All Chapters of Catatan Rahasia Sekretaris Suamiku : Chapter 11 - Chapter 20
34 Chapters
10. Gelap Menyelimuti Kepala Arumi
(Davina, sebenarnya aku ingin bercerita kepadamu tentang Arumi. Beberapa hari lalu seseorang datang ke kantor mencari dia. Aku menyimpan rekaman CCTV yang memperlihatkan sosok pemuda itu, tetapi Fathan melarangku. Saat ini Arumi sedang mengurus perizinan pembebasan tanah di daerah Serpong. Kabarnya situasi tidak menguntungkan untuk kantor kami. Aku bingung harus memberitahumu atau tidak.)*Arumi bukan orang yang buta hukum. Sekarang dia telah terpilih sebagai tim legal di Perusahaan milik Fathan yang mengurus legalitas serta semua hal yang terkait hukum di dalamnya. Arumi tahu, satu jawaban salah atas pertanyaan penyidik bisa berakibat fatal. "Apakah yang Anda maksud dengan 'gift' dan kenapa Anda memintanya kepada saudari Lulu?" Bripda Estu Saragih mengulangi pertanyaannya. "Saya yang mengurus semua perizinan proyek Fathan Corp. Anda tentu paham tentang dunia perizinan kita. Dari bawah sampai atas semua butuh kerja cepat. Kerja cepat hanya bisa dilakukan jika uang bensin cepat di
Read more
11. Mantra Sakti Bagi Arumi
(Davina, hatiku seperti terbelah. Aku ingin memberitahu bahwa Arumi sekarang bekerja disini, di bagian legal. Fathan melarangku memberitahumu karena dia yang akan melakukannya. Aku harap itu benar. Kamu tahu, Davina, di saat aku ingin berada di pihakmu Fathan seperti tahu yang aku pikirkan. Jika Ghina sudah lebih dulu menjadi partner kerja Fathan, bukankah Arumi juga layak? Kamu tahu Arumi si jenius itu selalu tahu apa yang dilakukannya. Maafkan aku, Davina)* Arumi tesentak kaget mengingat video yang dilihat sekilas dan diputar Bripda Estu Saragih. Apakah video itu yang dikirimkan Lulu via email tetapi belum sempat dibukanya hingga sekarang? Ah, sungguh ceroboh! Arumi kembali berlari menuju ruangan penyidikan. Ruangan itu tertutup rapat. "Belum satu jam Anda sudah kembali Nona Arumi. Apakah Anda sudah merasa lebih baik?" tanya Bripda Estu Saragih yang tiba-tiba muncul di belakangnya."Saya ingin melihat video tadi ..." jawabnya lirih, "dengan lampu yang dinyalakan," imbuhnya. Bri
Read more
12. Pelangi untuk Arumi
(Davina, kenapa kau tidak juga belajar mempertahankan semua yang menjadi milikmu? Aku tahu banyak yang terjadi di kantor ini. Kamu bilang sudah menegur Arumi karena dia masuk ke kantor ini tanpa memberitahumu. Yang aku lihat sekarang mereka berdua lebih sering berduaan di ruangan. Aku sudah bilang bahwa Arumi berbahaya, bukan? Davina, kau ini lugu atau bego, sih?) *Bripda Estu Saragih mengakhiri penyidikan setelah mendapat jawaban telak dari Arumi. Semua data memang harus ditelusuri karena kasus kematian Lulu termasuk kasus yang tidak mudah untuk dipecahkan. Kasus tersebut tidak meninggalkan barang bukti maupun sidik jari. Arumi meninggalkan kantor polisi dengan hati lega, meski dirinya tahu situasi belum sepenuhnya aman. Mengapa Lulu mengirimkan video itu kepadanya tanpa pesan? Lulu pergi membawa banyak rahasia tentang dirinya, juga tentang persahabatan mereka. Apa kabar Davina sekarang? Arumi ingin sekali menelepon untuk menanyakan kabarnya, hanya saja dia masih belum siap jika D
Read more
13. Seribu Satu Cara Arumi Menang
(Davina, ini gawat! Fathan tiba-tiba memberi perintah untuk menyiapkan cek kosong. Kamu tahu cek itu untuk siapa? Untuk Arumi! Sejak awal aku sudah curiga gadis ini berbahaya. Setelah mereka menghabiskan malam bersama di ruang kerja Arumi, sekarang dengan mudahnya Fathan memberikan cek. Apakah kamu tidak melihat kejanggalan? Aku akan terus mengawasi mereka. Kamu lemah, Davina! Seharusnya kamu bilang jujur bahwa kamu keberatan karena kehadirannya yang tidak sopan dan tiba-tiba di kantor ini!)*Setelah bertemu Arumi batin Davina sedikit lega. Setidaknya dirinya tahu kenapa sikap Fathan akhir-akhir ini berubah. Di rumah seperti tidak tenang dan lebih banyak berada di ruangan kerjanya. "Mas, aku buatkan jahe susu panas. Kamu sudah berjam-jam di ruangan dingin ini." Davina meletakkan satu cangkir jahe susu yang masih mengepulkan asap. Fathan meliriknya sebentar lalu kembali asyik memandang layar laptopnya. "Makasih, Sayang," jawabnya pendek. Davina mendekati Fathan, berdiri di belakang
Read more
14. Pemenang Atau Pembunuh
(Davina, kau harus menerima ini. Aku berhasil mendapatkan bukti Fathan dan Arumi bersama-sama. Mereka berdua berhasil mengecohmu. Sudah aku bilang Arumi itu berbahaya. Aku tidak tahu bagaimana Fathan akan memperbaiki semua ini. Kabar baiknya apartemen di Serpong akan dimulai pembangunannya bulan ini. Siapkan dirimu untuk kejutan lain! Ah ... aku gemas sekali ingin memberitahumu, tapi aku rasa sekarang bukan waktu yang tepat.)*Arumi perempuan yang tahu betul apa yang diinginkan dan bagaimana cara meraihnya. Tidak butuh waktu lama Boris Jayusman menyetujui proses jual beli tanah warisan yang masih dalam proses sengketa. Statusnya sekarang sudah bukan tanah sengketa lagi, karena Arumi juga telah membayar paman Boris Jayusman dengan angka yang tidak kecil. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah ambisi. Uang bukan masalah besar untuk Fathan."Sudah aku bilang kamu pasti berhasil mendapatkan lahan emas itu, Arumi. Mari kita rayakan." Fathan mengangkat gelasnya. Arumi malam itu
Read more
15. Pesona Faiza
(Davina, sebenarnya kantor udah aman beberapa bulan ini. Proyek apartemen juga berjalan lancar. Ghina jarang datang ke kantor. Arumi juga lebih anteng di ruangannya. Hanya saja si tengil mulai mengganggu kenyamanan hidupku. Itu artis gagal, lagi ada urusan duit sama Fathan. Nilainya gede, loh. Enam puluh milyar katanya. Ih, itu duit apaan? Emang biaya iklan di TV mahal, ya?)*Arumi mencebik kesal mendengar tuduhan Bripda Estu Saragih. Pasti polisi wanita itu sengaja mengintimidasinya karena merasa putus asa kasus pembunuhan Lulu tidak juga menemui titik terang. "Anda masih harus berusaha lebih keras. Kalau hanya dari bukti itu, saya pikir Anda tidak bisa langsung menuduh saya pelakunya. Seandainya saya memang ada hubungan khusus dengan Pak Fathan, saya memilih mengumumkannya. Jadi buat apa saya repot-repot membunuh Lulu." "Saya tidak yakin Anda berani mengambil risiko itu, Nona Arumi." "Apakah Anda tidak tahu bahwa Davina sudah mengetahui hubungan suaminya dengan kami? Iya, kami
Read more
16. Si Tengil VS Sekretaris
(Davina, seharusnya kamu masih kerja bareng Si Tengil itu biar dia ada yang mengendalikan. Makin hari kelakuannya makin nyebelin. Sejak kamu memutuskan fokus ngurus Nafasya, Faiza makin semena-mena. Untung tadi aku kasih dia pelajaran biar makin pintar. Fathan juga ribet, invoice KrisMedia belum terbayar sampai sekarang. Proyek apartemen La Bamba Serpong kapan kelarnya, sih?)* Perbincangan di dalam rekaman yang diputar Bripda Estu Saragih terjadi sesaat setelah Faiza dimarahi oleh papanya karena tunggakan perusahaan Fathan Corp sudah melebihi enam puluh miliyar."Fai, gue juga udah coba bantu dengan ngomong ke Fathan. Ya, lo, sabarlah." Lulu mulai kesal mendengar desakan Faiza. Lulu merasa diteror."Aku bisa sabar, Lu, tapi papaku enggak. Dia baru aja periksa keuangan perusahaan dan nemuin tagihan Fathan Corp. Gue udah habis-habisan kena maki papa. Kalau dia yang urus bisa kelar semuanya, termasuk hidup gue.""Ya, lo, bilang, dong, ke Fathan. Masa ke gue, sih! Kan, bukan gue yang a
Read more
17. Tak Ada Makan Siang Gratis
(Davina, sebenarnya aku ingin membuat pengakuan dosa. Aku memang sahabat tak tahu diri. Aku tersiksa selama ini. Si Tengil itu benar ketika dia bilang aku sahabat tak tahu diri. Maafkan aku, ya, Davina. Sekarang aku sudah mengakhiri semuanya. Aku janji akan mengawasi Fathan seperti yang kamu inginkan dulu. Betewe, aku masih kesal sama Faiza. Sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu.)*"Jadi bagaimana Faiza? Anda masih mau menyangkal punya hubungan khusus dengan Pak Fathan?" Bripda Estu Saragih terus mengejar Faiza dengan pertanyaan yang menjurus. "Apakah ini ada hubungannya dengan kematian Lulu?" tanya Faiza. "Tugas Anda menjawab, bukan balik bertanya," teriak Bripda Estu Saragih. Mendapat bentakan seperti itu nyali Faiza makin ciut. Dia teringat Fathan dan Lulu memang pernah berada pada situasi yang tidak mengenakkan, dan itu karena dirinya.* Mas Fathan, beneran, nih, gak pengen peluk kita?" Faiza tersenyum menggoda Fathan.Lulu segera melepaskan diri dari pelukan Faiza. D
Read more
18. Dua Orang Pengecut
(Davina, kantor sedang merayakan pencapaian besar. Faiza berhasil menjadi top seller ratusan unit apartemen La Bamba Premium maupun La Bamba Classy. Si Tengil itu memang hasil kerjanya bagus. Sekarang aku bingung harus menceritakan ini atau tidak. Kata kuncinya Kanada. Apakah kamu mengingatnya?)*"Hai, Vi! Lo kok ada di sini?" jerit Faiza saat melihat kehadiran Davina. Dia sangat terkejut sekaligus panik melihat kehadiran Davina yang tiba-tiba. "Gue kangen, lo, mau ngasih surprise. Tapi gue malah dapat surprise. Lo sama Mas Fathan, kayaknya kalian sering pergi bareng, ya?" tanya Davina gelisah. Dia tahu Fathan dan Faiza memang masih bekerjasama. Sebenarnya ini hal biasa, tetapi entah kenapa ada sesuatu yang mengusik hatinya. Ada ketidaknyamanan yang sulit dijelaskan. Fathan yang melihat kehadiran Davina segera memarkir mobilnya di depan kantor KrisMedia dan bergegas turun dari mobil. "Sayang, ngapain kamu di sini?" tanya Fathan mencoba bersikap tenang. Davina termangu sesaat sebe
Read more
19. Faiza dan Alibinya
(Davina, dengan apa aku harus menebus perasaan bersalah ini? Aku berada di ujung kebimbangan. Faiza dan Fathan sedang menghabiskan waktu di Kanada tanpa kamu tahu. Faiza sudah menyukai Fathan sejak kalian berdua bertemu. Dia mengakui itu kepadaku tapi mulutku terpaksa bungkam. Ghina, Arumi, Faiza. Mereka bertiga sama saja! Davina, terkadang aku ingin mengakhiri hidup seperti dulu.)* "Faiza, Anda belum menjawab pertanyaan saya. Apakah Anda yang mengusulkan kepada Pak Fathan agar menyingkirkan Lulu karena terlalu banyak tahu rahasia kalian, terutama saat kalian liburan ke Kanada?"Faiza mendengkus. Pertanyaan Bripda Estu Saragih terasa sangat memojokkan dirinya. Iya memang Lulu tahu semuanya, karena dirinya juga tidak berkelit tentang hubungannya dengan Fathan. Dia justru marah kenapa Fathan bisa nekat dan ceroboh mempercayai Lulu, teman yang sengaja dikirim Davina ke Fathan Corp untuk menjadi mata-mata.* Air Terjun Niagara menjadi tujuan mereka berdua sebelum mereka kembali ke tana
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status