All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 51 - Chapter 60
689 Chapters
Bukan Sinetron
Bab51Sosok Arya berdiri di depan pintu yang terbuka lebar, dengan dua bungkus bubur ayam di tangannya."Sudah sadar?" tanya Arya sembari mendekati kedua wanita itu.Delima memalingkan wajahnya.Arya meletakkan bubur ayam di atas nakas, kemudian meminta Bi Ijah meninggalkan keduanya di dalam.Bi Ijah pun paham, dan berpamitan untuk keluar."Delima," panggil Arya. Tetapi wanita itu enggan menoleh ke arahnya."Aku tadi beliin bubur ayam kesukaan kamu di luar, makan ya, aku suapin," kata Arya dengan lembut."Aku tidak lapar," sahut Delima dingin. "Delima, jangan begini lagi, ini adalah tindakan yang paling bodoh," seru Arya lagi. Delima enggan menanggapi. Perasaannya kini sakit, sangat sakit. Dalam sekejab, kebahagiaannya lenyap.Entah bagaimana Elea yang dulunya dia benci, dia hancurkan, kini berbalik menghancurkannya. Ada perasaan menyesal di hati Delima. Tapi ibarat kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi. Hukum tabur tuai itu kini Delima alami, bahkan di perank
Read more
Bunuh Saja Aku
Bab52Ada perasaan bersalah di hati Bi Ijah, ketika melihat sarapan Elea yang belum sama sekali wanita itu sentuh. Andai saja Bi Ijah tidak membawanya untuk berdebat, mungkin Elea akan sarapan dengan tenang. Tapi, Elea malah memilih pergi begitu saja._______"Apa, diusir?" "Iya, Mas. Kapan kamu pulang, aku nggak enak lama- lama nginap di rumah Ibuku," keluh Delia."Ya sudah, sore Mas akan pulang. Kamu sabar dulu," pinta Andre.Andre mau pun Delia, tidak tahu apa- apa tentang Delima yang kini di rawat di rumah sakit.Kepala Andre mendadak sakit, mendengar cerita Delia. Lelaki itu pun bersiap untuk pulang hari ini, perasaannya semakin tidak nyaman mengingat Elea dan Ibunya yang tidak akan akur, jika dibiarkan 1 rumah.Apalagi sampai membuat istrinya terusir, tentu saja Andre semakin pusing meski hanya mendengarnya.Sedangkan di dalam kamar, perasaan Elea menjadi kalut. Apakah dia benar- benar salah dalam langkah? Apakah yang di lakukannya ini sudah benar? Elea benar- benar tidak tah
Read more
Rahasia Apa?
Bab53"Bisakah fokus padaku? Aku rindu dan aku sangat membutuhkan kamu, Ayah." Suara serak Delima, membuat Arya luluh dan tidak tega.Bagaimana pun juga, Delima juga istrinya, yang berhak mendapatkan perhatiannya."Iya. Kamu janji ya, jangan lakukan ini lagi," pinta Arya dengan lembut."Iya, Ayah. Ibu khilaf, maaf." Suara lembut Delima terdengar tidak biasa di telinga Arya.Ah, mungkin ini efek dari sedang sakit, pikir Arya."Demi rumah tangga kita, aku akan berusaha merubah semua hal dari diriku, yang memang tidak kamu sukai. Biar bagaimana pun juga, aku tidak akan melepaskan kamu begitu saja, Arya." Delima bergumam dalam hati."Ayah, Ibu pengen tidur di peluk, boleh kan." "Malu di liat Perawat sama Dokter.""Please ...." Melihat wajah memelas Delima, Arya pun tidak tega dan akhirnya menuruti begitu saja.Delima tersenyum, ketika Arya merebahkan diri di sebelahnya. Delima memeluk suaminya itu dengan penuh kasih sayang dan kerinduan.Arya mengecup kening Delima, dan membelai pelan
Read more
Ceraikan
Bab54Delima memandangi wajah Arya yang terlelap tidur di sampingnya. Bulir bening meluncur bebas dari pelupuk matanya, kala mengingat pengkhianatan Arya.Sulit, sangat sulit bagi Delima menerima kenyataan pahit ini. Ini luka tidak main- main sakitnya, karena teramat sakit, Delima nyaris mati."Ayah, aku mencintaimu, kumohon kembalilah," lirih Delima sembari memandangi wajah tampan suaminya."Aku menyesal, aku memang bersalah. Tapi mengapa, mengapa harus seperti ini balasannya? Ini terlalu sakit, aku benar- benar tidak sanggup rasanya," gumamnya terisak.Sesak sekali rasanya dada Delima, menjalani semua kenyataan pahit dalam hidupnya.Kemudian bunyi panggilan telepon dari ponsel Arya terdengar. Lelaki itu pun sedikit tersentak dari tidurnya.Delima bergegas menyeka air matanya, dan Arya pun melihat dengan jelas yang di lakukan Delima."Kamu nangis?" tanya Arya, kemudian duduk dan meraih ponselnya yang terletak di atas nakas.Belum sempat Delima menjawab, Arya langsung menjawab panggil
Read more
Permintaan
Bab55"Tanyakan pada Ibumu! Apakah dia mau bercerai dari saya!" tegas Arya, kemudian berlalu pergi meninggalkan ruang rawat Delima begitu saja.Delima masih tetap diam. Telinganya mendengar jelas, hatinya bagaikan di cincang habis, sakit teramat sakit, hingga membuatnya tidak lagi mampu bersuara.5 tahun lebih kini pernikahannya dengan Arya. Bahkan bulan depan, peringatan hari pernikahannya, dan pengkhianatan Arya, merupakan kado menyakitkan untuknya.Selama ini, Arya selalu baik dan memperlakukannya layaknya pasangan, meskipun di awal pernikahan mereka terkesan terlalu di paksakan Delima. Namun Arya tidak pernah menunjukkan keberatan.Arya memperlakukan Delima dengan baik dan selalu bersikap manis. Tapi semenjak kehadiran Elea di hidup mereka, semua seakan menjalani puing- puing kehancuran."Lihat Ibu kamu, Mas. Kasihan dia, semua ini gara- gara wanita busuk itu. Kalau aku jadi kamu, dari pada Ibuku yang mati, lebih baik wanita itu." Ucapan Delia membuat Andre naik pitam."Kamu mau a
Read more
Pulang
Bab56Arya nampak menghela napas."Kenapa, keberatan?" tanya Elea lagi.Arya menatap Elea."Apakah kamu tidak tulus denganku?" tanya Arya balik, tanpa menjawab pertanyaan Elea."Apaan sih! Belikan atau tidak? Ingat ya, Mas. Aku ini istri kamu. Aku berhak atas rumah ini. Apalagi aku istri sah, Delima tidak ada kekuatan apapun."Arya kecewa mendengar ucapan Elea, seakan menunjukkan, bahwa Elea hanya ingin hartanya saja."Delima menemani aku dari 0. Jika tidak ada dia, belum tentu aku bisa seperti sekarang ini."Arya berkata pelan."Jika kamu membahas tentang hak. Maka, Delima adalah orang yang paling berhak atas semua yang aku miliki. Karena apa? Karena dia adalah orang yang berjasa dalam hidupku."Elea terdiam, mendengar ucapan Arya."Lebih baik kita selesai saja! Sepertinya kamu hanya ingin hartaku saja. Elea, kuceraikan kamu!!" teriak Arya keras, membuat Elea syok.Dada wanita itu berdebar kuat, mendengar ucapan Arya."Mas ...." Elea terkejut hingga langsung duduk dari tempatnya yang
Read more
Disiram Bubur
Bab57"Terimakasih, sayang," lirih Delima, ketika Arya meletakkan dirinya di atas kasur mereka.Arya tersenyum. "Cepat sembuh!" ucap Arya, sembari mengusap lembut rambut Delima."Mau kemana?" tanya Delima, ketika melihat Arya ingin berbalik badan."Aku mau ke ruang kerja! Sudah 2 hari aku tidak masuk kantor." "Kan ada Andre yang handle.""Aku cuma mau cek sebentar, kamu rebahan saja dulu, kalau butuh apa- apa, kan bisa panggil Bi Ijah.""Aku cuma butuh kamu, Ayah." Delima menatap Arya dengan sorot mata memohon."Aku sudah 3 hari full bersama kamu. Kamu tidak lupa kan? Kalau aku juga punya istri lain. Dia juga pasti butuh aku.""Ayah! Aku sedang sakit, aku lebih butuh kamu, tolong mengerti," tegas Delima.Arya menghela napas, kemudian duduk di sisi ranjang dan menatap Delima."Kamu mau aku bagaimana? Apakah kamu tidak sanggup hidup begini? Jika tidak, aku juga nggak akan paksa kamu.""Maksud kamu?" Dada Delima mendadak semakin sesak, mendengar ucapan Arya."Apakah kamu mau bercerai?"
Read more
cemburu
Bab58Delima menutup mata. Arya menurunkan tangannya dan mengepalkan tinju. "Andai saja kamu laki- laki, sudah sedari tadi kamu kutampar," geram Arya penuh emosi."Jika kamu tidak suka dengan apa yang Elea bawakan, tidak perlu kamu menyakitinya seperti itu."Delima membuka mata, tatapannya sendu."Aku sakit hati padanya, Ayah. Bagaimana mungkin aku bisa terima sikap sok baiknya itu. Nyatanya dengan menikahi suamiku saja, itu jelas niat Elea, dia ingin menyakitiku secara batin.""Lalu kamu merasa berhak, menyakiti fisiknya? Bukan hanya fisiknya, kamu yang dari awal menyakiti batinnya. Kamu rusak rumah tangganya, dan kamu usir dia begitu saja. Kamu tidak mau di sakiti, tapi kamu pandai menyakiti."Delima terhenyak mendengar ucapan Arya yang sangat menyakitkan baginya."Tapi aku tidak pernah menyakiti kamu, Ayah. Selama ini, aku selalu berusaha menjadi istri yang baik dan penurut.""Jika kamu menurut apa kataku! Tidak mungkin Elea dan Andre sampai bercerai.""Setiap Ibu yang tidak bisa
Read more
Main Cantik
Bab59Arya keluar dari kamar Elea dengan perasaan kacau. Masih berdiri di depan pintu kamar Elea yang tertutup, terdengar bunyi kunci.Rupanya Elea telah mengunci pintu kamarnya, seakan tidak mengizinkan siapapun untuk masuk.Arya berjalan menuju pintu utama, usai meraih gantungan kunci mobil di ruang keluarga.Melihat kepergian Arya, Delia bergegas menaiki anak tangga dan menemui Delima di dalam kamarnya.Dengan cepat, Delia membuka daun pintu. Delima terkejut, sedari tadi wanita itu duduk di lantai dengan perasaan kacau.Terlihat ada darah di lantai, bercampur dengan pecahan mangkok kaca, dengan bubur ayam."Astaga, Ibu ...."Delia mendekati Delima yang menatap Delia sedih."Del, wanita itu benar- benar sukses merusak rumah tanggaku! Ayah lebih membela dia," lirih Delima."Ibu gegabah banget sih! Ngapain nyiram dia pake bubur ayam panas. Kan sudah Delia kasih tau, main cantik atuh!" seru Delia, sembari berniat membantu Delima berdiri."Saya mau diam di sini saja! Biar Ayah kamu tau,
Read more
Drama Delima
Bab60"Ya sudah, ayo kita sarapan," kata Arya, meraih tangan Delima.Wanita itu tersenyum, kala suaminya menggenggam tangannya."Biar sakit hati Elea melihatnya," gumam Delima dalam hati. "Aku tidak akan mengalah, apalagi diam begitu saja." Batin wanita itu terus meracau, hingga langkah membawa mereka ke ruang makan. Elea yang membantu Bi Ijah menyusun sarapan, pun sedikit terkejut melihat Arya dan Delima yang memasuki ruang makan."El, rajin banget deh!" sapa Delima tanpa dosa, padahal malam tadi baru menyiramkan bubur panas pada Elea.Elea tidak menyahut, dan seakan tidak perduli dengan kicauan Delima."Sayang ayo duduk!" ajak Delima pada Arya yang sesaat membeku.Arya semakin bingung dalam mengambil sikap."Pagi, El." Kini Andre pun menyapa, membuat hati Delia panas.Elea hanya tersenyum."Awas minggir! Ini tempat dudukku," seru Delia, menarik kursi yang tadinya mau Elea duduki.Elea ingin sekali marah, mendapati sikap Delia yang sangat tidak sopan.Kursi di ruang makan hanya ada
Read more
PREV
1
...
45678
...
69
DMCA.com Protection Status