All Chapters of MY CEO [Hate And Love]: Chapter 41 - Chapter 50
76 Chapters
BUNGA LILY
Aku memiliki penilaian tersendiri!” Imbuh William. “Anggap saja aku dan Tuan Han adalah teman lama, jika dia pria sejati maka tidak perlu takut untuk menemuiku!” imbuh William. “Aku harap Tuan Edmarch tidak berkeberatan untuk menyampaikan salam pesanku ini!” ujar William lagilalu berlalu pergi ketika melihat sang konselor Bamboo tidak membantah perkataannya. Kedatangannya hari ini bertemu dengan Tuan Edmarch, karena William ingin memastikan prasangka curigabya. Wajah pria itu terlihat seperti sedang tertutup awan hitam. Melihat wajah Tuannya, Asisten He juga langsung bisa memahami situasinya. “Atur pertemuan dengan Ketua Bamboo!” perintah William. Asisten He mengernyitkan kedua alisnya, Bagaimanapun juga ketua gangster bukanlah orang yang mudah untuk ditemui. Tapi, akan jadi tidak mudah baginya jika dia tidak memenuhi permintaan Direkturnya itu. Pada saat ini, Gu Hansen dan Mayleen sedang meninjau Ballroom yang ada di Gedung Grup Gu. Gedung ini berada di Kawasan komersial. Me
Read more
KITA BERCERAI SAJA OK!
Satu jam perjalanan pun telah berhasil ditempuh. Mayleen bertemu dengan salah satu pelayan di Villa Beining. “Apa Tuan sudah sampai?” “Tuan sudah menunggu di kamar?” jawab pelayan itu. Mayleen pun langsung pergi ke kamar utama. Mengetuk pintu tiga kali. Setelah ada jawaban dari William dia pun mengulurkan tangannya, membuka pintu dan masuk. Baru saja masuk ke kamar, William langsung berkata. “Pakai itu!” imbuhnya kepada Mayleen. Firasat hati Mayleen langsung saja berubah jadi tidak enak. Dia pun mengambil tas belanja yang terbuat dari kertas yang terletak di atas nakas. Mayleen mengambil sebuah kotak lalu membukanya. “Ini baju tidur?” “Pakailah!” imbuh William tanpa berbasa-basi. Melihat model lingerie yang harus dia pakai, Mayleen pun langsung menolak. “Kau memanggilku segeara datang ke sini, hanya agar aku memakai ini di depanmu!” “Wah, sepertinya Direktur Gu kita ini semakin mesum saja!” imbuh sarkas Mayleen. William yang sedari tadi duduk di sofa, lalu dia pun berdiri mende
Read more
KSATRIA DARAH
Mayleen tidak menyentuh makanannya, diperlalukan seperti tadi, sudah tentu selera makan pun seketika menghilang. Dia hanya menyesap air putih saja. Lalu pergi berbaring di sofa. Di rumah ini bahkan tidak ada baju yang dia bisa pakai. Tadi dia membuka lemari dan hanya melihat kemeja putih yang berjejer dengan rapi. Mayleen pun mengambil satu dan memakainya. Pada saat ini William masuk ke kamar Mayleen. Melihat Suaminya masuk, Mayleen langsung saja berdiri. William menatap istrinya itu untuk beberapa saat. Dalam hati, di saat ini dia sangat menyukai apa yang sedang dia lihat. Namun, lamunannya terbuyarkan ketika Mayleen berkata. “Aku memakai baju ini, karena kau telah merusak bajuku dan tidak ada baju yang lain yang bisa aku pakai. Jangan terlu pelit!” William pun tersenyum menyeringai lalu dia melangkah mendekati Mayleen. Dia pun menguluirkan dua tangannya ke pinggang ramping istrinya itu. “Dilarang memakai pakaian seperti ini… jika di depan orang lain!” bisik pria itu di daun teling
Read more
JURANG
Semua anggota grup menunggu jawab dari anggota baru mereka. Mayleen mengigit kuku jari kelingkingnya. Dalam hati berharap agar ia bersedia. Beberapa menit berlalu, jawab pun akhirnya di dapat. “Bersedia!” tulis pesan dari Ice Cold, si anggota baru. Amplop merah pun bertebaran. “Ini hadiah selamat datang dari kami!” imbuh salah satu anggota melemparkan amplop digital yang jika dibuka maka ada berisi uang yang bisa ditarik ke rekening. Satu, dua, tiga amplop lain pun memenuhi grup percakapan.Mayleen pun tersenyum senang, sudah sangat lama sekali dia tidak merasakan rasa seperti ini. Dulu ketika sakit, dia hanya bisa berdiam diri di kamar dan rumah. Bermain game dengan orang lain dari dunia luar, dari jarak jauh. Adalah salah satu hal yang paling dia sukai. Tubuhnya tertahan di rumah, tapi jiwanya pergi melayang terbang melalui permainan virtual. “Peri, tiga tahun kami terbengkalai, sepertinya jika ingin kembali ke Dinasti abadi, kita harus bekerja keras dari awal lagi!” tul
Read more
KLUB HOSTES
William pun langsung memutuskan untuk membatalkan perjalanan bisnisnya. Dia pun langsung pergi meninggalkan bandara, memilih membuang bisnis berpotensi yang keuntungannya kisaran dalam jumlah milyaran.Sementara itu, pada saat ini Nyonya Gu sedang terlelap di salah satu kapal Yacht yang tengah membawanya pergi jauh dari William. Seorang pria tengah duduk di sisi ranjang, dia menundukan kepalanya dan mencium kening Mayleen. “Aku adalah Ksatria Darahmu, aku akan selalu setia melindungimu!”Pada saat ini William telah sampai di Grup Gu, Dia berjalan ke ruang pertemuan dan mengumpulkan beberapa orangnya. “Hasil penyelidikan CCTV!” pinta William kepada mereka. “Kebetulan Untuk CCTV jalan ada yang mengalami kerusakan di hari dan jam, ketika Nyonya menghilang, jadi tidak bisa ditelusuri secara lengkap!” jelas salah satu orangnya.Pada saat ini asisten He masuk dengan tergopoh, “Ketua Bamboo ada di kota ini!”Mendengarnya William langsung saja berdiri, “Jika begitu tunggu apalagi, kita p
Read more
TAKAYASU
Li jancent memeluk erat Mayleen yang sedang terisak. Tiga tahun terpisah, dan Sekarang dia bisa benar-benar bisa memeluk kakaknya tanpa rasa takut. “Ini benar-benar kau… kakak-ku!” imbuh isak tangis Mayleen lagi.Li Jancent tidak bisa berkata-kata, hatinya juga terasa sama harunya seperti apa yang sedang dirasakan adiknya sat ini. Tiba-tiba saja Mayleen melepaskan pelukannya. “William… William!”“Tenang saja, tidak ada dia di sini. Kau aman!” imbuh Li Jancent lagi.“Apa dia tidak akan mengejar kita? Dan, bagaimana kau bisa melarikan diri dari penjara!” imbuh Mayleen lagi.Li Jancent mengusap puncak kepala Mayleen seraya menariknya duduk di sofa. “Tidak penting bagaimana aku bisa bebas, anggap saja semesta sedang berbaik hati kepada kita. Sekarang kita hidup bersama baik-baik, lupakan masa lalu!”“Li Jancent sudah mati, dan sekarang aku adalah Han Li. Kau harus mengingat nama baruku ini, ok!” imbuhnya lagi.“Han Li…!” gumam pelan Mayleen yang belum terbiasa dengan nama baru kakaknya i
Read more
JIKA BISA MENEBAK
“William Gu… kau tidak bisa melakukan ini kepadaku!” imbuh Reina berteriak kencang karena sambil ditarik oleh dua orang pelayan.Diminta baik-baik tidak mau, maka langsung saja si kepala pelayan mengusir Reina dengan kasar. Dalam hati dia tersenyum puas karena berhasil membalaskan dendam nyonya Gu mereka. Selama ini diam bukan berarti mereka menyukai kehadiran Reina. Hanya saja selama ini mencoba bersikap professional, tidak mencampur adukan masalah pribadi ke dalam pekerjaan mereka.Mendapat momen langka seperti saat ini, tentu saja langsung dipergunakan dengan seksama meski dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, misi mengusir Reina haruslah terlaksana.Pada saat ini, Mayleen dan Li Jancent sudah berada di Pulau Pribadi yang baru saja dibeli. “Apa kau suka!” tanya Li Jancent kepada adiknya itu.“Apa kau ini sedang bercanda… bagaimana mungkin aku tidak menyukainya. Ini indah sekali!” imbuh Mayleen sembari berlari-lari dengan sedikit menari seraya menganggkat kedua tangannya.Hati Li J
Read more
BATU KARANG KOTAK
Pada saat ini Mayleen tengah bersiap untuk tidur. Mendegar ada yang mengetuk pintu dia pun segera membukanya. “Apa sudah mau tidur!” “Kenapa?” tanya Mayleen kepada kakaknya itu.Li jancent mengambil tangan Mayleen dan berkata, “Kita akan pergi sebentar!” “Ke mana?” tanya Mayleen dengan memasang wajah Aneh.“Apa kau ingat! Aku ini adalah seorang dokter, jadi kita akan pergi mengunjungi pasienku!” jawab Li jancent. “Pasien!” gumam pelan Mayleen. “Dia memiliki penyakit yang langka!” imbuh Li jancent lagi lalu berkata lagi, “karena itu, aku harus segera memeriksanya!” “Oh, aku akan bersiap!” imbuh Mayleen. “Kita pergi sekarang saja, soal barang bawaanmu tidak perlu khawatir, ok!” imbuh Li Jancent sembari menarik Mayleen lalu memakaikan jaket panjangnya ke tubuh Mayleen. Untuk menghilangkan keraguan adiknya itu, Li jancent pun berkata lagi, “Kondisi pasien sudah memprihatinkan, jadi aku harus memeriksanya dengan segera!” Mayleen pun mengangguk, dari dulu kakaknya itu memang selalu
Read more
KAU SIAPA?
Fang-fang yang sedang asyik melukis langsung menoleh, gadis itu terlihat sangat pucat namun jejak kecantikannya masih bisa terlihat dengan jelas. “Haiya, kenapa masih saja melukis. Bukankan seharusnya banyak beristirahat!” imbuh Kakek Fang sembari menarik cucu kesayangannya itu untuk duduk di sofa. “Kakek… aku belum akan mati. Jadi jangan memasang wajah sedih seperti itu!” imbuh Fang-fang. “Kita tahu kau tidak boleh kelelahan!” Imbuh Kakek Fang mengingatkan cucunya itu lagi. “Kakek, tidak perlu khawatir lagi, bukankah sudah ada dokter jenius!” imbuh Fang-fang lagi. “Ya, ya… ada dokter jenius di sini. Jadi kau pasti akan berumur panjang!” imbuh Kakek Fang dengan nada penuh harap. Fang-fang melilhat Mayleen yang berdiri di sisi Li Jancent. Dia pun mendekat dan menyapa, “Halo apa kau pacarnya?” tanya Fang-Fang karena melihat Tangan Mayleen sedang digandeng oleh kakaknya. “Oh bukan… Nona kau salah paham!” imbuh Mayleen seraya melepaskan genggaman tangan kakaknya itu. “Hai, aku Li M
Read more
RINDU
Reina tersenyum manis, “ Apa Kau lupa denganku!”“Apa kau ingat namamu?” tanya Reina lagi.Wiliam mencoba mengingat namanya sendiri. Tapi dia kesulitan untuk mengingatnya. Pada saat ini perawat masuk untuk memeriksa keadaan William. Begitu melihat jika pasien telah sadar, dia pun langsung pergi memanggil dokter.Reina pun tersenyum manis, “Kau pasti akan sembuh, tenang saja ada aku di sini!” imbuh Reina.William tertegun, lalu memegangi kepalanya ketika ada siluet sosok wanita yang hadir di pikirannya, Mencoba mengingatnya namun tidak dapat mengingatnya. Pada saat ini dokter datang untuk memeriksa keadaan William.Dokter pun langsung mengetes kesadaran dan ingatan William, memulai dengan pertanyaan, “Ini angka berapa?” tanya kepala dokter sambil menekuk jari kelingking dan jempolnya.William sedikit mendengus lalu menjawab, “Tiga!”Dokter mengulangi pertanyaan dengan metode yang sama beberapa kali hanya saja dengan angka yang berbeda. Lalu dokter bertanya lagi, “Dia ini siapa?” imbuhn
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status