Semua Bab Terobsesi Dosen Cantik: Bab 81 - Bab 90
252 Bab
Love Will Find The Way
Malam itu cuaca cerah bertabur bintang dengan bulan sabit menggantung di langit, James dan Laura baru saja sampai di parkiran mobil Portable restorant. Bang Michael memilih tempat ini untuk merayakan kelulusan sidang skripsi James siang tadi.  Laura teringat beberapa waktu yang lalu Reynold pernah mengajaknya untuk mencoba masakan restorant ini, tapi Laura menolaknya saat itu. James membukakan pintu mobilnya untuk Laura lalu menaruh tangan istrinya itu di lengannya yang kekar. Mereka pun berjalan masuk ke restorant mewah itu. Waiter menyambut mereka di pintu masuk dan menanyakan apakah mereka sudah memiliki reservasi sebelumnya. Michael melambaikan tangan pada James dan Laura. James pun menjawab waiter itu, mereka membuat reservasi bersama dengan meja tempat Michael duduk. Kemudian waiter itu pun mengantar mereka ke meja tempat Michael dan yang lain duduk. Mereka pun saling berpelukan dan berjabat tangan dengan akrab. Philip, Michael dan Brandy dengan James dan
Baca selengkapnya
Tersiksa Rindu
Pagi itu James mengantar Laura ke bandara YIA, Laura akan terbang ke Australia bersama Philip dan Dilara. Proyek penelitian Philip di FKH UGM sudah selesai jadi dia harus kembali ke Australia. Laura mungkin akan tinggal di Australia sekitar seminggu untuk membantu presentasi ilmiah penelitian Aeromonas kolaborasi mereka di depan para ahli patologi di NSW University. James memeluk Laura dengan erat di pangkuannya dan sesekali menciumnya. Dia tidak peduli dengan tatapan orang yang menghakimi mereka ketika melewati tempatnya duduk bersama Laura. Dia hanya ingin berlama lama memeluk Laura sebelum istrinya itu pergi jauh meninggalkannya. Laura terkikik geli dengan ciuman James di ceruk lehernya. "Sudah, hentikan, Beb! Geli tau!" "Janji ya langsung pulang kalau kerjaan di Ausie sudah selesai?" ucap James menatap dengan tajam Laura yang masih duduk di pangkuannya. Laura mencubit hidung James dengan gemas lalu menjawab, "Janji. Aku pasti akan merindukanmu di
Baca selengkapnya
Merindukanmu Juga
Sudah 3 hari berlalu sejak Laura sampai di Australia bersama Philip dan Dilara. Dia menginap di rumah keluarga Carson. Kakek Carson sudah meninggal 2 tahun yang lalu dalam usianya yang sangat tua, 89 tahun. Saat ini rumah keluarga Carson dihuni oleh bibinya, Maribeth, adik perempuan Nicolas Carson yang menyandang status janda dengan seorang anak yang masih gadis. Nama anak perempuan bibi Maribeth yaitu Lindsay. Usianya 17 tahun. Wanita keluarga Carson memiliki ciri fisik yang menonjol yaitu berkulit putih bersih dan bermata biru yang membuat mereka cantik seperti dewi dewi. Dalam waktu yang singkat Lindsay sudah menjadi begitu dekat dengan Laura. Mereka sangat cocok satu sama lain. Sedikit banyak hal itu membuat Laura tidak terlalu merasa home sick. Jauh dari James membuat hari harinya menjadi sendu karena kerinduan yang begitu dalam. James memang meneleponnya setiap malam dengan fitur video call, tapi itu tak dapat mengobati kerinduannya pada suaminya. Siang ini Lau
Baca selengkapnya
Special Lunch
Jumat pagi, Laura mengendarai mobil HRV merahnya ke Mall H. Pengunjung Mall masih sedikit karena Mall baru saja buka. Laura segera bergegas menuju ke Hypermart di lantai underground. Dia mendorong troli yang kosong menuju ke stand daging beku. Rencananya siang ini Laura ingin memasak daging iga panggang dengan saus barbeque ditemani dengan mashed potato, onion rings serta veggie salad. Dessert nya dia akan membuat puding leci dalam es koktail buah. Dalam waktu singkat Laura sudah memenuhi trolinya dengan berbagai bahan masakan. Dia pun membeli kerang hijau, udang white,dan kepiting untuk menu makan malam. Dia ingin memanjakan James dengan menu yang lezat dan bergizi. Setelah Laura membayar belanjaannya, dia pun mampir ke outlet Br*adtalk untuk membeli blackforest berukuran sedang. Dia sedang ingin makan cokelat, mungkin untuk dessert makan malam nanti pikirnya.Acara berbelanja pun usai, Laura mengemudikan mobilnya kembali ke apartmentny
Baca selengkapnya
Pendamping Wisuda
Hari yang ditunggu tunggu oleh James pun tiba, setelah melewati semester 8 yang cukup sibuk. Akhirnya James dinyatakan lulus pendidikan sarjana kedokteran hewan S1.  Papinya mengatakan bahwa lebih baik James mengajak Laura menghadiri wisudanya. Menurutnya Laura lebih berhak mendampingi James di hari bahagianya. Papinya akan terbang ke Yogyakarta bersama Leeray untuk merayakan wisuda kelulusan sarjana James. Selain itu, Papinya ingin menjemput Michael yang tak kunjung kembali ke Jakarta. Puteranya yang kedua itu berat meninggalkan Brandy yang masih kuliah di Yogyakarta. Pagi itu James melewatkan exercise rutinnya. Dia langsung mandi bersama Laura di shower untuk menghemat waktu. Pukul 06.30 dia harus siap di gedung Ghra Sabha Pramana, tempat dia akan diwisuda bersama ratusan mahasiswa lulusan S1 semua jurusan di Universitas Gajah Mada. James segera memakai kemeja putihnya dan celana panjang berbahan kain warna hitam. Setelah itu dia menonton video tutoria
Baca selengkapnya
Terkoyak Hasrat
Musik keras berdentum di salah satu kelab malam eksklusif di Yogyakarta, lampu sorot warna warni menambah semarak suasana pesta dimana muda mudi yang setengah teler bergoyang menghentak hentakkan tubuh mereka dengan semangat yang membubung tinggi akibat alkohol yang mengalir dalam tubuh mereka. Tapi situasi pesta yang hiruk pikuk itu sungguh berkontradiksi dengan perasaan pemuda yang duduk di depan meja bartender, sesekali dia menyesap minuman berwarna keemasan di gelasnya. Dia menopang kepalanya dengan salah satu tangannya. Hatinya terasa perih sejak beberapa hari yang lalu. Pasalnya, gadis yang dia puja yang selalu mengisi mimpi mimpi liarnya yang penuh gairah hampir setahun terakhir ini, dia pergoki berjalan dengan lelaki yang sangat dia kenal.  Pantas saja segala perhatiannya yang dia curahkan selama ini pada gadis itu seolah tak bersambut. Segalanya hanya basa basi yang sesuai dengan norma kesopanan, ucapan terimakasih tak pernah lupa gadis itu sampaikan pa
Baca selengkapnya
Menghilang
(James *PoV*) Laura melewatkan makan siangnya lagi. Semenjak Philip pulang ke Australia, Laura kembali ke kebiasaan lamanya, kerja lembur dan lupa makan siang. James mengomelinya sore itu lalu meninggalkannya di kantor untuk membelikannya makanan. Sayangnya hari sudah terlalu sore sehingga kantin kampus pun sudah tutup. Terpaksa James pergi keluar kampus untuk mencari gado gado, makanan favorit Laura.  James menunggu pesanan gado gadonya agak lama karena sore itu warung itu agak ramai. Dia harus mengantre 3 pesanan sebelum pesanan miliknya dibuat. Dalam hati dia berjanji untuk lebih cerewet pada Laura tentang makan siang. Istrinya itu terlalu workaholic, dosen dosen lain juga sudah pulang, beberapa juga tidak berangkat ke kampus karena saat ini jeda antar semester genap ke tahun ajaran baru, tidak ada kegiatan perkuliahan. James sudah menjalani wisuda sarjana kedokteran hewan beberapa hari yang lalu. Laura mendampinginya wisuda menggantikan Papinya. Oran
Baca selengkapnya
Sesudah Badai
Sesudah mandi hingga tubuhnya bersih dari segala bekas kekerasan seksual yang dia terima semalam, Laura pun memakai bajunya di kamar tidur. Namun, tiba-tiba pandangannya menjadi gelap dan tubuhnya ringan seolah tak bertenaga. James segera menangkap tubuh Laura yang akan terjatuh ke lantai. Dia begitu panik menyambar kunci mobilnya lalu menggendong Laura di dadanya keluar dari kamar tidur.  Di depan pintu unit apartment Laura, James bertemu dengan Michael dan Brian, kepala keamanan papinya.  "Bang Mike, bantu aku membawa Laura ke rumah sakit. Cepat!!" seru James panik seraya berlari ke lift. Michael dan Brian segera membantu James membuka lift lalu mereka pun masuk ke lift menuju ke basement. Brian membantu menyetir mobil Fortuner putih milik James sementara Michael duduk di sebelahnya dan James memeluk istrinya di bangku tengah.  James menepuk-nepuk pipi Laura pelan, tapi tidak ada tanda Laura akan sadar. Jantungnya berdebar deb
Baca selengkapnya
Aku Tetap Cinta
Hari berganti, malam menjadi pagi lalu siang pun tiba. Namun, istrinya masih belum membuka matanya.  James begitu kuatir dengan kondisi Laura. Dia pun berbisik di telinga Laura. "Puteri Tidur, bangunlah. Pangeranmu menunggumu." James mengecup bibir Laura sekali lalu melumat bibir itu lagi. Mata biru itu perlahan membuka lalu menatapnya. Laura *POV* Laura seperti berjalan di sebuah lorong panjang yang gelap dan dingin. Dia berjalan lurus terus untuk menemukan ujung dari lorong itu.  Ketika dia merasa takut dan cemas, dia memanggil manggil nama James. Namun, tidak ada siapa pun di sana. Laura merasa lelah berjalan, dia pun duduk terdiam dalam kegelapan.  Dia tidak tahu sudah berapa lama dia berada di tempat gelap itu, dia ingin pulang ke tempat suaminya berada. Hingga dia mendengar suara James berkata, "Puteri Tidur, bangunlah. Pangeranmu menunggumu." Laura merasakan kehangatan ciuman di bibirnya dan melihat c
Baca selengkapnya
Superfetasi
Sudah sebulan berlalu sejak tragedi pemerkosaan Laura oleh Reynold. Kampus pun mulai ramai oleh kegiatan perkuliahan di tahun ajaran baru. James menolak menjadi panitia ospek tahun ini, dia beralasan sibuk dengan pra koasistensi. Padahal dia sibuk menjaga Laura di rumah dan di kantornya. Dia tidak ingin Reynold mendekati Laura lagi dengan alasan apa pun. Semula James ingin meminta bodyguard papinya untuk berjaga di lobi Lab. PA, tapi sepertinya akan terlalu mencolok dan mengundang perhatian orang orang di kampus. Maka dia membatalkan rencananya. James sendiri yang menjaga Laura. Beberapa kali mereka akan berpapasan di kampus dengan Reynold. Tapi, James buru buru menarik Laura ke arah yang berlawanan supaya Laura tidak bertemu dengan Reynold. Sore ini, James dan Laura akan berkonsultasi dengan dokter Stella sekaligus menjalani permeriksaan USG. Sekalipun selama sebulan ini Laura tidak mengalami gejala kehamilan sama sekali, dia menjalani aktivitasnya s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
26
DMCA.com Protection Status