All Chapters of MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN.: Chapter 11 - Chapter 20
31 Chapters
Bab11
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#11POV Author.Mande mencurigai surat kuitansi yang ia tanda tangani, apalagi dia tidak boleh membaca apa isi dari kuitansi tersebut. Jika, itu adalah kuitansi yang harus ia lunasi dan menebus mobilnya dengan uang, lalu kenapa ia tidak membayar sepeserpun dan dibolehkan pulang begitu saja membawa mobilnya.Pikiran Mande menjadi mumet, akan tetapi di sisi lain ia merasa lega karena ia bisa mengambil mobilnya kembali. Pun, setelah ini ia tak bisa membawanya secara leluasa seperti sebelumnya.Mande menghempaskan bokongnya ke atas sofa sesaat sampai di rumah. Ia menghembuskan nafas berat penuh dengan beban pikiran. Juleha yang melihat Mande pulang dengan membawa mobil pun mengambangkan senyumnya.“Kamu berhasil merebut surat-surat penting itu dari tangan Rani?” tanya Juleha antusias duduk di samping Mande. Ia begitu bersemangat.Mande menggeleng. “Tidak Bu, bahkan aku tidak membayar satu rupiah pun saat mengambil mobil ini,” ujar Mande melirik ibun
Read more
Bab12
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#12[Rani, kamu yang telah menjual mobilku?!] tanya Mande penuh emosi.[Yaps ... Benar! Karena aku merasa dalam mobil itu juga ada Hakku dan juga Khalila,] balas Rani sembari mengukir senyum.[Kurang ajar kamu, Rani! Mobil ini bukan atas namamu, kamu bisa kutuntut!] Mande mengancam.[Kamu tidak bisa menuntut, Mas. Kamu sendiri yang bertanda tangan pada surat kuitansi, kalau mobil itu sudah dijual kepadaku, dan aku sudah menjualnya kepada rentiner,] balas Rani membuat Mande terkejut.[Kamu jangan mengarang cerita palsu, perempuan lak-nat!] cerca Mande.Kemudian Rani mengirim sebuah foto, surat kuitansi yang sempat ia jepret sebelum ia menjualnya. Agar menjadi bukti kuat bahwa Mande sudah menanda tanganinya. [Aku punya buktinya, dan kamu menanda tanganinya secara sadar,] balas Rani mengirimkan foto tersebut.[Kurang ajar! Pasti kamu memalsukan tanda tanganku.] Mande emosi, tatkala merasa Rani sedang bermain-main dengannya.[Tanda tanganmu itu asl
Read more
Bab13
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YABG PIKUN#13POV Rani.“Baiklah mas, kamu sudah mentalakku. Akan ku-screnshoot percakapan ini sebelum kamu hapus, dan akan kujadikan bukti kalau kamu sudah sah menjatuhi aku talak satu.” Aku bergumam, sembari membereskan barang-barang. Aku pindah ke kontrakkan baru yang lumayan jauh dari rumah kami, kuharap Mande dan keluarganya tidak menemukan tempat tinggalku yang sekarang.[Pindah kemana lagi, kamu?] Mas Mande bertanya, padaku setelah beberapa jam kuabaikan pesannya. Benar dugaanku, pasti mereka akan kembali. Tindakanku tidak salah memilih pindah dari kontrakkan itu.Bukan aku tidak mampu menyewa hotel yang mewah. Tapi, belum saatnya mereka tercengang mengetahui fakta bahwa sebenarnya aku sudah mempunyai uang yang banyak hasil dari penjualan kebun warisan dan uang tabungan simpanan bapak yang juga ia wariskan padaku.Ah ... Mengingat bapak tiba-tiba saja aku menjadi rindu. Sudah beberapa hari aku tidak menanyai kabarnya.Aku duduk untuk berehat sebent
Read more
Bab14
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#14POv Author.“Ah! Kemana lagi si Rani.” Mande kembali, tak berhasil mengejar kekasihnya ia pun berniat ingin mencari Rani. Tapi sayangnya Rani sudah terlepas.Mande pulang dalam keadaan kesal, kesempatan yang seharusnya bisa ia gunakan kini hilang dalam sekelip mata.“Ada apa Mande? Kenapa kamu terlihat kesal begitu?” tanya Juleha saat Mande sampai di rumah.“Tadi aku bertemu Rani, tapi sayangnya aku melepaskannya begitu saja,” ujar Mande Salma terdongak, yang tadinya ia fokus pada ponsel kini ia beralih menatap Mande.“Aku juga bertemu dengannya tadi siang,” sahut Salma.“Terus, kenapa tidak kalian tangkap. Kalian ini bagaimana, sih!” Juleha berdecak, mendengar cerita dari kedua anaknya.“Dia udah gak seperti dulu, Bu. Sekarang dia berani melawan dan bahkan berani mengatakan kalau mas Mande sebentar lagi akan bangkrut,” ujar Salma.“Dia bilang begitu, padamu? Kurang ajar sekali mulutnya,” rutuk Juleha.“Iya. Dia bilang kita juga hanya menum
Read more
Bab15
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#15Rani menatap wajah barunya di kaca, ia berputar-putar seakan tak percaya melihat bayangan yang ada di dalam cermin adalah dirinya. Penampilan baru Rani hampir tidak bisa dikenali saking suksesnya membuat mata yang melihat melongo dan ternganga. Rani begitu cantik setelah di dandani seperti ini, dan tentunya terlihat lima tahun lebih muda dari usianya.Waktunya Rani membungkam hinaan keluarga Mande dengan perubahannya ini. Rani yang kucel, dekil, jelek dan norak sudah menghilang dari muka bumi ini. Digantikan oleh Rani baru yang mempunyai penampilan lebih modern dan modis. Bahkan, Rani jauh lebih cantik daripada perempuan yang digandeng Mande tempo lalu di taman.Lingkaran hitam yang menghiasi mata pandanya pun menghilang, bibir pucat sedikit hitam kini sudah dilapisi oleh lipstik merah muda yang glossy. Benar-benar sempurna perubahan Rani, tak sia-sia ia merogoh kocek hingga belasan juta demi perawatan ini.“Mande, apa rumah ini sudah punya
Read more
Bab16
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#16“Anda jangan macam-macam dengan saya! Saya bisa melacak di mana keberadaan Anda.” Mande memberi ancaman kosong membuat Hamsar ingin tergelak.“Bukankah Anda sendiri yang bilang kalau harga rumah itu hanya sebesar lima ratus juta, kenapa anda harus berbohong pada Bu Rani. Sementara saya dan beliau sudah menanda tangani surat jual beli dan sertifikat rumah kalian sudah berpindah hak kuasa menjadi milik saya. Apa anda bisa mempertahankan rumah itu sementara anda tidak mempunyai sertifikat rumah itu lagi,” ujar Hamsar.“Jika pun anda tidak terima, kenapa anda menjual rumah itu dengan memajang nomor istri anda. Berarti anda sudah menyanggupi dong, apapun keputusan yang dibuat oleh istri anda,” lanjut Hamsar.Mande panik, jangan sampai rumah ini jatuh ke tangan orang lain.“Lebih baik saya buang saja kunci rumahnya daripada saya harus menerima uang sekecil itu,” ujar Mande.“Dan saya akan mengganti lubang kuncinya dengan yang lain, saya bisa melak
Read more
Bab17
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#17“Kita harus mencari tau tentang orang ini, siapa dia sebenarnya?” Juleha menendang pintu saat hendak keluar.“Tendang saja! Kalau ada barang yang rusak jangan lupa ganti rugi,” ujar Hamsar sesantai mungkin.“Heh! Sombong!” Kejudesan Juleha tak luntur, meskipun berkali-kali mengalami keapesan.“Cepat!” Dua bodyguard yang dibawa Hamsar memaksa mereka, karena dari tadi mereka selalu bertele-tele melangkahkan kaki keluar dari rumah ini.“Gak usah maksa, kita bisa sendiri!” Juleha menyentak tubuhnya, terpaksa pergi meski hati masih dongkol.“Jadi kita akan tinggal di toko untuk sementara waktu ini?” tanya Juleha pada Mande.“Tentu, memang kita punya tempat lain? Kalau di hotel pasti mahal,” sahut Mande.“Buruanlah! Tunggu apalagi? Toh, di toko juga ada kamar mandi sama kamar tidurnya di atas, kan?” Manisah mendesak, capek jika harus berlama-lama di luar. Ia ingin rebahan dan tenang.Mande dan keluarganya bergegas menuju toko, tadi pagi ia sempat
Read more
Bab18
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#18“Apa, paman?” Juleha syok mendengar sapaan Rani pada Hamsar.“Kalian berdua bersekongkol untuk menipu kami?” Juleha tersentak seketika.“Tepat sekali! Apa kalian terkejut?” Hamsar mengiyakan.“Bukannya kamu itu sebatang kara selain mempunyai bapakmu yang pikun ini, kamu tidak punya siapa-siapa lagi. Apa selama ini kamu hanya berpura-pura tidak mempunyai keluarga atau saudara, ha? Dan sekarang kamu memanfaatkan keadaan untuk mempermainkan, kami?!” Amarah di dalam dada Juleha memburu, saat mengetahui kalau Hamsar adalah paman dari Rani.“Orang-orang licik seperti kalian tidak bisa dibiarkan berkembang biak, adakalanya kami membalas dengan hal yang sama supaya kalian jera,” ujar Hamsar membela.“Begitu rupanya, kalian sengaja merencanakan hal ini ingin membuat kami hancur?” tanya Juleha.Rani tersenyum getir, menatap Juleha yang tengah dikuasai oleh emosi. Apa yang bisa mereka lakukan sekarang, surat cerai pun sudah Rani layangkan pada pengadil
Read more
Bab19
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#19Rani mendengar ketukan pintu dari luar, ia yang tengah sibuk mempersiapkan sarapan mengerutkan dahi karena bingung. “Pagi-pagi buta begini siapa yang bertamu?” Rani mengernyit, tumben saja ada orang yang datang.Setelah membukakan pintu Rani terbelalak, ia melihat Manisah dan Juleha berdiri di depannya sembari tersenyum manis.“Rani, apa kabar? Sudah dua hari kita tidak bertemu,” sapa Juleha manis.“Mau apa lagi ibu kemari?” tanya Rani sedikit ketus.“Mau jengukin Khalila dong, oh iya, apa bapakmu sudah makan?” tanya Juleha membuat Rani curiga.“Kebetulan ibu tadi beliin kalian makanan, di suruh sama Mande,” ujar Juleha sangat sopan.Rani mengernyitkan dahinya, dipikir pasti ada yang tidak beres! Tidak mungkin dalam dua hari saja mereka bisa berubah secepat ini. Mendadak baik dan perhatian padanya dan Khalila.“Ibu juga membawakan Khalila camilan, pasti Khalila suka,” ujar Juleha menyerahkan satu kantong keresek penuh berisi makanan ringan.
Read more
Bab20
MAAF MAS, AKU MEMILIH BAPAKKU YANG PIKUN#20“Paman harap kamu tidak akan goyah, Rani.” Hamsar menatap lekat keponakannya yang mulai ragu.“Tidak paman, aku hanya takut,” ujar Rani.“Takut kenapa?” tanya Hamsar.“Takut kalau mereka akan merampas Khalila dari tanganku.” Bibir Rani bergetar.“Tenanglah, paman akan selalu membelamu. Kita bisa pertahankan Khalila, kamu harus yakin itu. Sekarang, kembalikan saja uang itu, kalau perlu kirim pada kurir yang tadi atau kurir lain. Bilang saja kalau alamat rumahnya nyasar dan tidak ketemu. Dengan begitu, maka tidak ada alasan lagi untuk mereka menjadikan semua ini sebagai senjata,” ucap Hamsar memberi solusi.“Baiklah paman, akan kukembalikan,” sahut Rani.“Permisi!” Seseorang memanggil dari arah luar.Mande yang sedari tadi melamun sembari senyum-senyum sendiri pun buyar. Ia beranjak menuju daun pintu kontrakkan lalu membukanya.“Ada apa?” tanya Mande sedikit kesal.“Maaf pak, saya tidak menemukan alamat rumah Bu Rani, tadi saja saya hampir kes
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status