All Chapters of Someone Like You: Chapter 61 - Chapter 70
121 Chapters
Chapter 61
Diwaktu yang sama yakni pukul 23.30.Maura juga terlihat masih mondar - mandir didalam kamarnya karena ia susah untuk tertidur. Ia terus mencari cara bagaimana ia bisa merebut Aksa kembali dari Savana."Sudah malam seperti ini tapi rasanya gue belum mengantuk juga," gumam Maura sambil mengerutkan keningnya."Kira - kira Mama dapat uang lima ratus juta itu dari mana? Perhiasan? Atau mungkin tabungan? Aku rasa kalaupun Mama menjual perhiasannya dan juga mengambil tabungan miliknya itu semua akan tetap kurang dengan uang yang diminta oleh si Dito laki - laki tua yang kurang ajar itu," gerutu Maura dengan nada yang sangat kesal."Seharusnya aku harus membantu Mama untuk mencari uang sebanyak itu, aku harus bisa mendapatkan uang itu agar aku tidak dipenjara dan bisa terbebas dari kecurigaan polisi jika aku terlibat dalam kasus penusukan Erik." Maura membatin sambil mengerutkan keningnya.Maura langsung duduk diatas tempat tidur mewah milik dirinya sambil me
Read more
Chapter 62
Sementara itu saat ini Savana masih harus merasakan dinginnya lantai penjara. Hatinya begitu pilu saat ia merasakan kedinginan yang menancap tulang rusuknya. Ia terus menitikkan air matanya. "Aku enggak salah kenapa aku harus menanggung semua ini? Aku tidak menusuk Erik! Aku enggak salah!" batin Savana dalam hatinya. Suasana penjara yang sudah mulai sepi karena malam sudah tiba semua orangpun banyak yang sudah tertidur pulas. Namun tidak dengan dirinya, Savana terus merasakan kegelisahan yang begitu luar biasa, ia terus menitikkan air matanya dan merintih jika ia memang tidka bersalah. Hati dan juga pikirannya ingin sekali segera pergi meninggalkan tempat biadab ini. "Tempat aku memang bukan disini aku memang telah difitnah! Aku hanya korban disini! Kenapa polisi itu terus bersikeras menuduh aku jika aku adalah orang yang telah menusuk Erik hingga membuat Erik meninggal? Padahal aku sama sekali tidak melakukan hal itu! Bagaimana mungkin aku
Read more
Chapter 63
Pagi ini semua orang di rumah Papah Rangga dan juga Mama Maia sedang menikmati sarapan pagi termasuk juga Maura yang tengah duduk di samping Mama Maia. Sementara itu Papah Rangga terus merasa gelisah karena kasus yang menimpa putrinya, Savana. "Kamu kira - kira udah sarapan belum ya Nak disana?" batin Papah Rangga dalam hatinya.  Sementara itu Mama Maia dan juga Maura tampak sedang berbahagia menikmati menu sarapan mereka pagi ini. "Mama jangan banyak - banyak nasinya memangnya Mama mau aku gendut?" Maura merengek sambil tersenyum merekah pada Mama Maia. "Enggak sayang ini sedikit loh, kamu itu harus banyak makan supaya lebih sehat," ucap Mama Maia pada putri kesayangannya. Mama Maia tampak begitu sangat bahagia melihat putri kesayangannya kini sudah mau makan dan juga terlihat sangat bahagia lagi. Tidak ada kebahagiaan dalam diri Mama Maia selain melihat putri kesayangannya itu tersenyum manis. "Mama bahagi
Read more
Chapter 65
Besok adalah sidang dimana akan ditentukan Savana bersalah atau tidak dan sekarang Mama Maia sedang berusaha untuk mencari uang sebanyak lima ratus juta untuk menyogok orang yang akan menjadi saksi di pengadilan nanti. Mama Maia sekarang sedang berada di toko perhiasan untuk menjual semua perhiasan - perhiasan yang ia miliki. Namun ternyata benar saja semua perhiasan miliknya hanya berhasil terjual sebanyak delapan puluh juta dan itu artinya masih kurang banyak untuk mencapai angka lima ratus juta. "Kemana lagi aku harus cari uang? Semua perhiasan aku saja hanya laku delapan puluh juta dan itu masih kurang banyak. Sementara itu orang yang meminta uang sebanyak lima ratus juta sudah sering menagih aku karena ia akan menjadi saksi di pengadilan besok," gumam Mama Maia sambil pusing memikirkan untuk mencari uang sebanyak lima ratus juta. Memang awalnya rencananya Mama Maia ingin meminjam uang kepada teman - temannya namun ia merasa malu dan tid
Read more
Chapter 65
Sementara itu di rumah mewah bak istana dikediaman Xabiru Adiguna sekarang semua orang sedang mengkhawatirkan kondisi Mama Yunita yang semakin hari semakin memburuk. Xabiru juga merasa sedih karena melihat ibunya yang begitu depresi setelah kepergian adiknya, Erik.  Xabiru baru saja keluar dari kamar Mama Yunita, ia benar - benar tidak tega melihat kondisi ibunya yang harus depresi seperti itu. Entah sudah beberapa kali dokter bolak - balik ke rumah mewah bak istana itu. Namun kedatangan para dokter dan juga psikiater itu tidak mempengaruhi kesembuhan Mama Yunita.  Mama Yunita benar - benar depresi berat ketika harus kehilangan putra yang sangat ia cintai yaitu Erik. Erika adalah anak yang selalu ia manja karena Erik merupakan anak terakhir.  "Gue enggak bisa lihat Mama terus - terusan seperti ini!" batin Xabiru Adiguna dalam hatinya. "Gue harus terus mencari cara bagaimana supaya Mama
Read more
Chapter 66
Meskipun Savana yang sudah dijadikan tersangka namun dalam lubuk hatinya tetep saja ia merasa sangat gelisah, disatu sisi ia merasa sangat kecewa dan tidak habis pikir pada Maura yang bisa-bisanya menusuk Erik namun disisi lain ia juga tidak mau terus-menerus menekan dan menyalahkan Maura karena takut jika nantinya anak kesayangannya itu menjadi depresi. "Aku saat ini benar-benar tidak bisa tenang, walupun sekarang Savana yang menjadi tersangka tapi aku masih enggak yakin kalau Maura benar-benar dalam posisi yang aman," batin Mama Maia.Perasaannya terasa kacau apalagi pikirannya, ia harus menanggung beban akibat ulah putri kesayangannya yang selalu ia bangga-banggakan. "Gimana kalau suatu saat semuanya terbongkar dan Maura ketahuan kalau dia yang sudah menusuk Erik? Gimana?" lanjut Mama Maia dalam hatinya yang membuat hatinya semakin tidak tenang.Tidak heran memang kalau Maia memperlakukan Maura dengan sangat manja karena memang Maura adalah satu-satunya buah hati yang ia miliki ser
Read more
Chapter 67
Saat ini Papah Rangga sudah sampai di kantor polisi, tempat dimana Savana. Ia sedang menggobrol bersama dengan Savana. Terlihat jelas raut wajah Savana yang begitu sangat terpukul ditambah lagi dengan suasana yang sangat haru. "Pah, Papah percaya kan sama aku kalau aku itu enggak salah?" lirih Savana pada ayahnya. Entah berapa puluh kali pertanyaan itu ia lontarkan pada Papah Rangga karena Savana benar-benar takut kehilangan kepercayaan dari Papah Rangga yang selalu percaya pada dirinya.Dengan tatapan lembut, Papah Rangga terus menatap sorot mata Savana yang begitu bening, tangannya juga dengan cepat mengusap air mata yang keluar dari mata putri cantiknya. "Kamu dengerin Papah Nak, meskipun banyak orang diluar sana yang enggak percaya sama kamu tapi kamu harus yakin kalau Papah adalah satu-satunya orang yang pecya kalau kamu enggak bersalah, Papah juga akan berusaha mengeluarkan kamu dari sini secepatnya, Papah juga sudah menyewa lawyer yang akan siap membantu kamu," jelas Papah Rang
Read more
Chapter 68
Disaat sang mama mencarinya karena takut dirinya berbuat hal yang aneh-aneh lagi ternyata Maura justru menemui Aksa untuk mengahsut Kakak iparnya itu agar membenci Savana. Jujur mungkin sebenarnya Maura masih menyimpan rasa dendam pada Savana yang sudah menikah dengan laki-laki yang sangat dicintainya yakni Aksa."Kamu udah tahu kan kalau Kak Savana masuk penjara karena apa?" ujar Maura sambil menatap mata Aksa dengan tatapan tajam.Dihadapan Aksa saat ini Maura mencoba untuk bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa padahal dia adalah orang dibalik semua kekacauan yang menimpa Savana. "Kamu pasti enggak nyangka kalau ternyata perempuan yang sangat kamu cintai itu ternyata masih sering bertemu dengan mantan kekasihnya dibelakang kamu secara diam-diam," lanjut Maura dengan nada meyakinkan.Saat Maura berkata seperti itu membuat berbagai macam pernyataan didalam benak Aksa apalagi sejak kemarin dia begitu sangat overthinking tentang permasalahan yang menimpa istrinya apalagi itu menyangk
Read more
Chapter 69
Maura terus menjelaskan kepada Aksa jika Savana juga sering diam-diam bertemu dengan Erik dibelakang Aksa. "Aksa aku sebenarnya enggak mau jelek-jelekin Kak Savana tapi ya mau gimana lagi aku harus jujur sama kamu, aku harus kasih tahu sama kamu kalau selama kamu dinas Erik itu sering banget temuin Kak Savana di rumah saat Kak Savana sendirian," ujar Maura."Oh iya kalau apa yang aku katakan barusan cukup membuat hati kamu sakit aku minta maaf yang sebesar-besarnya sama kamu, aku enggak ada niatan sama sekali buat menjauhkan kamu dari Kak Savana atau membuat kamu membenci dia tapi aku rasa kamu harus tahu itu karena setidaknya setelah kamu tahu semuanya kamu enggak akan kaget lagi," lanjut Maura."Tahu semuanya?" tanya Aksa sambil menaikan alisnya, kali ini nampaknya ia sudah mulai tertarik dengan obrolan Maura.Maura menganggukkan kepalanya dengan serius. "Iya Aksa kan waktu polisi menggeledah rumah kalian, polisi menemukan satu buket bunga milik Erik yang diduga akan diberikan pada
Read more
Chapter 70
Mama Maia yang sedari terus mondar-mandir dihalam rumahnya karena khawatir dengan kondisi dan posisi Maura saat ini akhirnya bisa bernafas lega setelah melihat mobil pribadi Maura memasuki area garasi di rumahnya. "Itu dia Maura akhirnya dia datang juga aku udah enggak tenang banget dari tadi," ucapnya dengan raut wajahnya yang lumayan pucat.Dengan cepat ia menghampiri Maura yang baru saja turun dari mobil mewahnya. "Mama kenapa sih? Kok kayaknya wajahnya panik banget gitu kaya orang yang udah dikejar setan aja," ucap Maura sambil mengerutkan keningnya ketika melihat sang Mama dengan wajah paniknya mengahmpiri dirinya."Ya ampun Maura! Dari tadi itu Mama nyariin dan nungguin kamu. Mama khawatir sama kamu Maura, Mama enggak mau kamu lakuin hal-hal yang aneh lagi karena Mama enggak mau berurusan lagi sama polisi!" celoteh Mama Maia pada putri kesayangannya."Mama apa-apan sih yaudah tenang aja kenapa sih?" jawab Maura dengan santainya sambil berjalan masuk kedalam rumahnya lalu diikuti
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status