All Chapters of Aku Istri yang Tidak Dianggap: Chapter 91 - Chapter 100
106 Chapters
Bab 91 | Bukan Cinta?
Ting – tong ….Terdengar bel villa-ku berdering, bergegas aku keluar kamar menuju pintu depan, melihat siapa yang datang bertamu pagi-pagi seperti ini.“Siap-a?” aku terkejut bukan main, demi melihat siapa gerangan orang yang datang ke villa-ku untuk bertamu.“Maaf mengganggu, bisakah saya bertemu Safeea?” ucapnya lancar, sungguh tidka tau malu.================= Kuarahkan tatapan tajam sebagai reaksi ketidaksukaanku kepadanya, pria brengsek yang berkali-kali membuat wanitaku mengeluarkan air mata karena ulahnya. Andai tidak melihat kondisinya yang duduk di kursi roda, sudah pasti ku arahkan bogem mentahku ke wajahnya yang menyebalkan itu.“Ada perlu apa mencari istriku? Dia masih tidur, kelelahan,” ucapku ambigu, sengaja agar hatinya panas, terlebih saat ini aku hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggang hingga lututku. Sudah pasti dia paham maksud dari yang kutakan barusan.Kulihat wajahnya mengeras, aku yakin dia terpengaruh dengan ucapanku. Rasakan, kuingin dia sadar, jika t
Read more
Bab 92 | Mundur Sejenak
“Maaf, Pak. Cinta itu tidak mengenal alasan, dia tulus dari dasar hati yang paling dalam. Tidak bisa direkayasa apalagi dipaksakan,”“Maksud kamu?”“Tadi bapak bilang jika dulu menyia-nyiakan bu Dokter karena tidak tau kebenaran akan dirinya, kan? Nah, sekarang tiba-tiba bapak mencintai dia karena sudah tau fakta sebenarnya. Bukankah itu karena suatu alasan bapak sekarang mencitainya?” ujar Bagus lagi, mencoba memberikan penjelasan tentang perasaan yang sedang dirasakan Damar saat ini.============= Damar terkesiap mendengar penuturan Bagus. Bukan tanpa alasan Bagus akhirnya berani mengemukakan pendapatnya, pasalnya Bagus sudah muak melihat tingkah laku Damar yang terlalu memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan Safeea lagi.Selama ini Bagus mengenal Safeea sebagai wanita yang baik dan sangat menjaga kehormatannya sebagai wanita. Tidak pernah sekalipun Bagus melihat Safeea membuat kekacauan ataupun skandal selama di rumah sakit. Dirinya bahkan tidak menyangka jika Safeea sudah menika
Read more
Bab 93 | Kembali Bertugas
“Iya sih, Bro. Selama ini dia memang jarang pakai pakaian terbuka kecuali kalau lagi liburan gini. Cuma ya lumayan hati gue pegel lihatin banyak cowok ngelirik dia,” sahutku, seraya berdiri untuk menghampiri Zahra.“Mau ke mana, Bro?” tahan Riza.“Mau ngawal bini gue, biar pada tau kalau cewek yang mereka lihatin sudah punya pawang,” sahutku sekenanya, mengabaikan tawa Riza yang meledak.=============== Setelah berjemur dan membersihkan diri, kami memutuskan untuk minum kopi di Bali Pulina , yang terletak di daerah Tegallalang, Ubud Bali. Tempat ini merupakan agro wisata yang tak hanya memungkinkan kami menyesap kopi luwak segar, namun kami juga diajak untuk tur keliling kebun, melihat luwak, memetik kopi dan menggorengnya.Aku memang sengaja mengajak ke tempat ini karena pemandanganny yanga indah, suasana di sini juga segar walaupun hari sudah cukup siang. Selain itu Riza dan Dhanis seorang penikmat kopi, jadi pilihan yang tepat memang mengajak mereka ke sini sebelum aku dan Zahra
Read more
Bab 94 | Dikejar Tugas
Feelingku memang selalu tepat, setiap kali Dokter Fadly bersikap sedikit lunak kepadaku, pasti akan ada banyak tugas menantiku di hari itu. Dan kini terbukti, segunung tugas dirinya limpahkan kepada pundakku yang cungkring ini.“Baik, Dok, sejauh ini jelas. Tapi mungkin nanti jika ada yang perlu saya tanyakan, saya akan langsung menghubungi Dokter Fadly,”“Sip, yuk kita visite dulu, saya sudah hampir telat,” tutupnya, kemudian mengenakan jas putih kebanggaannya. Sementara aku mengekor dari belakang, lesu melihat setumpuk modul di atas meja yang melambai-lambai menertawakanku. ============== Sudah hampir pukul satu siang dan aku masih berkutat dengan pasien di poli bedah yang mesti kutangani, beberapa memerlukan tindakan sederhana yang bisa kuhandle sendiri, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, sementara sisanya hanya sebatas konsultasi dan membaca hasil rontgen sebelum mendiagnosis penyakit yang pasien derita. Suster bantuku menginfokan jika masih ada dua orang pasien lagi yang
Read more
Bab 95 | Wanita - wanitaku
Lebih kupercepat kegiatan membaca dan merangkumku, agar bisa selesai sesuai target yang diberikan. Selain itu aku juga sudah janjian dengan mas Essa untuk ke rumah bunda selepas tugas. Jangan sampai dia menunggu terlalu lama karena aku yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaanku dengan tepat waktu.“Gimana, Dok? Selesai?” suara Dokter Fadly kembali terdengar berbarengan dengan pintu ruangan yang terbuka.Tunggu dulu, mengapa ada Pak Yuda di sini?=============== Aku terperangah melihat kehadiran Pak Yuda bersama dengan Dokter Fadly ke dalam ruangan ini. Entah hanya perasaanku saja atau memang benar adanya, aku merasa Pak Yuda memandang dan memperhatikanku. Gelagatnya menunjukan jika dirinya seakan ingin memulai obrolan denganku namun juga terlihat ragu.Selesai menyusun presentasi aku segera menghampiri Dokter Fadly, bermaksud untuk untuk memberikan hasil laporanku membaca dan meresume modul yang dia berikan. Menyapa Pak Yuda sekilas kemudian menyerahkan hasil laporanku.Tidak disangk
Read more
Bab 96 | Persetujuan Adelya
“Terima kasih lho, Ta, kamu selalu bisa bikin mas tengsin setengah mati kayak gini,” ujarku sarkas, membuatnya hany nyengir kuda.“Tapi Rista sayang kok sama Mas Essa,” sahutnya malu-malu, kemudian memelukku dan diikuti Zahra juga Adisty yang ikutan memelukku. Ah bikin tambah merembes mili aja sih mereka semua!=========== POV SafeeaJika ada yang mengatakan kalau hidup manusia itu seperti laiknya roda yang berputar hingga membuat setiap sisinya akan silih berganti posisi seiring perjalanan yang ditempuh. Saat ini aku tengah merasakan apa yang orang-orang itu katakan. Jika dulu aku adalah istri yang tidak diinginkan, menantu yang dikucilkan dan selalu mendapat perlakuan buruk dari suami dan keluarganya.Berbeda sekali dengan kondisiku saat ini yang aku merasa sangat sempurna berada di tengah-tengah keluarga suamiku. Mereka begitu sayang, perhatian dan mencintaiku. Kehadiranku begitu mereka nantikan, bukan karena menginginkan oleh-oleh yang kubawa, tapi mereka sungguh-sungguh menghar
Read more
Bab 97 | Sindiran Jerryan
“Maksudmu?”“I don’t know. Aku tidak dapat membaca jalan fikiranmu . Silahkan kamu lanjutan proses cerai kita sekarang juga, Ma! Aku tidak masalah,” tukasnya, tetap dengan suara yang tenang.Bagai terkena petir di siang bolong, mengapa Adelya begitu cepat berubah fikiran dengan keputusan yang dia ambil? Padahal kufikir proses ini akan berlaru-larut dan akan memakan waktu yang lama. Nyatanya Adelya bahkan sudah mempersiapkan pengacara untuk membantunya mengurus perceraian kami.==========Aku meminta Bagus untuk menungguku di luar, karena masalah ini perlu kubahas hanya berdua dengan Adelya. Sepeninggal Bagus, aku menghampiri Adelya, memperdekat jarak kami hingga kursi rodaku menyentuh ranjang tidurnya.Sekali lagi kupastikan tentang keputusan Adelya mengenai kelanjutan hubungan kami. Sekali lagipula aku mendengar jawaban yang sama seperti yang dirinya katakan di awal tadi. Jika dia setuju untuk berpisah denganku dan mengakhiri hubungan pernikahan kami yang bahkan baru kurang dari lima
Read more
Bab 98 | Resmi Bercerai
Benar yang Jerryan katakan, mengapa Adelya bisa berubah secepatnya ini? Apakah tidak ada sedikitpun tersisa rasa cintanya untukku? Hampir dua belas tahun kami menjalin hubungan dan hilang hanya dalam waktu tiga pekan?“Bagus bukan? Aku jadi bisa fokus untuk berusaha merebut kembali Safeea ke dalam pelukanku jika sudah resmi bercerai dari Adelya,” ucapku akhirnya, yang membuat Jerryan hanya bisa menepuk kepalanya. Memang apa yang salah dengan yang kukatakan barusan? Aneh!============== POV SafeeaDua bulan sudah aku menjalani kehidupan baruku sebagai seorang istri dan tentu saja aku merasa benar-benar menikmatinya. Walaupun sebenarnya aku sudah pernah mengalaminya selama dua tahun lebih sebelumnya, tetapi kali ini benar-benar berbeda.Jika dulu pergi dinas ke Rumah sakit merupakan tempat pelarianku untuk menenangkan diri dari perlakuan buruk mas Damar di rumah, kini setelah menikah dengan mas Essa, pulang ke rumah adalah sesuatu yang kunanti-nantikan. Karena di sana aku benar-benar m
Read more
Bab 99 | Viral
Sekuat tenaga aku menggerakan kaki ku agar mau terangkat, namun nihil susah sekali rasanya, hingga saat jaraknya semakin dekat, aku seakan mendapat dorongan kuat untuk kembali mencoba menggerakan kaki ku dan berlari menghampiri Safeea. Mendorongnya hingga kami jatuh berpelukan.Brakkk!!Suara reklame berdebam saat jatuh menimpa lantai beton rumah sakit. Kudengar Safeea berteriak karena kaget mendengar suara reklame jatuh, kemudian banyak orang berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.============= Riuh ramai suara orang berdatangan mencoba memastikan keadaanku dan Safeea. Kuabaikan pertanyaan dari pihak keamanan rumah sakit yang mencoba mencari info keadaan kami.Namun, dadaku masih berdegup begitu kencang, karena selain baru saja mengalami peristiwa berbahaya, tapi juga karena Safeea saat ini masih dalam dekapanku. Tubuhnya bergetar, mungkin dirinya merasakan takut dan kaget bersamaan karena reklame jatuh barusan.Aku coba menenangkannya, mengatakan jika semua baik-baik saja. Kem
Read more
Bab 100 | Membuka Luka Lama
Aku masih terus menggulir akun sosmedku, mencari informasi mengenai ke-viral-an aksi Damar sore tadi. Hingga tidak sengaja mataku menangkap sebuah postingan yang memberitakan jika Zahra meminta cerai dari Damar dan lebih memilih menikah denganku di saat Damar dalam keadaan lumpuh dan tidak dapat berbuat apa-apa. Fu*k, apa-apaan ini? Berita-berita ini benar-benar sudah kelewatan.=========== POV SafeeaAku tidak menyangka jika kecelakaan dua hari yang lalu berbuah buntut panjang, akan kewarasan mentalku yang seakan diuji oleh maraknya berita-berita hoax yang bertebaran di jaga dunia maya. Berita mengenai pernikahan dan perceraianku dengan mas Damar tersebar begitu massive, padahal selama ini aku tidak pernah memposting apapun mengenai pernikahan dan kehidupanku bersama mas Damar, setahuku begitupun sebaliknya.Lalu mengapa kini banyak tersebar berita tentang kami berdua? Bahkan aku dianggap mencampakan mas Damar karena bercerai dengannya di saat dia sedang sakit kala itu dan menikah
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status