Semua Bab Jadi CEO Setelah Diceraikan: Bab 41 - Bab 50
119 Bab
Rencana Brata
Akibat Wisnu yang mendekati kedua anak Septi, membuat Barata tak bisa tinggal diam saja dia segera meminta pengawalnya untuk memantau Wisnu secara tersembunyi.“Pantau dia, jangan sampai kalian melewati apa saja yang dia lakukan. Jangan biarkan dia berhasil kembali melakukan niat buruknya itu.”perintah Barata“Baik, pak.”ujar pengawal mereka Wisnu yang sudah memberikan alasan palsu kepada Barata mnegenai tujuannya mendekati kedua anaknya, dia tak tinggal diam saja dia kembali melancarkan tujuannya dan berpura-pura menjadi pria yang baik didepan mata semua orang.“Aku tidak akan tinggal diam saja, membiarkan kedua anakku dekat dengan Barata. Aku tidak akan membiarkannya berhasil menang mengalahkanku, segala cara akan aku lakukan.”ujar WisnuWisnu tersenyum licik, dia pun segera pergi dari kantor dan membeli eskrim dan kue kesukaan kedua anaknya“Apa yang harus aku lakukan, jika aku tertangkap oleh Bik Ratih?”tanya Wisnu didalam hatinnyaWisnu pun tersenyum licik, dia berpikir alasan a
Baca selengkapnya
Penjagaan
Setelah mengetahui Wisnu yang tidak datang ke kantor hari ini, membuat Barata semakin gencar untuk memperintahkan para pengawalnya untuk memeprketat penjagaan pada Wisnu. Diambilnya telpon dari dalam saku celana Barata, lalu dia menghubungi ketua pengawalnya untuk segera meluncur ke lokasi Septi dan memantau apa saja yang dilakukan oleh Wisnu kepada kedua anak Septi.“Halo, saya perintahkan kepada kamu, perintahkan anak buah kamu untuk segera meluncur ke lokasi Septi sekarang. Saya tak mau tahu apa yang sedang kalian urus sekarang, pokonya kalian harus mematuhi perintah saya.”tegas Barata dari dalam telponnya“Siap pak.”ucap ketua pengawal Barata menyetujui perintah dari Barata Dengan cepat, semua pengawal itu meluncur ke lokasi Septi mereka semua bergegas untuk melakukan pemantauan, membawa barang-barang yang diperlukan oleh seorang penguntit seperti kamera, audio sadap dan lain sebagainya mereka semua bawa menuju lokasi Septi. “Aku tidak akan membiarkan Wisnu begitu saja menjebakk
Baca selengkapnya
Perasaan Khawatir
Berada didalam rung kerjannya, Septi merasakan bahwa ada yang tidak enak dengan hati dan pikirannya. Pikirannya terus saja menuju kepada kedua anaknya, seperti ada sesuatu yang terjadi membuatnya tidak dapat foku untuk bekerja“Buk Septi, ada apa buk?”tanya asisten Septi“Saya merasa tidak enak hati dan seperti hal buruk terjadi kepada kedua anak saya dan Barata. Membuat hati saya tidak tenang dan saya tidak bisa fokus bekerja. Entah apa yang sedang trejadi pada mereka.”gumam Septi Septi masih terdiam bingung dia memegang dadanya merasakan ketidak nyamanan dihatinnya, seakan sesuatu sedang akan terjadi membuatnya sangat tidak tenang.“Apakah menurutmu saya harus menyusul mereka semua?”tanya Septi kepada asistennya“Saya tidak tahu buk, menurut saya bagaimana jika ibu minum teh hangat terlebih dahulu? Agar ibu tenang dan tidak terlalu tegang.”ujar assiten pribadi Septi mencoba untuk membujuknya“Teh hangat? Boleh deh, buatkan saya teh hangat ya.”pinta Septi“Baik buk, akan saya buatka
Baca selengkapnya
Menghilang
Barata sungguh kelimpungan mencari dimana kedua anak Septi, pasalnya salah satu diantara kedua anak itu tidak ada yang membawa ponsel. Barata pun langsung mendatangi dimana tempat pusat informasi, dia yang sedang sangat pnaik itu langsung menghampiri salah satu penjaga tempat pusat informasi tersebut“Permisi, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu. Aku sudah kehilangan kedua anakku, mereka pergi ke toilet dan langsung menghilang begitu saja.”ujar Barata“Baik Pak, bisakah bapak beritahu kami seperti apa ciri-ciri kedua anak-anak bapak?”tanya penjaga tersebutBarata pun menyebutkan ciri fisik kedua anak-anak tersebut, tak dapat berbohong, dirinyya memang sangat panik dia sangat takut apabila kedua anaknya itu menghilang ataupun sudah masuk kedalam jebakan Wisnu. “Wisnu, menyingkirlah dariku.”pinta Septi“Tidak akan, aku hanya ingin membuktikan kepadamu kalau apa yang aku lakukan ini adalah benar dan terbukti bahwa Barata hanya ingin memisahkan kamu dan juga kedua anakmu.”ujar Wisnu“A
Baca selengkapnya
Keresahan Brata
Barata masih sangat shyok, dia sangat tak percaya dengan praduga Septi yang berpikir bahwa dia yang menjadi dalang dibalik ini semua. Barata hanya diam didalam kamarnya semalaman, dia terlihat sangat prustrasi bahkan tak tidur semalaman karena memikirkan kondisi Septi dan kedua anak-anaknya. Barata terlihat sangat lesu dengan kulitnya yang pucat.“Pak Barata, sarapan dulu pak.” Pinta pelayan rumahnya “Tolong hubungkan aku dengan sekretaris Jung.”pinta Barata “Baik, pak.” Ujar pelayanPelayan tersebut pun menghubungkan panggilan itu denga sekretaris Jung yang sedang bekerja di kantornya“Halo Jung,” panggil Barata “Halo Pak Barata.”panggil JungDidalam kantor, setelah melakukan penjebakan untuk Barata, Wisnu dengan mudahnya masuk kedalam kantor dan bekerja seperti biasannya seolah-olah dia tak melakukan kesalahan apapun, hal ini yang membuat Jung geram padannya. “Pak Wisnu.”panggil Jung“Iya pak Jung.”jawab WisnuJung menatap Wisnu dengan tatapan benci dan tak terima bahwa atasanny
Baca selengkapnya
Termenung
Septi menatap jendela ruangannya, dia termenung untuk kembali memikirkan tentang permasalahan yang telah terjadi kepadannya dan kedua anaknya kemarin, kepala Septi terasa pening setelah bekerja dia langsung memikirkan permasalahan yang terjadi dengan keluarga kecilnya“Aku tidak akan membiarkan Wisnu kembali melukai anakku, aku tidak bisa mnegambil resiko yang terlalu besar dengan membuat mereka berdua kembali bertemu.”ujar Septi dengan sedikit kesalSepti menyandarkan kepalannya diatas meja dia sedikit mengeluh merasa kepalannya yang pening, lalu dia mendapatkan panggilan dari Bik Ratih“Halo Bik.”jawab Septi“Buk Septi, saya ingin mengatakan sesuatu hal yang penting dengan buk Septi.”ujar Bik Ratih“Ada apa, bik?”tanya Septi kembali“Saya ingin sekali pulang kembali ke kampung halaman saya, buk. Saya sangat merindukan kampung halaman saya, Buk”ujar Bik Ratih“Pulang hari ini? jam berapa bik?”tanya Septi panik“Bik Ratih ingin pulang nanti malam, buk.”jawabnya “Oke kalau begitu saya
Baca selengkapnya
Kepergian Bik Ratih
Kepergian Bik Ratih, membuat mereka berdua sangat sedih biasannya ada yang memasak untuk makan malam, sekarang Septi yang harus memasak sendiri untuk kedua anaknya dan untuk dirinnya sendiri“Mama, apakah belum selesai masaknya? Rahmi sangat lapar.”ujar Rahmi “belum sayang, tunggu sebentar. mama sedang melihat buku panduan.”ujar SeptiSepti memang pintar memasak, tapi dia juga sedikit lupa dengan langkah-langkah apa saja yang harus dia lakukan karena sudah lama tidak memasak dan selalu sibuk mengurus urusan kantor membuatnya juga sedikit kerepotan untuk mengingat.“Mama, Bagas lapar.”“Iya, tunggu sebentar. tenang sayang, sebentar lagi akan siap kok. Sabar, ya.”pinta Septi Septi pun selesai memasak, dia membawa makan malam untuk diletakkan diatas meja. Dia melihat wajah dua anaknya yang sudah terlihat kesal karena lapar“Mama, ayo makan.”ajak RahmiSetelah Septi berhasil memasak, mereka pun makan malam bersama. Rahmi yang pertama menyuap makanan yang diberikan oleh Septi, “Bagaiman
Baca selengkapnya
Rencana Jahat Wisnu
Wisnu hendak akan berjalan pergi menuju kantor Brata untuk segera pergi bekerja, sebelum itu dia sudah memiliki rencana yang sangat licik yakni dia akan membuat jebakan untuk Brata. Wisnu bicara dengan salah satu pengawal Brata yang sudah berada di pihaknya “Ini, kamera. Aku tidak mau tahu, pokonnya kau harus membuat rekaman dengan jelas. sesuai dengan apa yang sudah kita bicarakan kemarin.”perintah Wisnu “Baik, pak. Akan saya laksanakan dengan baik.”ujarnya dengan tegas “Bagus. Ini imbalan untukmu. Lakukan yang terbaik, saya tidak mau tahu pokonnya kamu harus bisa menangkap rekaman tersebut dan dikirimkan ke saya langsung.”perintahnyaPengawal tersebut pun menyetujuinnya dan segera pergi untuk melakukan rekaman seperti apa yang diperintahkan oleh atasannya tersebut.. berada didalam ruangannya, Wisnu tersenyum licik dia akan melakukan rencananya kembali untuk menjauhkan anak-anak Septi dari Brata.“Aku akan melakukan yang terbaik kali ini dan aku tidak akan gagal lagi. Apapun yang
Baca selengkapnya
Bingung
Rahmi dan Bagas melihat ayahnya dengan tatapan bingung dan cemas“Ayah, mengapa ayah menangis?”tanya Rahmi“Ayah sangat sedih karena atasan ayah sangat kejam. Dia memaksa ayah untuk terus bekerja tidak peduli meskipun ayah sedang sakit. Kepala ayah sangat sakit.”ujar Wisnu Rahmi dan Bagas sama-sama sangat sedih mereka berdua pun menatap Wisnu dengan tatapan sendu mereka “Aku sangat sedih karena ayah kena marah atasan ayah, dia orang yang sungguh kejam.”ujar Wisnu Wisnu pun mengambil ponsel yang ada didalam sakunnya, dia menunjukan rekaman video yang berisikan bagaimana Wisnu kena marah oleh Brata, kedua anak Septi itu terlihat sangat sedih mereka berdua pun menatap Brata dengan tatapan sedih dan marah dengan Brata“Kejam sekali, kenapa Om Brata sangat kejam seperti itu. aku tidak suka dengan Om Brata, dia sangat kejam karena sudah memperlakukan ayah dengan kejam.”ujar Rahmi “Aku benci dengan Om Brata.”ujar Bagas Menjadi sebuah kemenangan untuk Wisnu karena berhasil membuat kedua
Baca selengkapnya
Pengusiran
Setelah mendapatkan pengusiran dari Septi, tak membuat Wisnu langsung pergi begitu saja dia tetap menunggu sampai Septi membukakan pintu untuknya, tak peduli satpam sudah mengusirnya berulang kali dan tak peduli ada kilat petir yang terus bergemuruh ramai diatas kepalannya terpenting untuknya saat ini adalah dia ingin kembali membuat istri dan kedua anaknya kembali bersamannya. Tak peduli sudah dua jam dia berjongkok dan berdiri kembali menunggu Septi iba kepadannya, dia hanya ingin menunjukan kepada mantan istrinnya itu kalau dia bersungguh-sungguh ingin mengubah diirinya menjadi lebih baik untuknya dan untuk kedua anak-anaknya “Tidak masalah saat ini hujan akan menerpa tubuhku, aku tidak peduli terpenting aku bisa membuat Septi dan kedua anakku percaya kalau aku adalah ayah yang baik untuk mereka.”ujar WisnuSelesai makan malam, Septi pun kembali duduk bersantai di bangku sofa, Bagas ada didalam kamarnya sedang mengerjakan tugas dan Rahmi sedang duduk melihat handphonenya. Rahmi ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status