Semua Bab The Blue Blood: Bab 61 - Bab 70
93 Bab
Ch. 61 Tiga Bulan Menikah
Sudah dua bulan lebih mereka menikah. Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja. Elsa kembali menjalani pendidikan koasnya dan Yosua tentu kembali menjalani pendidikan spesialisasinya. Setelah menikah, mereka otomatis langsung dibelikan rumah sendiri sebagai hadiah pernikahan. Bukan rumah yang besar, hanya perumahan 70 yang terletak dipinggir kota, namun itu sudah sangat cukup untuk Elsa dan Yosua, lebih dari cukup malah.Orang tua Elsa selepas Elsa menikah memutuskan pindah ke Jakarta, sang besan mempercayakan beberapa gerai mereka pada Yusuf, jadilah sekarang mereka hanya berdua saja di kota ini.Semua berjalan baik, hubungan mereka masih tetap sama saja. Masih sama seperti sebelum menikah. Kadang saling goda, bertingkah konyol, saling mengejek dan menertawakan satu sama lain. Tidak ada hal-hal manis nan romantis yang terjadi.Meskipun di sehari setelah pernikahan berlangsung fakta itu Yosua ungkapkan, namun sampai sekarang tidak ada peningkatan yang berarti
Baca selengkapnya
Ch. 62 It`s More ... (21++)
WARNING!! MATURE CONTENT, TURN BACK IF YOU UNDER 18++ ---- “Kalau aku bilang sudah boleh, apa yang akan Abang lakukan?” Yosua menatap nanar manik mata itu. Dia membisu, tidak menjawab, membuat suasana hening seketika. Senyap mulai merayap, hingga ketika Elsa hendak kembali bersuara, dengan secepat kilat Yosua menyambar bibir itu, melumatnya dengan sedikit ganas dan penuh gairah. Elsa tidak memberontak, bukankah ini yang dia mau? Sebuah hal yang bisa dikatakan pengabdian dan ucapan terima kasihnya pada laki-laki yang sudah mengorbankan masa depan cemerlangnya hanya demi menikahi gadis hamil seperti Elsa? Tangan Yosua merayap ke leher mulus yang selalu membuatnya frustasi, menyusuri inci demi inci leher itu lalu turun menyapa sesuatu selama ini menjadi fantasinya semata. Rasanya Yosua ingin menyusupkan tangannya ke dalam, menerobos masuk dan memainkan puncaknya. Namun sayang, isterinya ini walaupun baru malam ini hendak ia sentuh, dia se
Baca selengkapnya
Ch. 63 Enak Di Dalam! (21++)
"Bang, udah ih!" Dengan gemas Elsa menyingkirkan tangan Yosua yang merayap kemana-mana itu, ia sudah cukup lelah malam ini. Yosua mencebik, ia meraih perut itu, mendekapnya dari belakang sambil mengirup aroma perpaduan keringat mereka yang menempel di tubuh sang isteri. Aroma yang entah mengapa di hidung Yosua begitu semerbak harum. "Curang ah!" Protesnya dengan bibir manyun. Mata Elsa yang semula sudah begitu berat sontak terbuka, ia menoleh, menatap wajah masam sang suami. "Curang apanya?" Dimana letak curangnya? Mereka sama-sama klimaks tadi, bahkan Yosua mengerang panjang dengan tubuh bergetar hebat, jadi curang yang bagaimana? "Tadi kamu yang mulai, godain aku, eh aku masih pengen juga malah ditinggal tidur!" Sungguh wajah Yosua menggemaskan sekali membuat tawa Elsa pecah seketika. Jadi Yosua benar-benar ingin minta tambah? Ah dasar laki-laki! Tangan Elsa terulur mengelus lembut pipi itu, membuat waja
Baca selengkapnya
Ch. 64 Jelaskan!
Yosua menatap dalam-dalam wajah yang terlelap di dalam pelukannya itu. Tampak sosok itu memeluk tubuhnya dan bersandar di lengannya. Wajah itu begitu polos, damai dan tampak kelelahan.“Kamu cantik, Sa.” Desis Yosua perlahan sambil mengelus pipi lembut itu.Seandainya sejak dulu sekali Yosua menyadari perasaan yang dia punya untuk sosok ini, mungkin Elsa tidak perlu harus sampai merasakan bagaimana sakit dan terhinanya diperlakukan seperti itu oleh Ken dan papanya. Tapi apa boleh buat? Yosua terlalu bodoh menyadari semuanya, dia ternyata tidak terlalu pandai menilai perasaannya sendiri.Dia malah jatuh cinta sesaat pada Gina. Cinta yang membuatnya hampir frustasi karena menolak untuk Yosua nikahi.Tapi bukankah itu bagus? Bayangkan jika Gina setuju dia ajak menikah kemarin, lantas bagaimana nasib Elsa? Akan menanggung beban aib itu seorang diri? Ah ... Elsa tidak pantas menderita seperti itu. Dia harus bahagia, itu tekad Yosua.“S
Baca selengkapnya
Ch. 65 It's a Girl
"Nah ini!"Yosua dan Elsa tertegun, mereka saling pandang sementara dokter Aji masih serius dengan probe dan layar yang ada di hadapannya. Kenapa?Yosua menatap dengan seksama layar monitor itu, sedetik kemudian ia tersenyum melihat apa yang nampak di sana."Kau lihat? Dia perempuan." Bisik Yosua mesra dan begitu lirih. Mata Elsa membulat, dia sudah menduga sebelumnya dan ternyata benar! Janin dalam rahimnya ini perempuan! Seulas senyum merekah di bibir Elsa, bersamaan dengan matanya yang kemudian berkaca-kaca antara haru dan bahagia yang menyeruak menjadi satu. "Tahu, kan?" Dokter Aji tersenyum, pasiennya ini spesial, jadi tentu tahulah dia penampakan apa yang ada di layar, terlebih yang dia gunakan mesin USG 4D, yang bukan dokter aja mungkin sedikit paham, apalagi pasiennya ini calon dokter dengan suami calon dokter spesialis. "Tentu, tapi kami ingin dengar langsung dari dokternya dong, Dok." Gumam Yosua sambil tersenyum
Baca selengkapnya
Ch. 66 It`s a Girl! (2)
“El, kamu nggak apa-apa?”Elsa mencoba tersenyum, ia mengangguk pelan dan berusaha tetap tenang. Tetapi dia lupa bahwa wanita dengan kacamata di hadapannya ini adalah seorang dokter, jadi dia tidak bisa dibohongi begitu saja oleh mahasiswi koas macam Elsa ini.“El, saya nggak bisa dibohongi, perut kamu sakit?” dokter Intan mengelus perut Elsa, sebagai dokter dan seorang wanita, tentu dia paham, dan melihat sorot mata itu, nalurinya mengatakan bahwa Elsa sedang tidak baik-baik saja.Mata Elsa berkaca-kaca, membuat dokter Intan sontak menarik kursi dan mendudukkan koasnya itu.“Aduh ...,” Elsa memekik, keringat mulai membanjiri wajahnya, membuat dokter Intan sontak panik seketika.“El, HPL-mu kapan?” suara itu sontak lantang terdengar, membuat beberapa perawat tergopoh-gopoh berlari mendekati sumber suara.“Du-dua minggu lagi, Dok.” Desis Elsa lirih sambil mengernyit menahan mulas yan
Baca selengkapnya
Ch. 67 Katakan, Jes!
“K-KAU ....”Yosua tersenyum, ia tampak sangat menikmati suara terkejut yang terdengar dari ujung telepon. Ia tidak menyangka bahwa laki-laki ini akhirnya bisa tahu rahasia apa yang selama ini Yosua sembunyikan dari dia, bahwa Yosua sudah diam-diam menikahi gadis yang begitu ia cintai.“Apa? Apa kamu keberatan?” tantang Yosua yang sudah bertekad bahwa dia tidak akan pernah gentar mempertahankan miliknya. Elsa sudah menjadi miliknya, ia sudah minta langsung kepada orang tua Elsa untuk bisa menikahi Elsa dan memiliki Elsa secara utuh.“BAJINGAN!” maki sosok itu dari seberang.“Tidak ada yang berhak melarangku memiliki dia, Ken. Bahkan kedua orang tuanya pun sudah menyerahkan dia sepenuhnya kepadaku, jadi apa urusanmu?” Yosua tersenyum sinis, ia ingin lihat apa yang hendak dilakukan laki-laki itu sekarang.“DIA MILIKKU, YOS!” suara itu meninggi, membuat tawa Yosua pecah seketika.&ldqu
Baca selengkapnya
Ch. 68 Katakan, Jes! (2)
"Ken, lepas!" Jessica menggeliat, ia hendak melepaskan diri, namun jemari Ken makin menggila menggoda area sensitifnya, keringat sudah mengucur membasahi wajah dan tubuhnya, sebuah reaksi alami yang membuat Ken makin menjadi-jadi menyiksa mantan kekasihnya itu. "Katakan, Jes! Apa yang kau tahu tentang mereka!" Desis Ken sambil menyusuri telinga dan leher Jessica dengan ujung lidah. "Ahh!" Jessica memekik, hendak menarik paksa tangan kekar itu dari dalam roknya, namun sayang, Ken tidak semudah itu dihentikan. "Ken... Stop!""Tidak sebelum kau mengatakan semua yang kau tahu, Jes!""Oke baik-baik!" Jessica menyerah, nafasnya terengah dengan wajah memerah, "Aku akan cerita, tapi lepaskan dulu!"Bukannya melepaskan Jessica yang sudah tidak berdaya, Ken malah memperdalam jarinya, membuat Jessica sontak melotot dan mengerang panjang. "Tidak usah banyak protes, Jes! Cepat katakan!"Jessica tidak punya pilihan, sambil menahan
Baca selengkapnya
Ch. 69 Anakku!
Ken sudah kembali duduk di ruangannya, kalimat demi kalimat yang Jessica lontarkan tadi terus terngiang di dalam benak Ken.Bukan!Bukan makian dan sumpah serapah yang Jessica lontarkan karena dia sudah memperkosanya di dalam mobil tadi, bukan itu yang terngiang di dalam benak Ken, tetapi tentang informasi-informasi yang sudah berhasil Ken korek dari Jessica.‘Me-mereka menikah di Jakarta dengan begitu mewah, Ken. Ayah residen bedah itu adalah salah satu pengusaha kaya raya di negeri ini. Ibunya pemain saham ulung.’‘Se-sepertinya mereka sudah ada hubungan sejak kau memacarinya, Ken ...,’‘Karena ... Elsa melahirkan anak mereka tepat lima bulan setelah mereka menikah.’Ken tersentak, ingatannya mendadak tertuju pada kalimat itu. Lima bulan setelah mereka menikah? Itu artinya ... Ken morogoh ponselnya, mencoba menghitung mundur bulan di mana Elsa dan residen bedah itu menikah.Mata Ken terbelalak, ja
Baca selengkapnya
Ch. 70 Firasat
"Semua baik, ini aku sama mama. Jangan khawatirkan apapun, Sayang. Trombosit Bella juga sudah hampir mendekati normal."Elsa menghela nafas lega, ia tersenyum lebar mendengar penjelasan dari sang suami. Kalau semuanya normal, ia bisa segera membawa pulang Bella. Dan itu artinya gadis kecil kesayangannya itu sudah berhasil melewati masa-masa sulit selama terserang dengue. "Makasih banget ya, Bang. Nanti kalau semua sudah beres aku segera balik.""It's okay, kabari aku kalau sudah mau pulang."Kening Elsa berkerut, dia bawa motor sendiri, jadi untuk apa mengabari suaminya ini? "Kenapa harus ngabarin?" Elsa tidak mengerti, biasanya hal itu berlaku ketika ia pulang pergi diantar sang suami, tapi kali ini dia pergi sendiri dengan motor, jadi untuk apa? "Abang pengen jemput kamu, Sayang." Jawab suara itu lirih. Tawa Elsa pecah, "Aku kan bawa motor sendiri, Bang." Lucu bukan? Untuk apa dijemput kalau dia bawa motor se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status