Semua Bab Tamming The Jerk Billionare: Bab 61 - Bab 70
84 Bab
Jangan Ikut Campur!
"Aku akan melindungimu!" Suara bariton di hadapannya mengejutkan netra Adley dan langsung berdiri terkejut ketika melihat sesosok pria dengan kacamata hitam, jaket kulit serta sepatu boot warna hitam berdiri tegak di hadapan Adley.  "P--Pak!?" Adley masih tak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas kehadiran Ignacio di tempat itu. Potongan balok kayu panjang masih ia pegang di tangannya, bukti bahwa Ignaciolah yang telah memukul pria yang mengikuti Adley sejak tadi. "P--Pak!" ucap Adley tak percaya. "Apa yang pernah kuajarkan padamu tentang pertahanan, hah!?" Teriak Ignacio kencang dan membuat Adley mengendikkan kedua bahunya karena terkejut. Adley tertunduk. Dia sama sekali tak menyangka jika sang pimpinan, Harlyn Ignacio akan turun tangan membereskan kekacauan yang Adley alami. "Pak, bagaimana--bagaimana Anda bisa ...." Ignacio melirik Adley tajam. "Apa kau tahu selama ini ayahmu menyuruh orang untuk mem
Baca selengkapnya
Mengapa Kau Peduli Padaku?
"Tunggu dulu!" Suara bariton seorang pria tepat terdengar di belakang telinga Adley. Deru napas tersengal dan hembusan napas dari pria itu juga membuat bulu-bulu halus di belakang leher Adley bergidik merinding. Adley langsung memutar tubuhnya dan melihat Kael berdiri tepat di hadapan Adley. "Kael!" seru Adley dengan terkejut. "Dari mana?" Kael tampak tersenyum padanya. "Ada urusan."  Kael tersenyum kembali ke arah Adley. "Kenapa kau terus tersenyum padaku? Apa ada sesuatu di wajahku atau ...," "Tidak." "Lalu?" "Tak ada apa-apa. Aku hanya bahagia." "Bahagia? Syukurlah kalau kau bahagia, Kael." Adley menguraikan senyum manisnya dan jemarinya berniat ingin menarik gagang pintu di depannya. Tiba-tiba .... "Teonna, jangan masuk!" Kael mengenggam jemari Adley tiba-tiba. "K--Kael!" seru Adley sambil menunjukkan ekspresi terkejut atas sikap Kael. "Teonnaaa ...," Kael langsung mendekatkan wa
Baca selengkapnya
Diburu!
BRAAAKKKK!! Adley langsung terbangun dari tidurnya dengan terkejut, begitu pula Kael yang langsung berjalan menghampiri sumber suara. Mata Adley dan Kael saling bertemu, keduanya langsung menuju pintu utama kediaman Graciano dan alangkah terkejutnya mereka berdua ketika melihat apa yang terjadi di depan mereka!  "Cleon!" Teriak Kael menghampiri mobil sang kakak yang menabrak pohon palem di halaman depan mereka. Sontak, Kael dan Adley langsung menghampiri mobil yang dikemudikan Cleon dan melihat Cleon dalam keadaan pingsan. Beruntung, dia tak mengalami keadaan yang lebih parah karena ditopang oleh air bag yang ada di kemudi stirnya. Kael, Adley, serta beberapa asisten rumah tangga Graciano segera datang dan menolong sang tuan muda dan membantu tubuhnya keluar dari mobil yang mengalami ringsek cukup parah di bagian depan. "Cepat, hubungi John! Cepat!!" terial Kael seakan membentak. "B--baik, Tuan." Salah satu asisten
Baca selengkapnya
Wanita Pencemburu
Kediaman Dangelo Cayson Vroom ... vroom ... vroom Suara knalpot motor balap warna hitam dengan veleg krom yang dikendarai oleh seorang wanita berhenti di depan mansion Dangelo Cayson. Boot hitam dengan kostum layaknya cat woman menempel dengan indah di tubuh seorang Massimo Moratti Ambrosini. Seorang model kenamaan Italia dan juga kekasih Dangelo Cayson.  Derap sepatu boot yang nyaring dan melengking terasa menggema di mansion benuansa gaya victoria itu. Amber berdiri di depan sebuah cermin yang besar. Lama menatap dirinya, Amber kemudian berkata, "Aku tak pernah membiarkan satu ekor lalat pun menghinggapi makananku! Akan kusingkirkan mereka, atau jika harus ... akan kubunuh lalat itu!" Sepasang tangan kekar besar serta urat-urat di tangan yang terlihat seakan menyeruak keluar ditambah bulu-bulu lebat di sekujur tangan kekar itu membuat sensasi nikmat bagi Amber kala tubuh seksinya disergap dari belakang oleh Dangelo Cayson. Wanita yang telah men
Baca selengkapnya
Siapa yang Membenci Cleon? -1
PLAK!!! Sebuah tamparan keras mendarat dengan mulus di wajah flawless Sabrina. Dangelo terkejut dengan sikap wanita blonde-nya itu dan langsung menarik tangannya. "Apa yang kau lakukan, Amber? Kenapa kau menampar Sabrina tanpa alasan yang jelas?" Dangelo menaikkan volume suaranya. "Tanpa alasan yang jelas!?" Amber lalu menunjuk wajah Sabrina yang memerah menahan panas akibat tamparan kerasnya. "Jalang ini! Kenapa bisa dia ada di sini? Dan kenapa kau tiba-tiba memerlukan sekretaris pribadi!? Apa aku tak cukup, Dangelo?"  Sabrina menahan emosinya sembari melirik ke arah Amber dengan tatapan tajam dan tangan sebelah mengepal kencang. "Kenapa kau melihatku begitu? Apa kau marah, hah? Apa kau tak terima dengan tamparanku? Apakah sebegitu sakitnya tamparanku?" tanya Amber mulai melangkah menghampiri Sabrina. Sabrina hanya tertunduk, menahan emosinya dan menelan saliva-nya dalam. Seakan ingin balik menampar wanita yang berdiri dengan ang
Baca selengkapnya
Siapa yang Membenci Cleon? Part-2
"Apakah dari awal kau sudah menginginkan Blue House, Kael?" tanya Adley penasaran. "Jika kujawab ya, bagaimana menurutmu?"  'Dia bukan seperti Kael yang aku kenal sebelumnya.' Adley bergumam sembari menatap pria yang akan menjadi laki-laki dewasa di depannya itu. "Kenapa diam?" tanya Kael. "Kurasa saat ini kau tak tepat berkata begitu. Lagipula, Blue House sudah ada di tanganmu. Dan sekarang Cleon, kakakmu sedang terbaring di rumah sakit. Apa kau masih bisa berdiri dengan mendongakkan kepalamu?"  "Cleon, dia ...." Kael lagi-lagi tak meneruskan ucapannya. "Kael, jika kau ingin bicara, bicara saja! Jangan selalu menggantungkan kata-kata!" kesal Adley. "Ada hal yang harus aku urus. Tolong jaga kakakku." Kael segera meninggalkan kamar Cleon seraya melirik sedikit ke arah sang kakak. Sementara Adley hanya termangu melihat sikap duo Graciano bersaudara yang layaknya bukan seperti kakak-adik. Setelah Kael pergi, Adle
Baca selengkapnya
Munculnya Rubah Malam
Blue House Club Kael yang saat ini menjadi pemimpin sekaligus pemilik Blue House tengah berada di ruangan yang dulu milik sang kakak. Netra biru lautnya menyeloroh setiap bagian ruangan yang belum berubah sama sekali. Gelas-gelas wine serta beberapa minuman alkohol maaih terpampang di etalase kaca dan kulkas mini ruangan itu. Dengan setelan tuksedo lengkap, Kael merapikan kembali penampilannya dan melihat dirinya di sebuah cermin yang berujuran sedang sambil berkata, "Aku tak ingin selalu berada di bawah bayang-bayangmu. Kini aku memiliki apa yang aku inginkan dan tak akan kulepaskan, meskipun nyawa taruhannya!" Tok ... tok ... tok ... "Masuk!" "Tuan, semua persiapan telah selesai."  Salah satu pegawai Blue House menghadap Kael. "Hnn. Panggil Maddy ke sini." "Baik." Tak lama kemudian, seorang wanita cantik dengan berbusana mini warna gold dengan renda serta anting besar dan rambut ditata menyamping datang menemui K
Baca selengkapnya
Wanita di Lingkaran Kael
Sabrina langsung melumat bibir Kael di depan banyak orang! Kael yang sangat terkejut dengan wanita yang tak dikenalnya itu langsung mendorong dengan kasar hingga terjatuh. Entah dari mana sekelompok paparazi tiba-tiba datang dan mengambil foto Kael ketika mendorong tubuh Sabrina hingga terjatuh. "Dari mana sampah paparazi itu datang, hah!?" bentak Kael pada pegawainya. "B--baik, Tuan. Akan segera kami bereskan!" Para petugas keamanan Blue House langsung mengambil kamera paparazi itu dan mengusir mereka dari Blue House. Sontak, acara yang seharusnya menjadi malam yang menyenangkan bagi Kael harus berubah menjadi bencana tatkala ia menerima 'sesuatu' di luar dugaannya. "Paparazi itu ...," Amber melirik Dangelo. Dangelo hanya tersenyum sinis dan membalikkan tubuhnya meninggalkan Blue House. Amber yang melihat bagaimana Sabrina diperlakukan oleh Kael tersenyum puas dan tak lama mengikuti Dangelo keluar Blue House. "Siapa kau!?" tanya Kael
Baca selengkapnya
Jalur Sutera - 1
"Jadi, kapan kau akan membuka jalur sutera di Blue House, Sayang?" tanya Amber seraya menyandarkan kepalanya di bahu datar Dangelo. "Sabar, Sayang. Kita nikmati saja dulu suasana tenang ini. Aku ingin lihat kelinci yang telah kita beri makan, apakah akan bisa menjerat para kelinci jantan di luar sana."  "Lalu Sabrina?"  "Kenapa Sabrina?" tanya balik Dangelo. "Apa yang kai inginkan darinya? Kenapa dia harus ada bersama kita? Dan lagi, kenapa kau menerimanya sebagai sekretaris pribadimu? Bukankah aku cukup untuk menemani dan memuaskanmu!?" Amber spontan mengangkat kepalanya dari bahu Dangelo dan menatap tajam lelaki di sebelahnya  "Kau ... cemburu?" pancing Dangelo. "Tentu saja aku cemburu! Lagipula ada sesuatu yang tak aku senangi dari dirinya!" sinis Amber melihat sang kekasih. "Haha, Sayang, you're just being jealous. Apa kau pikir aku benar-benar menyukainya? Bukankah sudah kukatakan berulang kali dia hanya ump
Baca selengkapnya
Jalur Sutera - 2
"Lyn, bagaimana? Apa Adley menghubungimu?" tanya Ignacio / Iggy sedikit menaikkan volume suaranya dari ruangannya. "Belum, Pak. Adley sama sekali belum mengabarkan apa pun," jawab Lyn lugas. "Kabari aku segera jika dia telah menghubungimu!" "Baik, Pak." Segera, Lyn berdiri dari kursinya dan mencari tempat yang aman untuk menghubungi Adley. Dengan was-was dan suara pelan, Lyn mencoba menghubungi Adley namun tak ada jawaban. "Adley ... Adley, ke mana dirimu--" Berulang kali menghubungi, berulang kali pula tak ada jawaban. Lyn kemudian memeriksa berita mengenai Adley yang pernah menjadi viral di media online, "Aneh! Kenapa tiba-tiba beritanya hilang?" gumam Lyn sambil membuka beberapa situs berita terkenal dan mencari berita tentang Adley. "Benar-benar aneh! Semua berita tentang Adley hilang! Siapa yang memiliki kuasa begitu besar hingga mampu menghapus berita tentang Adley hanya dalam waktu singkat?" pikir Lyn.  Drrt
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status