Semua Bab Derita Terjebak Gairah Dokter Tampan: Bab 81 - Bab 90
135 Bab
Believe Me, Kirei!
“Kirei?”Rafael mengerutkan kening saat Kirei tidak merespon panggilannya. Tampak asyik dengan pikirannya sendiri.“Kirei?” ulang Rafael dengan suara sedikit lebih keras dan sengaja menyentuh bahu istrinya dengan lembut namun tetap membuat Kirei terlonjak kaget.“Astaga! Kamu bikin aku kaget!” sungut Kirei.“Sorry, abis aku panggil kamu daritadi tapi gak respon, lagi mikirin apa, Bee?”“Gak ada kok.”“Kamu gak jago bohong,” balas Rafael.“Hmmm… aku mikirin Mama. Perasaanku kayaknya makin gak enak. Kenapa ya?” jawab Kirei pada akhirnya, memutuskan untuk jujur pada suaminya.Jawaban Kirei membuat Rafael membeku. Sepertinya Kirei sudah harus tau semuanya, Rafael sudah tidak mungkin lagi menyembunyikannya. Terlebih lagi lebih dari sekali Kirei mengucapkan kalimat seperti itu.“Kirei, ada yang mau aku omongin sama kamu.”
Baca selengkapnya
Prahara Mulai Terjadi
Alice menjejakkan kaki di bandara internasional Soekarno Hatta. Sudah lebih dari setahun, jika bukan karena mendengar berita pernikahan Rafael, dirinya tidak akan kembali secepat ini.Alice mencoba kembali menghubungi Rafael namun tetap tidak diangkat dan malah dialihkan ke kotak suara! Kemana pria itu? Sudahlah! Sekarang lebih baik kembali ke apartemennya dulu, baru setelah itu datang ke rumah sakit.Alice memanggil salah satu taksi dan menyebutkan alamat apartemennya. Kemacetan di Jakarta yang tidak pernah berubah membuatnya kesal karena harus memakan waktu begitu lama untuk tiba di apartemennya!Alice menatap jam tangannya dan menghela nafas kesal, karena sudah terlalu sore tidak mungkin datang ke rumah sakit sekarang. Rafael pasti sudah pulang! Besok pagi saja dirinya baru muncul untuk menemui Rafael. Memikirkan hal itu membuat Alice menjadi tidak sabar!‘Aku penasaran apa yang akan kamu lakukan saat melihatku kembali kesini, Sayang!’
Baca selengkapnya
Bercinta Sebelum Badai
Rafael kembali ke ruangannya dengan kalut, untungnya Alice sudah tidak berada di dalam ruangannya lagi, jika tidak Rafael tidak tau harus berbuat apa. Setiap ucapan daddy Rayhan dan Reynard masih terngiang jelas di benaknya. Setiap ucapan mereka membuat Rafael yakin kalau dirinya memang pria brengsek!Bagaimana bisa dirinya menjadi goyah seperti ini dengan kedatangan Alice? Bukankah beberapa waktu kemarin Rafael sudah dengan yakin menyatakan pada Kirei kalau ia mencintai istrinya itu? Tapi kenapa saat Alice datang keyakinan itu mendadak lenyap? Apa Kirei hanya menjadi pelariannya saja? Tidak mungkin!Rafael menggeleng pelan saat memikirkan semua itu. Rasanya menjadi semakin memusingkan! Lalu sekarang harus bagaimana? Alice menagih janjinya agar Rafael dapat menikahinya. Sedangkan istrinya sedang hamil! Tidak mungkin bercerai dari Kirei karena Rafael memang tidak menginginkan perceraian!Astaga! Apa dirinya berniat memiliki 2 istri? Sudah gilakah Rafael? Hingga t
Baca selengkapnya
KIREI VS ALICE
Keesokan harinya…..Rafael masih tersenyum bahagia mengingat percintaan panas mereka semalam. Terlebih saat teringat pernyataan cinta Kirei padanya! Ahh! Rafael tidak menyangka kalau pada akhirnya Kirei akan mengucapkan kalimat yang sudah ditunggunya sejak lama! Sejak Rafael mulai menyadari perasaannya untuk Kirei.Senyuman Rafael lenyap saat mendengar suara gaduh.“Nona anda tidak bisa sembarang masuk seperti ini!” tegur asisten Rafael namun sama sekali tidak digubris oleh Alice.Rafael menoleh saat mendengar suara ribut diluar ruangan dan rahangnya mengeras saat kembali melihat Alice muncul hari ini.“Gak apa, Sus. Biar saya yang bicara dengan nona ini.”“Baik, Dok. Permisi.”“Ada apa lagi kamu datang kesini?”“Rafael, apa perlu kamu bersikap sesinis ini padaku? Apa salahku?” tanya Alice tidak terima dengan perlakuan Rafael.‘Kamu tidak salah! Aku
Baca selengkapnya
Selingkuh
“Rafa, kalau kamu banyak pekerjaan kembalilah ke rumah sakit,” lirih Kirei, enggan bersama dengan suaminya lebih lama. Tidak setelah kehadiran Alice tadi! Kirei merasa seperti seorang pelakor meski yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti itu.Dan yang lebih parah, Kirei tidak menyangka kalau Rafael bisa dengan tega mengajak Alice untuk datang kedalam ruang rawatnya. Kenapa? Apa agar Kirei tau kalau wanita itu sudah kembali? Apa itu semacam kode agar Kirei mundur dan meminta perceraian? Bisa saja kan?“Tapi kamu baru sembuh, Bee.”“Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Lagipula aku ingin istirahat sekarang.”Rafael sangat paham kalau Kirei sedang berusaha menghindarinya sejak pertemuan mendadaknya dengan Alice barusan.“Baiklah. Kamu istirahat saja. Aku kembali ke rumah sakit dulu.”“Hmmm…”Sepeninggalan Rafael, Kirei memandang ponselnya dan menghubungi Vanya, berharap
Baca selengkapnya
Kita Bercerai Saja!
“Selera kamu masih belum berubah, Sayang. Masih sama seperti dulu. Seperti yang ada di dalam ingatanku,” ucap Alice saat mendengar pesanan Rafael.Rafael mencoba menikmati steak di hadapannya dan pikirannya melayang saat sedang makan steak berdua dengan Kirei. Ketika sedang makan di dalam pesawat saat perjalanan menuju Bora-Bora, tempat honeymoon mereka, Rafael teringat betapa lahapnya Kirei saat menyantap steak itu. Tapi sekarang dirinya malah makan steak berdua dengan Alice! Apakah salah?Kenapa Rafael semakin bingung dengan apa yang dirinya lakukan? Kemana logika dan akal sehat yang selama ini selalu dibanggakannya? Kenapa sejak kedatangan Alice otaknya menjadi tumpul seperti ini? Kenapa kehadiran Alice seolah mengacaukan pikiran Rafael? Bukankah Rafael mencintai Kirei? Lalu kenapa sekarang menjadi ragu?Rafael tersentak saat baru teringat satu hal. Disaat istrinya baru keluar dari rumah sakit dan dirinya sebagai seorang suami malah menikmati maka
Baca selengkapnya
Istri Yang Terabaikan
Kirei menarik nafas lelah setelah mobil Rafael melesat pergi keluar dari halaman rumah. Perhatian Rafael benar-benar sudah teralihkan hanya kepada Alice, buktinya Rafael bahkan lupa bahwa hari ini adalah waktu Kirei untuk check up rutin.Tapi Kirei tidak mengeluh. Bukankah dirinya memang hanya pelarian saja? Jadi tidak bisa berharap banyak jika pemeran utamanya sudah muncul kan? Kirei mengusap pipinya yang terasa basah, menyesali kebodohannya karena terlanjur memberikan hatinya pada Rafael.Padahal baru dua malam lalu Kirei mengucapkan kata cinta pada suaminya, tapi siapa yang menyangka kalau malam berikutnya mereka akan berbicara mengenai perceraian! Sungguh miris sekali nasibnya!Jam 10 tepat, Kirei sedang bersiap untuk pergi ke rumah sakit saat Reynard tiba-tiba saja muncul di rumahnya. Rumah Rafael lebih tepatnya.“Hei, Rey, ada apa?”“Ada apa? Mengantar kamu ke rumah sakit lah! Kakak iparku jadwal check up kan hari ini?&rdquo
Baca selengkapnya
Saling Menghindar
Alice memutar otak, sudah hampir seminggu di Jakarta dan belum ada hasil yang maksimal. Rafael masih terasa begitu dingin. Orangtuanya apalagi! Alice harus bisa menyingkirkan Kirei lebih dulu. Jika tidak pikiran Rafael pasti tidak bisa fokus padanya. “Ibu Inara!” “Iya saya, Sus.” “Wali anda yang bernama nyonya Kirei apakah bisa datang kesini?” “Untuk apa, Sus?” “Karena kami memerlukan tanda tangan nyonya Kirei untuk melakukan prosedur pengobatan selanjutnya. Pihak rumah sakit memerlukan persetujuan dari pihak wali.” “Apakah dokter Rafael ada? Bisa diwalikan kepada menantu saya saja.” “Dokter Rafael sedang tidak ada di tempat karena ada jadwal operasi.” Mama Inara meremas tangannya dengan cemas. Justru dirinya tidak ingin Kirei tau kalau dirinya melakukan pengobatan jantung, karena takut membuatnya khawatir dan membahayakan kondisi bayinya, hanya Rafael yang tau. Tapi sekarang malah memerlukan tanda tangan wali! Sekarang harus bagaimana? Tunda sajalah! Tunggu sampai Rafael bisa
Baca selengkapnya
Tuduhan Rafael VS Pengakuan Reynard
Alice memutuskan datang ke rumah Rafael saat pria itu sudah berangkat ke rumah sakit, tujuannya saat ini adalah untuk menemui Kirei.“Nyonya, ada yang datang mencari nyonya di bawah.”“Siapa?”“Namanya Alice.”Kirei tidak menyangka kalau Alice akan datang ke rumah ini.“Saya akan kesana sebentar lagi.”“Baik.”Kirei melangkah perlahan menuju ruang tamu. Alice menunggu dengan gayanya yang anggun dan angkuh.“Alice? Ada apa?”“Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu.”“Apa mengenai Rafael?”“Memangnya ada hal lain selain itu?”Kirei berusaha tersenyum mendengar nada ketus dari wanita di depannya.“Kenapa kamu tidak ingin melepas Rafael?”“Aku sudah melepas Rafael dan hanya tinggal menunggu surat cerai darinya. Jika Rafael sudah memberiku surat cerai, aku pasti aka
Baca selengkapnya
Kehilangan
Pagi ini semenjak baru bangun tidur Kirei merasa perutnya sedikit tidak nyaman. Tidak sakit. Tidak kram. Hanya tidak nyaman saja. Entah kenapa. Kirei pun tidak bisa menjelaskannya. Setelah Rafael berangkat ke rumah sakit, Kirei berusaha duduk di ruang keluarga dan menarik nafas dalam-dalam.Berusaha menenangkan diri. Berharap dengan begitu kondisinya menjadi lebih baik. Tidak berhasil! Kirei masih merasa tidak nyaman membuatnya cemas sendiri, takut bayinya kenapa-napa, karena selama beberapa hari ini memang pikiran Kirei sedang begitu kacau jadi takut berdampak buruk pada bayinya.Terpaksa Kirei meminta bantuan supir untuk mengantarnya ke rumah sakit dan disana tanpa diduga Kirei bertemu dengan mamanya yang mengenakan pakaian pasien dan sedang didorong di kursi roda oleh seorang suster. Tampak begitu lemah dan pucat. Sangat jauh berbeda dengan yang Kirei temui kemarin saat makan siang.“Ma!”“Kirei! Kamu kenapa kesini, Nak?” tanya mama Inara panik, karena pada akhirnya usaha untuk men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status