All Chapters of Pria Tua Kesayangan: Chapter 11 - Chapter 20
134 Chapters
Bab 11
Belum sempat berhenti memarkir tiba-tiba kurasakan mobilku seperti dihantam dari samping dengan keras entah oleh apa. Kurasakan mobilku bergerak tidak wajar dan agak oleng.Sialan!! Pegangan sabuk pengamanku sampai terlepas dan hampir kepalaku membentur setir. Untung saja berhasil kutahan. Tak beberapa lama, segerombolan orang keluar dari mobil yang menghadang dan menabrak. Pintu mobilku digedor-gedor agar aku cepat keluar. Antara panik dan bingung dengan tindakan brutal mereka, aku bergegas mencerna keadaan. Tapi sikap buas mereka tak mengizinkanku untuk itu dan TIARRRRR!!Mereka memecahkan kaca mobil bagian depan. Aku tak punya banyak pilihan selain membuka dan meladeni apa mau mereka yang sangat kurang ajar itu.Begitu aku keluar dan belum sempat berunding ataupun menanyakan sebab, sebuah pukulan dari belakang mengenai punggungku yang membuatku terpental ke depan dan nyaris mencium aspal. Sialan! Beraninya main keroyokan!Siapa mereka? Satupun aku tak
Read more
Bab 12
Seorang perempuan dengan jaket bermotif Winnie The Pooh datang membawa bingkisan. Perempuan yang sangat kukenal dan hampir setiap hari kami bertemu untuk urusan pekerjaan. Dan sosok perempuan yang tak kalah cantik dengan Renata.“Bapak tidak apa-apa? Bagaimana keadaannya?”Aku hanya tersenyum. Pak Syakur memberi pengertian ke tamu yang datang kalau aku tidak boleh banyak bicara dan bergerak. Perempuan yang ternyata adalah Sheily itu mengangguk dan memaklumi.“Baik Pak, tidak apa-apa. Sebelumnya maaf, saya Sheilly. Sekretaris Pak David di kantor. Ayah Pak David yang menghubungi saya untuk lekas ke sini. Beliau berpesan agar saya mewakili keluarga terlebih dahulu. Beliau sedang menunggu kakaknya Pak David agar bisa bersama-sama ke rumah sakit dan meyakinkan secepatnya akan sampai di rumah sakit. Kebetulan rumah saya dekat dengan rumah sakit ini.”“O, begitu. Baik tidak apa-apa. Yang penting ada dari pihak keluarga yang
Read more
Bab 13
Ibu menerangkan detail dari informasi yang didapat dari dokter. Katanya Lukaku terlalu parah di beberapa bagian khusunya tulang. Ada semacam benturan yang menyebabkan cidera dalam dan lantaran itu aku harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Aku tidak ingat detail dimana saja pukulan yang membentur tulang-tulang yang cidera itu. Tidak penting saat ini mengingat itu yang terpenting sekarang aku butuh istirahat dan perawatan yang intensif agar lekas sembuh.Tak beberapa lama Sheily izin pamit karena sudah malam. Besok ia juga harus ke kantor. Ayah meminta kakak pertamaku dan istrinya mengantarkannya pulang jadi tidak perlu memakai taksi. Ayah dan ibu berjaga untuk malam ini sementara yang lain diminta istirahat di rumah saja.Paginya perawat datang memeriksa dan mengontrol perkembangannku. Aku sudah bisa bangkit duduk dan menggerak-gerakkan beberapa bagian yang semalam belum dapat digerakkan. Saat bicara pun aku sudah mulai ada suaranya meski harus pelan. Perawa
Read more
Bab 14
Aku harus bersikap profesional. Bersikap seolah tidak terjadi apa-apa kemarin. Demi kelancaran strategi membalas sikapnya kali ini aku harus mengalah. Sheily yang juga tahu kejadian itu tampak shock begitu tahu yang datang adalah Renata. Mendadak situasi tegang dan hening. Aku memberi isyarat ke Sheily dan lainnya untuk meninggalkan kami berdua.Begitu pintu ditutup dan tidak ada orang lain selain kami, Renata menghambur memelukku sembari mengeluarkan air matanya yang sudah tak kuhiraukan lagi. Pelukan buaya dan tangisan palsu.“Duh Sayang, kamu kenapa? Banyak perban begini. Siapa yang melakukan ini padamu? Kau tahu, aku sangat mengkhawatirkanmu Sayang. Aku juga sangat merindukanmu karena dari semalam tidak ada kabar.” Ia berusaha merayuku dan bermanja-manja di depanku dengan berharap aku merespons sama. Sikapku hanya datar. Mungkin ia menganggap aku sedang sakit sehingga bukan waktunya untuk bermanja-manja. Aku tak mau berlarut-larut dengan keboho
Read more
Bab 15
Tak beberapa lama ayah datang dan masuk ruangan. Ibu masih di luar karena ada yang perlu dibeli. Marvel, karyawanku yang lain, izin ke luar ruangan. Mungkin sungkan dengan keberadaan ayah. Di ruangan kini tinggal ayah, Sheily, dan aku.Ayah membawa buah-buahan banyak sekali. Melihat ayah menata buah-buahannya di atas meja, Sheily spontan membantu ayah.“Maaf, kalau boleh biar saya saja Pak. Bapak boleh duduk di kursi saja agar tidak terlalu lelah.”Mendapati tawaran Sheily ayah tersenyum senang. Selain mengiyakan ia bergumam ngacau.     “Waah.. Senang sekali rasanya jika punya mantu kayak kamu Sheil. Selain cantik dan baik juga perhatian. Vid, kalau cari istri minimal kayak Sheily dong. Bukan kayak Renata. Kalau Renata jelas aku tak setuju.”Mendengar namanya menjadi pembicaraan Sheily tersipu malu. Aku tak berniat merespons balik mengingat kejadian kemarin-kemarin yang sampai hari ini belum kelar urusan
Read more
Bab 16
Andrew pamit pulang usai memberikan laporan. Ibu kembali bersama ayah tak lama setelah itu. Ayah begitu memanjakkanku dengan merawatku tanpa merasa letih. Ibu hanya geleng-geleng. Sementara aku masih pada sikapku sebelumnya. Datar dan tidak mau memberikan harapan ke ayah. Belum mau membuka pintu damai di hatiku untuknya. Jika kondisiku tidak demikian tentu aku sudah ogah diperlakukan seperti itu.Esok harinya rutinitasku tetap sama. Belum ada perubahan banyak. Perawat datang beberapa jam sekali untuk mengontrol. Kakak dan keluargaku juga menjenguk bergantian. Ibu sempat pulang ke rumah tapi tak sebentar di rumah langsung kembali ke rumah sakit dengan membawa peralatan atau barang-barang yang diperlukan khususnya pakaianku dan ayah. Pengunjung satu dua berdatangan dari beberapa teman dekat maupun jauh. Kecuali si bajingan Lucas yang sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya. Dan itu lebih baik dari pada ia harus datang. Memperlambat penyembuhanku saja karena sudah ten
Read more
Bab 17
 “Ya Drew, I am okay. Gak apa-apa.” Aku berusaha tak menampakkan kegelisahanku.Sialan si Lucas. Bajingan pria tak tahu itu diri. Sialan juga si Renata. Keparat mereka semua. Di depan tampak manis di belakang busuk memuakkan. Di depan seperti tidak apa-apa. Merayuku dan bermanja gombal tapi di belakang menusuk dengan belati pengkhianatan. Aku tak sabar ingin membalas rasa sakit ini.Foto-foto yang berhasil dikumpulkan oleh Andrew dengan bantuan orang bayarannya itu lebih dari cukup untuk tak hanya menyudahi hubuganku dengan Renata. Aku juga ingin menambah pelajaran agar tidak lagi main-main dengan cowok yang tulus setia menemaninya dan memperjuangkannya.Selain foto bermesraan di banyak tempat yang rupanya hubungan mereka sudah sejauh itu, ada juga beberapa slide foto yang membuat darahku mendidih. Foto di dalam ruangan kamar dengan adegan mesra seperti habis melakukan hal yang diinginkan dalam perselingkuhan.“Ada
Read more
Bab 18
“Soal itu sampai sekarang masih kesulitan Pak untuk dideteksi. Saya akan berusaha lebih keras lagi untuk hal itu.”“Apa kira-kira langkahmu ke depan?”Andrew diam termenung sejenak. Berpikir apa langkah yang akan diambil untuk mengungkap dalang di balik kejadian itu.“Sejauh ini saya masih memikirkan Pak.”“Kenapa tidak kau manfaatkan jasa temanmu yang super canggih dalam memasuki perangkat orang itu?”Seketika Andrew menoleh dan menaikkan alisnya.“Benar juga ya Pak.”“Iya, jadi kamu langsung suruh dia masuk ke perangkatnya Lucas. Dari situ akan ketahuan chat-chatnya ke siapa saja. Dan apakah benar dia ada hubungannya dengan geng bayaran itu. Dari riwayat chatnya semua akan terbuka.”“Termasuk chatnya dengan Renata Pak?” Andrew menambahi.“Iya, itu juga. Tapi buat apa diketahui lebih lanjut. Bukti yang ka
Read more
Bab 19
Aku segera menelpon Andrew biar jelas.“Bagaimana Drew informasi ter-update-nya? Apa yang kau temukan di perangkatnya?”“Banyak Pak.”“Baguslah. Lalu? Bagaimana isi chatnya?”“Tapi Pak.. saya kesulitan Pak.”“Tapi apa? Kenapa kesulitan? Bukankah kamu dengan bantuan temanmu sudah bisa berhasil masuk keparangkatnya.”“Benar Pak. Tapi saya tidak menemukan riwayat chat Pak Lucas dengan geng manapun. Kalau Renata ada pak.”“Ha? Tidak ada. Yang kubutuhkan chatnya si Lucas dengan geng itu bukan Renata. Lalu gimana dong ini?”“Kata temanku si User yang tak lain adalah Pak Lucas untuk beberapa kesempatan menggunakan server jaringan lain yang terhubung dengan aplikasi khusus sehingga mengecohkan siapapun saat mendeteksi isi perangkat khususnya riwayat chat.”“Jadi sampai saat i
Read more
Bab 20
“Mengajukan untuk pulang lebih cepat. Saya sudah mematuhi semua peraturan dan anjuran dokter dan dokter lihat sendiri saya sudah membuktikan perkembangan saya yang cepat dan bagus. Lantaran itu apakah dibolehkan jika saya pulang lebih cepat?” Dokter menghela napas dan melanjutkan berbicara.“Sepertinya ada hal penting yang ingin dikerjakan ya Mas?” Dahiku mengernyit mendengar pertanyaan dokter.“Jika tidak ada hal yang sangat urgen di luar lebih baik masnya ambil istirahat tambahan untuk beberapa hari lagi.”“Baik Dok. Tapi istirahatnya di rumah saja gak apa-apa kan? Kata perawat lain gak apa-apa.”“Memang tidak salah perawat itu tapi saya lebih menyarankan pemulihan dilakukan di rumah sakit supaya kami bisa mengontrol.”“Tapi jika saya maunya di rumah saja?”“Ya.. kalau pasien ngotot maunya demikian, apa boleh buat?”“Jadi boleh kan dok?”
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status