Semua Bab Derita Terjebak Gairah Dokter Tampan: Bab 91 - Bab 100
135 Bab
Pengakuan Kirei
Kirei memaksakan diri turun dari ranjang. Dirinya ingin menemui mamanya. Tidak peduli meski tubuhnya masih begitu lemah. Kirei begitu khawatir dengan kesehatan mamanya yang tampak jelas kurang baik. Kirei berusaha menyangga tubuhnya di tiang infus yang mengikuti langkahnya.“Nyonya, anda mau kemana? Anda harus banyak istirahat,” tegur suster jaga khawatir. Bagaimana tidak khawatir kalau istri dari anak dokter si pemilik rumah sakit tempatnya bekerja berkeliaran begitu saja dengan tubuh lemah? Nanti dirinya pasti akan disalahkan kalau terjadi sesuatu!“Saya harus menemui Mama saya, Sus. Dimana kamar pasien atas nama ibu Inara?”Suster masih berusaha membujuk Kirei yang diabaikan oleh wanita itu. Tidak peduli apapun bujukan suster, Kirei tetap bersikeras hendak menemui mamanya.“Ibu Inara ditempatkan di ruang VIP Tulip,” jawab suster jaga pada akhirnya karena dirinya tidak juga berhasil membujuk Kirei.“Terima kasih.”Kirei melangkah perlahan, meski tidak terlalu jauh tapi tetap saja me
Baca selengkapnya
Divorce
Alice menggigit kukunya dengan gelisah, dirinya tidak menyangka kalau tindakannya menyebabkan kejadian sampai separah ini. Sekarang harus bagaimana? Tapi bukankah bagus jika Kirei keguguran? Karena dengan begitu Rafael tidak akan ragu lagi untuk kembali padanya!Rasa takut Alice sirna begitu saja saat menyadari kemungkinan itu. Ya, seharusnya sekarang akan menjadi lebih mudah baginya untuk kembali merebut Rafael.Dua hari kemudian…..Kirei merapikan pakaiannya, hari ini dirinya sudah bisa keluar dari rumah sakit. Kirei memutuskan untuk langsung kembali ke rumah mamanya. Rasanya sudah tidak perlu lagi kembali ke rumah Rafael. Penghubung dirinya dengan Rafael pun sudah kembali ke pangkuan PenciptaNya. Meski sedih tapi Kirei berusaha menerima dan mengikhlaskannya.Kirei tidak bisa berbuat apapun kalau memang itu sudah menjadi kehendakNya bukan? Kirei mengusap airmata yang masih sering mengalir turun begitu saja saat mengingat bayinya. Pintu kamarnya terbuka dan tampak wajah Reynard. Masi
Baca selengkapnya
Passed Away
Alice memulas lipstick merah di bibirnya hingga tampak begitu menggoda. Setelah resmi bercerai dari wanita sialan itu, Alice malah merasa kalau Rafael semakin menjauh darinya membuat dirinya kesal.Apalagi yang harus dilakukannya sekarang? Menggoda Rafael? Bukankah biasanya pria mudah tergoda oleh kemolekan tubuh seorang wanita? Ya, itulah yang akan Alice lakukan hari ini! Alice yakin kalau malam ini Rafael tidak akan pernah bisa menolak dirinya lagi! Alice akan berusaha agar Rafael kembali kedalam pelukannya. Apalagi pria itu sudah resmi menjadi duda!Alice melangkah anggun menuju ruangan Rafael, melewati asisten Rafael begitu saja, tidak peduli meski dilarang masuk. Rafael mengeluh kesal saat melihat Alice kembali muncul, apakah ucapannya kemarin kurang jelas hingga Alice masih tetap datang kepadanya berulang kali?“Untuk apa lagi kamu kesini, Alice? Apa kamu belum puas menghancurkan rumah tanggaku dengan Kirei? Aku mohon tolong jangan ganggu aku lagi!&r
Baca selengkapnya
Sebatang Kara
“Vanya!”Rafael memanggil nama Vanya, mencari perhatian gadis itu.“Tolong temani Kirei dulu untuk beberapa waktu terakhir ini.”“Emang dokter mau kemana?”“Kamu pasti belum tau. Saya dan Kirei udah pisah.”“Pisah? Maksudnya?”“Cerai. Divorce. Saya duda dan Kirei janda. Jelas?” jawab Rafael lelah.“Kok bisa?”“Banyak hal yang terjadi beberapa waktu terakhir.”“Pantas Kirei gak bisa saya hubungi beberapa minggu kemarin! Ternyata lagi ada masalah! Terus gimana dengan bayi kalian?”“Kirei keguguran,” lirih Rafael namun tetap bisa mengagetkan Vanya hingga gadis muda itu ternganga kaget.“Hah? Dokter lagi bercanda?”“Kamu pikir saya bakal bercanda untuk hal kayak gitu?”“Bener juga! Sorry. Saya turut berduka cita, Dok.”“Tolong jang
Baca selengkapnya
Say Goodbye
Kirei terbangun dengan mata bengkak. Semangat hidupnya seolah meredup begitu saja. Kirei menatap pantulan dirinya yang tampak begitu kacau. Apalagi yang tersisa dari hidupnya sekarang? Kirei sudah kehilangan semuanya. Suaminya. Anaknya. Mamanya. Tidak ada lagi yang tersisa.Kirei membersihkan diri dan mulai merapikan barang peninggalan mamanya yang sudah tertata rapi, tidak heran karena mama Inara memang tipikal orang rapi dan suka kebersihan. Kirei mengambil koper miliknya. Satu-satunya koper usang yang dimilikinya. Dan memilah beberapa baju.Kirei harus pergi dari rumah ini. Bukan karena ingin melupakan mamanya tapi karena Kirei ingin memulai lembaran baru. Memulai hidup baru yang semoga saja bisa menjadi lebih baik. Selesai membereskan baju dan beberapa barang penting yang harus selalu dibawanya, Kirei memutuskan keluar rumah dan mencari ATM terdekat.Kirei membeliak kaget saat melihat nominal saldo di ATM nya. Kenapa bisa begitu banyak? Ada berapa digit? 11 digit? Gak salah? Apa ba
Baca selengkapnya
New Life
Tapi harapan Rafael sia-sia karena ternyata wanita itu masih dengan tidak tahu malu datang mengunjunginya. Tidak merasa bersalah sama sekali karena telah membuat Kirei keguguran. Karena telah membuat Rafael kehilangan buah hatinya tanpa sempat melihatnya hadir ke dunia ini.Inikah wanita yang disukainya dulu? Yang membuat Rafael mengabaikan nasihat orangtuanya sendiri? Benar ucapan Reynard dulu kalau Rafael memang sudah dibutakan oleh cinta yang sangat tidak masuk akal! Untung dirinya masih memiliki kesempatan untuk mengetahui keburukan Alice! Meski harus mengorbankan istri dan calon buah hatinya!“Bukankah aku sudah bilang kalau kita sudah putus dan aku tidak ingin melihatmu lagi, Alice? Tapi sekarang apa yang kamu lakukan disini?” tanya Rafael dengan nada dingin.“Apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkan dan kembali padaku? Bukankah kamu sudah bercerai dan juga anak kalian sudah tidak adalagi! Apa yang membuatmu tidak mau kembali padaku? Ken
Baca selengkapnya
Hope For A Better Life
Sydney…. Kirei mengeluh frustasi saat usahanya untuk mencari pekerjaan selalu nihil! Padahal Kirei tau diri dengan hanya mencari pekerjaan di restoran seperti waitress atau cleaning service karena sadar dirinya tidak memiliki pendidikan yang tinggi! Tapi tetap saja sulit! Bagaimana ini? Uangnya memang masih cukup untuk bertahan hidup tapi tetap saja tidak mungkin mengandalkan uang itu seterusnya! Apa yang bisa dilakukannya untuk dapat menghasilkan uang? Sepertinya dirinya tidak memiliki skill apapun! Hanya skill bertahan hidup yang Kirei miliki! Kirei memegang kepalanya yang berdenyut nyeri, pusing memikirkan kelanjutan hidupnya sekarang. “Ma, Kirei harus ngapain sekarang? Kirei bingung, Ma,” keluh Kirei meski sadar kalau mamanya tidak mungkin lagi memberinya jawaban. Kirei memejamkan mata, sudah beberapa hari ini dirinya kurang istirahat. Banyak hal yang dipikirkannya. Bayinya. Mamanya. Vanya. Rumahnya. Dan Rafael. Meski berusaha keras melupakan pria itu tapi Kirei tidak bisa mel
Baca selengkapnya
S2 - Prolog
Kirei tersenyum lembut saat menatap perutnya yang sudah mulai menampakkan perubahan, tidak heran karena kandungannya sudah menginjak usia 16 minggu. Walau masih belum terlalu buncit dan hanya menyembul malu-malu dari balik baju santai yang sedang dikenakannya.“Kamu yang sehat di dalam sana ya, Nak. Mommy nggak sabar ingin lihat kamu lahir ke dunia ini. Pasti kamu sangat lucu dan menggemaskan,” monolog Kirei dengan wajah berbinar. Tampak jelas kalau dirinya sangat bahagia dengan kehamilannya.Akhirnya setelah sekian tahun berlalu, Kirei kembali merasakan bagaimana rasanya hamil. Bagaimana rasanya menanti seorang bayi mungil yang akan hadir meramaikan hidupnya. Membuat hidup Kirei yang awalnya sepi dan suram menjadi kembali bersinar, hingga wanita itu kembali bersemangat menjalani hidup.Semenjak kehilangan suami, bayi pertama dan juga mamanya beberapa tahun lalu, belum pernah Kirei merasa sebahagia ini lagi. Biasanya Kirei menjalani hidupnya seperti robot. Tidak ada semangat hidup. Ha
Baca selengkapnya
S2 - Three Years Later
Kirei menatap langit biru di atasnya, mata terpejam menikmati hembusan angin yang membelai wajahnya. Sudah tiga tahun berlalu sejak dirinya tiba di Sydney. Sejak Kirei bercerai dari Rafael. Sejak Kirei resmi menjadi janda. Sejak Kirei kehilangan suami, bayi dan juga mamanya. Dan kini dirinya sudah hidup tenang dan bahagia di Sydney. Hmm… mungkin bukan bahagia, tapi berpura-pura bahagia karena tidak bisa dipungkiri kalau Kirei merasa hatinya begitu kosong. Hampa. Kirei kembali menelusuri jalan yang mengarah menuju ke café milik Regan dan sekarang dirinya sedang sibuk berjibaku di dapur, mengolah berbagai macam kue dan roti yang disediakan di café ini. Dengan dibantu Regan. Selama tiga tahun terakhir Kirei akhirnya membantu Regan di café milik pria itu. Awalnya Regan membiarkan Kirei menjadi waitress, tapi lama kelamaan pria itu sadar kalau Kirei memiliki bakat di dapur. Entah untuk makanan berat ataupun cake. Maka Regan menawarkan bantuan agar Kirei dapat belajar sekaligus membantun
Baca selengkapnya
S2 - Hidup Dalam Penyesalan
Alice menenggak minumannya dengan kasar, sudah tiga tahun berlalu tapi hidupnya masih seperti ini. Harus melayani nafsu setiap pria hidung belang yang berkedok sebagai atasannya. Sumpah demi apapun, Alice sudah sangat muak diperlakukan seperti pelacur! Tapi jika nekat dirinya akan hancur lebur begitu saja. Nekat, satu pikiran jahat melintas di otak licik Alice. Mungkin dirinya bisa bebas dari para pria brengsek itu jika dirinya nekat merekam aktivitas mereka dan mengancam pria-pria sialan itu agar tidak memperlakukan dirinya seperti budak seks lagi! Dan kalau pun dirinya harus hancur bukankah mereka semua juga akan ikut hancur? Itu lebih baik daripada dirinya harus hancur sendirian! Jika harus bunuh diri, Alice harus menyeret mereka semuanya, Alice tidak mau dirinya hancur seorang diri! Tidak bisa seperti itu! Tidak adil untuknya! Jadi meski kemungkinan untuk lepas dari pria brengsek itu tipis, setidaknya masih ada kemungkinan. Alice membulatkan tekad untuk melak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status