Semua Bab Cinta Terlarang: Bab 11 - Bab 20
55 Bab
Kerinduan Yang Tertunda
Pagi-pagi mama melihat rantang yang kemarin dibawa oleh Tara ke rumah Hendra saat ini telah ada diruang tamu. Mamanya berpikir mungkin baru tadi pagi di letakkan di atas ruang tamu. Tapi mama tadi pagi tidak melihat Hendra ada di halaman, karena biasanya mama melihat dirinya sedang menyapu dan menyiram tanaman.“Pagi Tara, mari kita sarapan dulu. Oh ya kapan Hendra mengembalikan rantang itu,” ucap mamanya ketika dilihatnya putri kesayangannya baru bangun tidur dan langsung menanyakan perihal rantang yang telah ada di ruang tamu.Lalu Tara menjelaskan pada mamanya, kalau Hendra mengembalikan rantang itu semalam. Setelah itu mama pun tidak menanyakan hal lain, karena semalam dirinya sangat terlelap dari tidurnya.Mama lalu bertanya pada Tara “Tumben hari ini tidak membantu mama, apa kerja disana sangat melelahkan?”“Ya begitulah maa, namanya saja pekerjaan baru,” jawab Tara menjelaskan dengan rinci pekerjaannya.Padahal hal
Baca selengkapnya
Percintaan Sesaat Di Ruang Kerja
Sekitar jam sebelas lebih Tara baru sampai di rumah, sengaja mamanya menunggu dirinya oleh karena itu ketika bel berbunyi mamanya langsung membukakan pintu pagar rumah itu.“Tumben selarut ini baru pulang kerja Tara,” tegur mamanya.“Iya Ma,” jawab Tara singkat langsung beranjak ke dalam rumah.Setelah itu mama menghangatkan makanan malam yang telah dingin itu. Dan ia pun menghidangkannya di meja makan. Sedangkan saat ini, Tara sedang menaruh tas dan mengganti pakaian kerjanya untuk beranjak ke meja makan.“apakah banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari ini?” tanya mamanya.“Lumayan, Ma. Apalagi pak Donny baru mulai ngantor hari ini,” jawab Tara sambil mengunyah makanannya.Melihat hal itu membuat mama kasihan padanya. Dielus-elus kepala anaknya, sebagai rasa kasih sayang dan bangga akan pengorbanan dirinya. Karena seharusnya saat ini ia sedang menikmati masa indahnya di Perguruan Tinggi.“Hmmmm banyak juga makanmu hari ini,” senyum mama mengatakan hal
Baca selengkapnya
Sisi Kehidupan Sang Bos
Hari ini setelah percintaan sesaat yang dilakukan olehnya bersama Tara, kini pak Donny sudah berada di acara peresmian sebuah badan amal yang didirikan oleh istrinya, Tiara bersama beberapa teman-temannya. Ia langsung menemui istrinya, dilihatnya Tiara sedang mengobrol dengan beberapa teman sosialitanya. Donny pun memeluk Tiara dengan mesra di hadapan teman-teman Tiara. Mengucapkan selamat pada Tiara dengan mencium bibirnya di hadapan teman-teman mereka. Lalu Donny juga memberikan selamat kepada teman-teman Tiara lainnya dengan memeluk dan mencium pipi mereka.“Kalau tadi mami tidak telepon pasti papi lupa ya,” ujar Tiara dengan nada manja bergelayut di lengan Donny di hadapan teman-temannya.“Maaf sayang, tadi memang baru saja selesai rapat. “jadi pikirannya itu hanya memikirkan hasil rapat itu sendiri,” Donny mengatakan hal itu sambil mengelus-ngelus lengan istrinya.Tiara adalah seorang wanita cantik dengan kulit yang bersih, postur tu
Baca selengkapnya
Secangkir Kopi Di Pagi Hari
Tara segera merapikan seluruh berkas yang baru diterimanya. Dan membawa beberapa berkas yang telah ia ceking terlebih dahulu ke ruang pak Donny. Ia keluar ruangannya dan menaruh berkas pada meja pak Donny, dan mengunci ruangan itu. Sepuluh menit lagi Tara akan pulang kantor, dan mumpung pak Donny tidak di kantor, jadi ia pulang kerja tepat waktu.“Tara, pulang cepat ya hari ini,” ucap temannya sambil memberikan berkas yang sudah di tanda tangani oleh atasannya.Tara pun mengatakan pada temannya, “Rita, sudah tahu mau pulang cepat, malah dikasih lagi berkasnya ke aku.”“Ini ambil, besok pagi saja bawa ke ruanganku,” pintanya pada temannya yang juga seorang sekretaris pribadi pada divisi lain.Berkas itu pun diambil oleh Rita. Sesaat mereka pun mengobrol untuk menghabiskan waktu yang tersisa dengan beberapa teman yang lainnya. Karena beberapa diantara mereka juga tinggal menunggu jam pulang kantor. Tanpa terasa waktu jam pulang kantor telah tiba, dan mereka pun bubar jalan
Baca selengkapnya
Makan Malam Dengan Lelaki Sombong
Setelah mendekati jadwal makan siangnya, dilihat pak Donny dan pak Alex keluar dari ruangan. Dan mereka pun berlalu dari hadapan Tara, sesaat kemudian dilihat pak Alex kembali dan menuju ruangannya. “Tara, bisa kamu berikan nomor ponselmu agar saya lebih mudah menghubungi kamu,” pintanya pada Tara untuk menuliskan nomornya pada selembar memo.Tara yang terkejut dengan kehadiran pak Alex ke ruangannya, langsung menuliskan nomor ponselnya pada selembar kertas memo tanpa mengatakan apapun. Setelah itu pak Alex berlalu tanpa mengatakan apapun. Dan itu yang membuat Tara membenci perilaku orang semacam pak Alex yang sulit sekali mengatakan kata terima kasih. Berbeda dengan pak Donny yang mempunyai jiwa dan sifat yang lembut. Tara tersenyum ketika mengingat kebersamaan dirinya bersama pak Donny, ketika mereka berada dipuncak. Tara merasakan kebahagiaan bukan karena hasratnya yang terpuaskan hingga beberapa kali, tetapi pada sikap lembut dan kebaikan hati dari pak Donny yang mem
Baca selengkapnya
Hasrat Lelaki Ke Tiga
Sekitar jam sebelas malam reuni ini pun berakhir, lalu Tara pun permisi pada pak Alex untuk pulang ke rumahnya. Alex yang ketika itu tengah mabuk tidak membiarkan Tara pulang, melihat kondisi pak Alex yang dalam keadaan kondisi mabuk berat, membuat Tara menghubungi mamanya.“Ma, acaranya sudah selesai, tetapi boleh Tara mengantarkan teman yang mabuk?” “karena takut terjadi sesuatu dengan dia,”  tanya Tara pada mamanya.Karena Tara memberikan alasan yang tepat, dan ia berjanji pada mamanya akan pulang semalam apapun selesai ia mengantarkan pak Alex. Maka mamanya memberikan izin padanya.Lalu Tara yang bisa mengendarai mobil, mengambil kunci mobil pak Alex pada bagian keamanan gedung. Dan ia pun meminta bantuan bagian keamanan gedung itu, untuk memapah pak Alex ke dalam mobil. Setelah berada di mobil, Tara mengambil ponselnya dan mencoba melihat beberapa nama yang kiranya setiap hari di hubungi oleh pak Alex. Setidaknya dengan demikian, ia tahu alamat dari pak Alex. Oleh
Baca selengkapnya
Gosip Wanita Muda
Akhirnya Tara bertemu dengan teman kantornya yang telah menunggu dirinya sejak beberapa jam lalu. Dengan melambaikan tangan ke arahnya Tara mendekati Temannya yang sedang duduk di bangku yang tersedia diluar gedung.“Maaf yaa Rit, aku lelap sekali tidurnya,” Tara sedikit merajuk dengan merangkul pundak temannya itu.“Yaa sudah, sekarang kita mau jalan ke mana?” tanya Tara sambil menggandeng tangan temannya.“Aku belum sarapan, coba lihat jam berapa sekarang?” Rita mengatakan hal itu pada Tara, sambil memperlihatkan jam tangan yang melingkar di lengannya.“Yaa sudah kita sarapan kesiangan dulu... hehehehe,” tawa Tara, karena melihat di tangan temannya sudah pukul sepuluh lebih.Mereka pun berjalan di trotoar antara gedung-gedung bertingkat. Ada tempat sarapan yang letaknya di sebuah jalan kecil yang memisahkan antara gedung yang satu dengan yang lain. Keindahan kota dengan gedung- gedung pencakar langit, yang dibelakangnya terselip kehidupan dari orang-orang yang hidup
Baca selengkapnya
Hasil Sebuah Gosip
Tara yang telah mengatakan seluruh hal yang telah terjadi antara dirinya dan pak Alex meminta temannya, untuk menceritakan gosip lain terutama gosip tentang pak Donny, bosnya dengan Bu Riri.  Yang sekilas diceritakan oleh Rita, ketika mereka sedang makan di kawasan kantor mereka. Ketika hal itu ditanyakan oleh Rita, ia hanya mengatakan tidak tahu kepastiannya dan kebenarannya, karena memang hal itu hanya sebuah gosip belaka tanpa tahu kebenarannya.Walaupun tidak pernah dilihat oleh siap pun kebersamaan dari mereka. Hanya saja, teman-teman kantor pernah menggosipkan mereka berdua, dikarenakan mereka berdua dulu pernah satu kampus, dan mengenal satu sama lain sebelum Bu Riri bekerja di perusahaan yang sama dengan pak Donny. Dan jabatan yang diterima oleh Bu Riri pun, gosipnya dikarenakan pak Donny meminta pada istrinya, yang mempunyai saham atas perusahaan itu. Untuk menempatkan Bu Riri sebagai kepala HRD. Di karena kan mereka pernah satu almamater. Mendengar cerita
Baca selengkapnya
Percintaan Di Dunia Maya
Berbanding dengan keadaan Tara yang telah tertidur pulas, hari ini pak Alex tidak bisa memejamkan matanya karena rasa kesal dan marahnya pada Tara. Sejak tadi pagi, ia telah mengirimkan pesan sampai saat ini tidak ada satu pun yang dibalasnya, hingga dini hari tidak satu pun dibalas oleh Tara, dan hal itu membuat dirinya uring-uringan. Hingga dirinya mengirimkan pesan pada Tara berulang kali sampai ia sendiri pun kesal pada dirinya sendiri. Karena baru kali ini ia bertemu dengan seorang wanita muda, yang jelas-jelas bekerja pada perusahaannya dan tidak membalas pesannya. Dalam hati pak Alex, ia mengumpat Tara dengan berbagai kata-kata kotor. Dan ia pun berpikir tentang diri Tara yang memang bukan siapa-siapa bagi dirinya, tetapi mengapa hatinya dibuat sangat kesal, ketika Tara tidak membalas pesan dari dirinya. Lalu pak Alex membuka minuman yang ada di kamarnya dan mulai meminumnya. Ia lalu kembali ia mengirimkan pesan pada Tara. Terlihat olehnya, beberapa pesan tidak terki
Baca selengkapnya
Kegilaan Pak Alex
Pagi sekali Tara berangkat ke kantor, Ia membawa satu buah koper kecil untuk keberangkatannya, bersama pak Donny keluar daerah. Seperti yang pak Donny sampaikan, kemungkinan besar mereka dua hari berada di luar daerah. Setelah sampai kantor, Tara membawa beberapa materi yang akan di sampaikan pada acara meeting itu. Lalu ia pun membuat softcopy dengan menggunakan flashdisk pada setiap laporan divisi, Tara pun sebelumnya, telah membuatkan setiap laporan dalam bentuk PowerPoint yang nanti dapat mempermudah pak Donny dalam memberikan presentasi dalam meeting tersebut. Setelah segala persiapan untuk meeting itu telah dilakukan. Kini ia tinggal menghubungi bagian humas atas tiket penerbangan kelas bisnis bagi pak Donny dan dirinya.“Siang pak, untuk tiket keberangkatan hari ini apa sudah di lakukan Boarding Pass?” tanya Tara kebagian humas.“Sudah Bu, sudah siap... semuanya ada tiga tiket, sekarang saya akan memberikan pada ibu,” jawab bagian humas dari perusahaan tempat ia bekerja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status