All Chapters of Kawin Culik Sang Jenius: Chapter 51 - Chapter 60
109 Chapters
51. Hati yang Hancur (1)
  . . . Sementara itu di rumah pantai, seorang perempuan cantik nampak datang diantar oleh speedboat dari perkotaan. Kalau dilihat dari baju dan aksesoris yang dipakainya, pastilah wanita itu berasal dari keluarga terhormat. Lihatlah, bajunya adalah keluaran terbaru Channel, tas dan sepatunya adalah koleksi terbatas dari Gucci. Berlenggang menuju ke depan pintu rumah mewah itu, sang tamu kemudian menekan sebuah tombol rumah untuk memanggil seseorang dari sana. Ting! Tong! Begitulah bunyi bel yang segera disahut oleh wanita tua yang ada di dalam. “Iya, tunggu sebentar.” Bibi Hans yang telah selesai merapikan baju sang Nyonya kemudian bergegas membukakan pintu yang hampir tidak pernah berbunyi itu. “Iya. Cari siapa?” Melihat wanita dihadapannya, Bibi Hans sedikit terkejut. Siapakah wanita yang mampir ke pulau terpencil itu. Bukankah hanya Jayden yang selama ini tahu lokasi mereka saat ini? Batin bibi Hans dengan wajah yang b
Read more
52. Hati yang Hancur (2)
  . . . Tersentak, Mawar seketika menjatuhkan keranjang buah anggur yang dibawanya. Beberapa kali, ia mengedipkan kedua matanya dengan jantungnya yang mulai berdegup kencang. Tidak, apakah orang yang sedang dilihatnya adalah Jayden? Dengan bergetar, Mawar dibawah sebuah lampu jalan yang kebetulan mati, mengamati mereka berdua yang berpelukan dengan wajah pria itu yang menunduk kebawah. Hanya dengan melihat, Mawar bisa memastikan bahwa mereka berdua pasti sedang bercumbu ditempat yang remang-remang disana. Tetapi mengapa pria itu melakukannya dengan wanita lain sementara pria itu juga melakukannya dengan Mawar beberapa waktu lalu?! Menghadapi sebuah fakta itu, sekilas, Mawar dapat merasakan sebuah hantaman keras membentur dadanya dan membuat hatinya sakit begitu saja. Perasaan itu hampir sama seperti perasaan hancur yang dirasakannya ketika dia merasa dibuang di hutan rimba itu seorang diri. Jayden, apakah pria itu benar-benar sedang mempe
Read more
53. Wanita itu Berubah?
. . . Matahari pagi telah terbit, Jayden yang semalam merasa lelah akhirnya terbangun dengan rasa nyaman diseluruh tubuhnya. Rasanya, ia telah beristirahat dengan sangat cukup setelah semalam ia pergi ke kota untuk mengantar Diona. Melayangkan pandangannya ke seisi kamar miliknya, Jayden mengerutkan keningnya karena dia tidak melihat hal yang ingin dilihatnya. Sepertinya ada sesuatu hal yang aneh. Tetapi, apa itu?! Perlahan Jayden memijit alisnya untuk mengembalikan konsentrasinya yang belum sepenuhnya kembali. Sampai beberapa waktu, ia menyadari bahwa wanita itu sudah tidak ada dilantai itu. Tunggu, dimana dia? Batinnya didalam hati yang dibalas oleh suara deburan ombak yang menghantam batu-batu karang yang ada disana. Membuka selimutnya, Jayden dengan celana panjang dan dada terbukanya kemudian membuka pintu kamarnya dan mendapati bahwa rumahnya telah menjadi sepi, meskipun ada bibi Hans yang sedang membersihkan ruang keluarga di hadapannya.
Read more
54. Rekaman yang Terungkap (1)
  . . . “Tuan. Kenapa anda bangun sangat pagi, bukankah ini baru pukul 04.00 pagi?” Bibi sedikit terkejut karena pagi ini tuan-nya itu tiba-tiba saja sudah sangat rapi dengan setelan kaos Navy dan celana biru donker, dan bahkan ia juga sudah mengenakan sepatu boat di kakinya. “Tidak apa-apa, aku hanya mau bangun pagi saja.” Begitulah Jayden, karena sangat ingin berjumpa dengan Mawar, ia sampai bangun sangat pagi untuk bertengger di meja makan itu. Ia berharap, kali ini wanita itu tidak akan meninggalkannya begitu saja seperti beberapa hari terakhir. Paling tidak, bukankah mereka setidaknya harus sarapan bersama?! Beberapa saat, Jayden telah berada di meja itu dan pada akhirnya, seseorang yang ia tunggu telah membuka pintu dengan pakaian yang kemarin dibelikannya dan rambut panjang yang telah berkuncir kuda. Wanita itu, dari kejauhan, meskipun hanya mengenakan pakaian sederhana seperti itu saja sudah membuat dirinya begitu
Read more
55. Rekaman yang Terungkap (2)
  . . . “Apakah ia tidak salah dengar? Mawar tidak suka Salmon?!” Beribu pertanyaan kemudian muncul di kepala pria itu yang seketika membuatnya merasa sangat pusing. Tunggu, bukankah beberapa hari ini Bibi Hans selalu memasak ikan Salmon karena wanita itu suka?! Dan bahkan, pagi ini wanita itu juga memakan ikan itu dengannya. Sebenarnya apa yang terjadi?! Dengan rasa semakin tidak nyaman, Jayden kemudian berdiri dan memanggil Suseno yang dirasa sangat bodoh disana. “Suseno!” bentaknya kepada Suseno dengan wajah yang tampak begitu geram. Selama dirinya sibuk, ia menyerahkan urusan Mawar kepada Suseno, tetapi sepertinya asistennya itu tidak bekerja dengan baik. “Kau bilang kalau Mawar baik-baik saja. Apa kau yakin?” tambahnya kemudian. “Yakin Jay.” Suseno mengerutkan alisnya karena ia melihat sendiri Mawar baik-baik saja di ladang. “Bagaimana dengan makanannya, Hah?! Apakah kau memperhatikannya?!” Jayden sedi
Read more
56. Dia Pergi?
. . . “Bibi Hans, apakah itu Mawar?” Keluar dari ruang rahasianya, Jayedn bergegas menuju ke ruang tamu dimana seseorang sepertinya tadi terdengar membuka pintu. “Dimana dia?” Tanya Jayden kemudian karena disana ia tidak mendapati penampakan istrinya itu. Sebelum mendengar jawaban dari bibi Hans yang baru membuka mulutnya, Jayden telah terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya dan mendapati bahwa kamarnya juga sepi. Mawar dimana dia? Jeritnya dalam hati yang tidak kunjung mendapatkan sebuah jawaban. “Tuan. Tadi bukan Nyonya…” Bibi Hans menjelaskan karena sang Tuan sepertinya salah mengira bahwa yang datang barusan adalah Mawar. “Lalu siapa?” Masih berdiri, Jayden yang hendak pergi beranjak menjemput Mawar di ladang kemudian dikejutkan oleh penjelasan sang bibi kepadanya. “Oh. Itu adalah orang suku Henai, salah satu pekerja di ladang. Katanya, Mawar akan tinggal di perkampungan Henai selama beberapa hari.” Ungkapnya kemudian yang
Read more
57. Hukuman Adat!
. . . “Mawar! Ayo kita pulang. Dimana kau?” Teriak Jayden ditengah-tengah perkampungan yang sepi itu sehingga suaranya mampu membangunkan seluruh orang yang sedang tertidur disana. “Mawar…” Panggilnya lagi, namun tidak ada sahutan dari rumah-rumah panggung itu. Pasti, Mawar sudah tidak mau lagi bertemu dengannya dan menggunakan cara itu untuk melarikan diri darinya. Tidak. Jayden tidak akan membiarkan isterinya itu kabur begitu saja. Sehingga dengan suara lebih keras ia kemudian memanggil lagi nama isterinya itu. “Ma-war!!!” Serunya yang mulai mendapat perhatian dari penduduk yang mulai keluar dari rumahnya satu-persatu, tidak terkecuali kepala suku yang berusia hampir 100 tahun itu. “Apa yang sedang kau cari anak muda?” Tanya kepala suku itu dengan suaranya yang terdengar bijaksana. Mungkin karena usianya yang hampir satu abad, seluruh orang disana menganggap kepala suku sebagai perwakilan leluhur mereka. Sehingga ketika kepala suku i
Read more
58. Bukti Cinta
  . . . Ceplak!!! “Arkk!” Suara cambukan terdengar begitu keras mengenai punggungnya hingga Jayden disana mulai merintih kesakitan. Ceplak!!! “Arkk!” Disela-sela rintihannya ia kemudian memandang ke pintu didepannya dan berkata dengan lembut. “Mawar-” Sayangnya, sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, cambuk itu telah menyambarnya kembali sehingga ia kembali merintih. Ceplak!!! “Arrrk” Menahan rasa sakitnya, pria muda itu kemudain melanjutkan perkataannya, “Ayo kita pulang.” Ceplak!!! “Arkkkk!!!” Sekali lagi, cambuk itu mengenai tubuhnya tetapi sepertinya rasa sakit itu sama sekali tidak menghentikannya untuk terus memandang ke arah dimana isterinya saat ini berada. Pemandangan itu tentu saja membuat seluruh orang di kampung itu merasa iba. Bahkan beberapa wanita disana sampai menangis karena melihat ketulusan dari pria muda yang ingin mengambil hati isterinya kembali itu. Rasanya, para
Read more
59. Hadiah Kemenangan!
  . . . “Jay… Kumohon jangan mati Jay!” Isaknya di punggung suaminya itu. Dengan pilu, ia terus memukuli punggung Jayden berharap bahwa pria itu tidak mati begitu saja sebelum menjelaskan semuanya. “Jay, bagaimana ini? Kau sudah menculikku... hiks.. kau sudah mengambil hatiku… dan sekarang kau meninggalkanku. Hiks…” Tidak mendapat jawaban dari tubuh itu, Mawar kemudian memeluk tubuh suaminya itu dengan sangat erat dan berbisik di telinganya. “Aku mencintaimu Jay… Jay!!!!!!! Kau dengar aku atau tidak?!!!!!!!!” Sekuat tenaga Mawar berteriak dalam isakannya yang membuat seluruh orang disana menitikkan air mata mereka karena begitu terharu. Wanita itu, sepertinya juga sangat mencintai suaminya. Lalu mengapa mereka berdua bisa berakhir seperti itu?! Batin mereka di dalam hati masing-masing sebelum akhirnya sebuah suara mengagetkan mereka semua. “Ma-war.” Suara itu terdengar begitu lirih dan hampir-hampir tidak terdengar
Read more
60. Malam Pertama yang Sesungguhnya!
. . . Brak!  Setelah memasuki rumah panggung disana, dengan satu tangannya, Jayden kemudian menutup pintu dan jendela dengan sangat rapat. Bahkan,tadi sebelum menutup jendela, pria itu terlihat menyambar robot J dan melemparnya begitu saja ke luar rumah hingga robot itu mengeluarkan suara kesakitan. Setelah semua tertutup, seketika Jayden menurunkan tubuh yang digendongnya itu dan menghimpitnya didepan dinding kayu rumah itu. “J-ja-jay? Ke-ke-kenapa? A-ada apa denganmu?” Dengan terbata-bata Mawar yang saat ini tengah disudutkan di dinding itu kemudian bertanya kepada pria yang saat ini menatap tajam ke arah dirinya. Bagai se-ekor burung elang, pria itu terus menatapnya sehingga membuat tubuh Mawar bergetar seketika. “Jay. Ada ap- Emmm,,,” Sebelum menyelesaikan pertanyaannya, seketika bibir wanita itu telah kembali ditangkup oleh bibir milik Jayden yang tanpa aba-aba langsung menyambarnya. Merasakan ciuman itu, Mawa
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status