Semua Bab Hidup Rata Yang Mulai Bergelombang: Bab 41 - Bab 50
84 Bab
Bab 41-Dino dan Si Gadis Pemanah (Hati)
Dino tinggal di asrama sekolahnya saat ini. Dia hanya boleh pulang ke rumah ketika waktu liburan sekolah tiba. Suasana sekolah Dino pastinya berbeda dengan sekolah umum lainnya. Berbagai macam orang yang ingin berjuang menempuh pelatihan untuk menjadi seorang atlet berkumpul di sana. Dino sepertinya cukup populer di sekolahnya. Penampilan Dino memang biasa-biasa saja. Anak itu memang tidak terlalu tampan. Namun, kemampuannya yang luar biasa dalam olahraga renang serta jiwa ramah yang dimilikinya itu, membuat Dino menjadi salah satu siswa populer di sekolahnya. Banyak gadis dari berbagai jurusan cabang olahraga berusaha untuk mendekatinya. Namun, Dino sepertinya ingin fokus pada pendidikannya saat ini, sehingga dia seringkali menghindar dari gadis-gadis yang kerap kali berusaha untuk mendekatinya itu. Namun, sikap Dino berbeda dengan gadis ini. Gadis yang mampu membuat Dino luluh kepadanya sejak pertama ka
Baca selengkapnya
Bab 42-Curahan Hati Dino
Sore ini, untuk pertama kalinya, Dino diperbolehkan pulang ke rumah. Dino hanya boleh menginap di rumah selama satu minggu dari sebulan liburan semesternya, karena dia harus mulai berlatih untuk suatu perlombaan yang dia ikuti. Tidak seperti yang aku bayangkan, Dino pulang dengan wajah yang murung. Dia benar-benar terlihat lelah dan tidak bersemangat sejak pertama kali memunculkan wajahnya di depan pintu rumah yang pertama kali dia datangi ini.“Selamat datang, Atlet kesayangan Ibu!” Ujar Ibu sambil memeluk anak bujangnya itu.“Eh? Apa ini?? Mengapa kamu tampak letih, seperti ini? Apa pembelajaran di sana sangat berat?” Tanya Ibu yang khawatir dengan Dino.“Ahh! Tidak, Bu. Aku hanya sedang banyak pikiran saja. Aku... hanya mengkhawatir
Baca selengkapnya
Bab 43-Orang Baru
Bagian divisiku akan menyambut pemimpin redaksi baru hari ini. Pemimpin redaksi yang akan datang itu dikabarkan masih muda dan juga tampan. Sehingga, setelah rumor itu beredar, para karyawan di sini menjadi begitu bersemangat menantikan pemimpin muda itu.Segera setelah mendengar bahwa pemimpin tampan itu sudah berada di dalam gedung ini. Sebagian besar wanita di perusahaan langsung merapikan diri dan merias wajah mereka secantik mungkin. Keadaan seketika berubah menjadi gaduh.“Oh? Itu... Itu dia datang!” Ujar salah satu staf."Wah! Rumor itu benar. Dia benar-benar sangat tampan." Lanjut salah satu staf.“Semuanya! Perkenalkan ini Pak Oris, dia yang akan menjadi pemimpin redaksi baru untuk bagian divisi berita saat ini.” Ucap Ibu Manajer kepada kami.
Baca selengkapnya
Bab 44-Babak Baru
“Ahh... Ayo! Kita saja yang turun.” Ucap Ryan seraya berjalan turun dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.Kami semua pun satu per satu mulai mengikuti langkah kaki Ryan.“Kak Rio! Tadi itu suara apa? Suara itu sepertinya berasal dari atas, bukan?” Ucap Barra sambil berjalan menuju anak tangga.“Ahh... Tidak. Aku tidak mendengar apa-apa.” Ucap Kak Rio, mendukung rencana kami.“Surprise!” Teriak Ryan, diikuti oleh kami semua dengan tidak kompak.“Hah? Apa ini?” Ujar Barra.“Ayo! Silahkan ditiup lilinya, Barra!” Ucap Nao
Baca selengkapnya
Bab 45-Move On
Dino melakukan apa yang dikatakan Barra kepadanya waktu itu. Dino mulai fokus  berlatih untuk pertandingannya. Dia mulai belajar untuk melupakan niatnya untuk mendekati Alessa, gadis pujaannya itu. Namun, takdir sepertinya kembali mempertemukan kedua insan ini. *** Hari ini adalah hari pertunangan Ryan dan Naomi. Hari yang sudah mereka persiapkan sejak lama ini, akhirnya dapat terjadi. Dua orang yang bahkan tidak mempunyai rasa tertarik satu sama lain ini akhirnya mulai mengambil langkah ke jenjang yang lebih serius. Aku dan keluargaku datang lebih dahulu dari waktu pertunangan dimulai untuk ikut membantu mereka menyiapkan berbagai hal yang diperlukan. Dino juga menyempatkan waktunya hari ini, untuk datang pertunangan Ryan dan Naomi. Namun, Dino sepertinya akan datang agak telat. Dia baru bisa mendapat izin dari sekolah, setelah menyelesaikan sesi latihannya hari ini.
Baca selengkapnya
Bab 46-Misi Mak Comblang I
“Dino?” Tanyaku kepada Dino melalui panggilan telepon. “Em? Ada apa, Kak? Tumben Kakak meneleponku.” Tanya Dino dengan rasa curiga. “Dino! Apa kamu ada waktu luang di hari Sabtu ini? Aku mau mengajakmu untuk pergi bersama ke acara premier film Barra yang terbaru.” Jelasku kepada Dino. “Hah? Sejak kapan Kakakku suka menghadiri acara, seperti itu!? Sejak kapan juga Kakak mengajakku untuk pergi bersama?? Ihh Kakak sungguh mencurigakan. Pasti ada udang di balik batu.” Ujar Dino yang tak henti-hentinya mencurigai Kakaknya ini. “Ish! Apa aku tidak boleh sekali-sekali datang ke acara seperti itu dan ingin mengajak Adik kesayanganku ini? Kemarin, Barra membelikkan  tiket untukku. Sebenarnya, aku mau mengajak Naomi, tapi sayangnya dia tidak bisa. Kamu juga belum pernah k
Baca selengkapnya
Bab 47-Misi Mak Comblang II
Jumat ini, sesuai dengan rencanaku, aku pergi ke kafe bersama Dino. Awalnya, anak ini menolak untuk ikut bersama denganku. Karena sangat jarang, bahkan mungkin tidak pernah aku mengajaknya untuk pergi ke restoran berduaan, seperti ini. Namun, dengan berbagai alasan yang aku lontarkan kepadanya. Akhirnya, Dino menyetujui permintaan Kakaknya ini. Aku juga sudah bilang kepada Naomi untuk mengajak Alessa sesuai rencanaku. Naomi yang tidak tahu apa-apa dengan rencanaku dan Barra begitu terkejut dan juga penasaranl, setelah mendengar penjelasanku. Naomi sepertinya baru tahu bahwa Dino pernah berusaha untuk mendekati Adik Sepupunya itu. Naomi pun menyetujui apa yang aku lakukan. Tidak seperti Dino, Alessa menyetujui permintaan Naomi dengan mudah. Naomi dan Alessa datang lebih dahulu dari aku dan Dino. Setelah kami bertemu di restoran, kami pun mulai memainkan sandiwara kami. “Oh? Naomi?” Ujarku yang berpura-pura
Baca selengkapnya
Bab 48-Pendekatan
Olimpiade yang Dino dan Alessa ikuti dimulai hari ini. Namun, penonton di olimpiade itu dibatasi, hanya orang-orang berkepentingan saja yang boleh hadir dan menonton langsung di sana. Jadi, kami hanya bisa menantikan hasil akhirnya saja dari Dino. “Halo, Bu!” Panggil Dino, yang akhirnya mengabarkan Ibu. “Bagaimana hasilnya, Nak?” Tanya Ibu penasaran. “Aku menang, Bu! Dino mendapat juara 1, Bu!” Ujar Dino dengan bangga kepada Ibu. “Hah? Juara 1?? Kamu serius, No?” Tanya Ibu, memastikan apa yang dia dengar. “Woah! Anak Ayah memang hebat! Ayah sudah menduganya dari awal bahwa kamu pasti akan memenangkan pertandingan itu.” Ujar Ayah yang mengambil alih ponsel Ibu. “Dino, Ingat!
Baca selengkapnya
Bab 49-Apa ada masalah??
Aku dan beberapa pegawai harus lembur hari ini, karena berbagai program baru yang rencananya akan diadakan di tahun depan.  Setelah semua pekerjaanku selesai, aku langsung membereskan semuanya dan beranjak untuk pulang. Di saat aku sedang membereskan barang-barang di mejaku, Pak Oris menghampiriku. Dia mengajakku untuk pulang bersama dengannya. “Rin? Apa kamu mau aku antar pulang?” Tanya Pak Oris yang membuat mata semua orang di sekitarku langsung tertuju ke arahku. “Hmm... Aku sepertinya akan pulang bersama Yasmin, Pak.” Jawabku, menolak ajakan Pak Oris. “Eh! Maaf, Rin! Aku tidak bisa pulang bersama denganmu. Aku sepertinya tidak pulang hari ini. Huhuhu...Ternyata masih banyak hal yang harus aku kerjakan.” Ucap Yasmin yang kembali duduk di tempatnya.
Baca selengkapnya
Bab 50-Kesempatan
“Hwuahh~ Cepat Barra! Aku sudah mengantuk.” Ujarku. “Hmm... Menurutmu apa arti kehidupan ini?” Tanya Barra kepadaku. “Hah? Mengapa kamu malah mengajukan pertanyaan kepadaku sekarang?” Ujarku yang kaget dan heran dengan Barra yang tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepadanya. “Sudah... Jawab saja!” Perintah Barra. “Huh! Baiklah, aku akan menjawabnya. Tapi, setelah itu kau harus memberitahuku apa masalahnmu.” Ucapku kepada Barra. “Iya. Cepat Jawab!” Perintah Barra sekali lagi. “Hmm hidup? Hidup itu... Kesempatan? Em. Aku menganggap kehidupan ini adalah sebuah kesempatan. Setiap detik waktu yang kita lewati itu merupakan kesempatan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Hidup itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status