All Chapters of Jadi CEO Setelah Diceraikan: Chapter 51 - Chapter 60
119 Chapters
Sebuah Bingkisan
Tatapan Brata seakan berubah setelah tahu siapa pengirim bingkisan tersebut, dia mengambil perspektif bahwa Septi kembali dekat dengan Wisnu“Brata, jangan salah paham.”pinta Septi “Aku masih memilii banyak urusan kantor sekarang, aku harus pergi sekarang, permisi.”ujar Brata mengucap pamit Septi menyandarkan kepalannya diatas meja, dia sangat bingung sekarang karena Brata yang salah paham dengannya “Astaga, aku tidak bermaksud untuk membuatnya kesal seperti itu.”ujar Septi seraya mengeluh Sekretaris Septi yang sedang sibuk melihat Septi yang kepusingan, dia pun langsung bertanya“Buk Septi, ada apa dengan Pak Brata?”tanya sekretarisnya“Sudah-sudah, tidak perlu dipikirkan. sekarang kamu pergi sana bawa bingkisan itu keluar dari ruangan saya.”perintah SeptiSekretarisnya itu pun membawa bingkisan yang segera dia letakkan diatas meja kerjannya, Septi yang berada didalam ruangannya, dia langsung mengeluarkan makanan yang dibawakan oleh Brata untuknya “Brata tahu semua makanan yang
Read more
Pertemuan Panas
Kini, dua pria yang saling bersitatapn tajam dan saling mendelik sinis masing-masing mereka berdua datang karena satu tujuan yaitu membawa Rahmi ke rumah sakit. Brata dan Wisnu kini saling menatap sinis saat mereka berdua sudah tiba didalam rumah Septi. Melihat kedatangan Brata dan Wisnu kedalam rumah Septi, membuat Septi kebingungan“Bagaimana bisa, mereka datang ke rumahku bersamaan?”tanya SeptiSepti mencoba untuk mengingat kembali apakah dia sudah melakukan kesalahan hingga mempertemukan keduannya yang sedang saling beradu emosi untuk bertemu kembali pasalnya didalam rumah Septi, dia takut jika emosi keduannya akan meledak didalam rumah Septi dan kedua anaknya akan melihat hal itu. “Bagaimana kalian bisa datang di waktu yang bersamaan seperti ini, sepertinya aku tidak mengundangmu untuk datang kerumahku, Wisnu.”tegas Septi Septi menatap sinis Wisnu dan menghalangi tubuhnya untuk masuk kedalam rumah Septi“Aku sudah katakan padamu untuk tidak lagi menginjakkan kaki di dalam rumah
Read more
Panas
Brata pun mengajarkan Bagas mengerjakan tugas rumah miliknya. Melihat Bagas yang mau meminta bantuan kepada Brata membuat Brata tersenyum senang karena melihat Bagas yang tidak memiliki masalah apapun kepadanya.“Om Brata, terimakasih ya sudah membantuku untuk mengerjakan tugas rumahku.”ujar Bagas“Bagas, apakah Bagas tidak kesal atau marah dengan Om Brata?”tanya Bagas“Hmm, tidak. Bagas tidak marah dengan Om Brata tapi Bagas juga tidak memberikan izin kepada Om Brata untuk mendekati mama.”ujarnya Brata terkekeh, Bagas sungguh pintar dia memberikan jawaban yang membuat Brata kembali berpikir bahwa dia memang harus mendekatkan dirinnya kembali dengan kedua anak Septi, apalagi Bagas dia anak yang sulit untuk dipengaruhi itu bagus karena dia tidak mudah terpengaruh dengan Wisnu tapi dia juga tidak mudah mempengaruhi Bagas.“Aku juga tidak terpengaruh dengan mantah ayahku karena dia sudah membuat mamaku menangis dan sudah berkata kasar juga menyakitkan padaku dan adikku.”ujar Bagas”Baga
Read more
Pengajaran Untuk Bagas
Septi mengetuk pintu kamar Bagas dia ingin mengajak anaknya itu bicara tentang pembahasan yang di bincangkan oleh Brata.“Bagas, Bagas bolehkah mama masuk ke kamarmu?”tanya Septi dari luar pintu kamar BagasBagas pun membuka pintu kamarnya dia membiarkan mamanya itu masuk kedalam kamarnya“Mama, ada apa?”tanya Bagas“Nak, bolehkah aku bicara denganmu sebentar?”tanya SeptiBagas pun mengangguk, dia mempersilahkan mamannya untuk masuk kedalam kamarnya. Mereka berdua duduk diatas ranjang.“Apa yang terjadi, ma?”tanya Bagas“Bagas, mama ingin kamu fokus dengan sekolahmu, nak. Jangan pikirkan tentang hal lain, mama hanya ingin kamu tetap fokus pada sekolahmu. Untuk masalah tentang Om Brata juga ayahmu, biarkan itu menjadi urusan mama, nak.”ujar Septi“Mama tahu, kamu sangat peduli dengan mama dan adikmu, Rahmi. Tapi, ini bukanlah menjadi tanggung jawabmu untuk memilih siapa yang terbaik diantara mereka.”ujar Septi“Tanpa Bagas katakan, mama pasti sudah tahu siapa yang terbaik untuk kita.”u
Read more
Jihan Datang Ke Kantor
Brata berada didalam ruangannya, dia masih memikirkan tentang anak pertama Septi yang bersikap sangat bijak dan dewasa. Dia sosok kakak dan anak yang baik“Septi sangat pintar dalam mengurus anak, aku sungguh kagum padannya.”ujar Brata tersenyum maluAlasan Brata mencintai Septi adalah karena dia wanita yang mandiri, dia wanita yang bijak juga pintar membuat semua kesempurnaan ada pada dirinnya. Memikirkan Septi membuat Brata tersenyum malu-malu dia sangat ingin hidup berdua dengan Septi menghabiskan waktu bersama selamannya namun masih ada satu penghalang yang menganggu jalannya untuk mendekati Septi.“Selamat pagi pak Brata.”Brata yang sedang merenung, dia tersentak mendengar suara yang terdengar tidak asing di telingannya. Membuat Brata menoleh ke arahnya. Tubuh Brata terasa lemas, betapa terkejutnya dia ketika melihat sosok wanita yang dulu pernah menghinannya, wanita yang pernah berselingkuh darinnya kini kembali lagi membawa amplop di tangannya“Mau apa kamu kesini, Jihan!”sent
Read more
Pertemuan
Septi membawa kedua anak-anaknya itu untuk pergi ke kampung halaman Bik Ratih. Mereka sangat sedih karena mendengar kabar bahwa Bik Ratih sedang sakit dan dirawat di rumah sakit yang ada di kampung halamannya.“Maaf aku baru datang.”ujar Septi meminta maaf kepada kerabat dekat Bik RatihMereka melihat Bik Ratih yang sedang terbaring lemah diatas ranjang, membuat Rahmi semakin sedih anak itu pun memeluk erat Bik Ratih“Bik Ratih, akan pulih, kan?”tanya RahmiBik Ratih tesenyum lalu mengusap kepala Rahmi dengan lembut“Rahmi, jangan cemas. Bik Ratih hanya kelelahan saja, Rahmi tenang saja, ya.”ujar Bik RatihRahmi mengangguk, dia tersenyum dan kembali memeluk Bik Ratih dengan erat seraya menitihkan airmata“Tidak apa, Buk Septi. Kami juga mengerti pastinya Buk Septi terlambat datang karena perjalanan macet, kan.”Septi terkekeh dia juga menyesali apa yang terjadi padannya, kemacetan jalan membuat dia terlambat datang ke rumah sakit“Karena Buk Septi sudah berada disini, kami pamit dulu
Read more
Selesai Pertemuan
Selama berada di jalan menuju perjalanan pulang kerumah, Rahmi juga Bagas mengajak Bik Ratih berbincang banyak hal membuat Bik Ratih yang sedaritadi hanya tertawa mendengar cerita lucu Rahmi membuat Bik Ratih tertawa dengan kelucuannya itu.“Bik Ratih, selama Bik Ratih pergi apakah Bik Ratih tahu kalau Om Brata selalu saja menyulitkan mama.”ujar RahmiBik Ratih mengrutkan alisnya bingung“Menyulitkan bagaimana?”tanya Bik RatihRahmi menceritakan semua tentang keburukan Brata yang diceritakan oleh Wisnu“Bagaimana bisa Rahmi tahu tentang hal itu?”tanya Bik Ratih“Dari ayah, ayah yang beritahu kepada Rahmi kalau Om Brata hanya ingin merebut mama dari Rahmi dan Kak Bagas.”ujar Rahmi mengerucutkan bibirnya dia kesal“Tidak seperti itu, Rahmi. Tidak Bik Ratih, Rahmi hanya salah tanggapan saja.”ujar Bagas“Jadi, yang benar itu seperti apa?”tanya Bik Ratih“Aku yang benar.”ujar Rahmi menatap tajam kakaknya“Rahmi tidak tau kenapa Kak Bagas selalu saja mendukung Om Brata padahal kan Om Brata
Read more
Nomor Tidak Dikenal
Septi sedang bersantai di halaman rumahnya, dia melihat kedalam ponselnya ada nomor yang tak dikenal mengirimkan dua buah foto yang membuat Septi seharusnya terkenjut dan kecewa tapi dia hanya tersenyum saja seakan-akan dia senang mengikuti alur permainan ini. Septi melihat dengan jelas foto Brata yang sedang menerima minuman dari Jihan kemudian dari nomor lainnya itu adalah nomor Jihan dia mengirimkan sebuah foto dirinnya yang mendapatkan perlakuan kasar dari Brata"Septi, sungguh kejam sekali Brata dia mendorongku dan dia meninggalkanku begitu saja. hatiku sangat sakit sekali, aku sungguh kecewa sekali karena Brata memperlakukan aku dengan buruk seperti itu," ujar Jihan dengan emoticon menangisSepti sangat mengenal akal licik yang dimilki oleh Jihan, dia hanya ingin Jihan menganggap bahwa Brata pria yang buruk, lalu Septi pun membalas pesan dari Jihan dengan mengatakan"Biarkan saja, seorang pria memang selalu bersikap seperti itu oleh siapapun. jangan terlalu dipikirkan, semua pri
Read more
Makan Malam
"Karena malam ini kita akan makan malam bersama dengan Om Brata," ujar Septi"Asik,Bagas sangat senang karena Bagas akan bertanya tentang tugas sekolah Bagas lagi," ujar Bagas tersenyum senang"Jangan menyulitkan om Brata ya, Bagas,"perintah Septi'Tidak mama, Om Brata sangat baik dia senang mengajari Bagas pelajaran yang Bagas tidak mengerti," ujar Bagas"Oke, tapi ingat ya. jangan terlalu bergantung kepadannya kamu harus belajar sendiri juga supaya mandiri," ucapnya sekali lagi"Iya, mama," ujar BagasSepti kembali menyetir mobilnya dan Bagas sedang memberikan tanda pada semua buku pelajarannya yang akan dia selesaikan nanti malam dengan Brata."Rahmi nggak mau makan malam kalau begitu," ujar Rahmi dengan tegas"Kenapa?" tanya Septi"Rahmi masih tidak terima karena Om Brata berbuat buruk kepada Rahmi dan kak Bagas juga Om Brata yang membuat papa pingsan di tempat kerja karena Om Brata yang memaksa papa untuk tetap bekerja meskipun papa sedang sakit," protes Rahmilagi-lagi Rahmi ter
Read more
Tidak Terduga
Setelah membeli camilan di supermarket, kedua anak Septi pun langsung kembali lagi ke mobil. Mereka makan camilan didalam mobil sambil mendengarkan lagu. Rahmi melihat mamanya, Septi sedang melakukan perbincangan tentang Bik Ratih kepada Brata.“Aku sangat berhrap kesembuhan Bik Ratih, karena aku benar-benar sangat kesulitan untuk melakukan dua pekerjaan sekaligus,” ujar Septi“Setelah makan malam, kita akan pergi ke rumah sakit menemui Bik Ratih,” ujar Brata“Ya, tentu. tapi sebelumnya, aku ingin membawakannya sesuatu untuknya,” ujar SeptiMereka berdua pun tiba di salah satu restaurant yang tidak jauh dari perumahan Septi. Mereka pun turun bersama dari dalam mobil, berjalan masuk kedalam restaurant“Rahmi!!”panggil seorang laki-laki yang sudah duduk didalam restaurantSontak Septi dan Brata sangat terkejut sekali melihat kehadiran seorang laki-laki yang hanya akan merusak kebahagiaan mereka berdua“Kenapa dia ada disini, untuk apa tujuannya datang ke tempat yang sama denganku. Darim
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status