Semua Bab Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku : Bab 21 - Bab 30
34 Bab
Masa Lalu Seorang Lulu
(Davina, saat ini aku benar-benar malu. Kamu sudah sangat baik padaku, tapi apa yang kulakukan padamu membuatku tak ingin menatap dunia lagi. Ingin rasanya aku mengakhiri hidup seperti dulu saat laki-laki bajingan itu menghancurkan hidupku. Tidak. Hidupku sudah hancur dari sebelum itu. Aku sudah menceritakan semuanya kepadamu, bukan? Davina, aku harus bagaimana?)* "Buang bayi itu atau aku bunuh dia!" teriak Lulu kepada Bidan Danarsih.Bidan Danarsih segera memberikan isyarat kepada asistennya untuk menjauhkan bayi laki-laki yang baru lahir. Butuh waktu tujuh bulan bagi Bidan Danarsih meyakinkan Lulu agar dia tetap melanjutkan kehamilannya. Kondisi kejiwaan gadis delapan belas tahun itu belum siap untuk punya anak. Namun, Bidan Danarsih sudah terbiasa menghadapi para ibu muda yang syok menyambut kehadiran bayi yang tak diinginkan.Lulu masih terbaring di ranjang seusai melahirkan. Rasa nyeri di perutnya menghebat setelah proses melahirkan yang panjang. Tadinya dia berpikir rasa saki
Baca selengkapnya
21. Pertemuan Lima Sahabat
(Davina, apakah kamu masih mengingat pertemuan kita setelah sekian lama aku menghilang dari kalian? Kamu menemukan aku di kafe dan mengundangku datang bertemu kalian. Saat itu aku merasa sangat tidak nyaman. Aku melihat kalian semua sudah berubah lebih cantik dan dewasa. Apakah hanya perasaanku saja yang saat itu bilang kalian semua seperti sedang menyimpan sesuatu.) *Bidan Danarsih segera membawa Lulu ke rumah sakit. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Tiga hari kemudian Lulu diperbolehkan pulang. "Apakah bayi saya sudah mati?" tanya Lulu ketika mereka dalam perjalanan pulang."Apa maksudmu, Lulu?" Bidan Danarsih memandang iba Lulu yang wajahnya masih terlihat pucat paci."Apakah bayi ini sudah tidak ada?" tanya Lulu sembari memegang perutnya."Kamu ... jadi benar kamu hamil?" Bidan Danarsih tak bisa menutupi rasa terkejutnya. Mereka hidup bertetangga. Dulu nenek Lulu kerap mengiriminya makanan. Setelah neneknya meninggal, Lulu tinggal seorang diri di rumah itu. Bidan Da
Baca selengkapnya
22. Pagar Makan Tanaman
(Davina, apakah kamu tahu bahwa kamu adalah orang yang paling baik yang pernah kukenal? Aku berbohong padamu, tapi kamu malah mendukungku. Aku berselingkuh dengan suamimu tapi kamu mempercayaiku. Ribuan kata maaf tidak akan pernah cukup menebus dosa ini. Akulah pagar itu. Pagar yang memakan tanaman. Bukan hanya aku, kami semua adalah pagar laknat yang sekarang bingung harus bersikap bagaimana kepadamu.]*"Lu, kamu baik-baik saja, kan? Aku perhatikan dari tadi kamu banyak melamun." Davina mendekatkan wajahnya ke arah Lulu."Oh, ehm, aku oke. Aku sedang mengagumi kalian yang sekarang berubah semua. Makin cantik, sukses dan matang. Aku jadi minder berteman sama kalian," ujar Lulu dengan raut muka mendung. "Hei, kamu ngomong apa? Besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat, jam sembilan aku jemput, be ready, oke?""Emang kamu mau ajak aku kemana?" tanya Lulu tak bersemangat. Dia merasa tak pantas bergaul dengan kawan-kawannya Geng Cokelat.Davina hanya mengedipkan matanya. Wajar jika Lu
Baca selengkapnya
23. Para Pelakon Panggung
(Davina, kalau ada piala Oscar untuk best actress maka teman-teman kita. Ghina, Faiza dan Arumi layak mendapatkan itu. Di depanmu mereka seolah-seolah teman, tetapi di belakang mereka berpesta dengan suamimu. Aku tak sanggup lagi menjadi bagian dari mereka. Aku memilih mengakhiri semua ini.]*Lulu kembali ke kantor setelah makan siang dengan Davina. Pikirannya berkecamuk tak keruan. Pertemuannya dengan istri bos yang selalu baik kepadanya selalu menyisakan sesal yang perlahan menggerus pertahanannya. Pada satu titik di mana dia sudah tak mampu menekan rasa bersalah, perempuan berkulit sawo matang itu memutuskan untuk membicarakan hubungannya dengan Fathan."Pak, saya mau bicara." Lulu menutup pintu ruangan Fathan. Pria yang disapa sedang duduk serius menatap laptopnya. "Hai, Lu, ada apa? Silakan duduk." Mereka memang sepakat bersikap resmi saat berada di kantor."Saya mau membicarakan masalah pribadi.""Kenapa? Apakah bonus yang aku berikan kurang?" Lulu terkesiap sejenak, tak meny
Baca selengkapnya
24. Firasat Terakhir
(Davina, aku minta maaf kemarin belum sempat berpamitan. Aku harus pergi jauh untuk menyelamatkan Keenan supaya kami tak terpisah lagi. Aku sudah muak dengan semuanya. Aku pergi Vi. Maafkan semua kesalahanku. Terima kasih atas rasa sayangmu yang begitu besar kepadaku.)* Lulu turun dari taksi dengan panik. Dia berlari membuka pintu rumah dan mendapati Rizal sedang merokok di ruang tamu. "Lo gila, ya? Udah gue bilangin berapa kali jangan ngerokok di dalam rumah!" teriaknya berang. Berkali-kali Lulu mengingatkan Rizal bahwa asap rokok bisa membahayakan pernafasan Keenan. Rizal hanya melengos sambil menaikkan kakinya ke atas meja. Lulu berlari ke kamar Keenan dan meraba dahinya. Suhu tubuh Keenan tidak panas. Ini pasti ulah Rizal si pembohong itu sengaja menelepon dan bilang bahwa Keenan sakit. "Oh, syukurlah," bisik Lulu sambil mengusap keningnya sendiri. Ibu mana pun pasti akan panik mendengar buah hatinya sakit. Tega sekali Rizal mengabarkan berita yang membuatnya panik. "Mana k
Baca selengkapnya
25. Akhir Kisah Sekretaris
(Davina, jika terjadi sesuatu padaku tolong jaga Keenan untukku. Bidan Danarsih bisa menjadi Ibu yang baik. Tetapi kau tetap harus mengawasi dan menjadi pelindung Keenan. Aku percaya padamu, Vi. Aku capek jadi sapi perahan Rizal. Do'akan kami baik-baik saja. Kamu masih ingat pantai tempat kita dulu sering bolos dan menghabiskan waktu di sana? Aku rindu pantai itu, aku rindu menghabiskan waktu berdua bersamamu.)*"Vi, secepatnya aku akan kasih kabar jika sampai di tempat baru. Makasih banyak karena kamu sudah bantuin aku sejauh ini. Kamu sahabat yang baik, sangat baik.""Hei, apa-apaan ini? Sepertinya kamu akan pergi jauh. No, tidak akan bisa. Di manapun kamu tinggal nanti, aku pasti akan mencarimu. Jangan pernah berharap lepas dari aku lagi."Davina memeluk Lulu sekali lagi. Lulu tak bisa lagi menahan butiran bening di sudut matanya. Sungguh perasaannya bercampur aduk. Dia sangat menyayangi Davina, hingga pengkhianatannya terasa mustahil untuk dimaafkan. Dekat dengan Davina membuatnya
Baca selengkapnya
26. Kembali ke Asal
"Semoga bukti ini menjadi bisa menjadi petunjuk bagi pihak kepolisian untuk segera meringkus Rizal. Saya sangat yakin dia pelakunya. Rizal yang membunuh Lulu." Davina tak kuasa menahan kesedihannya di depan Bripda Estu Saragih. Dia menyerahkan file catatan Lulu yang sudah dicopy pada sebuah flashdish juga surat pengunduran diri yang belum sempat dia berikan kepada Fathan."Terima kasih Ibu Davina, informasi ini sangat berharga bagi kami. Kalau saya perhatikan pria di video yang dikirimkan korban kepada Faiza, ciri fisiknya memang mirip dengan Rizal. Ada beberapa foto Rizal di laptop korban. Kami akan mengabari Anda begitu kami bisa meringkus pelakunya.""Terima kasih Bu Estu. Saya permisi. Semoga pembunuh itu membusuk di penjara." Davina meluapkan amarahnya. Sekarang sudah jelas bahwa dia, Fathan dan sahabat-sahabatnya terbebas dari tuduhan sebagai pembunuh Lulu. Davina kembali ke apartemennya untuk mengemasi barang-barangnya. Keesokan harinya Davina mendapat telepon dari Bripda Es
Baca selengkapnya
27. Masa Kelam Fathan
Fathan mengirimkan pesan kepada Davina. Lelaki itu tak mau menyerah meski Davina sudah memberi jawaban tegas bahwa dia tidak akan menarik gugatan cerainya di Pengadilan agama. Davina tidak sudi melanjutkan hubungan pernikahan mereka.Berkali-kali Fathan melihat ponselnya, menanti jawaban dari Davina tetapi Davina teguh pada pendirian, tak ingin lagi berkomunikasi dengannya. Minggu kemarin bahkan Davina memblokir nomornya di WhatsApp. Baru dua hari lalu Davina membuka blokiran setelah Fathan mengancam akan mendatangi apartemennya. Sebenarnya bukan hanya mengancam, karena Fathan memang mendatangi apartemennya dan marah ketika mendapati Davina sudah pulang ke Bogor.Fathan sudah mendapatkan kabar dari kepolisian bahwa pelaku pembunuhan Lulu telah ditangkap. Berita itu membuatnya lega. Setidaknya satu masalah dia anggap selesai. Kecurigaan Davina terhadapnya tidak terbukti. Tetapi untuk merebut kembali perhatian Davina, Fathan harus berusaha lebih keras. Fathan yang sedang galau meneka
Baca selengkapnya
28. Masa Lalu Fathan 2
"Ini keputusan sulit, tetapi mama dan papa tidak punya solusi lain," ucap Papa pasrah. Setali tiga uang. Ternyata papanya juga begitu enteng bicara tentang perceraian semudah pamit saat akan pergi ke luar kota."Sekarang mungkin kamu belum mengerti meskipun mama dan papa jelaskan. Ada hal-hal di dunia ini yang tidak bisa terjadi seperti keinginan kita. Nanti kalau kamu dewasa, kamu akan paham," imbuh papanya. "Kamu tidak perlu khawatir karena kami tetap orang tuamu. Kamu akan tinggal bersama Mama tetapi bebas datang ke rumah papa, kapanpun kamu mau." Fathan menoleh ke arah mamanya. Mama yang selama ini mendukungnya, malam ini terlihat berbeda. Ada gurat kesedihan yang tak ingin ditampakkan, meskipun begitu Fathan tetap melihat wajah keruh itu."Kamu bebas memilih sekolah yang kamu mau, mama dan papa akan menyekolahkan kamu setinggi-tingginya." Kali ini Fathan menoleh ke arah papanya. Lelaki yang mengajarinya tanggung jawab ini sekarang justru seperti sedang berusaha melepaskan tangg
Baca selengkapnya
29. Terjerat Ibu Tiri
Permainan asmara selalu menuntut penyelesaian. Dari mencoba menjadi ketagihan. Waktu sebulan mereka manfaatkan sebaik-baiknya. Hampir setiap hari Fathan dan Elsye saling memuaskan. Bagi Fathan, ibu tirinya adalah sosok ibu peri yang memberinya pengalaman baru yang sangat menyenangkan.Berbagai macam gaya bercinta dari video yang mereka tonton akhirnya mereka praktekkan tanpa bosan, hingga Elsye memetik hasil didikannya kepada pemuda culun itu. Fathan berubah menjadi pemuda yang sangat tangguh di ranjang dan paham memuaskan wanita seperti dirinya. Fathan makin percaya diri ketika Elsye mendandaninya seperti pemuda gaul yang selama ini hanya dia lihat dari sosial media. Selama ini masalah terbesar Fathan adalah kepercayaan dirinya. Tidak ada yang memedulikan penampilannya, cara berjalannya, juga gaya berbicaranya. Bersama Elsye, Fathan seperti menemukan guru privat sekolah kepribadian. Fathan menjelma menjadi pemuda tampan yang mampu memikat lawan jenis pada pertemuan pertama. Pesona
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status