All Chapters of DENDAM IBU TIRI: Chapter 61 - Chapter 70
122 Chapters
Hamil Palsu Terbongkar?
Setelah pertengkarannya di cafe bersama Arumi, Taher akhirnya pulang ke rumah setelah semua pekerjaannya di kantor selesai."Oh, masih ingat jalan pulang?" sindir Arumi."Emangnya kalau aku nggak pulang ke rumah, mau ke mana?" celetuk Taher."Ya pulang ke tempat mantan istri siri kamu itu!" gertak Arumi."Cukup, Ma! Aku sudah muak dengan ini semua. Lama-lama aku nggak nyaman. Malas mau pulang ke rumah!" bentak Taher."Aku nggak akan seperti ini, kalau kamu tidak ketemu dengan perempuan itu lagi, Mas!" bentak balik Arumi. Taher pun terdiam. Dia tidak menyangka jika istrinya yang penurut dan pendiam itu justru bersuara lantang kini di hadapannya."Sekali lagi kamu pergi menemui perempuan itu, aku akan keluar dari rumah ini!" tegas Arumi. Ia pun berlari masuk ke kamarnya.Setelah Arumi pergi, Ibu Siska pun. mendatangi anak lelakinya itu. Oma sudah mendengar keributan menantu dan anaknya."Kamu ketemu perempuan itu lagi?" tanya Oma Siska. Taher hanya diam dan tertunduk. Oma pun tahu jawa
Read more
Arumi Menggugat Cerai
"Ayok, El," ajak Amaliya.Wajah Eliza terlihat panik. Namun, ia sedikit bernapas lega saat telepon Amaliya berdering.[Hallo, Oma. Ada apa?][Mel, kamu cepat ke sini. Mama kamu mau keluar dari rumah. Dia mau minta cerai sama Papa kamu. Kamu cepat ke sini ya.][Iya, Oma.]Setelah mematikan teleponnya, Amaliya pun menceritakan semuanya pada Mihran dan Eliza."Aku harus ke rumah Mama. Orang tua aku lagi ada masalah. Aku harus ke sana sekarang," terang Amaliya."El, apa nggak sebaiknya periksa dulu? Sudah tanggung loh ini," ujar Mihran."Enggak bisa, Mihran. Kamu temani Eliza aja. Aku bisa pergi sendiri kok," jawab Amaliya."Kalian pergi saja. Aku bisa kok sendiri," sahut Eliza. Mihran dan Amaliya akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit.Beberapa menit berlaluMihran dan Amaliya berdebat di lobi rumah sakit. Amaliya yang sudah curiga dengan Eliza meminta agar suaminya itu menemani Eliza."Mihran, kamu sebaiknya temani Eliza aja. Aku bisa naik taksi kok," ujar Amaliya."Mel, aku ini suami.
Read more
Kamulah Imamku
Eliza dan Della akhirnya sampai di rumah. Keduanya pun bersyukur akhirnya bisa terbebas dari Mihran dan Amaliya saat di rumah sakit."Untung aja tante datang tepat waktu. Kalau datang terlambat sedikit aja, Mihran bisa mengantar aku ke dokter dan semuanya akan terbongkar," ujar Eliza yang sedikit bisa bernapas lega."Kamu tenang aja, Eliza. Tante akan selalu berusaha agar kehamilan pura-pura kamu ini bisa tetap aman sampai melahirkan nanti," sahut Della tersenyum."Tapi, mau sampai kapan aku terus seperti ini, Tante?" tanya Eliza."Saat kamu keguguran, usia kandungan kamu sudah mencapai 5 bulan. Artinya kita butuh waktu 4 bulan lagi sampai waktu kelahiran anak kamu itu," seru Della."Ingat, Eliza. Kamu itu nggak punya apa-apa sekarang. Hanya anak itu. Kamu memangnya mau kalah dari Amaliya?" ujar Della."Iya, tante benar. Aku sekarang nggak punya apa-apa. Yang ku kandung ini hanya bohongan. Sedangkan Amaliya, dia sedang mengandung anak Mihran. Aku nggak akan membiarkan Amaliya memang b
Read more
Bercerai?
Mihran mengajak Amaliya berbicara berdua di teras depan. Ia membicarakan kondisi Eliza. Bagaimanapun, Amaliya dan Eliza pernah menjadi sahabat yang sangat dekat layaknya saudara. Mihran pun menunjukkan pada istri pertamanya itu hasil USG Eliza."Anak kamu laki-laki," ucap Mihran. Amaliya pun membuka amplop putih dan membacanya."Kondisi Eliza semakin parah. Kemungkinan aku akan calon anak kami juga Eliza," lirih Mihran."Tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah sudah berkehendak, Mihran. Bisa aja kan Eliza sembuh dan anak kamu selamat," jawab Amaliya memberi suaminya itu semangat."Tapi jika Allah berkehendak lain, kita sebagai manusia harus berusaha ikhlas dan ridho," ujar Amaliya. Mihran pun menoleh ke arah Amaliya."Mel, kayaknya kamu nggak benar-benar ingin Eliza sembuh ya? Kamu nggak ingin anak aku lahir ke dunia? Itu kenapa kamu selalu memfitnah Eliza," kata Mihran membust Amaliya kecewa."Mihran, kamu tahu aku tidak mungkin berpikiran seperti itu," balas Amaliya."Kamu sepertin
Read more
Boomerang
Malam itu di saat Tante Della dan Eliza belum pulang ke rumah, dibantu Ani, Amaliya pun masuk ke dalam kamar Eliza menggunakan kunci cadangan."Ani, nanti kamu gimana ya kasih tahu kalau Eliza datang?" tanya Amaliya. "Gimana ya?""Oh ya, Ani nanti nangis histeris aja. Biar Ibu Eliza dan Tante Della nggak curiga," jawab Ani. Amaliya pun masuk ke kamar Amaliya. Sedangkan Ani berjaga di dekat pintu masuk agar saat Eliza pulang, Ani bisa memberi kode."Aku taruh di mana ya?" pikir Amaliya."Di sini aja? Eh, tapi terlalu mencolok. Nanti Eliza malah bisa melihatnya lagi," ucap Amaliya.Setelah berkeliling mencari tempat yang aman. Amaliya pun memutuskan menaruh CCTV itu di atas lemari Eliza."Ibu ... Bu Eliza tolong, Bu ...." teriak Ani histeris. Amaliya pun paham jika Eliza sudah pulang."El sudah pulang. Aku harus cepat-cepat keluar dari sini," batin Amaliya.Setelah memastikan Amaliya kembali ke kamarnya sendiri, Ani pun. berhenti dan meminta maaf pada istri kedua Mihran itu. Ani pun ke
Read more
Kematian Amaliya
"Eliza. Saya kecewa sama kamu. Kamu itu dan Amaliya sudah bersahabat sejak lama. Bahkan kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri. Saya hanya bisa berdoa, semoga Amaliya tidak lagi memiliki sahabat ular kayak kamu!" hardik Arumi yang langsung pergi."Enak saja ya dia menghina kamu. Tante nggak terima!' pekik Della yang langsung menyusul Arumi."Arumi, tunggu!""Eliza itu korban, sama menderitanya dengan anak kamu. Kamu harus minta maaf sama Eliza!" suruh Della."Minta maaf?""Harusnya kamu dan keponakan kamu yang minta maaf. Ngaca dong! Biar kalian bisa melihat kebusukan kalian!" hardik Arumi yang langsung pergi meninggalkan Della yang menahan amarahnya.-----Amaliya akhirnya ke kantor dengan membawakan kendaraannya sendiri. Ia pun berpikir untuk tidak perduli lagi dengan permasalahannya dengan Eliza."Aku sudah lelah bertengkar dengan Mihran. Sebaiknya aku tidak ambil pusing lagi dengan Mihran," gumam Amaliya di dalam mobilnya.Tiba-tibaSebuah mobil dari belakang mengejarny
Read more
Fakta Polisi
"Sekarang kalian buang mobil wanita itu seolah itu kecelakaan!" perintah Della pada orang bayarannya."Siap, Bos!"Hanya dalam hitungan detik, mobil Amaliya pun sudah dijatuhkan ke jurang dan meledak."Maafkan Tante, Amaliya. Tante terpaksa melakukan ini. Andai saja kamu mau mengalah dari awal dan tidak mencari masalah dengan Eliza, ini semua nggak akan terjadi sama kamu ...." ucap Della terisak.-----Mihran mulai cemas. Pikirannya kacau karena Amaliya belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Karena cemas, bahkan ponselnya tidak lepas dari tangannya."Kamu ke mana, Mel? Kenapa kamu nggak bisa dihubungi?" ucap Mihran.Eliza pun kembali memainkan dramanya. Ia seolah gelisah dan mempertanyakan kabar Amaliya."Mihran, gimana kabar Amaliya. Sudah bisa dihubungi?" tanya Eliza yang sejak tadi mondar-mandir tidak jelas di ruang tamu."Belum. Nggak biasanya juga dia seperti ini," jawab Mihran."Aku jadi ikut kepikiran Amaliya. Semoga dia baik-baik saja ya," tutur Eliza. Mihran pun diam tidak
Read more
Separuh Jiwaku Pergi
Semua keluarga panik. Alia menangis tidak hentinya. Malik pun bergegas pergi ke lokasi untuk mencari info tentang kakaknya. Oma Siska dan Taher pun memutuskan pergi ke rumah Mihran.Sesampainya di rumah Mihran, sangat kebetulan Della yang membukakan pintu untuk Oma dan Taher. Tanpa basa-basi, Della pun mendapat tamparan dari Oma. Oma yakin, jika Della ada di belakang menghilangnya Amaliya."Di mana cucuku?""Jawab!" hardik Oma."Mana saya tahu," jawab Della ketus.Oma tetap dengan keyakinannya jika Della adalah penyebab menghilangnya Amaliya."Di dunia ini, yang benci Amaliya hanya dua orang. Kamu dan Eliza. Dia jelas tidak mungkin karena sedang hamil besar. Hanya kamu yang mampu melakukannya," gertak Oma."Bu, kita nggak bisa asal nuduh gini," bela Taher."Mas, kamu masih membela perempuan ini?" gertak Arumi."A-aku ....""Kalian punya buktinya? Enggak kan?! Kalau kalian menuduh tanpa bukti, saya bisa melaporkan kalian. Mau kalian di penjara?!" bentak Della yang langsung pergi.-----
Read more
Amaliya Masih Hidup?
Mihran tetap berusaha membujuk Alia agar mau berbicara lagi dengannya. Di bawah derasnya hujan, Mihran tetap berdiri di depan kamar Alia hingga akhirnya Alia membuka tirai jendelanya."Alia, ayah mohon. Walaupun bunda udah nggak ada, Alia masih punya ayah. Alia nggak akan kesepian. Ayah akan selalu ada bersama Alia ...." ucap Mihran terisak."Enggak. Ayah udah punya tante Eliza. Sebentar lagi juga ayah akan sibuk dengan tante Eliza dan anaknya. Ini semua gara-gara ayah. Sejak ayah menikahi tante Eliza, bunda jadi sering nangis. Bunda pasti udah nggak kuat lagi, makanya bunda pergi. Bunda mati gara-gara ayah. Alia benci sama ayah ...." teriak Alia histeris menutup kembali tirainya.Mihran pun terduduk lemah di tanah. Meratapi semua penyesalan yang sudah terlambat. Penyesalan yang tidak akan membuat istri yang begitu dicintainya kembali. Tidak akan membuat Alia memaafkannya."Bahkan sekarang anakku tidak mau memaafkan aku," lirih Mihran. Tangisnya pun pecah. Derasnya hujan pun tidak lag
Read more
Amaliya Sadar?
"Syukurlah, Tante. Mihran tidak jadi menggali kuburan itu. Tapi, Tante harus segera mencari bayi laki-laki untuk aku. Sebentar lagi waktu aku lahiran, nanti Mihran bisa curiga," ujar Eliza. Siang itu Tante Della mengabarkan jika Ayah Amaliya dan Malik berhasil menggagalkan rencana Mihran mencari tahu kebenaran soal makam Amaliya yang dibuatnya. Rahasia keduanya pun aman."Kamu tenang aja, El. Semuanya sudah Tante urus. Tante sudah menyuruh orang untuk mencari bayi laki-laki di rumah sakit," terang Della.------Di sebuah rumah sakit, Santi -- orang bayaran Della mukai melakukan penyamaran memakai baju seragam suster. Di sanalah dia akan mencari bayi laki-laki yang akan diakui sebagai anak Eliza."Aku harus segera mencari bayi laki-laki itu. Bisa ngamuk Tante Della kalau aku belum bisa menemukannya. Aku harus mencari di mana ruangan bayinya," ucap Santi.Santi pun mulai mencari ruang bayi di rumah sakit tempat Amaliya sedang menjalani perawatan. Saat sedang berjalan menyusuri lorong-l
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status