All Chapters of Kakakku Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70
175 Chapters
Eps 61
Ardan sedang berada di dalam kamar bersama Tian, fikirannya terus melayang tentang apa yang baru saja Beno sampaikan. Rasanya ucapan Beno barusan membuat celah keraguan pada diri Ardan, namun panggilan telpon membuat Beno buru-buru pergi hingga Ardan tak bisa bertanya lebih dalam lagi."Ada apa ini? Kenapa rasanya om Beno sedang menyembunyikan sesuatu dariku," batinnyaArdan menatap sekilas Tian masih terlelap dalam tidurnya, rasa bersalah kembali menggrogoti hatinya. Ia pun berjalan menghampiri Tian, duduk di sebelahnya membelai lembut pipinya."Pasti sakit sekali, iya kan? Sakit karena kamu harus menahan semuanya sendiri.""Aku janji, aku akan selalu ada buat kamu Tian. Aku akan jadi yang terdepan ketika kamu membutuhkan seseorang."Ardan yang merasa lelah pun tanpa sengaja tertidur sembari memeluk tubuh istrinya.Beno merasa lega ketika ponselnya berdering, paling tidak saat ini ia bisa terbebas dari Ardan yang akan terus menuntut penjela
Read more
Eps 62
Setelah meeting pemagang saham beberapa hari yang lalu, perusahaan menjadi begitu sibuk hingga membuat Ardan tak bisa meninggalkan semua pekerjaannya. Seperti hari ini, seharusnya ia menjemput Tian di kampus dan membawanya check up ke dokter.Namun karena banyaknya pekerjaan membuat ia tak bisa melakukan semua rencananya, beruntung Tian mengerti kondisinya dan mempermasalahkannya.Tian hari ini membawa mobil sendiri untuk pergi ke kampus, dengan ijin Ardan ia juga di ijinkan untuk kembali berlatih dengan Mark karena memang sudah beberapa hari absen.Mark sudah siap di arena tembak dengan perlengkapannya, dan kedatangan Tian membuat ia segera menyambutnya."Bagaimana keadaan anda nona?""Lihatlah, saya baik-baik saja setelah di rawat suami saya." serunya dengan bangga."Syukurlah, kalau begitu saya sudah menyiapkan semuanya di sana nona."Keduanya pun berjalan menuju tempat Tian akan kembali berlatih tembak, semua orang sesekali menata
Read more
Eps 63
Wirma tiba di Jakarta, sebelumnya ia memang sempat memberi kabar pada Tian juga Ardan jika akan singgah sejenak setelah usai pekerjaannya. "Ayah, lama nggak nunggunya?" tanya Tian dengan begitu manja serta tawa riangnya. "Tidak cukup lama, hanya membuat rambut ayah semakin memutih saja." candanya. Tian pun tertawa, ia merangkul lengan Wirma masuk ke dalam rumah. Namun Tian tak menyadari jika sejak tadi Sarah terus memperhatikannya, karena jarak yang kurang jelas membuat Sarah tak bisa mengenali Wirma saat itu. Dengan seringai liciknya Sarah pergi meninggalkan rumah Tian, namun ketika mobilnya berjalan keluar mobil Ardan justru berjalan masuk hingga keduanya tak sempat berpapasan. "Astaga, suami pulang bukannya di sambut malah asyik di sini." Ardan masuk dan melihat istrinya sedang tertawa riang bersama ayahnya, ia pun dengan sengaja ingin menggoda Tian dengan
Read more
Eps 64
Malam semakin larut, Tian serta Ardan juga sudah terbuai dengan mimpi indahnya. Namun di tengah dinginnya malam itu, dua pasang mata tengah tengah mengintai rumah Tian."Ini rumahnya?""Ya.""Lalu apa tugas gue?" Sarah terdiam, ia sejenak memikirkan ulang rencana yang sudah siap di depan matanya. Ada rasa ragu yang tiba-tiba menyergapnya, entah kenapa ia merasa ragu ingin melakukan rencananya dengan Nick."Jangan bilang sekarang loe ragu sama rencana loe sendiri? Come on sayang, dia udah nyakitin loe jadi wajar dapat hukuman kecil.""Loe bener juga, dia memang pantas mendapatkan hukuman itu. Toh itu juga profesinya kan?"Nick menyeringai, tak menyangka tugas yang di berikan Sarah begitu mudah dan menguntungkannya. Bagi Nick ini adalah tugas paling menyenangka, selain bisa mendapatkan uang dengan cepat ia juga bisa bersenang-senang tanpa biaya."Bagus, lalu kapan kita mulai rencananya? Apa malam ini juga?""Jangan g
Read more
Eps 65
Beno datang bersama Ardan menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan Arnold, Rosalia sebenarnya ingin jika Tian ikut serta bersama suaminya namun ia tak bisa memaksa sebab jadwal kuliah Tian yang padat."Senang bekerja sama dengan tuan Arnold," seru Ardan seraya berjabat tangan dengan Arnold."Tentu, saya harap ini akan menjadi pembuka jalan untuk bisnis kita yang lainnya." Semua orang saling bersulang merayakan keberhasilan kerja sama ini, nampak begitu banyak wajah bahagia serta tawa menghiasi siang ini."Andai Tian ada disini pasti dia akan bahagia sama seperti  mereka," batinnya.Beno mendekati Ardan, ia menepuk bahu Ardan hingga membuatnya terkejut. "Nanti juga pulang ketemu, kangennya di tahan dulu." godanya.Benar, Ardan begitu merindukan istri kecilnya itu sangat-sangat merindukannya. Arnold dapat melihat itu dengan jelas di wajah Ardan, membuat hatinya menghangat dengan fakta itu.Di tengah perjamuan it
Read more
Eps 66
Ardan yang penasaran mendatangi tempat yang ada di foto kiriman Wira, sesampainya di sana ia di sambut Wira yang kebetulan akan keluar dari tempat latihan."Ar, kok loe kesini sih?" tanyanya."Emang kenapa, kan tunangan gue ada disini juga.""Aduh mampus gue," batinnya ketika melihat Ardan masuk meninggalkannya.Ardan berjalan masuk dan mulai mencari keberbagai sudut ruangan, matanya terus mengedar mencari sosok yang di kenalnya."Ar balik aja yuk, kita kumpul sama anak-anak." ajak Wira yang tak enak hati dengan temannya."Di mana Tian, kasih tahu gue di mana tempatnya."Rasanya sudah tak bisa lagi melindungi Tian, Wira dengan terpaksa menunjukkan di mana Tian berlatih dengan pelatihnya. Dan benar saja, dengan matany sendiri kini Ardan menyaksikan istrinya tengah bergelut dengan senapan berbahaya di tangannya. Mark yang saat itu hanya berdiri di belakang terkejut dengan kehadiran Ardan, ia segera memberi salam dengan nada
Read more
Eps 67
Pertengkaran di rumah itu membuat Lecy begitu sakit hati dengan oma nya, semua kata-kata kasar bahkan hinaan Larasati lontarkan hanya untuk meluapkan amarahnya pada Lecy yang juga cucu kandungnya.Cara Larasati membeda-bedakannya dengan Ardan sudah sangat menyakitinya, kini harus kembali di tambah dengan kenyataan jika sebenarnya Larasati tak pernah mengakui Lecy sebagai cucunya."Ibu benar-benar keterlaluan, bisa-bisanya berfikiran begitu. Lecy anak kandung Wirma, dia juga cucu Ibu.""Tidak bisa, aku hanya mengakui cucu yang berbakat seperti Ardan bukannya pecundang seperti Lecy itu."Cukup ibu hina anak saya," tangis Dewi pecah mendengar hinaan demi hinaan Larasati lontarkan pada putrinya."Bahkan saya juga tidak pernah berfikir untuk mengakui anda sebagai keluarga saya, saya masih punya sopan santun masa berkenalan dengan orang tanpa etika." seru Lecy."Lihatlah mulut pedas putrimu itu, begitu menjijikkan sama seperti anak teman kalian ya
Read more
Eps 68
Siang hari Tian terbangun dari tidurnya, ia merasa begitu lemah dengan sekujur tubuh terasa sakit semua. Mencoba bersandar di kepala ranjang Tian kembali menatap sisi kosong di sebelahnya."Kak Ardan," lirih tangisnya.Tian benar-benar merindukan suaminya, baru semalam mereka berpisah namun rasa rindu Tian sudah tak mampu di bendungnya. Ia terus menangis menatap kosong sisi ranjang tempat Ardan biasa tertidur.Dering ponsel membuat Tian menghentikan tangisannya, ia sangat berharap jika itu adalah panggilan dari suami yang tengah di rindukannya."Huft, ternyata bukan." lirihnya penuh rasa kecewa.Mark menghubungi Tian, ini seharusnya menjadi jadwal Tian kembali melakukan pelatihan menembaknya namun sudah satu jam Mark menunggu nona mudanya itu tak kunjung datang."Baiklah nona, semoga anda segera pulih." serunya sebelum memutus sambungannya.Mark segera membereskan semua peralatan Tian, memasukkannya kembali ke dalam tas yang sudah ter
Read more
Eps 69
Wira terlihat begitu antusias memperlihatkan desain baju yang akan digunakannya saat wisuda, Bayu juga Nico tak kalah antusias hingga ikut menyombongkan baju desain terbaik keduanya.Ambar hanya bisa tertawa melihat ketiga temannya yang tengah meributkan siapa yang keren di antara ketinganya, namun pandangan matanya kini menatap Ardan yang hanya diam dengan lamunannya."Loe kenapa Ar? Ada masalah?" tanya Ambar yang mendekat.Ardan menggelengkan kepalanya, ia kembali menenggak kopi di tangannya. Entah mengapa bayangan Tian sedang menangis membuat hatinya merasa tak tenang. Bayangan itu terasa begitu nyata hingga suara tangis itu jelas di telinganya."Loe lagi ada masalah ya, cerita lah sama kita siapa tahu bisa bantu." sahut Nico yang ikut bergabung dengan semuanya.Ardan menegakkan tubuhnya, ia menatap satu persatu temannya yang kini tengah menatapnya. Ia kembali menggelengkan kepala dan menenggak habis minumannya."Gue balik duluan ya, kali
Read more
Eps 70
Darah Ardan mendidih melihat kondisi istrinya saat ini, penuh darah di bawah kungkungan laki-laki lain membuat jiwa monster dalam dirinya bangkit saat itu juga. Nick begitu terkejut dengan kedatangan beberapa orang, ia yang masih terdiam di atas tubuh Tian di dorong dengan kasar hingga tubuhnya terlempar."Nona bangun nona, " panik Beno melihat keadaan nona mudanya.Lecy begitu syok ketika melihat kondisi Tian saat ini, baju penuh darah dengan robekan di beberapa bagian begitu jelas terlihat di matanya.Tian yang melihat kedatangan suaminya merasa lega hingga ia menutup matanya, Arga masih mematung menatap istrinya yang sudah tak sadarkan diri. Namun kini kilatan mata itu menatap tajam Nick yang berada tak jauh dari tempat istrinya."Laki-laki brengsek!"Ardan melangkah dan menghajar Nick dengan membabi buta, Nick tak mampu mengimbangi kekuatan Ardan hingga ia harus pasrah dengan bogeman demi bogeman di terimanya. Wajahnya sudah tak la
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status