"Maaf sayang, belum bisa, ya. Kita belajar sendiri aja, Bunda bisa ajarin kamu semuanya. Jangan nangis, peluk Bunda lagi," pinta Risa saat ia dan Nadia duduk di dekat kolam renang villa. Nadia masih sesenggukan, ia ingin bersekolah. Risa sendiri perasaannya remuk, ia tak bisa memberikan hak anaknya untuk pendidikan yang baik, sekuat tenaga ia pendam semua sendiri.Tahun ajaran baru dimulai, Deva sudah kelas satu SD dan sudah siap ke sekolah. Nadia sedang membantu Risa menyapu halaman, dedaunan kering banyak berguguran, seperti harapannya yang rontok untuk sekolah dan memiliki teman.Senyum Nadia perlahan mereka, walaupun sudut bibirnya bergetar pelan. Ia sedih."Nadia," suara Raka terdengar."Om Raka?"Raka mengangguk, ia berjongkok di depan Nadia dengan membawa tas sekolah gambar barbie juga sepatu sekolah. "Nadia bisa sekolah, Om yang temani, mau?""Mau! Mau, Om! Tapi di mana?" Nadia memeluk tas yang diberikan Raka."Di tempat teman Om, mulai besok, ya. Om bilang ke Bunda dulu. Ayo
Read more