All Chapters of Pesona Cinta Sang CEO: Chapter 11 - Chapter 20
55 Chapters
Chapter 10
Dua Minggu sudah kejadian itu berlalu, tetapi Salsa dan Dewa masih saja saling diam. Keduanya terlihat enggan dan canggung saat bertatap muka, bahkan Salsa sering menghindar jika berhadapan dengan sang suami. Hari ini Salsa sengaja datang ke kantor lebih awal, bahkan wanita itu memilih untuk naik taksi dibandingkan berangkat bersama dengan suaminya.Setibanya di kantor, Salsa bergegas untuk masuk ke ruangan. Ia ingat jika ada banyak berkas yang harus ia periksa sebelum diserahkan pada Dewa. Salsa berjalan menuju lantai empat puluh di mana ruangan Dewa berada. Namun langkahnya terhenti saat ada suara yang memanggilnya. Dengan terpaksa Salsa menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara tersebut."Bu Sinta. Mati aku," batin Salsa saat melihat jika ibu mertuanya itu yang sudah memanggilnya."Ikut aku." Sinta menarik tangan Salsa dan membawanya ke toilet."Jadi benar, kamu bekerja di sini?!" tanya Sinta dengan menahan amarahnya."I-iya, maaf kala
Read more
Chapter 11
Setibanya di RS, Salsa segera ditangani oleh dokter, sementara itu Dewa menunggu di luar. Pria berlesung pipi itu terus saja mondar-mandir dengan perasaan yang entah. Dewa berharap semoga tidak terjadi apa-apa dengan sang istri, ia merasa bersalah karena dirinya, Salsa harus seperti ini. Andai saja Dewa bisa lebih tegas, pasti kejadian ini tidak akan terjadi.Selang beberapa menit, seorang pria datang, yang tak lain adalah Reno. Sahabat sekaligus orang kepercayaan Dewa, ia sengaja menghubunginya karena hanya Reno yang tahu tentang pernikahan itu. Dewa memang sudah menceritakan tentang pernikahannya dengan Salsa, karena ia percaya Reno tidak akan membocorkan rahasia sebelum waktunya tiba."Dewa, bagaimana keadaan Salsa?" tanya Reno, ia juga terlihat panik.Dewa menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu, Ren. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Salsa."Reno menepuk pundak Dewa. "Sabar ya, kita do'akan saja semo
Read more
Chapter 12
Dewa masih berada di resto, ia terus memperhatikan Viola yang nampak begitu kesal dengan apa yang ia katakan. Dewa berharap dengan seperti itu, Viola berhenti untuk mengejar-ngejar dirinya dan mau membatalkan perjodohan itu. Dewa sangat paham bagaimana sikap wanita berhidung mancung itu. Dia adalah tipe wanita yang tidak mudah menyerah.Tiba-tiba saja handphone Dewa berdering, dengan segera ia mengeceknya. Setelah dicek tertera nama Salsa di layar ponselnya. Takut ada yang penting Dewa pun segera mengangkatnya.[ Sayang ada apa ][ Dasar pembohong, katanya mau pergi ke kantor. Tapi nggak tahunya lagi berduaan dengan wanita lain ]Tut, tut, tut, belum sempat Dewa menjawab tiba-tiba sambungan telepon terputus. Ia bingung kenapa tiba-tiba Salsa menelepon dan bicara seperti itu, apa mungkin istrinya itu mengikutinya. Namun itu tidak mungkin, jelas-jelas saat Dewa pergi Salsa ada di apartemen. Pikiran Dewa menjadi
Read more
Chapter 13
Pesona Cinta Sang CEOEpisode 13Setelah capek bertengkar kini keduanya sama-sama duduk. Dewa terlihat tengah sibuk dengan ponselnya sementara Surya terlihat mengatur napasnya yang terasa sesak akibat adu mulut tadi dengan cucunya sendiri. Sesekali Surya melirik Salsa yang sedari tadi duduk tanpa mengeluarkan sepatah suara. Pletak, Surya memukul meja yang ada di hadapannya, hal itu membuat Dewa terkejut."Kakek apa-apaan sih, kurang kerjaan banget," ujar Dewa sedikit kesal."Kamu yang apa-apaan, kakeknya datang bukannya di bikinin kopi, ini malah dianggurin. Dasar cucu durhaka," ungkap Surya. "Gula mahal, Kek. Jadi jangan minta kopi." Dewa bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja tempat untuk membuat kopi."Dasar pelit, sama kakeknya sendiri saja perhitungan," batin Surya. Ia tidak habis pikir bisa-bisanya diberi cucu seperti Dewa.Saat Dewa tengah si
Read more
Chapter 14
Pesona Cinta Sang CEOEpisode 14Hari ulang tahun Dewa telah tiba, saat ini keduanya sudah dalam perjalanan menuju rumah ibunya. Salsa nampak cantik dengan gaun panjang tanpa lengan berwarna merah. Rambutnya yang panjang tergerai indah, sementara itu Dewa semakin tampan dengan tuxedo berwarna hitam. Sesekali pria berlesung pipi itu melirik wanitanya yang duduk di sebelahnya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Dewa, ia merasa melihat sang istri tengah gelisah."Em. Aku takut, Om. Aku takut kalau .... ""Jangan takut, percaya sama aku." Dewa menggenggam tangan Salsa, membuat wanita itu merasa lebih tenang.Salsa tersenyum, walaupun dalam hatinya masih saja merasa takut dan juga khawatir. Jujur, Dewa pun demikian, ia juga khawatir jika nanti keluarganya tidak menerima Salsa sebagai bagian dari mereka. Namun, Dewa tidak memperpedulikan hal itu, karena apapun yang terjadi. Ia tidak akan pernah men
Read more
Chapter 15
Pukul tujuh Dewa sudah siap dengan baju kantornya. Saat ini pria berkemeja putih itu tengah berdiri di depan cermin sembari mengikat dasi. Sementara itu, Salsa juga tengah bersiap-siap, sejujurnya Dewa melarang sang istri untuk ke kantor. Namun Salsa tetap kekeh, rasanya bosan jika tidak ada aktivitas."Sudah siap?" tanya Dewa."Sudah, Om." Salsa berjalan mengambil jas Dewa, lalu memasangkannya di tubuh kekar suaminya itu."Ya sudah ayo." Dewa menarik tangan Salsa, keduanya pun bergegas keluar dari kamar.Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju kantor, Salsa memilih untuk melihat ke luar jendela. Sementara Dewa lebih fokus untuk menyetir, tetapi kejadian semalam masih saja menari-nari di benaknya. Rasanya ia tidak percaya jika harus kehilangan Salsa dan menikah dengan wanita yang sama sekali tidak ia cintai."Om, ingin punya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Salsa, hal itu sontak membuat Dewa terkejut."Maksud kamu." Dewa menoleh den
Read more
Chapter 16
Waktu terus bergulir, tidak terasa dua bulan sudah setelah kejadian tidak menyenangkan di kantor Dewa. Kejadian yang tidak akan pernah terlupakan, di mana rahasia yang sudah tersimpan rapat tiba-tiba terbongkar tanpa adanya rencana. Nasi sudah menjadi bubur, Salsa hanya bisa berdo'a yang terbaik untuk ke depannya. Bangkai akan tercium meski sudah ditutup serapat mungkin.Sekarang Salsa semakin aktif bekerja di kantor suaminya itu. Dewa pernah mengusulkan untuk berhenti, tetapi wanita yang suka bertindak ceroboh itu menolak. Ia ingin tetap bekerja di kantor, walaupun nanti tidak akan mendapatkan gaji, hal itu tidak menjadi masalah. Dan mau tidak mau Dewa menuruti keinginan istri kecilnya itu. Asal Salsa bahagia, dewa juga ikut merasa bahagia.Hari Minggu ini, Salsa memilih untuk berdiam diri di apartemen, rasanya ia sangat malas untuk bergerak. Sementara Dewa saat ini tengah ada urusan dengan kliennya, awalnya Dewa mengajak sang istri untuk i
Read more
Chapter 17
Dengan cepat Salsa mengambil tisu untuk mengelap jas suaminya itu. "Maaf ya, Om aku nggak sengaja."Awalnya Dewa ingin marah, tetapi saat melihat wajah Salsa pucat, ia mengurungkannya. Pria berlesung pipi itu memperhatikan sang istri yang terlihat berbeda. Dewa memilih untuk melepas jasnya, dan juga kemejanya, Salsa yang melihat itu seketika terkejut. Pikiran Salsa benar-benar sudah kemana-mana, entah apa yang ada di otaknya itu."Om mau ngapain? Masa iya pagi-pagi mau .... " ucapan Salsa terhenti saat Dewa menyentil keningnya cukup keras."Mau apa? Jangan mesum tuh otak," potong Dewa, sementara Salsa hanya tersenyum.Setelah melepas jas dan kemejanya Dewa berjalan keluar untuk mengambil kemeja yang bersih. Salsa pun ikut keluar, sementara Dewa terlihat tengah memakai kemejanya. Wanita dengan balutan dress berwarna biru itu memilih untuk duduk di pinggiran ranjang. Perutnya masih saja terasa tidak enak, seperti diaduk-aduk. Sekilas Dewa memperhatikan mimik wa
Read more
Chapter 18
Setelah meeting selesai, Dewa bergegas keluar dan masuk ke dalam ruangannya. Pria berlesung pipi itu membuka pintu ruangan, ia mengedarkan pandangannya, tetapi sosok istrinya tidak ada. Dengan sedikit panik Dewa masuk ke dalam dan mencarinya ke kamar mandi, tapi hasilnya nihil. Setelah itu ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi nomor Salsa. Namun tak ada jawaban."Salsa, kamu di mana, kenapa pergi nggak bilang-bilang," gerutu Dewa dengan sedikit kesal, tetapi juga khawatir.Setelah itu Dewa menelpon ke rumah, berharap sang istri sudah pulang. Dan benar saja Salsa sudah berada di rumah, tetapi yang membuat Dewa khawatir adalah, istrinya pulang dengan keadaan menangis, tanpa pikir panjang Dewa bergegas keluar dari ruangannya. Ia akan segera pulang ke rumah untuk melihat jika sang istri baik-baik saja.Dewa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia khawatir jika Salsa sampai berbuat yang tidak-tidak. Sesekali Dewa menghubungi nomor Salsa, tetapi tidak
Read more
Chapter 19
#Gairah_Cinta_Sang_CEO( Pernikahan Tersembunyi Dewa_Salsa )Episode_19Kini mereka berdua tengah bersiap-siap untuk pergi, Dewa sudah membujuk istrinya agar mau mengurungkan niatnya itu. Namun, Salsa tetap kekeh untuk beli pempek ke Palembang langsung. Setelah siap Dewa dan Salsa beranjak keluar dari kamar, keduanya berjalan menuju garasi untuk mengambil mobil. Salsa menunggu di teras, sementara Dewa tengah mengambil mobil."Mas tunggu!" teriak Salsa, seketika Dewa menghentikan langkahnya."Ada apa?" tanya Dewa."Pempeknya nggak jadi, Mas. Beli rujak aja," ujar Salsa, ia berjalan menuju pintu gerbang, di mana penjual rujak keliling tengah berhenti di tepi jalan.Dewa menghela napas, sabar itu yang harus ia lakukan. Kelakuan Salsa benar-benar menguji kesabaran Dewa, untung cinta kalau enggak pasti Salsa sudah di kirim ke kutub Utara. Setelah itu Dewa memutuskan untuk menghampiri sang istri yang tengah membeli rujak. Pria berkemeja navy it
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status