All Chapters of KURIR CINTA: Chapter 21 - Chapter 30
46 Chapters
21. Panggilan Telepon
Bunyi deru kipas angin di kamar Ode terdengar sesekali seperti suara lengkingan. Kipas angin tua yang masih berfungsi dan cukup untuk membuat kamar menjadi sedikit nyaman.Ode baru ingin membuka buku-bukunya di atas meja kamar kosnya. Ia ingin kembali melanjutkan pengerjaan proposal skripsi dan beberapa tugas kuliah yang cukup menumpuk karena waktunya dalam pekan yang sama.Ketika sedang membaca sejenak sebuah buku ilmu komunikasi, Ode berhenti dan mengambil pena untuk menulis sesuatu.“Ini penting nih, bisa jadi sumber kerangka pemikiran, harus dikutip,” ucap Ode bicara sejenak. Ia langsung menulis di buku agendanya untuk jadi kumpulan bahan materi proposal skripsi, bahkan untuk bahan skripsi jika nanti telah disetujui.Tangan Ode mulai bergerak lincah menulis. Tulisannya terlihat rapi dan ia sendiri gemar menulis. Ada banyak hal yang jadi indikasi ketika ia asik menulis, salah satunya adalah tulisannya rapi seperti tulisan indah. Tetapi jika
Read more
22. Hati ke Hati
Suasana kelas yang semula tenang, seketika ramai riuh karena kelas baru saja usai. Mahasiswa bergegas keluar ruangan, sebagian juga masih ada di dalam berbincang sejenak, sebagian lain menghampiri dosen. Sementara itu Ode dan Dido berjalan keluar kelas. Dido yang tampak ceria dan semangat langsung menghampiri Ode“Gimana, sudah ada kan puisinya? Aku mau kasih dia sekarang aja, sebentar lagi kelasnya bubar,” pinta Dido sambil merangkul bahu Ode dan berjalan santai.Mendengar perkataan Dido, mendadak Ode merasa terkejut. Ia baru ingat dengan permintaan Dido yang ingin dibuatkan puisi. Rencananya Ode ingin buatkan puisi itu jelang tidur karena ia sejak siang kemarin masih mengerjakan tugasnya. Tapi ternyata semalam karena kelelahan, ia ketiduran dan belum membuat puisi, bahkan lupa jika Dido tidak menagihnya saat ini.“Aduh, maaf Do,” ucap Ode sembari menepuk jidatnya.Dido yang semula bersemangat dan ceria, mendadak berhenti dan meli
Read more
23. Menjadi Saksi
Setiap niat kebaikan yang muncul dalam diri tidak selalu harus dilakukan jika tanpa persiapan dan situasi yang tepat. Keinginan semula untuk membantu menyelesaikan persoalan orang lain justru ternyata bukannya membawa kebaikan, melainkan membawa keburukan. Hal itu terjadi pada Ode dan Dido. Niat mereka untuk menolong dan membantu membujuk Aryo agar berdamai dengan Dona, ternyata tidak membawa hasil apa-apa. Bahkan sepertinya mereka ikut terbawa arus konflik antara Aryo dan Dona untuk mendukung perceraiannya.“Akhirnya sampai juga,” ucap Ode ketika turun dari motor vespa Dido.“Iyo, tadi lumayan macetnya,” sahut Dido sembari membuka helm yang dipakainya. Motor juga telah ia parkir di halaman dekat garasi. Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah setelah disilakan si mbok yang membuka pagar saat mereka datang tadi.Siang ini, Ode dan Dido telah sampai di rumah Aryo. Keduanya duduk di ruang tamu meskipun susasana di ruang tamu rumah Aryo
Read more
24. Bapak Pengganti
Aryo terlihat masih tetap emosi dan telah menyampaikan maksudnya yang meminta bantuan kedua sahabat dekatnya agar jadi saksi dan mendukung keputusan bercerai. Tapi Ode berusaha tenang dan tidak ingin menunjukkan rasa terkejut, termasuk juga ketidaksetujuannya terhadap apa yang diinginkan Aryo. Sedangkan Dido, hampir saja ingin menyahut protes jika tidak mendapatkan tanda diam dari Ode dengan kakinya diinjak saat akan bicara.Untung saja di saat dalam kondisi psikologis membingungkan tersebut, sempat hadir sebuah ide di benak Ode.“Iya nanti kita coba bantu Yo. Intinya aku dan Dido ingin yang terbaik, bagi kalian berdua,” sahut Ode diplomatis.Aryo hanya mengangguk dan merasa kedua temannya mendukung.“Oya, tugas kelompok kan satu sudah beres nih. Nanti saat mata kuliahnya minggu depan kamu datang Yo, karena dosen nanyain, jangan absen nggak hadir, nanti malah tambah berat nilaimu nanti untuk lulus mata kuliah ini,” jelas Ode
Read more
25. Artis Idola
Malam ini Ode membongkar kembali buku-buku yang ada dalam lemari meja belajarnya. Semua bukunya jadi berantakan tidak beraturan. Satu persatu ia meneliti setiap buku hanya untuk mencari sesuatu, yaitu buku tentang kisah asmara.Pekerjaan mencari buku ia lakukan setelah sebelumnya terjadi perdebatan yang panjang antara Ode dan Dido. Diskusi mereka berdua siang tadi setelah pulang dari rumah Aryo memang terbilang alot. Mereka berusaha mencari tahu cara apa yang bisa membantu agar upaya untuk menghentikan Aryo dari sidang perceraiannya bisa berhasil. Antara Ode dan Dido terjadi perbedaan pendapat tentang hal apa yang seharusnya mereka lakukan secara praktis tapi menyentuh pusat kesadaran Aryo dan Dona.Hasil perdebatan akhirnya ditemukan. Ode sepakat juga dengan ide Dido yang ingin agar semua tulisan konsep surat-surat cinta yang pernah dibuatkan Ode untuk Aryo sebagai surat cintanya pada Dona, kembali akan mereka serahkan pada Aryo. Niat dan harapan Ode dan Dido sederhan
Read more
26. Puisi Cinta
Dido mendekati Ode dan melihat sejenak buku yang mereka cari, tapi Ode langsung menutup buku.“Ayo Do, cepat bantu atur kembali buku-buku yang berantakan itu.” Tanpa banyak protes, Dido menurut saja perintah Ode untuk merapikan buku-buku itu meskipun Ode tidak membantunya. Tenaga Dido seperti sedang penuh, karena telah dialiri rasa gembira setelah mendapat foto sang artis idola. Sedangkan Ode langsung beranjak menuju tepi tempat tidur dan duduk bersandar sambil membaca kembali isi dari puisi-puisi yang ada di buku yang baru saja ditemukan. Ode sudah ingat dan yakin salah satu puisi yang memang sedang ia cari terdapat di halaman depannya.“Semoga usaha kita membantu Aryo bisa berhasil Do. Nanti kalau dia baca puisi ini mudah-mudahan bisa mengubah perasaan Aryo. Supaya kembali sayang sama Dona,” jelas Ode serius. Ia mulai memperhatikan kembali puisinya, seakan ingin bernostalgia lagi dengan semua kenangan yang pernah ia lalui bersama sahabat dekat
Read more
27. Montir Cantik
Di pendopo kampus, Ode duduk gelisah menuggu dosen pembimbing skripsinya.“Mana ya, kok belum selesai juga kelasnya?” pikir Ode sembari mengawasi tangga turun dari lantai atas tempat kelas perkuliahan.Kali ini Ode benar-benar menanti dengan serius dan tidak ingin gagal seperti tiga minggu sebelumnya, yang selalu saja tidak berhasil bertemu. Jika bukan Ode yang terlambat menemui ketika dosen telah selesai memberikan materi kuliah, kadang Ode yang tidak datang ke kampus. Adapun bahan materi skripsinya hanya ia titipkan pada pihak akademik, disertai dengan tugas makalah untuk diambil sang dosen ketika datang ke kampus.Akhirnya Ode baru menyadari dan merasakan langsung salah satu faktor yang membuat skripsi lama adalah karena sulitnya bertemu dengan dosen pembimbing untuk memeriksa bab per bab dari skripsi yang dibuat. Belum lagi ditambah dengan waktu untuk merevisi yang kadang tidak hanya sekali.Bukan hanya itu, kesulitan lain yang dialami Ode
Read more
28. Sok Kenal Sok Dekat
Dido masih berharap mendapat balasan bersalaman. Ia juga menunggu jawaban gadis berbaju montir. Dari pakaiannya sudah jelas, tapi Dido masih ingin memastikan, sekaligus untuk membuka obrolan.Bukannya membalas salaman dan mengenalkan nama, sang montir terkesan cuek. Ia hanya menunjukan tangannya yang kotor dan tidak menghiraukan uluran tangan Dido.”Motornya kenapa?” tanya sang gadis montir cantik datar, dingin, tanpa senyum.”Waow, aku ndak nyangka bakal ketemu montir wuayu. Sudah lama jadi montir? Masih single? ” tanya Dido tanpa malu.”Eh, mas, mau datang servis motor atau mau jadi petugas biro jodoh?” tegas montir cantik itu mulai sedikit kesal.Dido terkejut karena mendengar suara tegas montir cantik. Akhirnya ia sadar dan mulai menjelaskan kondisi motornya. Sementara itu, dari dalam garasi bengkel, tampak seorang bapak ikut bicara.”Ra, aku sekalian makan ya, keburu l
Read more
29. Wanita Lain
Apa yang dialami Aryo dan Dona sebenarnya bukan hal yang baru diketahui Ode. Seiring waktu, persoalan tentang pertengkaran dalam rumah tangga mereka juga telah mulai muncul di media massa beberapa kali. Bahkan hampir empat bulan berlalu, pemberitaan kasus Aryo dan Dona masih saja muncul di media massa.Aryo sebagai anak seorang pebisnis terkenal, dan Dona puteri seorang pejabat penting, rupanya menjadi daya tarik pemberitaan wartawan pada koran rubrik gosip. Kemelut rumah tangga mereka yang bocor kini mulai menjadi berita yang menarik bagi para pegiat infotainment.Hal lain yang memang sangat mendukung Ode dan Dido dalam mendapatkan informasi tentang kabar Aryo dan Dona adalah karena sebagian dari para kakak kelas mereka adalah orang yang juga turut meliput perkembangan berita tersebut.”De, kamu sudah dengar kabar terbaru Aryo? Mereka tetap ingin bercerai ya?” tanya Santy ketika Ode pernah bertemu dengannya di perpustakaan. Ia  adalah
Read more
30. Penghulu Cadangan
Ode dan Dido belum juga beranjak dari tempatnya. Mereka masih memikirkan apa yang baru saja dilihatnya dan penasaran.“Iya juga. Tapi mungkin saja mereka ada kegiatan meeting di sini. Kan biasanya gitu, eksekutif muda sering ada kegiatan di luar kantor,” sahut Ode coba berprasangka positifDido mengangguk dan mereka tampak berpikir.“Jangan-jangan ini sebenarnya yang jadi sumber masalah rumah tangga Aryo dan Dona,” jelas Ode dan sempat merasa bahwa dugaan Dona pada Aryo benar.“Nah itu, aku juga mikirnya begitu,” lanjut Dido membenarkan tapi sambil sesekali masih melihat foto close up wajah gadis yang dipotretnya tadi. Ia masih terkesima dengan kecantikannya.“Apa kita telepon aja Aryo ya langsung tanyain?” usul Ode.“Eh jangan, justru nanti malah ketahuan. Bagusan gini, kita diam-diam mengamati. Kayak detektif, kayak paparazi. Ini foto biar aja aku simpan, siapa tahu nanti berguna.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status