Semua Bab DINAR: Bab 31 - Bab 40
91 Bab
Bab 31
Raccel membersihkan badannya, dan terkejut melihat beberapa sisik jatuh dari tubuhnya, dia langsung mengambilnya"apa ini? bagaimana sisik ini ada padaku?" ucap raccel kebingungan melihat 2 sisik yang berwarna merah kekuningan itu, aku tidak pernah menyimpan aksesoris seperti ini, dia selalu bertanya-tanya dan akhirnya dia menyimpan sisik itu didalam kotak kecil yang diletakkan dilaci meja riasnya, dia akan menanyakan itu pada dinar nanti setelah dinar kembali kekamarnya.diruang kerja kakek dinar sudah duduk manis disana, melihat kakeknya yang sedikit sendu"dinar aku akan menyatakan beberapa kebenaran padamu, tapi berjanjilah dulu kamu tidak akan memberitahukannya kepada raccel sampai aku yang memberitahukan sendiri" ucap kakek serius "baik kek, aku akan menjaga rahasia itu" ucap dinar penuh penasaran yang membuatnya akan menyetujui semuanya "begini, kakek tidak tau harus memulai darimana dan kakek yakin kamu akan bingung dengan kenya
Baca selengkapnya
Bab 32
Sudah mulai gelap diluar, raccel merasa sangat bosan dikamarnya, dia berusaha berdiri dan ingin berjalan-jalan dan bisa makan malam bersama dengan kakek, karena dia sudah rindu untuk makan malam bersama, dinarpun seketika melihat raccel yang tertatih tatih berjalan keluar dari kamarnya"raccel, kamu mau kemana?" ucap dinar sambil membantu raccel berjalan"aku sangat ingin makan malam bersama hari ini, sangat tidak nyaman dikamar berlama-lama" ucap raccel yang tampak bosandinar tersenyum melihat raccel yang tampak lebih sehat dari biasanya, "baiklah, mari aku bantu kita akan makan bersama malam ini" ucap dinar dan mereka berjalan bersama keruang makan"dinar, kenapa kamu tidak kembali lagi tadi kekamarku? dan apa yang kakek bicarakan sampai lama begitu?" tanya raccel penasaran"ah..tidak kami hanya berbincang-bincang biasa saja, tadi aku juga sudah kekamarmu tapi kamu lagi tidur jadi aku tidak ingin mengganggumu" jelas dinar yang tampa
Baca selengkapnya
Bab 33
Tanpa terasa, perbincangan yang sangat sudah lama tidak dilakukan terhenti karena sudah mulai larut untuk melanjutkannya, mereka semua berpamitan dan tentu saja dinar mengajak raccel kembali untuk mengantarkan kekamarnya, raccel dengan senang melingkarkan tangannya yang mungil dilengan dinar, kakek yang melihat itu mulai risih dengan kedekatan mereka yang tidak sama lagi terlihat seperti dulu, ada kecemasan didalam hati kakek,"semoga saja semua akn baik-baik saja" ungkap kakek dalam hati dan memasuki kamarnya juga,dinar sudah sampai dikamar raccel dan tersenyum dengan sangat indah"raccel, kamu istirahatlah biar cepat sembuh" ucap dinar"apa kamu tidak ingin disini dulu menemaniku" jawabnya"aku..maaf aku sangat lelah rasanya ngantuk sekali" jelasnya sambil menguap dan tanpa menghilangkan senyumnya, meyakinkan raccel bahwa dia harus menjaga jarak sedikit dengan raccel"ah..baiklah, kamu istirahatlah" ucap raccel dengan lesu dan mengangkat
Baca selengkapnya
Bab 34
"Nona, siapa yang anda temui? Dari siapa bunga itu?" tanya dayang itu dengan ketusTapi lunar hanya diam sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam"nona, anda tidak bisa begini, anda tidak boleh jatuh cinta lagi, anda ingat pesan nyonya ratu?, kalau anda jatuh cinta lagi anak anda akan jadi taruhannya" jelas dayang yang bernama sania dengan nada serius"aku tau sania, aku sedang berusaha" ujar lunar sambil memalingkan badannya menjauhi  saniaSania memang kepercayaan ratu, dayang pendamping lunar, meski usia nya sudah tidak muda lagi tetapi dia terlihat muda bahkan tampak seumuran dengan lunar, dia sudah tau tentang hubungan lunar dengan dinar, tetapi dia masih menyimpannya rapat karena disisi lain dia juga sangat sedih melihat lunar selalu termenung, hanya fialah satu satunya yang nengerti lunar,Lunat pun sedikit gelisah karena dia yakin sania sudah mengetahui tentang dinar, dan pasti lambat laun akan melaporkannya, lunar harus mencegah itu te
Baca selengkapnya
Bab 35
Lunar terlihat tidak baik-baik saja, dia menyesal telah memperlihatkan diri pada dinar, itu sangat menyakitkan baginya, mencintai manusia lagi, padahal ada perjanjian yang harus dia tepati, lunar sebenarnya putri tunggal dari kerajaan duyung banyak aturan yang selalu mengekangnya setiap hari, itulah sebabnya dia lebih memilih mencintai manusia karena dia lebih merasa bebas berada didaratan, ayahnya tidak mengetahui dia sudah mempunyai anak, hanya ibunya dan dayang sania yang tau,karena ibunya ingin membunuh anaknya saat baru lahir lunar membuat perjanjian jika anak nya berumur sekitar 3 tahun dia akan meletakkannya didaratan karena anak itu adalah kutukan campuran darah manusia dengan penerus penguasa lautan jadi tidak mungkin ayahnya akan bisa menerima itu, ibunya menerima kesepakatan mereka dan membuat lunar tidak akan mengulangi semua kesalahannya dengan mencintai manusia lagitetapi ternyata sekarang dia membuat sesuatu yang salah, dia tidak ingin ibunya mengetahu
Baca selengkapnya
Bab 36
Mobil melaju dan mereka sampai dengan cepat direstoran seafood langganan raccel, sudah lama sekali dia tidak kesana, dan berpapasan dengan mobil anak pemilik restoran, dilan lard dia sebenarnya menyukai raccel dan sejak lama memperhatikannya tapi raccel tidak pernah meresponnya, tentu dia tau raccel datang, karena hari ini raccel sedang bahagia dia tak henti-henti tersenyum, mereka turun dari mobil dan edward berencana untuk menunggunya diparkiran"edward, sebaiknya kamu ikut makan, ayo aku akan mentraktirmu, jangan khawatir aku tidak akan memberitahu kakek" ucap raccel tersenyum manisedward tidak akan melewatkan kesempatan itu karena sebenarnya dia juga ingin bersama-sama dengan raccel dan jalan-jalan dengannya, dia hanya mengangguk dan mengikuti raccel dan dinar yang memasuki restoran"tunggu..." suara teriakan terdengar dari belakang, dan seseorang bergegas menemui raccel"nona, sudah lama anda tidak kesini, apa anda sudah sehat?" ucapnya sambil terse
Baca selengkapnya
Bab 37
Mereka menyelesaikan makan dengan cepat, dan tanpa ingin berlama lama raccel berpamitan pada dilan setelah membayar semua makanan, mereka akan melanjutkan berjalan-jalan hari ini,"terimakasih nona raccel datanglah kembali" ucap dilan dengan ramah sambil mengantar kepergian raccel dan yang lainnya keluar"edward aku ingin kepantai dulu sebentar, kamu boleh menunggu ataupun pulang dulu" ucap raccel dengan senyum riang, edward tentu saja mengangguk dengan patuh dan sangat menyenangkan hari ini untuknya bisa makan bersama pujaan hatimereka berpisah disitu, dan raccel dan dinar melanjutkan perjalanan mereka kepantai tempat biasanya mereka pergi"sudah lama sekali aku tidak kesini, semua terasa nyaman" ucap raccel sambil menghirup udara laut yang menyegarkan, mereka melewati pasir pantai yang putih berkilau"dinar, ngomong-ngomong kamu hari ini kenapa? seperti banyak yang sedang kamu fikirkan" "oh..tidak aku hanya sedikit tidak enak badan"
Baca selengkapnya
Bab 38
Mereka pulang dengan banyak keheningan begitu juga dengan edward, mereka memperhatikan sesuatu yang disimpan dalam pada dinar, ada apa sebenarnya dia, hanya saja raccel tidak ingin membuatnya terlihat memaksanya untuk berceritasesampainya dirumah mereka berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian, dengan raccel yang masih dibimbing untuk berjalan.ditempat lain lunar memikirkan banyak hal, tetapi dia tidak fokus pada dinar saja dia memikirkan gadis yang bersama dinar tadi, siapa sebenarnya dia, kenapa jantungnya berdetak kencang saat melihat gadis itu, bukan karena cemburu tapi ada perasaan lain yang membuatnya seperti itu, perasaan kerinduan yang sudah lama"nona, jangan terlalu memikirkan yang tadi, itu tandanya dewa memperingati nona agar tidak terlalu jauh mencintai pria itu" ucap sania dari belakang lunar"bukan begitu sania, aku bukan cemburu dan aku juga tidak terlalu mempermasalahkannya, hanya saja aku merasa sangat familia
Baca selengkapnya
Bab 39
Dinar pulang dengan hati berbunga-bunga, tapi dia berfikir bagaimana cara menjelaskannya pada raccel tentang lunar, selama ini dia tidak tau apa-apa tentang hubungan mereka, dinar berfikir keras apa yang akan dia ucapkan dan saat ingin kembali kekamarnya raccel melihat dinar akan memasuki kamar tentu raccel heran dari mana dia, raccel berusaha berjalan dengan pelan sambil memanggil dinar untuk berhenti"dinar...tunggu!!" ujarnya sambil kesusahan untuk berjalan, dinar menoleh dan tersenyum pada raccel"jangan dipaksakan, sini aku bantu" ucap dinar sambil memegang tangan raccel, "apa mau kekamarku?" ajak dinar, karena dinar tau dia pasti merindukan menatap laut"ide bagus...ayo aku sudah lama tidak masuk kekamarmu, pasti sangat berantakan" ujar raccel mengejek dinar, tapi setelah masuk ternyata kamarnya sangat rapi berbeda dari apa yang dibayangkan oleh raccel"hm...sangat rapi" ucap raccel tersenyum genit dan duduk dikursi balkon sambil memper
Baca selengkapnya
Bab 40
Sebenarnya raccel masih syok mendengar cerita dinar, tapi dia menyembunyikan rasa itu dalam-dalam dilubuk hatinya, berusaha berfikir positif dan dia tidak tau apa yang menyebabkan orangtua nya mempercayakannya pada orang laindinar sebenarnya sangat menyesal menceritakan itu pada raccel dia juga melanggar janjinya pada kakek, tapi dia tidak bisa menahan rasa didalam hatinya, dan mungkin lunar tau banyak tentang keluarga raccelsorenya mereka pergi untuk menemui lunar, raccel mengenakan dress pendek merah muda dia sangat manis membuat dinar tidak ingin mengedipkan mata, rambut panjang yang ikal tergerai indah, ah...duyung memang sangat cantik ujar dinar sambil tersenyum malumereka berangkat diantar oleh edward, edwardpun dari tadi mukanya terlihat memerah seperti tomat, karena melihat raccel sangat cantik hari ini, dia sudah bisa berjalan dengan baik kali inimereka bergegas karena sebentar lagi matahari akan tenggelam dan raccel tidak ingin melewatkan mo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status