All Chapters of Jangan Bungkam Suaraku!: Chapter 31 - Chapter 40
133 Chapters
Bab 31
Begitu Philip mengatakan apa yang ingin dikatakan olehnya, tidak lama kemudian dia pergi bersama dengan temannya itu. Alice dan kedua temannya masih duduk di sana dan kemudian mereka merenungkan semuanya. Theresia yang terlihat bersedih begitu juga dengan Grace yang selama ini sekelas dengannya tapi tidak mengetahui apa-apa membuatnya merasa tertekan. “Aku masih tidak menyangka. Jujur saja, ini bukan masalah kecil,” ucap Theresia “Kau benar. aku mengerti kenapa ada sebagian yang menyembunyikan inin dan ada juga yang sebaliknya,” sahut Alice “Bukankah sudah jelas dia di jebak. Tapi kenapa?” ucap Grace “Salahnya adalah dia mengakhirinya di lokasi kampus. jika bukan di sana semua ini tidak akan terjadi.” “Tidak. Justru itu tidak akan berdampak apa pun.” “Aku merasa bersalah karena ingin tahu sekali mengenai ini.” “Tidak. Ini bukan salah siapa-siapa. Semua orang berhak mengetahui kenyataan,” ucap Alice “Aku sungguh bingung.
Read more
Bab 32
Alice hanya terdiam sambil mendengarkan apa yang di katakan oleh Theresia. Suasananya berubah menjadi kelabu dalam sesaat. Alice hanya bisa menahan diri untuk tidak memaksanya mengatakan apa yang terjadi kepadanya. Alice kemudian menatap ke arahnya dan terlihat Theresia yang mulai suram. Di balik keceriaanya selama ini ternyata tersimpan sesuatu yang tidak pernah dia tunjukan kepada siapa pun. Di dalam hatinya dirinya sangat tersiksa dan seakan berada di ambang antara waras dan tidak. Tepat di hari itu, ketika Theresia masih berusia 12 tahun. Di rumahnya yang penuh dengan kebahagiaan dalam sekejap berubah menjadi gelap. Orang-orang yang menyadari mereka adalah penjahat membuat mereka harus menanggung akibatnya. Theresia yang masih kecil mencoba untuk tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan hanya melalui hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan itu membuat beberapa teman sekolahnya merasa iri akan kehidupannya. Suatu hari di sekolah, guru mengumumkan peringkat kelas da
Read more
Bab 33
Pamannya Theresia mencoba untuk menutupi suatu hal dari dirinya. Setelah makanan sudah selesai, pamannya Theresia kemudian menyuruh dia untuk makan. Mereka berdua terlihat menyenangkan. Di hari yang sama di mana semua orang sedang di hebohkan dengan berita tersebut dan beberapa dari mereka mencoba untuk menyelidiki lebih lanjut. Theresia yang berada di rumahnya tepatnya di rumah yang terletak di perumahan sebebelumnya. Di sana, beberapa tetangganya mendatangi rumahnya dan mereka langsung menanyakan pamannya karena merupakan seorang dekektif. Ada rumor yang mengatakan bahwa keluarga tersebut sangat misterius. Theresia yang di asuh oleh pamannya kini sebenanrnya bukan paman aslinya melainkan seorang detektif yang mendapakan tugas untuk menjaga anak itu. Namun, karena sudah terlanjut membesarkannya akhirnya paman tersebut merawatnya hingga kini. Theresia yang sudah menyadari itu dari kecil membuatnya merasa terbiasa dan justru menganggap orang tersebut sudah seperti orang tuanya sendir
Read more
Bab 34
Mereka yang tengah asik mengobrol, tiba-tiba seseorang menghubungi wanita itu dan kemudian di minta ijin untuk mengangkat panggilan tersebut dan kemudian pergi ke toilet. Di sana, wanita itu berbicara dengan seseorang dan wajahnya terlihat pucat seakan ketakutan. Tidak lama kemudian, kelas sudah selesai dan semua guru memutuskan untuk pulang. Wanita itu pulang dengan wajah yang tidak baik-baik saja. Bahkan ketika mengemudi, dia dengan tidak sengaja nyaris saja membunuh seorang wanita yang tengah menyebrang. Pikirannya sudah mulai kacau. Begitu mendengar kabar bahwa dirinya sudah mulai tidak kompeten dan mereka semua seakan hendak melakukan eksekusi terhadap dirinya. Di sisi lain, kelompok mafia itu mulai melihat kinerja anak buah mereka dan lagi-lagi kerugian terjadi. Beberapa anak buah mereka tewas karena menjadi incaran musuh. Ada juga beberapa yang di pecat karena kinerja mereka buruk. wanita itu kini berada di bar dan menghabiskan banyak sekali minuman sampai larut malam. Banyak
Read more
Bab 35
Wanita itu kemudian datang ke ruanganya dan di sana dia melihat data murid. Di halam yang ada di sana tepatnya halaman 9 ada nama Theresia. Wanita tersebut kemudian membaca datanya dan di sana hanya tertulis nama pamannya saja sebagai wali. Melihat hal itu kemudian membuatnya berpikir dua kali akan hipotesisnya. Wanita itu memegang kepanya dan kemudian menghembuskan nafas panjang. Jika di sana tercantum seperti itu dengan kata lain dugaannya salah. Lagi pula, wali anak itu merupakan seorang detektif bernama Luis. Wanita itu kemudian meletakan buku itu dan kemudian mengecek ponselnya. Kali ini dia mendapat kabar buruk dan membuatnya terkejut setengah mati. “Apa ini?” ucap wanita itu Polisi sudah mulai bergerak. Kali ini mereka menggeledah sebuah tempat yang di duga merupakan tempat transaksi narkotika dan di sana tentu saja wanita itu termasuk ke dalamnya. Polisi terus melakukan penyelidikan dan juga menangkap mereka yang terlibat. Dengan panik, wanita itu kemudian pe
Read more
Bab 36
Pihak sekolah yang mendengar kabar itu membuat mereka merasa cemas dan kemudian melakukan tindakan agar reputasi mereka tidak hancur. Di samping itu, reporter banyak yang mendatangi mereka dan melakukan siaran berita. Hal itu lah yang menyebabkan banyak sekali pihak yang mengklaim untuk memberikan pernyataan yang benar kepada mereka semua. Usaha yang di lakukan oleh pihak sekolah dalam menjaga reputasinya bukan main-main. Orang-orang mulai heboh semenjak kejadian tersebut. Bahkan anak mereka di pindahkan dari sekolah tersebut begitu mendengar kabar bahwa salah satu gurunya bunuh diri. Fakta yang tersebar nyatanya hanya sebuah ilusi belaka. Mereka sama sekali tidak mengetahui kebenaran di balik itu semua. Luis yang memiliki koneksi dengan pihak gelap membuatnya harus menutupi semua itu dengan rapi. Pria yang di tugaskan untuk menghabisinya ternyata dia tidak lama kemudian di tembak mati oleh sekertaris nyonya besar. Semua masalah sudah teratasi dan mereka akhirnya mengubur fakta ters
Read more
Bab 37
Theresia kemudian pulang ke rumahnya dengan menaiki bus. Ketika dirinya memasuki bus, rupanya sudah penuh sehingga dirinya harus kebagian berdiri. Dalam perjalananya dia masih memikirkan tanda tanya yang ada di kepalanya itu. sesampainya di halte bus, Theresia kemudian berjalan menuju rumahnya. Sebelum dia pergi ke rumahnya, dia mampir dahulu di sebuah minimarket dan membeli beberapa mie cup. Tidak sampai di situ, Theresia juga sempat berdiam sebentar di sana untuk menjernihkan pikirannya namun ternyata tidak berhasil. Sesampainya di rumah, dia kemudian berganti pakaian dan membuat makanan. Hari sudah berganti dirinya yang berada di rumahnya seorang diri tidak menjadikannya sebuah beban. Setelah itu, Theresia kemudian melihat beberapa foto yang terpajang. Di sana, dia hanya melihat wajahnya dan juga pamannya. Meihat hal itu membuatnya merasa sedih. Dalam beberapa tahun ini dirinya tidak pernah mengetahui siapa orang tuanya dan dia hanya tahu bahwa pamannya lah yang membesarkannya. S
Read more
Bab 38
“Ini gila. Lihatlah mereka,” ucap Rose “Wow mendiskriminasi sekali,” ucap Millie “Abaikan saja. Hanya akan buang-buang tenaga jika melayani mereka.” Kelas kemudian di mulai begitu guru memasuki kelas. Jam pelajaran berjalan dengan seperti biasanya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga keluar dari kelas dan langsung pergi ke kantin untuk makan. Di sana, hal yang sama juga terjadi. Semua orang memandangi mereka dengan pandangan aneh. Kali ini mereka tidak bisa menikmati hari dengan tenang karena mereka terus menatapnya dengan tatapan mengerikan seperti itu. Rose yang sudah muak dengan hal itu kemudian menghampiri mereka dan langsung mengatakan umpatan kepada mereka. Di saat yang bersamaan seorang anak justru menyalahkan mereka bertiga karena sudah bertindak kasar. Akhirnya mereka bertiga di panggil oleh guru. Mereka bertiga mendapatkan hukuman dengan membersihkan kelas dan lingkungan selain itu, mereka juga di suruh untuk membuat essay penyesalan. “Menye
Read more
Bab 39
Mereka terus berbincang sampai tidak sadar hari sudah mulai sore. Tidak lama kemudian, mereka pulang ke rumah masing-masing. Theresia yang hendak pergi ke suatu tempat terlebih dahulu, rupanya tiba-tiba saja seseorang datang menghampirinya dengan menaiki mobil. Orang tersebut kemudian menyuruh Theresia untuk memasuki mobil tersebut dan mengobrol. Karena dia sudah pernah melihat pria itu sebelumnya, akhirnya dia menaiki mobil tersebut dan kemudian melaju. Dalam perjalanan, orang itu terus membicarakan dirinya yang mengenal kedua orang tuanya. Dan sampailah mereka di suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah restoran mewah. Theresia bersama dengan pria itu kemudian memasuki tempat tersebut. Sesampainya di sana, seorang wanita berwajah cantik sedang menunggu mereka. Theresia yang terkejut akan penampilannya membuatnya seketika tidak bisa menutupi ekspresinya. Dengan perlahan, Theresia duduk di hadapannya. Pria tadi kemudian keluar dari ruangan tersebut. Theresia yang berhadapan dengan
Read more
Bab 40
Mereka berdua saling berhadapan dan anak perempuan yang membenci Theresia itu pun mendekatinya dengan teman-temannya kemudian hendak memndoroangnya. Tapi, begitu Theresia hendak di dorong oleh kedua anak itu rupanya dirinya memegang tangannya dan membuatnya terkilir. Perempuan itu pun berteriak kesakitan yang di lihat oleh teman-temannya yang bersama dengan mereka saat itu. melihat reaksi Theresia yang melawan salah satu temannya itu, rupanya kedua orang lagi merasa tertekan dan kemudian mereka mengatakan sesuatu sambil gugup. Tidak lama setelahnya, Theresia langsung menghampirinya perlahan dan kemudian mereka berdua di penuhi rasa takut hingga salah satunya terjatuh ke lantai dengan wajah yang memohon ampun kepada Theresia. Namun ternyata perempuan yang sebelumnya tangannya itu terkilir tiba-tiba saja  bangkit dan mengambil salah satu benda dan memutul Theresia dari belakang. Kedua temannya yang menyaksikan Theresia terjatuh dan kepalanya mengeluarkan darah. Mereka berdua yang
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status