Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 581 - Bab 590
639 Bab
BAB 581
Di saat yang sama, pertarungan tidak kalah hebat terjadi dipuncak bukit sebelah barat, Pulau Arcadia. Antara Abimana dengan Albern Royal, salah satu dewa perang keluarga Royal.Keduanya bertarung sengit di udara dan telah bertukar puluhan jurus banyaknya. Meski begitu, sulit untuk bicara siapa pemenang di antara keduanya. Karena mereka merupakan tipe petarung elemen tingkat tinggi.Meski Abimana menguasai dua elemen berkat spirit peri yang terdapat di dalam dirinya. Nyatanya, ia kesulitan untuk menjatuhkan Albern yang mahir menggunakan teknik petir. Kecepatan Albern di luar nalar dan ia mampu mengendalikan kekuatan petirnya dengan sangat baik. Sehingga, Abimana kesulitan untuk bisa menangkap pergerakannya dan menyerangnya.Meski begitu, Albern juga tidak otomatis menjadi lebih unggul dari Abimana. Kemampuan elemen angin Abimana merupakan teknik tingkat tinggi, yang membuat gerakannya tidak kalah cepat darinya. Meskipun serangan Albern sangat tajam dan mematikan, namun ia tidak bisa b
Baca selengkapnya
BAB 582
Kembali ke pertarungan antara dua komandan Pasukan Bintang melawan komandan Pasukan Sanctuary, Alexis vs Adios. Jurus tombak yang diperagakan oleh dua orang dewa perang terkuat ini, menampilkan pertunjukkan yang tidak kalah hebat dengan pertarungan Abimana sebelumnya. Tidak hanya tajam dan mematikan, jurus tombak keduanya memiliki daya hancur yang sangat mengerikan untuk area sekitar mereka. Semenjak pertarungan keduanya dimulai, banyak lobang berukuran besar bermunculan di lokasi sekitar pertarungan mereka. Meski begitu, keduanya masih tampak sama-sama kuat. Dalam hati, Adios mulai gelisah. Karena setelah puluhan menit pertarungan mereka, ia masih belum berhasil mengalahkan Alexis dalam pertarungan satu lawan satu seperti itu. Pertarungan dalam durasi lama, jelas tidak menguntungkan bagi dirinya, karena ia harus segera berada di sisi ketua klannya dan membantu untuk mengaktifkan formasi jebakan naga yang telah mereka persiapkan untuk menghadapi gempuran pasukan aliansi Sanjaya-Pit
Baca selengkapnya
BAB 583
*** Sangat kuat! Alexis sampai memuntahkan beberapa teguk darah kental dari dalam mulutnya dan ia merasakan beberapa tulang dadanya ada yang patah, akibat terkena serangan terakhir tersebut. Untuk beberapa saat lamanya, Alexis kesulitan untuk bangun dan bernapas dengan normal. Sampai, ia berhasil menstabilkan pernapasannya dan bangkit, meski sedikit tertatih. Alexis segera mencari tahu. sosok kuat yang baru saja berhasil mematahkan serangannya dan juga menjatuhkannya. Seorang pria dengan penampilan kalem tampak berdiri tidak jauh di depannya. Auranya sulit dijelaskan dengan kata-kata, namun membawa dominasi yang tidak terkatakan. Bahkan, hanya dengan merasakan auranya saja, sudah mampu membuat seorang Alexis Sanjaya tertekan. Alexis sudah berada dipuncak level Grand Master. Namun, ia masih merasakan tekanan yang sangat kuat dari lawan. 'Tidak salah lagi. Orang ini berada di level Unrivalled.' Adios menjadi khawatir dan gentar di saat bersamaan. Bagi seorang kultivator tingkat ti
Baca selengkapnya
BAB 584
Kali ini, Alexis menggunakan salah satu jurus rahasianya. Ini merupakan salah jurus andalannya dan sangat jarang ia gunakan.Saat Alexis mengangkat tombaknya ke udara, ratusan tombak muncuk di udara dan bergerak liar mengikuti arah gerakan Alexis. Tidak hanya jumlah, aura yang berada di sekitar Alexis juga turut berfluktuasi dengan sangat cepat dan menjadi sesak oleh ledakan energi tombak Alexis.'Seribu tombak penghancur bumi?'Diam-diam, Ray Elbar mulai serius memperhatikan perubahan jurus Alexis dan ia segera mengenali jurus yang diperagakan Alexis saat melihat bayangan ribuan tombak muncul seiring dengan jurus yang sedang dirapal oleh Alexis.Meski di luar terkesan cuek dan tidak serius, Ray tidak bisa menganggap enteng kemampuan jurus tersebut. Ray Elbar tidak menyangka, jika ia akan melihat salah jurus legendaris dalam klan Sanjaya itu saat ini.'Menarik! Dia pantas menyandang gelar dewa perang terkuat dalam klan sanjaya. Aku penasaran, seber
Baca selengkapnya
BAB 585
Krak, krak!Boom.Ray Elbar bersama perisai kura-kura emasnya jatuh dan menghantam Alexis yang sedang berada dalam cangkang bekas Ray Elbar sebelumnya. Kondisi cangkang kura-kura emas tersebut sudah sangat rapuh akibat serangan Alexis sebelumnya, sehingga tidak mampu bertahan lama begitu mendapat tekanan besar dari serangan Ray Elbar.Di dalamnya, Alexis tidak tinggal diam dan menunggu kematiannya begitu saja. Alexis berjuang dengan mengerahkan seluruh sisa kekuatannya. Tampak petir hitam dan aura merah darah menyelimuti seluruh tubuhnya dan seisi cangkang kura-kura emas. Tampak dua kekuatan besar yang saling tumpang tindih dan menyebabkan tanah di sekitar mereka ikut berguncang hebat.Dengan kekuatan yang tersisa, Alexis Sanjaya tidak bisa bertahan lama. Segera, pijakan Alexis tampak goyah dan ia terpaksa jatuh berlutut setengah kaki. Meski begitu, Alexis tidak ingin menyerah begitu saja, ia mengerahkan segala upayanya untuk terus berjuang.Kraak.Terdengar bunyi retakan tulang yang
Baca selengkapnya
BAB 586
"Ketua, apa anda datang seorang diri?" Tanya komandan Bintang penasaran, karena ia tidak melihat siapapun bersama Awan. Di tengah pertarungan hebat yang sedang terjadi di sana, sebagai komandan Bintang, Alexis penasaran bagaimana dengan nasib pasukan aliansi mereka yang terpisah sebelumnnya. Awan menoleh ke belakang sesaat dan berkata, "Tidak! Aku sengaja pergi lebih dulu. Seharusnya mereka sudah sampai." "Mereka?" Ujar komandan Bintang heran. Alexis tidak menemukan siapapun di jalur yang dilewati Awan sebelumnnya. "Yah, sebelumnya aku berhasil menyelamatkan pasukan biru dan juga pasukan merah yang sedang bertempur bersama klan Pitaloka. Mereka masih ada ratusan... hmn.." Awan belum selesai meneruskan kalimatnya, saat merasakan goncangan sangat besar datang dari arah yang ia lewati sebelumnya. "Ribuan?" Seru Awan terkejut melihat banyaknya pasukan yang datang bersama komandan pasukan Merah. Tidak! Itu bukan hanya pasukan aliansi. Di sana juga ada empat klan Jepang dengan memb
Baca selengkapnya
BAB 587
Di langit, petir dengan dua warna berbeda saling bertabrakan dan membuat bumi seakan menghadapi bencana besar, saat Awan dan Ray saling beradu kekuatan. Kekuatan keduanya berada di ranah yang berbeda di antara semua orang di medan tempur saat itu dan membuat pertarungan keduanya terlihat begitu mencolok dibanding yang lainnya. Area ratusan meter dari keduanya segera dikosongkan. Lagian, siapa orangnya yang cukup gila untuk berada di dekat dua raksasa yang sedang mengamuk seperti mereka?Kerusakan yang terjadi di sekitar mereka, sudah tidak bisa digambarkan. Tanah di bawah mereka terlihat seperti baru saja dibalik oleh kekuatan besar. Hingga beberapa puluh menit berlalu, masih belum ada yang bisa menebak, siapa yang lebih baik dari dua orang ini. Sermentara itu, badai besar dan petir, silih berganti mewarnai pertarungan keduanya.Ekspresi Ray tampak tidak senang. Ia telah menguji Awan dengan beberapa jurus tingkat tinggi. Namun, kepala klan Sanjaya tersebut selalu saja bisa mengimba
Baca selengkapnya
BAB 588
"Kamu mungkin bisa memanggil makhluk mistis naga. Tapi, apa kamu bisa mengendalikan kekuatannya?" Cibir Ray meremehkan kemampuan Awan. Makhluk mistis bukanlah sesuatu yang mudah dikendalikan dan selain itu, mereka juga bukan makhluk yang penurut, yang bisa dikendalikan begitu saja.Ray menangkupkan kedua tangannya ke depan dada dan sebuah bola energi besar berwarna biru keemasan muncul di mulut Wariga dan siap untuk ditembakkan ke arah Awan.Satu hal yang tidak diketaui oleh Ray saat itu, adalah Awan bukan hanya sekedar bisa menggunakan kekuatan Naga, tapi juga telah membuat kontrak jiwa dengan naga sebenarnya.Melihat itu, Awan tersenyum acuh tak acuh, "Tembakan api? Kalau soal api, aku masih bisa melakukannya dengan lebih baik darimu!"Awan mengingat cara Dinara menembakkan api dari dalam mulutnya ketika terakhir kali dan itu merupakan salah satu kemampuan andalan dari sososk naga. Dengan mengingat setiap prosesnya dengan hati-hati, Awan membayangkannya dan coba melakukan hal yang s
Baca selengkapnya
BAB 589
"Berhentilah mencoba dan menyerah saja! Seperti apapun kamu coba menghancurkannya, nyatanya, kamu tidak membuat kemajuan apapun!" Cibir Ray Elbar mengejek semua usaha Awan untuk menghancurkan perisai pertahanan absolutnya. Jurus perisai pertahanan Ray yang merupakan ajaran dari Wariga, memiliki tujuh tingkatan berbeda. Level pertama adalah perisai emas Wariga. Komandan Bintang klan Sanjaya telah mencoba menghancurkan pertahanan ini sebelumnya dan Alexis tidak berhasil meski telah mengerahkan semua kekuatannya. Namun, Awan berhasil menghancurkannya dengan api birunya saat pertama kali datang. Apalagi, Awan juga bisa menggunakan semburan api naga yang 'aneh', membuat Ray tidak berani meremehkannya dan menghindari resiko yang tidak perlu dan selanjutnya, ia berpikir untuk langsung menggunakan jurus pertahanan puncaknya, 'Pertahanan Absolut Wariga'. Jurus ini terbentuk oleh energi murni Wariga yang ia warisi dan juga penyerapan kekuatan alam. Ini juga pertama kalinya Ray menggunakan ju
Baca selengkapnya
BAB 590
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Segala sesuatunya ada kelemahannya.Dua penggal kalimat tersebut, semakin akrab dalam kamus kehidupan Awan setelah melewati banyak pertarungan dan itu memberi Awan pengalaman lebih dalam menghadapi setiap pertarungannya.Semua serangan Awan sebelumnya, tidak hanya sekedar melakukan serangan secara membabi buta. Awan mempelajari setiap celah yang bisa ia jadikan sebagai jalan untuk menembus pertahanan lawan.Akhirnya, serangan terakhir Awan berhasil membuat celah tersebut.'Aku mengerti sekarang. Pertahanannya tidak hanya sekedar memadatkan energi murni menjadi perisai pertahanan yang sangat kuat. Perisainya juga terbuat dari elemen cahaya. Itu sebabnya, semua seranganku api tidak berhasil menembusnya.'Setelah menyadari kelemahan perisai lawan, Awan tampak lebih tenang dan percaya diri."Hohoho, kamu berpikir bahwa pertahananmu itu adalah yang terkuat dan mustahil untuk ditembus, bukan? Kalau begitu, perhatikan baik-baik! Hari ini, aku aka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5758596061
...
64
DMCA.com Protection Status