mereka. Terlebih tak ada yang menggoreng berita tentang mobil mewah suami Josephine.Meskipun begitu, masih saja ada yang membatin tentang kejadian barusan. Adalah Brenda Walsh, wanita single berkacamata yang dikenal dengan sebutan Gossip Girl.Brenda tampak merenung sejak tadi, tangannya mencengkeram peralatan dengan kuat seolah ia tengah menahan amarah. Sesekali gadis itu melirik ke arah Michael Van Basten yang masih bercengkrama dengan teman-temannya."Sial, gara-gara ulahmu aku jadi kehilangan berita besar," pikirnya.Beberapa waktu lalu saat kehebohan Rolls Royce tengah berlangsung. Semua alumnus mencoba untuk mendekat dan memastikan siapa pemilik mobil itu. Sayang, Micha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
108
DMCA.com Protection Status