All Chapters of Romansa Yang Dihantui Masa Lalu: Chapter 91 - Chapter 100
103 Chapters
Sebuah Tembakan
Reka mondar-mandir di kamarnya, sambil sesekali jari telunjuknya ditempelkannya di dahi, seakan memutar otak, berpikir bagaimana membuat Adrian bersedia menikahi Saras, dan bercerai dengan Clara, cukup lama Reka berpikir, akhirnya ia mendapatkan ide, di raihnya ponselnya dan menekan nama Saras.“Saras, aku punya ide untuk menekan Adrian, besok datanglah ke villa yang ada puncak, akan aku siapkan kejutan untuk Adrian, nanti aku shareloc,” jelas Reka penuh dengan semangat.“Terus apa yang aku lakukan?” “Besok pagi, kamu kirim chat ke Adrian, bilang kamu ingin bertemu di villa yang ada di puncak.”“Oke Tante,” balas Saras, di seberang telepon, seraya tersenyum kecil.Pagi yang cerah. Clara duduk di balkon kamar bersama Adrian sambil menikmati secangkir kopi, keduanya tampak bahagia, hingga saat ini masih bersama.“Bagaimana dengan Saras, apa dia sudah berubah pikiran mengenai persyaratannya?” tanya Clara, seraya menoleh menatap Adrian.“Hemmm belum, Saras masih kekeh pada pendiriannya,
Read more
Clara Menjadi Tersangka
Beberapa menit kemudian, Clara terbangun dari pingsannya, ia terkejut melihat Saras sudah terbujur kaku, dengan luka tembakan, Clara menatap pistol yang tergeletak di tangannya, Clara terpaku, terdiam, dan ketakutan, jantungnya berpacu cepat, dan berdetak kencang.“Clara, kamu membunuh Saras,” teriak Reka, dengan wajah menegang.“Mama, aku....,” suara Clara terlihat gemetar.“Aku akan lapor polisi,” ucap Reka, lalu meraih ponsel dari dalam tas.Reka tampak gugup berbicara lewat ponsel, sementara Clara terduduk di lantai dengan memeluk kedua lututnya sambil menangis, ia tidak tahu apa yang terjadi. Tidak lama kemudian, dua buah mobil polisi datang, dan segera membawa Clara dan Reka ke kantor polisi, sedangkan sebagian polisi masih di tempat kejadian, memasang police line di sekitar kejadian.Kini Clara dan Reka sudah berada di rungan berbeda, Clara begitu shock, setelah menjalani pemeriksaan, Clara membersihkan diri dan berganti baju, kini ia dimintai keterangan.“Apakah Ibu Clara, yan
Read more
Rekaman Cctv
Sementara itu Adrian kembali ke Kota Jakarta, pikirannya kacau, ia sangat percaya pada Clara, istrinya itu tidak mungkin, melakukan pembuhuhan yang di bilang sangat keji, tapi siapa yang membunuh Saras dan melimpahkan kesalahan itu pada Clara. Dengan melajukan mobilnya, Adrian terus berpikir.Seharusnya aku yang datang ke villa itu, apakah peristiwa penembakan Saras akan terjadi dan aku yang akan disalahkan? pertanyaan dalam hati terus menyelimuti hati Adrian. Beberapa jam kemudian, sampailah Adrian di kantor PT. Baskoro Group. Terlihat di sana Baskoro dan Nilam juga Pak Yusuf seorang pengacara, sudah menunggu di ruang rapat. Adrian duduk, semua mata menuju kepadanya, berharap memperoleh informasi dari Adrian. “Adrian, bagaimana keadaan Clara?” tanya Nilam, tidak bisa menahan kesedihannya, kabar Clara menjadi tersangka, pembunuhan Saraswati sungguh sangat mengejutkan dan membuat shock Nilam.“Keadaannya sangat buruk, semua bukti mengarah pada Clara,” balas Adrian.“Tapi Reka, ada di
Read more
Mengakhiri Dendam
Tok!..tok!..pintu diketuk oleh seseorang dengan keras, membuat Reka terjingkat, karena kaget, tidak lama kemudian, asisten rumah tangga Reka datang dan memberitahu, jika ada tamu. Dengan langkah lebar Reka menuju ruang tamu, terlihat Nilam sudah duduk di sofa, melihat Nilam datang ke rumahnya, amarah Reka memuncak.“Aku sudah bilang, jangan kamu menginjakan kaki di rumahku!” bentak Reka“Reka, tolong jangan memberi kesaksian yang memberat posisi Clara, putriku itu tidak mungkin melakukan kejahatan sebesar itu,” pinta Nilam sambil berderai air mata.Reka tersenyum sinis, ia sangat puas melihat Nilam, wanita yang sangat di bencinya memohon-mohon dan berderai air mata.“Apa kamu yakin, Clara tidak menembak Saras! Kecemburuan, dan takut kehilangan Adrian, membuatnya buta, Clara yang menembak Saras,” tegas Reka.Nilam masih menangis, ”Kamu melihat setelah satu jam kejadian, kenapa kamu beramsumsi seperti itu,” tukas Nilam dengan nada kesal.“Karena, waktu itu hanya ada Saras dan Clara, d
Read more
Clara Bebas
Pagi menyapa, Adrian dan team pengacara datang ke kantor polisi, dan menyerahkan hasil rekaman. Setelah polisi memutar video rekaman di laptop dan meneliti keasliannya, maka segeralah di ambil keputusan untuk penyelidikan kembali dan membebaskan Clara.Pak Adrian, apa bapak memiliki musuh?” tanya polisi dengan tegas.“Tidak, pak. Selama ini saya menjalankan bisnis dengan baik, saya merasa tidak punya musuh,” jelas Adrian.“Baiklah, kami akan melakukan penyelidikan lagi, siapa dua orang bertopeng itu?” kata polisi dengan tegas dan serius.Kemudian, polisi membuatkan surat pernyataan pembebasan terhadap Clara, kurang dari satu jam, terlihat Clara dengan di kawal seorang polwan, menemui Adrian dan Yusuf.“Selamat Bu Clara. Anda di bebaskan, dan kasus di buka lagi, polisi akan memburu pelaku sebenarnya,” ucap Pak Yusuf dengan menjabat tangan ClaraClara membalas jabatan tangan Yusuf sembari berucap, ”Terima kasih Pak Yusuf.”Kemudian pandangannya beralih pada Adrian, dan langsung memelu
Read more
Kabar Duka
Dua minggu sudah, Clara dan Adrian pergi bulan madu yang kedua, kebahagian masih terpancar di mata mereka, Adrian lebih perhatian pada Clara, cintanya semakin kuat terpatri di hatinya, untuk satu-satunya wanita yang membuatnya berubah menjadi manusia yang lebih baik. Sepulang dari Eropa, mereka langsung menemui Jose.Clara langsung memeluk bocah kescil itu, kecupan dan ciuman sayang di daratkan di wajah mungilnya, demikian juga dengan Adrian di peluknya tubuh gendut dan pipi tembem Jose, dekapan seorang ayah diberikannya pada Jose. Tiba-tiba kebahagian mereka terusik dengan kabar duka. Clara mendapat telefon dari Bi Anah, bahwa Ki Darma meninggal dunia. Clara shock mendengar hal itu, ia teringat terakhir kali memeluk Kakeknya, sebelum Clara pergi ke Eropa. Clara tidak percaya kalau itu adalah pelukan terakhir untuk Kakeknya.Clara menangis histeris, di pelukan Adrian.“Sudah Clara, jangan bersedih, kita harus segera ke Bandung untuk pemakaman Ki Darma,” ucap Adrian dan memapah Clara k
Read more
Misteri Kematian Ki Darma Terungkap
Clara memutuskan tinggal di rumah Ki Darma, yang sekarang menjadi miliknya, setelah polisi memberinya izin. Penyelidikan polisi masih berlanjut, tapi Clara juga tidak mau tinggal diam saja, apalagi petunjuk tentang kematian Kakeknya sudah jelas, satu-satunya orang yang Clara curigai adalah Mala dan ada kemungkinan bekerja sama dengan Pak Iwan.Clara hampir tak percaya, Mala sudah di anggap sahabatnya, dan Pak Iwan sudah puluhan tahun mengabdi pada Ki Darma mampu berkhianat. Clara menceritakan semuanya pada Adrian, dan Adrian berjanji akan menemani Clara dalam menyelesaikan kasus ini.“Sayang, aku akan Ke Bandung dua hari lagi, kamu harus hati-hati, ada kemungkinan pelaku juga akan menyakitimu,” pesan Adrian lewat telefon“Okey, aku akan hati-hati,” jawab Clara dan menutup pembicaraan lewat ponsel.Pagi itu Clara menunggu kedatangan Pak Satria yang berjanji akan memperlihatkan aset-aset Ki Darma. Akhirnya yang di tunggu pun datang.“ Pagi, Clara,” sapa Pak Satria pada Clara.“Pagi Pak
Read more
Bram Berulah Lagi
Setelah kasus kematian Ki Darma terpecahkan, Clara dan Adrian kembali ke Jakarta, hari menjelang malam, udara terasa dingin, beberapa kali Clara menguap, ia pun menyandarkan kepalanya di bahu Adrian dan terlelap tidur, sementara Adrian terus fokus menyetir, melajukan kendaraannya meninggalkan kota Bandung.Beberapa jam kemudian mereka sampai, Adrian membangunkan Clara.“Sayang, kita sudah sampai,” ucap pelan Adrian dengan lembut, sambil mengusap-usap pipi Clara. Sehingga membuat Clara terbangun dan mengerjab-ngerjabkan matanya, yang masih sedikit kabur.“Di mana ini?”“Di apartemen, besok kita ke rumah ayahmu, dan bertemu Jose, lalu kita akan jalan-jalan bertiga bersama Jose, kamu pasti sudah kangen ‘kan hampir dua minggu tidak ketemu Jose.”“Iya, Adrian aku kangen banget ingin cium pipi tembemnya,” sahut Clara sambil tersenyum, membayangkan wajah imut yang mengemaskan.Adrian dan Clara masuk ke dalam apartemen, setelah membersihkan diri, Adrian duduk di sofa depan televisi, matanya t
Read more
Jose Di Culik
Lima bulan berlalu, Clara dan Adrian dengan susah payah melupakan kesedihannya kehilangan janin dalam kandungan Clara. Sementara Bram telah membayar kesalahannya di balik jeruji besi.Di kediaman Thomas terjadi keributan, Bram yang baru saja bebas dari penjara, pulang ke rumah dengan keadaan mabuk, melihat itu Thomas geram.“Tampaknya aku sudah tidak bisa berharap lagi pada Bram, cintanya pada Clara merusak jiwanya, satu–satunya harapanku hanya pada Jose, cucu laki-lakiku, aku akan berusaha merebut Jose dari tangan Clara, dan akan kuwariskan semua bisnisku kelak pada Jose,” ucap ThomasElin hanya terdiam, penyesalan menyelimuti dirinya, perceraian Bram dengan Clara, justru menghancurkan kehidupan Bram. Sekarang Clara menjalani kehidupan bahagia dengan Adrian.Sementara itu di rumah Baskoro, Clara sedang memperhatikan Jose yang sedang bermain-main dengan Baskoro dan Nilam. Clara yang berdiri di atas balkon kamar tersenyum bahagia menyaksikan Jose begitu akrab dengan kakek tirinya, la
Read more
Siapa Penculik Jose?
Clara dan Adrian hampir putus asa, sudah satu minggu lamanya Jose tidak di ketemukan, Pagi itu Clara masih duduk di tempat tidur, matanya sembab, di peluknya foto Jose, sesekali di pandanginya foto bocah umur lima tahun yang lucu itu. Adrian yang melihat keadaan Clara turut sedih, tapi dia lebih menfokuskan mencari Jose, tiap satu jam sekali dia menghubungi anak buahnya untuk memgetahui perkembangan pencarian Jose, tapi lagi-lagi nihil.“Clara, aku bawakan sarapan, kamu harus tetap makan, satu minggu ini makanmu tidak teratur,” ucap Adrian dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, dan segelas susu lalu di letakan di meja samping tempat tidur.Clara menatap sendu dan berujar, ”Adrian aku tak sanggup, jika harus kehilangan Jose.”“Jose, baik-baik saja, percayalah, sebentar lagi kita akan menemukannya,” ucap Adrian tangannya mengusap bulir bening yang mengalir di pipi Clara. Lalu di raihnya semangkuk bubur dan suap demi suap dimasukannya ke mulut Clara. Hari menjelang siang, Polisi
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status