Semua Bab Ketika Melahirkan di Tempat Mertua: Bab 41 - Bab 50
108 Bab
BAB 41. Kabar dari Polisi.
BAB : 41Kabar dari polisi.***Suara adzan mengalun merdu, membuat Andira mengerjap membuka matanya. Setelah meregangkan tangan dan badannya, ia bergegas menuju ke kamar Kania. Dan ternyata, anaknya masih tertidur pulas dengan ditemani oleh pengasuh Kania.Setelah selesai mandi, Andira melangkah ke dapur. Ia melihat sang Bibi sudah berkutat disana dengan beraneka macam bahan makanan di depannya."Eh, Ibu," Sang Bibi kaget dengan kehadiran Andira."Mau masak apa, Bi?" Andira mengamati bumbu dan bahan yang sedang dirajang oleh Bibi."Nasi goreng, Bu. Itu memang menu kesukaannya Pak Alan tiap pagi. Tapi campurannya harus lengkap!" Bibi menjelaskan."Kalau buat non Riana, maunya ditambah telur ceplok. Tapi kuningnya harus pas ditengah. Kalau berantakan dikit, siap-siap aja ngambek nanti!" ujar Bibi menambahkan.Andira terkekeh geli mendengar penuturan sang Bibi. Lantas mengamati setiap bahan yang menjadi campuran masakannya. "Banyak banget campurannya!" guman Andira lirih."Ini semua ba
Baca selengkapnya
BAB 42. Penangkapan
Ketika Melahirkan Di Tempat MertuaBab : 42Proses penangkapan sang penjahatAlan memarkirkan mobilnya di dekat rumah Winda, namun juga tak terlalu jauh dari rumah Rangga. Mobil Alan tak akan kelihatan jika dilihat dari rumah Rangga, dan itu cukup membantu Alan saat ini. Rumah Rangga masih nampak sepi. Itu artinya polisi belum mendatangi rumahnya. Sebelum polisi datang menyerbu, Alan bergegas mengetuk rumah orang yang dikhawatirkannya saat ini.Tok tok!"Assalamualaikum," ujar Alan sambil mengetuk pintu rumah."Waalaikumsalam," terdengar jawaban dari dalam dan suaranya terdengar kian dekat."Ada apa ya, Pak?" tanya seseorang setelah membuka pintu rumahnya. Alan mengira bahwa seseorang itu adalah suami Winda."Bu Winda ada, Pak. Ehm, maksud saya, saya ingin menyampaikan sesuatu yang menyangkut Andira saat ini, Pak." "Ya Allah … Ada apalagi dengan Andira, Pak. Ibuk! Sini sebentar!" Dani, suami Winda terlihat panik setelah mendengar nama Andira yang disebut."Masuk aja dulu, Pak. Kit
Baca selengkapnya
BAB 43. Penjahat Ulung.
Ketika Melahirkan Di Tempat MertuaBab : 43Penangkapan penjahat ulung"Tangkap dia!" Seseorang yang sering memalsukan identitas itu mencoba kabur dan segera berlari dari kepungan polisi.Doorr!Suara peluru pun menggelegar di segala penjuru ruangan. Membuat semua orang tercengang melihatnya. Ya, kaki Rudi ditembak oleh polisi ketika ia mencoba kabur. Nampak para tetangga berkerumun menyaksikan ketegangan yang terjadi di rumah Rangga. Para tetangga pun berteriak histeris melihat darah yang tercecer dari leher Rosa. Dan sekarang ditambah dengan kaki Rudi yang ditembak oleh polisi akibat ia mencoba kabur dari penangkapan.Namun sepertinya Rudi ini kebal dengan peluru pistol yang menancap dalam di kakinya. Rasa ketakutan hukuman yang akan menimpanya membuat ia tak memperdulikan rasa sakit di kakinya. Dalam keadaan seperti itu, ia masih bisa berlari. Dengan sambil menyeret kakinya yang penuh dengan darah, ia mencoba berlari untuk menghindari polisi. Kaki yang sudah mengeluarkan banyak d
Baca selengkapnya
BAB 44. Sanksi Sosial
Ketika melahirkan Di Tempat MertuaBab : 44Sanksi sosial dari wargaPOV RANGGA"Mas Rangga sendiri tahu gak dimana Mbak Andira sekarang? Jangan-jangan emang gak pernah nyari keberadaan istrinya ya? Duh, Mas, aku sih tipe gak peduli sama urusan orang ya, tapi ini sudah benar-benar kelewatan!" ujar salah satu tetangga yang masih berkerumun di depan rumah. Membuatku semakin malu setengah mati. Katanya tak mengurusi hidup orang, lah ini apa? Dasar tetangga aneh.Rasanya aku sudah tak punya muka lagi di depan para tetangga. Saat ini memang keluargaku tengah jadi tontonan. Entah empati karena luka Mbak Rosa, atau entah ingin memojokkan kami karena masalah Andira. Yang jelas, saat ini rasanya aku sendiri pun geram dengan Andira. Sudah tak ada dirumah pun, ia selalu jadi biang kerok dalam keluarga kami. "Dih, suaminya sendiri gak tahu dimana Mbak Andira ya!" "Kebayang sama Mbak Andira yang tinggal serumah sama penjahat, ya Bu. Udahlah habis melahirkan, tapi malah penjahatnya mau menodai M
Baca selengkapnya
BAB 45. Kedatangan Wanita
Bab : 45Wanita yang mencari RanggaPOV RANGGA***Tok tok tok!Suara ketukan pintu mengagetkanku yang tengah bersiap ke kantor. Aku mematung sejenak, siapa gerangan yang menggangguku seperti ini? Tak tahukah jika aku sedang banyak masalah saat ini."Huh!" Aku mendesah pelan. Mengingat masalah yang tak kunjung selesai. Yang ada justru malah semakin rumit. Seperti sekarang ini, mau berangkat ke kantor saja harus menghadapi berbagai macam kejutan yang menegangkan. "Rangga … ada yang mencarimu!" Suara Ibu yang membuka pintu kamar menyita perhatianku. Kejutan apa lagi ini?"Siapa, Bu? Pak RT? Pak Lurah? Atau tukang kredit panci langganan Ibu?" tanyaku kesal. "Maaf, aku tak punya waktu lagi!" ucapku lagi dengan asal. Tak tahukah Ibu kalau aku harus segera berangkat kerja? Jam sudah menunjukkan angka 09.00, semakin membuatku was-was karena tak kunjung berangkat ke kantor. Aku belum memperbaiki laporan yang berantakan kemarin. "Ibu serius, ada seorang perempuan yang mencarimu!" Aku mel
Baca selengkapnya
BAB 46. Hamil.
BAB : 46Kehamilan Lisa semakin membuatku pusing.***"Mas, aku ingin memberitahukan hal ini?" ujar Lisa memberikan sebuah amplop padaku. "Apa ini?" tanyaku, menerima amplop dari Lisa. Namun aku terkejut ketika Ibu merebut amplop yang sudah berada di tanganku."Biar Ibu saja yang buka!" ujarnya, sembari membuka amplop yang sepertinya berlogo rumah sakit itu. Aku pun ikut tegang ketika Ibu membuka secarik kertas dan membacanya dengan seksama."Hah! Rangga!" Mata Ibu membulat, mulutnya nampak menganga. Seolah kaget dengan isi yang berada di dalam kertas itu. Aku yang penasaran pun merebut kertas yang dipegang oleh Ibu.Damn it!Kini, aku benar-benar lemas tak berdaya. Melihat lambang positif yang dibubuhkan oleh dokter dalam kertas yang Lisa berikan ini. Harus apa kalau sudah begini? "Ka-kamu, menghamilinya, Rangga?" Ibu bertanya padaku dengan tergagap.Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan Ibu. Mau mengelak, tapi kenyataannya kami sudah sering berhubungan. Tapi kenapa Lisa bisa hami
Baca selengkapnya
BAB 47. Rencana
BAB : 47Rencana membalas dendamPOV AUTHOR"Gak usah kebanyakan mikir, Rangga. Kamu ngelakuin begituan sama perempuan lain aja gak mikir, giliran disuruh tanggung jawab baru mikir!" Seru Ranti ketus.Rangga yang sudah pusing kini semakin pusing dengan masalah yang saat ini menerpanya. Lisa pulang setelah Rangga mengusirnya. Ya, Rangga mengusirnya karena lama-kelamaan ia muak dengan janji yang diutarakan Lisa demi meminta restu sang Ibu. Entah apa yang ada di benak Rangga saat ini, yang jelas rasa kalut menguasai hati dan pikirannya."Tapi aku seneng lo sama perempuan itu, Rangga. Kalau kamu nikah sama Lisa, kita akan jadi orang kaya!" Seru Ranti sumringah. Ranti senang karena Rangga dapat pengganti yang lebih baik dari Andira. Yang lebih menyenangkan hati Ranti ialah, Lisa yang ternyata anak orang kaya. Membuat angannya kini jauh melambung tinggi."Kalau ternyata Lisa bukan orang kaya, apa Ibu akan tetap suka sama Lisa?" tanya Rangga pada sang Ibu. Ternyata Rangga masih meragukan uca
Baca selengkapnya
BAB 48. Mengejutkan
Bab : 48Ketika Winda mendengar kabar mengejutkan.***"Satu lagi yang harus Mbak Winda tahu, calonnya Rangga saat ini sedang mengandung anaknya Rangga. Jadi, pernikahan akan digelar secepatnya, dengan atau tanpa persetujuan Andira. Jika Mbak Winda tahu dimana keberadaan Andira saat ini, silahkan mengirimkan kabar bahagia ini!" Ranti berucap dengan tenang dan ringan.Sedangkan Winda yang mendengar ucapan mertua adik angkatnya itu matanya membulat. Kali ini Winda benar-benar syok dengan berita yang dikabarkan oleh Ranti. 'Anaknya menghamili orang, kok malah bangga. Kenapa Bu Ranti tidak malu mengucapkan hal itu?' Batin Winda kini bertanya-tanya. Winda heran dengan pemikiran Bu Ranti. 'Padahal baru saja tadi pagi mendapat musibah, sekarang masih bisa menyombongkan dirinya di depanku. Aneh sekali keluarga ini!" Batin Winda bergejolak."Udah Mbak Win, gak usah melongo. Biasa aja menanggapinya. Kami ini memang keluarga terpandang luar biasa, dapat menantu pun juga luar biasa. Kaya, cantik,
Baca selengkapnya
BAB 49. Harapan
BAB : 49Harapan demi harapan yang mulai tertanam.***Setelah kepergian Ibunya, Rangga kembali ke kamarnya. Ia sudah tak berminat masuk ke kantor karena sudah sangat telat. Hatinya sedang kacau, Rangga pikir besok saja ia akan menjelaskan pada bosnya bahwa saat ini masalah besar sedang menimpanya. 'Percuma juga masuk kantor hari ini, yang ada laporan malah semakin berantakan karena tak bisa fokus. Nanti pak bos malah semakin marah jika aku memaksa masuk kantor!' Batin Rangga mencari pembenaran atas asumsinya sendiri. Padahal sebenarnya Rangga sendiri takut menghadapi hari esok ketika masuk kantor. Tak ada yang dilakukan Rangga kali ini. Rangga hanya diam merenungi nasib yang menimpanya saat ini. Menikah dengan Lisa? Tak pernah terpikirkan dibenaknya sama sekali. Baginya, Lisa hanya pelarian saja untuk mengurangi kesepiannya. Namun kini?"Andira!" Entah sadar atau tidak, Rangga menyebut nama sang istri saat termenung di jendela kamarnya. Sekelebat bayangan Andira tengah mondar-mandi
Baca selengkapnya
BAB 50. Reaksi Andira.
Bab : 50Reaksi Andira tentang keluarga sang suami.***"Mbak Winda … Ya Allah, seneng banget rasanya melihat Mbak Winda ke sini." Andira memeluk Kakaknya yang baru sampai ke rumah. Begitu pun Winda, ia nampak senang melihat adiknya yang kini terlihat semakin cantik. Sudah banyak perkembangan rupanya."Ayo masuk dulu, Mbak," ajak Andira sumringah."Hei, Kakak ganteng. Makin ganteng aja sih ini keponakan Tante. Mau main sama dedek, nggak?" tanya Andira yang kini beralih menyapa Gilang."Mau banget, Tante," sambil berjingkrak, Gilang mengutarakan keinginannya. Senang sekali sepertinya."Mbak, tolong antarkan Gilang sama anak-anak ya!" titah Andira pada pengasuh anaknya. Lalu mengajak sang Kakak yang masih berdiri di depannya."Ayo, Mbak, aku kangen banget sama Mbak Win!" ujarnya, sambil menggandeng tangan Winda. Andira yang begitu senang lantas mengajak Winda masuk ke kamarnya. Diikuti oleh Winda yang juga senang melihat Andira begitu bersemangat.Mata Winda membelalak saat menyusuri ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status