All Chapters of Kesatria Agung Mikenai: Chapter 21 - Chapter 30
44 Chapters
Chapter 20: Young Knight arc: Kuil Pemuja Titan
    Pasukan aliansi yang tersisa melanjutkan laju mereka bersama-sama menuju ke markas pangkalan militer kerajaan Athena. Akan tetapi, sebelum sampai di gerbang gedung markas militer kerajaan Athena, laju kaki mereka spontan terhenti dan memang harus terpaksa dihentikan. Banyak pasukan pemanah mengepung mereka, kini mereka bagaikan hewan buruan yang terprangkap dalam sarang hewan buas, tak ada yang bisa dilakukan selain berharap turunnya keajaiban.   “Sial, kita tak punya jalan keluar,” keluh Macrones.   “Satu-satunya cara adalah hadapi mereka semua,” saran Kimble. Naruma juga bersiap membidikkan senjata mematikannya.   
Read more
Chapter 21: Young Knight arc: Tendangan Pegasus
   Kisarin adalah seorang perempuan dari akademi Greimos. Meskipun akademi ini bersifat swasta, banyak murid-murid unggul yang lahir atas bimbingan para senior dan pengurusnya. Perempuan berambut pendek dengan kedua tangan dan kaki yang memakai sarung tangan dan sepatu berlapis baja menghadapi seorang mantan komandan negeri Vennisios, Himokletos. Komandan ini pernah melawan Boy Knight sebelumnya dan dipecat dari jabatannya atas kekalahan dari perampok bertopeng dengan kekuatan mengerikan. Ia dipecat karena mengalami kekalahan oleh seorang perampok lebih terhina daripada kalah oleh pasukan perang.    Himokletos melancarkan serangan dengan sepenuh tenaga, Kisarin menahannya tapi karena daya serangnya tak bisa terkirakan perempuan itu terpental dan punggungnya melindas tanah sampai merusak semak belukar. Ki
Read more
Chapter 22: Young Knight arc: Immortal Mode
    Di dalam markas militer, tempat suci yang seharusnya diperuntukkan untuk ketenangan para pemuja Titan kini menjadi medan pertempuran. Naruma dan Macrones berjuang keras melawan Saragos yang memiliki kekuatan thelisi mengendalikan air seperti Vichnight. Namun, kehendak perempuan itu menyambung kepada Dewi laut Sedna sedangkan Vichnight menyambung kepada Dewa Poseidon.     Ledakan demi ledakan air membuat kedua pemuda dari akademi Herakles kuwalahan. Mereka seolah menghadapi murka sang Dewi laut bergejolak dari trisula Saragos. Ketika Naruma melacarkan serangan selalu dihalangi dengan tembakan air yang membentur lesatan anak panahnya. Macrones mencoba menyerangnya dari arah samping, tapi hal itu tetap terjangkau oleh
Read more
Chapter 23: Young Knight Arc: Budak Kerajaan Athena
   Semuanya telah hancur lebur. Markas kokoh yang dijadikan sebagai simbol eksistensi kerajaan Athena di negara Vennisios telah runtuh. Tinggallah puing-puing pondasi bangunan suci berserakan di sekitar area tanah lapang dengan penuh rerumputan dan semak belukar.     Saragos masih berdiri di tengah-tengah area reruntuhan. Ekspresinya merah terbakar, keadaan menyulut emosinya. Wanita bermahkota perak itu amat murka dengan perbuatan seseorang yang telah menghancurkan markasnya.    “Kau bodoh, Gruno. Perhatikan sekitarmu bila kau sedang mengamuk!” teriaknya. Dia pantau sekitar area reruntuhan. Tampak pemandangan tidak menyenangkan tertangkap kedua indera penglihatannya. Kawan yang dia panggil dengan lantang tersebut tak berdaya ditarik pakaiannya oleh
Read more
Chapter 24: Young Knight Arc: Pahlawan VS Perampok
    Beberapa pendekar aliansi mengerubungi Boy Knight. Menghadangnya dengan posisi melingkar. Sontak para pengikutnya mengambil posisi untuk siap menyerang, Boy Knight pun memberikan isyarat untuk tetap tenang. Ia mendekati salah satu pendekar muda.    “Apa kamu tidak menyukai kehadiranku?” tanya Boy Knight. Pendekar yang didekatinya itu tiada lain adalah Naruma.    “Kau pasti hadir untuk merampok kampung ini, ‘kan? Dan juga kehadiranmu membawa mala petaka bagi para tentara negara Vennisios,” ucap Naruma. "Kau membuat mereka dipecat dari pekerjaan sebagai pasukan negara karena kalah darimu lalu mereka membelot kepada kerajaan Athena," lanjutnya dengan tegas. Boy Knight mengangguk sesaat kemudian menggeleng, sikap anehnya mengundang keheranan bagi siapapun yang melihat. Boy Knight memutar badannya, melayangkan pan
Read more
Chapter 25 : Kehancuran Akropolis
   Angin tenang sepoi-sepoi berhembus menggetarkan hati dan menghangatkan diri. Senja yang terang berporos dari sinar di ufuk barat membawa kehangatan sebelum datang kedinginan dalam suasana gelap gulita malam. Para anak-anak dan lalu lalang penduduk di sebuah akropolis begitu padat. Ada yang menutup toko, ada yang memulai membuka toko. Rotasi setiap kehidupan masyarakat berputar sesuai perannya masing-masing.     Salah satu anak tiba-tiba menggigil meski tersengat sinar matahari. Beberapa teman-temannya pun memberikannya syal disertai perasaan terheran-heran.    “Tapi aku masih kedinginan, hacciuh ...!” keluh anak tersebut, sampai menyemburkan ingus dari hidungnya.    “Kau begitu aneh, lebih
Read more
Chapter 26: Menuju Akropolis Ventis
   Reruntuhan akropolis dipenuhi pasukan negara yang tampil sebagai pahlawan kesiangan. Tidak ada lagi yang tersisa di akropolis tersebut selain puing-puing bebatuan rusak berserakan di setiap aspal. Beberapa pasukan melaporkan kepada kaptennya. Kemudian sang kapten memerintahkan semua pasukan untuk pergi dari akropolis tersebut. Entah hendak ke mana dan apa yang mau mereka perbuat dengan informasi yang mereka dapat. Sedangkan, para penduduk yang selamat di tempat pengungsian hanya membutuhkan sebuah pertolongan.    Sementara itu, di akademi Herakles. Trio murid hebat berkumpul di tengah kamp latihan. Melatih para murid yang baru bergabung di akademi Herakles. Naruma melesatkan anak panah dan menghujam salah satu burung merpati yang tidak sedang mengerami telur bertengger di pepohonan. Lesatan itu membua
Read more
Chapter 27: Pertemuan Pada Meja Makan
    Akropolis kota Ventis adalah aksropolis terbesar di negara Vennisios. Akropolis ini berada di tengah sebagai pusat kerajaan, dekat dengan istana raja Vennisios. Kini kota itu ramai dan terasa sangat damai. Sehingga tidak ada yang menyadari bahwa bahaya besar mengintai.    Di lain tempat yang tak jauh dari akropolis kota Ventis, istana kerajaan negara Vennisios. Sekumpulan pasukan datang untuk masuk menggiring beberapa pendekar. Mereka dihadapkan ke depan raja secara langsung. Sebelum itu, para pendekar dikumpulkan di suatu aula khusus, aula dengan air mancur ditengah dan patung dewa-dewi menghias area. Para pendekar negeri saling bertemu dan mereka ternyata sudah mengenal satu sama lain.   “Naruma, kaukah itu?” pendekar perempuan me
Read more
Chapter 28: Kekuatan dari Tujuan
   Ketenangan beralih menjadi ketegangan, semua orang berlari menjauh dari kedai mewah. Saxomenes berdiri, menaruh sisa makannya. “Aku selesai, habiskan sisanya?” Dia berjalan menuju ke tempat yang berhadapan dengan tempat duduk Itamos dan kawan-kawan. Bersiap menghadang serangan balasan.   “Pemuda yang bersemangat. Aku suka anak itu,” ucap Boy Knight. Sambil memakan sisa makanan Saxomenes.    Kooria muncul dan melesatkan tembakan dari tangan kanannya, satu tembakan itu mengenai Saxomenes, dan membuatnya membeku seketika. Kooria terbahak-bahak melihat lawannya tak berkutik menahan serangannya. Ketika didekatinya, energi panas terasa di sekitar Saxomenes yang membeku. Kemudian meledak dan lesatan pecahan es mengenai Kooria. T
Read more
Chapter 29: Kekuatan Para Raksasa
    Kedua makhluk raksasa saling menyerang satu sama lain. Timos dan Elanza memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Ukuran tinggi badannya kisaran mencapai bangunan rumah di sekelilingnya. Segala benturan dam serangan mereka membuat efek kerusakan yang sangat parah.     Timos memberikan pukulan kepada Elanza. Elanza menahannya dengan salah satu kepala anjing. Kemudian cakar tajamnya dia ayunkan ke tubuh Timos sampai menggores luka yang serius. Timos kesakitan dan kini Elanza bisa memberikan serangan lanjut sebagai anjing buas, dia terkam Timos dan menggigit bahu kanannya. Timos tak mau kalah, dia cekik salah satu kepala anjing tersebut dan membuat Elanza kesakitan. Sampai dia melepaskan gigitannya. Timos memukul kepala yang menggigitnya barusan dengan pukulan yang sangat kuat. Tentu rasa sakit akibat ben
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status