All Chapters of ELLIA: Chapter 41 - Chapter 50
103 Chapters
Ancaman
Berita mengejutkan ditulis berbagai media berita Kota Westinhorn. Kota yang sedang berbenah membangun diri menjadi sebuah Negeri itu dilanda perang saraf. Emosi mengalir bak air sungai dari hilir pegunungan menuju hulu hamparan laut.Warga Westinhorn terpecah belah setelah pihak Kepolisian Westinhorn menetapkan Mrs. Vaeolin sebagai tersangka dalam kekacauan yang terjadi di Planet Zoo. Mrs. Vaeolin dituntut karena lalai dalam menjalankan sistem keamanan yang telah dibangun olehnya sendiri selama ini. Mrs. Vaeolin dituding tidak mau mengevaluasi sistem keamanan kebun binatang Planet Zoo.“Ini semua salah saya, Mrs. Vaeolin. Andai saya bisa membwa surat perintah dari Mr. Rafael pasti anda tidak ditetapkan menjadi tersangka.”“Ini memang permainan mereka,” ucap Mrs. Vaeolin.“Maksud anda? apa ada orang yang sengaja mengambil surat itu? Bagaimana mereka tahu saya meletakkannya di dalam lemari arsip?”
Read more
Persembahan
“Beri hormat pada raja kita!” seru pemimpin sigung. Maka puluhan sigung yang berada di dalam gua itu memberi hormat dengan merendahkan tubuh dan kepala mereka. Setelah itu pemimpin sigung mulai memimpin nyanyian dan tarian kebahagiaan.“Hup hup hup....ooo yak yak yak yak yak... si yak si yak si yak... ooo hup hup hup...” seru puluhan sigung di dalam gua itu. Mereka berpesta atas kehadiran raja baru yang akan menjadi penyelamat bagi para sigung.Usai memberi penghormatan, semua sigung memutari raja mereka yang terikat di sebuah batang kayu yang kurus. Malam itu juga mereka akan melakukan pengorbanan. Sebagai jalan untuk menyampaikan pesan kepada Dewa di langit.Edhi tak berdaya. Ia kehabisan tenaga menghadapi hewan-hewan kecil itu. Apalagi tubuhnya terikat kuat pada batang pohon “Aaiirrr... aaiirr...” lirih Edhi.“Hei hei hei! Diam semua. Dengarkan suara raja ki
Read more
Di Balik Api Unggun
Malam yang cerah datang usai badai salju berakhir. Di bawah kilauan bintang dan kilauan cahaya Bomba dan Lindhan berpesta. Mereka tertawa-tawa menonton pertunjukkan dari para anak buah mereka. Siapa lagi kalau bukan harimau-harimau buas. “Sirkus yang alami,” ucap Bomba sambil melempar tepuk tangan untuk anak buahnya. “Hei apa kau tak merasa aneh?” bisik Lindhan sambil waspada. Ia tak ingin ada harimau yang mendengar percakapan mereka berdua. “Aneh? Apa yang aneh?”  “Ssstt. Apa kau tak bisa berkata pelan. Bisik-bisik sepertiku!” Lindhan memelankan suaranya. “Lihatlah mereka, harimau-harimau itu,” lanjut Lindhan. “Memangnya kenapa dengan mereka? Mereka baik-baik saja. Tidak ada yang sakit dan....” “Bukan itu bodoh! Mereka lebih pintar dari manusia.” Lindhan memotong.  “Trus?” Sambil menahan geram lantaran geregetan, Linda berkata pelan, “Dan kita adalah manusia!”
Read more
Terbongkar
Malam itu juga Jack kembali menuruni bukit. Ia tak sendiri. Ellia memaksa ikut lantaran khawatir Jack akan kembali menculik hewan-hewan mungil dan menggemaskan itu. “Hei hati-hati!” Jack menarik lengan Ellia. Hampir saja Ellia terpeleset dari atas jalan setapak di tebing itu.  “Terima kasih Jack. Lagi-lagi kau menyelamatkanku.” “Ayo, ikuti langkahku. Dan... pegang tangannku.” Di ujung ucapannya Jack mengulurkan tangan. Tanpa ragu Ellia menggenggam tangan Jack yang sangat dingin. Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Usai menuruni bukit, mereka kembali mendaki bukit. “Apa kau yakin tidak perlu cahaya? Dan sepertinya ini jalan yang salah, Jack.” “Tidak. Ini jalan yang benar. Aku yakin.” “Tapi kita tidak berjalan turun. Kita malah mendaki.” “Ssssttt! Tenanglah, Ellia. Dengarkan suara-suara itu,” ucap Jack pelan. Ellia pun menajamkan kedua pendengarannya. Ia tak menyangka di
Read more
Menyelinap
Setelah beberapa pekan menjadi topik bahasan kedua di meja parlemen, Pemerintah Kota Westinhorn akhirnya memutuskan bahwa pengusahan bernama  Mr. Darold Aloysius menjadi penerima mandat untuk mengelola kebun binatang Planet Zoo. Mr. Darold juga berhak menunjuk siapapun untuk menjadi pelaksana di Planet Zoo.Pemerintah Kota Westinhorn melalui sidang parlemen juga memutuskan untuk tidak mempertahankan Robert MT sebagai Manajer Planet Zoo. Meskipun Robert MT tidak terbukti melakukan pelanggaran atau tidak terlibat dalam kekacauan yang dialami Planet Zoo. Namun, Rebert MT berhak menduduki kembali jabatan di Planet Zoo bila Mr. Darold Aloysius membutuhkan tenaga Robert.Tak sampai 1 jam usai palu diketuk, keputusan Pemerintaha Kota Westinhorn itu telah menjadi konsumsi publik. Pro kontra terjadi di luar gedung pemerintahan. Bahkan di sepanjang jalan di dalam kota Westinhorn.Masa terbagi dua kelompok. Kelompok pertama menyetujui keputusan Pemer
Read more
Antara Menghindar Dan Mencari
Matahari bersinar terik di sisi Timur. Begitu terik sinarnya sehingga melelehkan sebagian besar es yang membeku. Bahkan aliran sungai yang meluncur dari tebing-tebing tinggi mulai retak. Kemudian meluncur mengikuti hukum gravitasi bumi.Perjalanan Ellia bersama kawan-kawannya kembali dimulai. Ia menolak saran Jack, yang meminta perjalanan ditunda usai mereka mendapat makanan untuk dimakan. Ellia pikir ini hanya alasan Jack untuk menunda-nunda. Ia ingat betul apa yang disampaikan Jack malam itu. Jack sangat menyukai tempat ini. Dan bukan tidak mungkin Jack berpikir untuk mencegah perjalanan ini.“Ellia, kita harus makan sebelum berangkat. Kalian tunggu saja di sini, biar aku yang mencarinya,” kata Jack.“Tidak Jack. Lebih baik kita pergi secepatnya selagi ada matahari.” Ellia menolak usulan Jack.“Walau tak sarapan setidaknya kita bisa membawa bekal untuk di perjalanan.”“Ayo, J
Read more
Titik Terang
Edhi telah siuman dari pingsannya. Berkat sinar matahari tubuh Edhi yang hampir membeku kembali hangat. Denyut nadinya kembali kuat. Nafasnya jelas terdengar. Bahkan terdengar seperti bayi yang sedang mengorok.Tak ada luka parah di tubuh Edhi selain sayatan-sayatan kecil. Tak ada memar serius. Dan tak ada tulang-tulang yang patah. Edhi hanya mengeluh sakit kepala. Namun, bukan berarti Edhi menderita gegar otak. Ia hanya pusing dengan keberadaannya. Ia juga tak menyangka melihat Holdan dan Mike. Bagi Edhi semua yang tampak di kedua matanya seperti mimpi. Bahkan ingatan terakhirnya adalah malam yang panjang di sebuah gua. Dimana di dalam gua itu terdapat banyak sekali binatang-binatang yang memiliki bau busuk. Ia pun berkali-kali pingsan tak sadarkan diri.“Tuan, minumlah. Ini akan menghangatkanmu,” ucap Holdan sambil menyodorkan sebuah wadah pergi panjang yang tak lain adalah wadah cerutu milik Edhi.
Read more
Perintah
Georges Hat lumpuh semenjak Edhi menghilang. Cuki tak dapat berbuat banyak menghadapi tuntutan pegawainya. Bukan hanya makanan yang tak mereka dapat. Namun, bayaran sebagai pekerja Georges Hat juga tak mereka dapat.Terpaksa Cuki mengumumkan ribahwa ia akan mem-PHK sebagian besar pegawai Georges Hat. “Ini keputusan yang berat bagi saya. Tapi saya tidak punya pilihan lain,” kata Cuki di hadapan para pegawai Georges Hat yang berjumlah 24 orang.“Tuan Edhi memang masih memiliki simpanan. Namun, setelah dihitung-hitung jumlahnya kini semakin menipis. Karena itu saya bebaskan kalian untuk pergi dari Georges Hat.”“Ooo...,” ungkatan kecewa dari pegawai Geroges Hat. Mereka tak tahu lagi harus pergi kemana selepas pergi dari Georges Hat.“Kita cari bersama-sama saja Tuan Edhi. Aku yakin Tuan Edhi masih hidup,” seru seorang pegawai.“Aku setuju. Georges Hat akan kembali jaya
Read more
Lorong Yang Menikam
Hari yang cerah menjadi kekuatan bagi Robert MT untuk meyakini bahwa keputusannya menemui Mrs. Vaeolin tidak keliru. Tanpa pengawalan, Robert MT menemui Mrs. Vaeolin di penjara terketat yang dimiliki Kota Westinhorn. Penjara yang tak banyak dihuni oleh tahanan, namun dengan penjagaan paling ketat. Tak diduga, kepala Sipir penjara tidak mengizinkan Mrs. Vaeolin keluar dari ruanganya. Akibatnya Robert harus pergi ke blok kamar tahanan Mrs. Vaeolin. Tentu dengan kawalan satu atau dua Sipir. Waktu yang disediakan untuk berkunjung juga tak banyak, hanya 10 menit. “Saya harus memeriksa anda, Tuan Robert,” kata Kepala Sipir. “Baiklah. Silahkan,” jawab Robert santai. Seorang Sipir laki-laki bernama Benson segera memeriksa pakaian yang dikenakan Robert. Sebuah kotak khusus cerutu bernama Humidor dan pemantik cerutu disita olehnya. Ia menyerahkan pada Kepala Sipir bertubuh ramping bernama Aldwin. “Aku pikir cerutuku tidak membayakan.
Read more
Pengakuan Dan Ancaman
“Sayang, ayo kita makan. Aku sudah memasak makanan kesukaanmu. Pie bawang, sup dan kentang. Ah dan tentunya potongan wortel dan buncis. Kau pasti menyukainya.” Kakek Jack meletakkan nampan di meja yang terdapat di samping tempat tidur.“Kau memasak semuanya sendiri?”“Tentu, sayang. Aku menghabiskan seharian untuk memasaknya, sampai dengan rasa yang sama dengan kau sukai.”“Oh, Jack. Kau baik sekali.” Lalu Nenek Emi menghembuskan nafas, ia pun melanjutkan “Tapi aku tak lapar, Jack.”“Emi. Aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi kau tetap harus makan. Ellia pasti sangat sedih bila pulang dan melihatmu hanya terbaring.”“Apa Ellia akan pulang? Apa cucuku sudah ditemukan? Dan akan segera kembali?” Nenek Emi lekas memandang suaminya.“Katakan sesuatu Jack? Apa benar Ellia akan pulang? Apa dia sudah ditemukan?”
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status