All Chapters of Jangan Bungkam Suaraku!: Chapter 51 - Chapter 60
133 Chapters
Bab 51
Marchell kemudian pergi dari sana menuju ke ruangan rekaman berita. Rona yang memandanginya dengan bahagia kemudian mendapatkan teguran oleh temannya yang bersama dengannya hari ini.“Kau sungguh menyukainya?” tanya temannya kepada Rona.“Iya. Aku sangat menyukainya.”“Kenapa kau menyukainya?”“Apa? bukankah sudah jelas dia tampan, tinggi dan keren.”“Ah, begitu rupanya.”“Memangnya kenapa?”“Tidak. Aku hanya bertanya saja.”“Oh iya, kau sudah dengar berita itu?”“Berita apa?”“Kau sungguh tidak tahu?”“Kalau akut tahu, aku tidak akan bertanya.”“Ini memang terdengar klise.”“Apa?”Dalam perjalanannya itu, Rona menjelaskan berita yang saat ini sedang ramai di kalanngan mereka. Melihat reaksi temannya yang terlihat biasa saja membuat
Read more
Bab 52
Grace kemudian terdiam dan dirinya beranjak dari tempat duduknya tersebut setelah dokter selesai mewawancarainya. Tidak lama setelahnya, dokter kemudian memberikan sebuah nasihat lagi kepadanya dan sekarang dirinya mulai merasa jauh lebih baik dari sebelumnya dan berniat untuk melakukan apa yang baru saja di sarankan oleh dokter. Beberapa saat kemudian, dia mulai merasa ada yang aneh dengan dirinya dan itu memang sering kali terjadi dan hanya dirinya yang tidak menyadaria apa-apa. di samping itu, Grace juga mengingat ingatan yang selalu membuatnya merasa terbayang-bayang akan ketakutan dan mencoba untuk menghentikannya seorang diri walau sebenarnya dia tidak mampu untuk melakukannya. Semua yang di alaminya selalu membuatnya merasa tidak nyaman dan kali ini dirinya mulai memberanikan diri mendatangi dokter di rumah sakit untuk memeriksa keadaannya yang ternyata itu juga memperngaruhi aktivitasnya sehari-hari. Grace yang sedang berjalan di koridor rumah sakit itu kemudian dirinya tida
Read more
Bab 53
Setelah Alice selesai berbincang-bincang dengannya, kemudian dirinya mulai pergi dari tempat tersebut setelah selesai berpamitan dengannya. Sejauh ini, mereka tidak pernah bertemu seperti ini sebelumnya dan tentu saja itu membuat Alice merasa canggung setelah bertemu dengannya dan mengobrol. Sesampainya di depan rumahnya, Alice kemudian memasuki rumahnya dan tidak lama setelahnya dirinya pergi ke kamar untuk beristirahat karena semua yang di lakukannya hari ini begitu melelahkan. Ketika dirinya sudah berada di dalam rumahnya, tiba-tiba saja Alice teringat akan sesuatu dan membuatnya beranjak dari tempat tidurnya dan sekarang dirinya menyalakan monitor komputer yang ada di hadapannya itu dengan cepat. Alice teringat karena ada pekerjaan yang belum di selesaikan olehnya dan itu membuatnya merasa tidak tenang ketika dirinya mulai beristirahat. Alice kemudian mengerjakan pekerjaannya itu dan dia terlihat serius mengerjakan seperti biasaya dia memang selalu seperti itu. saat ini, baginya
Read more
Bab 54
Berbeda dengan orang lain, dirinya selalu melakukan apa pun seorang diri dan sering kali mereka selalu memberikan tanggapan yang membuat orang lain salah paham. Jauh di lubuh hatinya, dia menginginkan hal yang sama dengan apa yang di alami oleh orang lain dalam hidupnya dan merasakan bagaimana rasanya apresiasi dari sebuah keluarga. Mimpi yang selama ini terkubur maka akan menjadi kenyataaan jika dirinya mencoba untuk mewujudkannya dan kerja keras serta kesabaraan yang menyertainya. Itulah ungkapan yang di katakan oleh seseorang kepadanya demi menguatkan dirinya yang sebenarnya sangatlah rapuh. Grace bersama dengan Nina yang merupakan pelayan kelurga tersebut berjalan dengan perlahan di penuhi kegembiraan dalam hatinya menuju ke ruang makan yang ada di lantai bawah rumahnya. Sesampainya di depan ruangan tersebut, mereka kemudian memasukinya dan di sana sudah banyak sekali orang. Mereka terlihat duduk dan kemudian Grace duduk di depan kursi orang tuanya. Di sana ada beberapa kerabatn
Read more
Bab 55
Di mulai pada hari itu, Grace tumbuh menjadi anak yang dewasa sebelum menginjak usianya. Semuanya terjadi begitu saja tanpa di sadari olehnya dan sekarang, dia hanya perlu menghadapi semuanya seorang diri seperti biasanya. Malam hari di dalam rumah sakit. Lagi-lagi dirinya hanya di temani oleh pelayannya dan mereka tidak pernah datang ke sana hanya menerima laporan dari dokter dan terus fokus dengan pekerjaannya itu. Grace yang masih belum tertidur, dia telihat duduk di tempat tidurnya dan membaca beberapa buku yang sebelumnya di bawa oleh pelayannya agar dirinya tidak merasa bosan karena dokter masih mengatakan bahwa perawatannya masih lama dan itu membuatnya merasa kesepian. Di tempat berbeda, yang tidak lain adalah kediaman kerabatnya di sana lah sepupunya tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan sepupunya itu menanyakan sesuatu mengenai Grace kepada mereka berdua. Begitu mendengar ucapannya yang membuat sepupunya itu tidak dapat menahan terkejut karena mendengar kenyataanya
Read more
Bab 56
Semua ucapan yang keluar dari mulut mereka tidak ada yang enak di dengar. Grace yang saat itu berada di ruangan tersebut kemudian dirinya pergi sambil berlari menuju ke dalam kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, dirinya hanya bisa menangis bahkan sampai pagi. Kejadian yang membuatnya merasa harus membencinya kemudian dirinya melakukannya karena sudah tidak tahan lagi. di depan cermin yang ada di dalam kamarnya, dia kemudian memecahkanya dengan melemparkan sebuah gelas ke arah cermin tersebut karena dirinya di penuhi dengan rasa kesal yang semakin lama semakin memuncak. Satu tahun berlalu dan sekarang dirinya sudah mulai memutuskan apa yang akan di lakukannya dan tidak akan lagi medapatkan perlakuan yang mengerikan seperti itu. di hari setelah dirinya memenangkan kontes, Grace kemudian bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang dan setelah sudah sampai pada targetnya dia kemudian melakukan suatu hal dengan membeli piano dan di gunakan olehnya sebagai guru les di usianya yang masih t
Read more
Bab 57
Hari ini ketika Grace sudah sampai di dalam rumahnya, ternyata hujan turun deras di kota tersebut. Dia yang melihat lebatnya hujan dari balik jendela rumahnya kemudian menghembuskan nafas panjang karena merasa lega sudah pulang ke rumah. Di tempat tinggalnya yang seorang diri, tidak membuatnya merasa kesepian karena ada beberapa kucing peliharaannya yang selalu ada bersama dengannya. Di tempat yang berbeda, saat ini Alice sedang sibuk dengan pekerjaannya itu akhirnya selesai dan kemudian dia meregangkan tangannya karena sudah lelah mengetik selama beberapa jam lamanya. Hujan yang turun membuatnya merasa rileks dan kemudian memandangi hujan dari balik jendelanya yang terlihat begitu deras seakan dunia ini sedang menangis di bawah tekanan. Alice yang kemudian beranjak dari tempat duduknya dan seketika melihat sebuah foto lama yang masih tersimpan di balik buku catatannya itu. Foto itu memperlihatkan dirinya yang sedang tersenyum lebar di bawah cahaya yang indah.“Ini...&r
Read more
Bab 58
Jay kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih berada di sana. Saat ini, dirinya terlihat sedang terburu-buru dan kemudian Theresia bersama dengan Alice kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas. Mereka kemudian memasuki kelas dan duduk bersebelahan. Tidak lama setelahnya, kelas pun di mulai. Kali ini di tempatnya Rona. Dirinya sedang berada di sebuah restoran bersama dengan temannya itu dan mereka mulai membicarakan sesuatu. Rona yang selama ini tertarik kepada Marchell akhirnya dirinya mendapatkan sebuah jawaban yang membuatnya merasakan perasaan yang sama dengan cuaca hari ini. Temannya itu kemudian bertanya kepadanya mengenai apa yang terjadi dan tentu saja dengan suka rela Rona mengatakannya. Di hari itu, ketika dirinya setelah selesai melaksanakan kelas pagi dan rupanya dirinya bertemu dengan Marchell. Rona merasa itu seperti sebuah takdir di mana mereka berdua saling bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe. Rona yang sedang memesan kopi itu kemudian dia melihat
Read more
Bab 59
Mereka berdua kemudian berangkat menuju suatu tempat yang tidak lain adalah tempat makan baru yang selama ini menjadi destinasi orang-orang. Di sana mereka berdua sedang mengobrol dan terus membicarakan banyak hal. Rona kemudian mulai kepikiran akan perasaannya itu. dan tidak lama setelahnya, rupanya Adeline menyadari akan apa yang di rasakan olehnya itu. dia kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dan mereka berdua terlihat mengobrol lagi.“Apa terjadi sesuatu?” tanya Adeline kepada Rona“Tidak. Bukan apa-apa.”“Jika ada masalah certitakan saja. Kau tidak seharunya menyimpan semua itu sendirian.”“Kau benar. tapi ini sungguh aku tidak apa-apa.”“Baiklah. Jika itu mau mu.”Pembicaraan mereka terus berlanjut dan mulai membicarakan hobi mereka yang ternyata bertolak belakang. Tidak lama setelahnya, mereka kemudian pulang ke rumahnya masing-masing. Saat ini, Adeline merasakan ada sesuatu
Read more
Bab 60
“Kau sudah mulai merasa baikan?” tanya Alice kepadanya.“Ah, iya. Terimakasih tisuenya. Kau baik sekali.”“Tidak usah di pikirkan. Ngomong-ngomong, apa terjadi sesuatu?”“Tidak. Bukan apa-apa.”“Sungguh?”“Iya. Aku baik-baik saja. Ini hanya kemasukan debu saja. Oh iya, apa yang kau lakukan di sini?”“Aku sedang mencari udara segar.”“Oh, begitu rupanya.”“Kau kan Rona?”“Benar. itu namaku. Dan lagi aku sering mendengar semua hal tentangmu dari orang-orang.”“Benarkah?”“Tentu saja. Mereka tidak habis pikir selalu membicarakanmu. Apa pun itu dan tentunya sangat mengganggu sekali. kenapa kau hanya diam saja?”“Aku tidak peduli. Semua yang mereka katakan tentangku, aku sama sekali tidak peduli.”“Bagaimana mungkin? Apa kau sama sekali ti
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status