All Chapters of Cinta Segiempat: Chapter 31 - Chapter 40
69 Chapters
Bab 31.
"Kak Adelia! Ini ada titipan buat Kakak!" Adelia spontan mengangkat kepala nya ke sumber suara, sejenak untuk mengalihkan pandangannya dari semangkuk soto ayam panas dengan kuah berminyak dan berasap yang terlihat menggiurkan itu seketika gendang telinganya menangkap sebuah suara lembut di depannya.  "Ini ada titipan buat Kak Adel!" gadis itu menyodorkan sebuah kotak kecil dengan kedua tangannya. Adelia menautkan kedua alisnya heran, "Dari siapa ya?" tanyanya sembari menerima kotak itu dan memperhatikannya sebentar. Gadis itu tersenyum sumpul, "Dari seseorang, Kak! Yaudah kalogitu Aku duluan ya, Kak! Permisi!" katanya dan segera berlalu pergi dari meja itu. 
Read more
Bab 32.
Di lapangan itu masih ramai akan sorakan cewek-cewek GHS. Dicky dan Reno masih saling berebut bola dengan gesitnya. Dengan bergantian mereka memasukkan bola itu ke dalam ring. Pertama, Dicky. Kemudian Reno. Dicky. Reno. Reno. Dicky. Dicky. Reno. Begitulah seterusnya hingga akhir nya sebuah shoot yang dilakukan oleh, 
Read more
Bab 33.
Gadis itu mulai mengerjapkan mata nya, perlahan namun pasti pandangan nya mulai kembali normal. Ia menatap ke sekelilingnya sembari memegang kepalanya yang masih terasa pening itu. Ada beberapa orang disana, yaitu :  Dicky,Friska,Reno,Ivan,Dan, Sham.Namun tiba-tiba saja, "Adelia Lo nggak papa kan?""Adelia Lo nggak papa kan?"Dua cowok di kedua sisi ranjang UKS Adelia itu saling melempar tatapan tidak suka mereka begitu mendengar kalimat yang sama terlontar dari bibir mereka di waktu yang sama juga."Gue nggak papa kok! Cuma rada pusing aja sih!" Adelia yang hendak merubah posisinya menjadi duduk pun dengan cepat langsung dibantu oleh Dicky. Sebenarnya Reno juga ingin membantunya tetapi tangan Dicky lebih dulu terulur dan Ia pun lebih me
Read more
Bab 34.
JENGAH. Itulah yang Adelia rasakan selama dua jam ini mendekam di UKS. Hanya tiduran nggak jelas, kalo mau tidur beneran juga nggak bisa karena kepalanya yang masih sedikit cenat-cenut dan ngobrol-ngobrol ketawa-ketiwi nggak jelas juga sama Dicky yang kocak dan PD maksimal itu tapi bikin dia seneng. Dan sekarang adalah waktu yang selalu dinanti-nantikan semua murid, yaitu pulang sekolah. Tapi aneh ya anak jaman sekarang, berangkat sekolah niatnya cuma buat nunggu bel pulang? Haha lucu. Saat Adelia tengah asik mengikat tali sepatunya di sofa-karena memang tadi sengaja dilepaskan oleh Dicky supaya tidak mengotori kasur UKS-sesuatu di dalam saku roknya bergetar. Ia pun mengeluarkan benda itu. Private Number's Calling Adelia langsung mengernyitkan dahi nya seketika menatap layar ponselnya, "Private number? Siapa lagi? Iseng banget?" gumamnya kemudian me-reject panggilan itu dan meletakkan ponselnya di se
Read more
Bab 35.
Dicky memelankan laju motor Ninja merah milik Adelia ketika sampai di halaman rumah gadis itu. Ya! Tadi memang Dicky yang memaksa untuk pulang bareng cewek itu daripada dijemput sama supir, selain karena Dicky yang masih khawatir jika Adelia harus bawa motor sendiri juga karena rumah mereka yang bersebelahan. Adelia turun dari jok belakang sesaat setelah Dicky mematikan mesin motor nya, masih dengan ketawa-ketawa kecilnya karena mengingat ekspresi Reno di UKS tadi yang menurutnya sangat lucu dan pantas ditertawakan. Dicky merapikan rambutnya, "Lo kenapa sih, Del? Aneh tau nggak? Dari tadi ketawa mulu? Belum juga hari jumat kliwon udah kumat aja?" ejek Dicky sembari turun dari motor juga. Adelia spontan menoleh kearah Dicky dengan tawa yang sudah luntur dari bibirnya. Ia lantas menjitak kepala pemuda itu, "Heh! Lo kira gue apaan? Enak aja kumat? Lo tuh yang idiot! Cowok idiot! Wle~!" umpatnya lalu menjulurkan lidah kearah
Read more
Bab 36.
  Reno memutar gagang pintu kamar nya cepat lalu mendorongnya masuk. Dengan kesal Ia langsung melempar tas punggungnya ke sembarang arah dan kemudian menghempaskan tubuh atletisnya itu di kasur king size-nya dengan posisi terlentang dengan merentangkan kedua tangannya.    Sebelah tangan Reno meraih guling di dekatnya lalu dipeluknya, "Sialan!! Bego banget sih gue? Kenapa juga gue bisa se-khawatir gitu sama Adelia? Padahal statusnya, dia kan rival gue? Nggak lucu dong gue khawatir sama musuh gue sendiri?" gerutunya.   Tak berapa lama kemudian, Ia pun bangkit dari posisi tidurnya, "Biarin aja deh! Biar seneng dulu tuh anak, tapi awas aja ntar, gue bakal bikin dia jatuh cinta sama gue, biar nyahok dia!"   Sesaat pandangan Reno mengarah pada sebuah kalender duduk di meja belajarnya, yang pada angka 14, Ia lingkari menggunakan bold maker warna merah dua hari yang lalu. Pemuda itu mengernyitkan dahinya seraya
Read more
Bab 37.
Adelia menatap dirinya di depan cermin. Ia mengenakan jeans hitam yang memperlihatkan sedikit dengkul nya karena terdapat sobekan pada bagian itu. Lalu Ia juga memakai kaos panjang warna hitam pula tetapi dilengkapi dengan rompi jeans warna biru muda. Sepatu? Ia memakai sepatu casual hitam dan berlogo ceklist. Adelia tidak memakai banyak make up, hanya sedikit bedak tipis yang Ia oleskan pada pipinya tersebut sudah membuatnya terlihat cantik, apalagi dengan rambutnya yang tergerai bebas dan sedikit curly pada bagian bawah itu. Karena pada dasarnya, Adelia tomboy itu tidak suka make up.  Setelah meminta izin kepada Marissa, Adelia langsung mengeluarkan motor Ninja merahnya dari bagasi kemudian menaikinya dan memakai helm full face-nya kemudian melesat keluar halaman rumahnya dan menuju ke cafe Delima, dimana Reno menunggu. "Gue pesen pizza, spaghetti bollonice, friench fries, banana sweet, milk shake, sama vanilla la
Read more
Bab 38.
BERANGKAT dan pulang sekolah bersama Dicky mulai hari ini sudah menjadi rutinitas baru Adelia. Dan orangtua mereka lah yang menyuruh nya dengan tujuan untuk mendekat kan mereka. Seperti sekarang ini, dua sahabat itu tengah berada di atas jok motor Ninja merah yang telah dimodif oleh sang pemiliknya, yaitu Dicky. Diam-diam cowok itu melirik spion motornya, sekedar untuk melihat objek menarik yang selama ini bayangan nya selalu memenuhi otak dan fikiran Dicky. Dan dibalik helm full face nya itu Ia pun menyunggingkan senyumnya. Dapat dirasakan Dicky, sesuatu dalam perut seperti sedang menggelitikinya. Gue seneng bisa ngeliat wajah Lo lagi. Wajah manis dan lucu Lo. Gue seneng bisa ngeliat senyum Lo lagi.  Senyum manis yang selalu gue kangenin. Gue seneng bisa ngeliat blushing Lo setiap di deket gue. Lo ternyata masih kecil dan polos, tap
Read more
Bab 39.
"Lo duluan aja deh ke kelasnya, gue mau ke loker dulu nih! Mau ambil buku! Oke? Bye!"  Dicky menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sampingnya, Adelia, "Oh yaudah!" dan seperginya gadis itu, Dicky langsung diserbu cewek-cewek di sepanjang koridor yang sejak tadi asik bergosip ria dengan pemuda itu yang menjadi topik pertama dan utamanya. "Haii Dicky" "Pagi Dicky" "Udah sarapan belum?" "Kalo belum, bareng gue yuk ke kantin" "Eh Kak, Lo sama Kak Adel ada hubungan apa sih kok bisa berangkat bareng?" "Kalian pacaran ya?" "Kok cepet banget sih jadiannya?" "Nggak ada harapan lagi dong?" "Sebel deh! Masa sih kalian pacaran?" "Iya! Lo nggak pacaran sama Adelia kan, Dick?" "Dicky, follback twitter sama ig gue dong?"  
Read more
Bab 40.
"Adel? Gimana sama dinner Lo tadi malem? Lo, jadi kan dinner sama Kak Reno? Kalian udah jadian? PeJe dong?" Adelia menghentikan acara menulis nya dan menoleh ke araj sampingnya. Ia menatap Friska yang memasang wajah keponya itu dengan heran, "Iya! Biasa aja tuh! Dan, atas dasar apa gue jadian sama Reno? Idiot tau nggak!" Mendengar jawaban itu, Friska pun tertawa. "Hahaha!! Kan katanya Kak Reno mau deket sama Lo? Kali aja gitu dia langsung nembak Lo? Dia kan playboy jadi nggak butuh waktu yang lama dong buat PDKT?" katanya. Adelia mengidikka bahunya, "Idihh!! Mana mungkin!! Orang dianya aja tadi malah ngatain gue rakus? Songong banget nggak sih? Pengen rasanya gue timpuk dia dan gue tenggelemin di dasar samudra deh!" katanya sembari menggenggam erat penanya. "Hahaha!! Kok bisa? Makanya yang jaim dikit dong di depan cowok jangan kayak orang kepalaran!" kata Friska namun Adelia hanya bertopang dagu, "Ya
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status