All Chapters of Terpaksa Menikah karena Wasiat: Chapter 61 - Chapter 70
133 Chapters
Sisi Diaz yang Menyeramkan
Mila tidak pergi ke mana-mana, tetapi ia dalam situasi yang sulit untuk melarikan diri. Secara tiba-tiba Kiara dan Yuri menyergapnya di depan toilet dan mereka membawanya masuk lift.Mila menahan keinginan melawan mereka sebab mengingat perkataan Dokter Rio dan Diaz. "Gue pasti bisa. Tahan sebentar, Mila. Diaz atau Vio pasti temuin lo... " Kedua tangan Mila dicekal mereka yang berdiri di sisinya. Kiara melirik Mila. "Lo kuat juga bisa tahan naik lift.""Gue lebih gak tahan liat lo berdua," jawab Mila."Lo punya keberanian sekarang," sindir Yuri."Lo gak akan bisa lupain kenangan kita... " Kiara menertawakan Mila yang hingga kini berusaha kuat walau kakinya gemetar. "suami lo bahkan nemuin gue dan ngancam segala. Dia pikir, gue takut."Mila menekuk lututnya hingga bersentuhan dengan alas elevator dengan lengan yang masih dicekal mereka. Keringat dingin sudah membasahi wajahnya, Mila ingin segera keluar."Diaz... " Mi
Read more
Melindungi Keluarga
Tengah malam disaat yang lain sudah terlelap, Vio menantikan Diaz keluar kamar untuk minum, terhitung 1 menit dari sekarang.Diaz dengan rambut apa adanya tanpa dibuat model saat bekerja dan piyama berwarna biru gelap mengkilat keluar dari kamar sesuai prakiraan Vio. Sandal selop berwarna hitam yang sudah seperti warisan Sang Ayah masih digunakan walau kebesaran beberapa centi."Lo ngelakuin persis 8 bulan yang lalu," singkap Vio.Diaz berhenti tidak jauh di belakang sofa yang diduduki Vio. "Kenapa? Kamu kangen masa-masa itu?" sindirnya.Tatapan tidak suka melayang untuk Diaz. "Sama sekali nggak," sangkalnya. "Lo harus berterima kasih karena gue gak bilang Mila tentang apa yang lo lakuin ke Kiara."Diaz menunduk, menurut untuk berterima kasih pada adiknya. "Hm, terima kasih banyak Vio Prayoga." Melihat Diaz semudah itu mengatakan terima kasih namun langsung pergi kurang membuat Vio puas. Dia beranjak menghampiri kakaknya yang menuang a
Read more
Mila Menyelamatkan Nyawa Seseorang
Sekian lama, akhirnya mereka bisa kencan. Mila dengan Diaz bersama Stephen dengan Kenzie memutuskan untuk makan malam di restoran tak jauh dari kantornya. Diaz merasa canggung karena ada yang tidak dia kenal, yaitu kekasih baru Stephen yang dideklarasikan melalui pesan singkat dan dikirim ke Mila sebagai perkenalan diri.Mila mengamati waitress yang menghidangkan makanan namun pengunjung diam seperti patung museum. Sesudah waitress pergi, Mila mengajak bicara Kenzie agar dia tidak terasingkan selama pertemuan."Stephen ngirim gue biodata lo, bagus."Inilah sebabnya Diaz tidak merangkap jadi Account Manager dalam silsilah jabatan PFWorld. Diaz takut kliennya perempuan dan jadi canggung seperti ini, sulit mengeluarkan pendapat.Stephen tersenyum lebar menanggapi ucapan Mila. Dia sangat jujur dalam segala aspek, kepribadian yang bagus.Kenzie melempar senyum manisnya pada Mila. "Kita baru pacaran 1 pekan. Aku kaget tiba-tiba diajak double date sama ka
Read more
Mila Masih Hidup
Stephen dan Kenzie menunggu di depan UGD penuh kecemasan. Kenzie menyalahkan dirinya sendiri karena tidak hati-hati, namun Stephen berusaha menjelaskan kalau ini bukan salah mereka, melainkan pengemudi tak beretika itu.Stephen bertambah frustasi ketika ponsel mereka bergantian berdering dari Meida dan Fila. Dia ingin memberitahu mereka tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Sekarang pukul 11 malam, beberapa menit lalu dokter yang menangani Diaz memberitahu bahwa dia sangat terpukul melihat istrinya hingga dibius sementara. Mereka tidak bisa bayangkan bagaimana keadaan Diaz jika dia terbangun tanpa pengaruh bius itu dan melihat Mila di dalam satu ruangan."Gimana kondisi Mila, aku khawatir dia kenapa-kenapa." Kenzie merapalkan doa disaat-saat gentingnya situasi supaya Mila melewatinya semuanya agar dia bisa meminta maaf."Mila pasti baik-baik aja. Dia bakal sadar dan marahin dokternya karena kelamaan di rumah sakit." Stephen mengusap bahu Kenzie a
Read more
Meminta Pelukan
Mila mengibaskan tangannya di depan wajah sebab menangis menonton drama jepang yang mengharukan.Diaz sampai ketiduran di samping Mila karena menunggu ponselnya dikembalikan. Akibat kecelakaan 2 hari yang lalu, ponsel Mila harus diurus supaya berfungsi.Mila menepuk-nepuk wajah Diaz tanpa melihatnya. "Bangun, Diaz. Gue haus."Diaz menahan tangan Mila karena menepuk tidak pakai perasaan. Setelah mengambil air minum, dia berkata ingin keluar mencari udara segar. Diaz melarang Stephen dan Kenzie datang karena takut menyita waktu bekerja mereka. Lagipula Mila tidak perlu dikhawatirkan, dia akan sehat setelah makan banyak."Jangan keluar, gue sendirian di sini." "Kamu juga cuekin saya."Diaz yang berada di ambang pintu ragu akan mendatangi Mila atau tidak. Istrinya minta ditemani tetapi enggan sekadar berbincang agar Diaz dianggap manusia normal.Mila meletakkan ponsel Diaz di nakas lalu menarik selimut hingga menutup seluruh tubuhny
Read more
Hati yang Mati
Diaz keluar dari mobilnya dan melihat sosok gadis yang duduk di kursi roda dan di sampingnya adalah asistennya yang membantu Monica melanjutkan hidup.Monica Prayoga adalah anak tunggal dari adik ayah Diaz. Sejak usia sepuluh tahun kakinya lumpuh disebabkan tertimpa reruntuhan gempa bumi, orang tuanya tidak ada yang selamat, hanya Monica. Keluarganya sempat tinggal di Kalimantan untuk menjalankan bisnis, tetapi setelah gempa bumi Monica dipindahkan ke Kepulauan Seribu dengan persetujuan Dani yang tak lain ayah Diaz. Selama itu, Monica mengasingkan diri tanpa kenal tetangga atau pun teman.Gadis manis yang mempunyai lesung pipi dan mata lebar berada di teras melihat bunga-bunga yang bermekaran dari jauh, bukan menunggu Diaz. Baginya, berada di keluarga ini membuat hidupnya kian sulit.Diaz menghampiri dan menyapanya. Monica menyuruh asistennya untuk istirahat di ruang tamu."Lo beneran kecelakaan?" sarkas Monica melihat Diaz dari bawah sampai atas tanpa ek
Read more
Dua Pangeran Baik Hati
Diaz menggendong Mila keluar dari mobil, sedangkan Vio mengeluarkan kursi roda untuk digunakan Mila sementara sampai kondisinya membaik.Vio malas baru sampai sudah melihat Monica bersama asistennya di depan teras sedang berbincang. Eric pasti tertekan menempel dengan Monica yang tak berperasaan dan kejam.Monica menyunggingkan senyum tipis melihat tiga orang keluar namun salah satunya duduk di kursi roda sepertinya.Diaz punya sopan santun, sebelum mengabaikan Monica dan membubuhkan kebencian lebih banyak, dia membawa Mila padanya untuk diperkenalkan. Vio sudah jelas tidak mau melihat Monica, apalagi bicara."Monica, ini Mila."Mila tersenyum, Vio sudah memperingatkannya agar tidak mengulurkan tangan saat pertama bertemu. Monica tidak suka uluran tangan siapa pun selain Eric.Dilihat-lihat, Monica memang lebih mengerikan dibanding Mila. Ia harus hati-hati, kalau tidak menjaga emosi, bisa dimakan hidup-hidup olehnya.Diaz memperkenalk
Read more
Kesetiaan Eric untuk Monica
Dalam hal berpindah tempat yang berjarak dekat Mila masih bisa pegangan benda lain. Kalau Monica memang harus dipindahkan dengan cara spesial, beruntungnya Eric begitu menyayanginya dan penuh kasih sayang."Selamat makan." Mila langsung mengatakan sebab sudah lapar melihat banyak makanan.Monica melihat Eric berdiri di sampingnya seperti pengawal. "Duduk," suruhnya melirik kursi di sebelah yang kosong.Eric duduk setelah melihat Diaz mengangguk. Jika Monica bicara maka harus segera dilaksanakan, begitulah caranya menunjukkan kepedulian.Monica ikut makan bersama mereka sebab Eric membeli makanan dari luar, bukan buatan rumah. Dia sekarang saling tatap dengan Vio. Perempuan tua itu pasti terganggu dengan kehadirannya, secara merasa tersaingi dengan adanya kepribadian yang lebih kejam.Vio beralih melihat Mila dan Meida yang saling senyum dan memberikan lauk untuk dimakan. Sekilas dia berpikir ingin mengulang waktu menikmati kebersamaan saat masih le
Read more
Dugaan Vio Terhadap Diaz
Diaz turut melakukan kesalahan yang mengakibatkan terenggutnya dua nyawa. Sehari sebelum terjadinya gempa bumi di Kalimantan, orang tua Monica akan mengadakan peletakkan batu pertama dalam sebuah proyek pembangunan rumah susun 6 tingkat. Diaz harusnya berada di sana untuk mendukung mereka, tetapi dia tidak hadir dengan alasan periklanan yang dipimpin Dani sedikit kacau. Media juga berdatangan mempertanyakan kesalahan apa yang membuat saham PFWorld turun drastis. Dani diprotes pemegang saham dan direksi hingga hampir turun jabatan. Sebelumnya peletakkan batu pertama di Kalimantan akan dihadiri mereka sebab jadwal orang tua Monica bentrok dengan pertemuan di Pulau Sembilan.Secara mendadak Diaz memberi kabar pada mereka bahwa dia dan Dani tidak bisa ke sana malam itu sebab perusahaan bermasalah. Orang tua Monica memahami mereka dan berjanji akan menggantikan dengan perjanjian khusus sebagai keluarga.Monica tidak bodoh, dia mungkin mendengar percakapan merek
Read more
Perkataan yang Bertolak Belakang
Tidak ada yang mengenal Diaz lebih baik dari Vio. Hubungan saudara mereka diwarnai dengan pertengkaran setiap hari dan prasangka buruk satu sama lain. Ada satu hal yang mengusik Vio. Apakah kali ini Diaz bersungguh-sungguh mencintai Mila? Semua pihak keluarga tahu seberapa besar Diaz mencintai Irene sejak lama dan pengorbanannya hingga membuat mereka naik darah. Masih menjadi pertanyaan pula adakah sebab lain yang membuat Diaz menyetujui perjodohan dari Dani dan Raffa. Jika ada, Vio penasaran alasannya.Mila sendiri masih memperhatikan Diaz yang tumben duduk di kursinya dengan tatapan kosong menghadap monitor yang mati.Sejujurnya, Mila mendengar ucapan Vio. 'Tapi gak menutup kemungkinan, Diaz gak ikut rugi karena proyek rusun 6 tingkat punya orang tua Monica dan dia gak jadi mati' . Mengapa dia berbicara seolah-olah Diaz yang merasa diuntungkan dalam kejadian itu? Segalanya masih semu jika Diaz tidak ikut angkat suara. 'Dia sama sekali gak ik
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status