Semua Bab My Adorable CEO: Bab 71 - Bab 80
90 Bab
Chapter 71. Kecemasan Benjamin
Bab sebelumnya. Amber membalikkan badannya dan menatap Grace. "Aku tidak tahu!" jawabnya singkat dan meninggalkan Grace begitu saja. Wanita seksi itu terlihat sangat geram, dia mengepalkan kedua tangannya. Di antara keduanya memang pernah ada dendam dan keduanya pun pernah berseteru. __________ Seorang wanita sedang aktif memantau suasana di sekelilingnya. Entah apa yang sedang dic
Baca selengkapnya
Chapter 72. Salah Sasaran
Bab sebelumnya. "Dia pun belum tahu kalau aku sudah menikah, jika dia tahu aku sudah menikah dengan Irish. Maka Irish lah yang akan menjadi sasarannya!" "Maksudnya?" Alex menatap tajam Benjamin. "Wanita itu sangat terobsesi denganku, jadi aku khawatir akan keselamatan Irish." Alexander dan Marky saling pandang lalu beralih menatap Benjamin. __________ Sebuah mobil hitam menepi di pinggir jalan yang tidak begitu jauh dari mobil metalic silver milik Benjamin. Tampak seorang perempuan keluar dari mobil tersebut dan dia ikut bergabung dengan Benjamin dan juga lainnya. Marky yang masih serius memperhatikan ke seberang jalan sana, akhirnya memberi saran pada Benjamin dan juga Alex. "Aku rasa lebih baik Tuan Muda Ben dan Nona Irish bertukar mobil dengan Tuan Muda Alex
Baca selengkapnya
Chapter 73. Tragedi Menarik Baju
Bab sebelumnya. "Ah benar, Grace kan orangnya nekad. Ben, lalu apa yang akan kau lakukan?" Mike menatap Benjamin. Benjamin hanya menggeleng. "Aku masih memikirkannya," jawabnya. "Akan tetapi aku pun bingung, keadaan sudah berubah. Aku juga tidak ingin membahayakan Irish," lanjut Benjamin. "Kami berdua akan mencoba membantumu, Ben," timpal Duncan. "Benar Ben, kami akan mencoba mencari cara," sambung Mike. Ketika mereka bertiga sedang asik bercanda sambil menikmati hidangan yang mereka pesan. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan seorang wanita yang langsung duduk dan bergabung bersama dengan mereka bertiga. ____________ Ketiga laki-laki itu spontan l
Baca selengkapnya
Chapter 74. Rambut Siapa?
Adegan Ayana menelanjangi dada suaminya membuat pria itu berpikir jika istrinya ingin melakukan hubungan suami istri sore itu. Ternyata Alexander salah menafsirkan keagresifan istrinya. Ayana hanya ingin memakai baju yang sedang dikenakan oleh sang suami. Sore itu terjadilah adegan saling memaksa. Ayana menarik paksa baju Alexander, sedangkan Alexander berusaha mencegahnya. Permainan dimenangkan oleh Ayana yang berhasil meloloskan baju itu dari tubuh Alexander dan memperlihatkan bentuk tubuh Alex yang bagus dengan otot perut yang aduhai. "Kenapa aku jadi berpikir aneh. Dia kan sedang hamil, tapi jika memang dia ingin melakukannya denganku. Aku akan melayaninya dengan senang hati." Pria berlesung pipi itu menyusul istrinya keluar dari kamar. Dia sendiri masih telanjang dada karena baju yang dipakainya berhasil diloloskan oleh sang istri dari tubuhnya. "Sayang ...," teriaknya menghampiri sang istri yang
Baca selengkapnya
Chapter 75. Syal, Parfum, dan Rambut
Irish menemukan sehelai rambut panjang pada syal miliknya yang dipakai oleh suaminya. Irish mulai berpikir negatif tentang suaminya. Syal, parfum, dan rambut? Apakah Benjamin ada main di belakangku dengan mantan pacarnya? Apakah dia benar-benar sudah berubah? Begitulah kalimat yang terbesit di kepala Irish pada saat itu. Namun, Irish berusaha menepisnya. Dia tidak ingin menuduh tanpa ada bukti yang jelas, tapi bau parfum dan rambut itu sudah cukup jelas. Irish menarik napas panjang dan mengembuskan dengan kasar. Menatap sang suami yang terlentang di kasur. Tatapan Irish kembali pada sehelai rambut yang ada di tangannya. Aku harus tetap berpikir positif. Aku tidak ingin terjadi hal buruk pada janin yang ada dalam kandunganku jika aku stres memikirkan tentang ini,' batinnya dalam hati. Irish melangkah mendekati ranjang, berdiri di samping sang suami yang terti
Baca selengkapnya
Chapter 76. Kau Milikku (21+)
Dinginnya angin malam yang masuk lewat cela-cela lubang ventilator udara membuat Irish tidak bisa menolak rengkuhan tangan Benjamin yang membuat Irish terasa hangat. "Masih marah?" tanya Ben. Irish sama sekali tidak merespon suaminya. "Kapan check-up lagi?" tanya Ben untuk kedua kalinya dengan tangan masih memegang, meraba, dan mengelus perut Irish. "Besok pagi jadwal pergi ke dokter kandungan," balas Irish. "Aku antar!" sahut Benjamin singkat. Irish kembali terdiam, dia belum merespon suaminya lagi. "Apa kau benar-benar marah padaku?" ujar Benjamin dengan pertanyaan yang sama. Irish bergerak dan membalikkan badannya menghadap sang suami. "Udara dingin seperti ini. Kenapa kau tidak memakai baju?" tanya Irish lalu menapakkan tangan kirinya di dada Benjamin. "Ada selimut," canda B
Baca selengkapnya
Chapter 77. Bersembunyi
"Diam di sini dan jangan berisik!" Amber Brouwer dengan tiba-tiba menarik tangan Benjamin dan buru-buru mendorong pria itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. "Kenapa kau mendorong suamiku masuk ke dalam ruangan itu?" Irish terlihat kaget dan heran melihat Amber menutup kembali pintu ruangan tersebut dan membiarkan Benjamin berada di dalam sana. "Sssttt!" Amber dengan sigap memberi kode pada Irish. "Apa? Ada apa?" Irish makin tidak paham. "Amber Brouwer!" Sebuah suara yang sangat keras terdengar. "Kenapa jalanmu begitu sangat cepat?" tanyanya muncul dari balik tembok. Amber dan Irish langsung menoleh ke arah datangnya suara itu. "Siapa dia?" tanya Grace sambil menunjuk Irish. "Pasien suamiku!" jawab Amber singkat. Grace menatap Irish dari ujung rambut sampai ujung kaki kemudian
Baca selengkapnya
Chapter 78. Stalker!
Matahari semakin memancarkan sinar teriknya. Hilir mudik kendaraan menambah suasana semakin panas. Irish masih tampak berdiri menatap keluar menembus kaca jendela kantor, perempuan itu masih memperhatikan sosok seorang yang baru beberapa jam yang lalu bertemu muka dengannya. Tak lama setelah itu seseorang berpakaian serba hitam menghampirinya. "Nyonya Irish memanggil saya?" tanyanya. Irish menoleh, "Perhatikan wanita yang ada di luar itu. Jika dia memaksa masuk untuk bertemu dengan Pak Direktur, aku memintamu untuk langsung mengusirnya. Ini tugasmu!" Petugas keamanan yang memakai kacamata hitam itu menganggukkan kepalanya. "Ah, satu lagi. Tolong kawal Pak Direktur saat akan masuk ke dalam mobil dan pastinya wanita itu tidak melihat Pak Direktur keluar dari kantor ini," lanjut Irish. "Baik Nyonya!" Irish kembali masuk ke Cafetarian di mana pesanan makan siangnya sudah
Baca selengkapnya
Chapter 79. Who is He?
Wajah Irish berubah menjadi tegang saat mobil yang ditumpangi Irish dan Marky melaju pelan di jalanan yang lumayan cukup padat oleh lalu lalang kendaran. Marky mencoba memastikan apakah memang benar jika mobil mereka sedang diikuti oleh seseorang. Saat Marky membelokkan mobil yang ditumpanginya ke arah jalan utama dan ternyata mobil hitam itu masih tetap mengikuti mereka di belakang. "Kau tidak akan mengebut, kan?" tanya Irish khawatir dengan keadaan kandungannya. Marky menatap Irish dan Irish bisa menebak apa arti dari tatapan mata Marky. Sekilas Marky melirik ke arah perut Irish sebelum akhirnya dia kembali menatap ke depan. "Nona muda tenang saja. Aku tidak akan membahayakan janin yang ada di perut nona muda. Jika sampai itu terjadi, maka tuan muda pasti akan langsung membunuhku!" katanya dengan suara tegas dan
Baca selengkapnya
Chapter 80. Teror
Seorang pria memakai jas dan berkacamata hitam masuk ke dalam kafe. Dia terlihat sedang mencari seseorang. "Oh, Hunter!" panggil Irish melambaikan tangannya. Hunter segera melangkah mendekati Irish. "Maaf nyonya muda, saya diminta tuan muda untuk menjemput anda sekarang." Irish bukannya menjawab pertanyaan dari Hunter, tapi dia justru bertanya balik pada Hunter. "Kau sudah makan?" tanyanya. Justru Hunter terlihat bingung dengan pertanyaan Irish. "Nyonya muda bertanya pada saya?" tanya Hunter. Irish mengangguk, "Iya, memangnya aku bertanya pada siapa lagi kalau bukan padamu? Jika kau belum makan, pergilah pesan makanan dulu." "Tapi nyonya, nanti tuan muda pasti akan marah jika kita terlalu lama di sini," sahutnya. "Tuan mudamu itu biar nanti berurusan denganku. Sekarang pergilah memesan makanan. A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status