Semua Bab Bertahan Dalam Asa Hampa: Bab 51 - Bab 60
138 Bab
Asa 51
*Happy Reading*Menanggapi ucapan Ustad Abdul, Raid tetap mencoba tenang. Meski tentu saja berbanding terbalik dengan kondisi hatinya. Ada gemuruh tak suka hadir tanpa bisa ia cegah. Bagaimana tidak? Pujaannya sendiri dilamar orang di depan hidungnya! Apa mungkin hatinya akan baik-baik saja? Jelas tidak! Walau begitu, entah kenapa ada sisi hatinya yang lain justru menyuruhnya ikhlas. "Bagaimana, Mister? Apa Mister bisa menolong saya agar bisa menemui orang tua Nissa?" Ustad Abdul bertanya lagi.Hembusan panjang lolos dari Raid. Pria itu mencoba menekan kuat sesak dalam dada dan berpikir cepat untuk memberikan jawaban. Raid menegakan tubuh dan menautkan jari jemarinya di depan wajah."Saya akan usahakan, Ustad. Tapi ketahuilah jika orang tua Nissa bukanlah orang sembarangan. Jadi yang bisa menemui beliau juga tidak bisa sembarangan. Uhm ... maaf, bukan maksud saya meremehkan Ustad. Saya hanya ...." Raid yang biasanya lihai dalam mengolah kata untuk bernegosiasi dengan lawan, mendada
Baca selengkapnya
Asa 52
*Happy Reading*"Mbak Nissa mau ke mana?" Kim bertanya saat melihat Nissa hendak beranjak keluar."Ke tempat Ummi. Tadi katanya beliau memanggil." Nissa menjawab seadanya."Loh, kapan? Kok, aku nggak tahu?" Kim masih belum mau melepaskan Nissa. "Tadi pas kamu di kamar mandi. Aliyah datang dan menyampaikan pesan Ummi. Tuh, orangnya juga masih di depan nungguin." Nissa menunjuk depan pondok, di mana memang terlihat Aliyah, salah satu santri di sana, masih berada."Oh ..." Kim bergumam mengerti. "Kalau gitu tungguin. Aku ikut." Kim gegas menyambar hijab instan yang tergeletak di atas tempat tidurnya. "Nggak usah. Kamu di sini aja.""Loh, kenapa? Aku kan mau ikut." "Tapi kamu kan lagi diare. Dari tadi juga bolak balik kamar mandi. Nanti repot loh kalau ikut."Iya juga sih. Kim menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Gimana ini? Dia kan harus nemplokin Nissa ke mana pun sesuai titah Raid. Apalagi setelah menerima chat Raid waktu itu, yang bernada marah tentang lamaran ustad Daru
Baca selengkapnya
Asa 53
*Happy Reading*Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. PCOS ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.Hormon androgen yang berlebihan pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Kondisi ini menyebabkan sel-sel telur tidak berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.Polycystic ovarian syndrome juga dapat menyebabkan penderitanya tidak subur (mandul), dan lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi. "Sekarang Ummi dan Ustad sudah tahu siapa dan bagaimana Nissa sebenarnya. Keputusan Nissa kembalikan pada kalian. Masihkah bersedia melanjutkan lamaran ini atau tidak." Nissa menutup ceritanya dengan perasaan lega.Bukan karena akhirnya sudah berhasil jujur pada semua orang. Tetapi juga karena, mungkin saja hal ini akan menjadi solusi kebimbanga
Baca selengkapnya
Asa 54
*Happy Reading*"Mbak Nissa beneran nerima lamaran Ustad Darul? Beneran mau nikah sama Ustad itu?"Nissa mengulas senyum tipis menghadapi pertanyaan Kim. Kepalanya mengangguk pelan sambil berkata, "Insya Allah.""Kok, bisa?"Senyum yang tadi terurai pun seketika turun. Berganti dengan kerutan samar di kening ketika Kim melayangkan pertanyaan lagi yang di rasa Nissa aneh. "Maksudnya?""Ya, itu. Maksud aku, kok bisa Mbak Nissa nerima lamaran Ustad Darul. Emang ... Mbak Nissa udah yakin?" Kim menjelaskan dengan rasa penasaran yang nampak jelas. Alih-alih meyakinkan Kim, sebuah helaan napas panjang malah lolos dari Nissa, "Insya Allah, Kim.""Lah, kok Insya Allah, Mbak. Nggak meyakinkan banget, deh. " Kim semakin penasaran. "Jadi sebenernya Mbak Nissa itu yakin nggak sih, nerima lamaran Ustad Darul?""Insya Allah.""Ih, Insya Allah mulu!" Kim gemas. "Mbak? Mbak bisa nggak sih jawab yang pasti gitu. Jangan insya Allah mulu. Itu kan nggak meyakinkan, Mbak."Nissa mendesah panjang lagi, "Ya
Baca selengkapnya
Asa 55
*Happy Reading*Nissa berusaha menyibukkan diri guna mengalihkan pikiran yang masih teringat Raid. Sengaja meminta Ummi Khadijah melibatkan dirinya dalam persiapan pernikahan yang semakin dekat. Awalnya, Ummi agak keberatan. Karena beliau ingin Nissa istirahat saja dan jangan sampai terlalu banyak pikiran. Namun, Nissa memaksa. Alhasil, dia pun kini sering bolak-balik guna menyiapkan keperluan pernikahannya sendiri. Capek sebenarnya, tapi tidak apa-apa. Yang penting pokoknya kali ini Nissa harus berhasil move on dan menendang Raid dari hatinya. Akan tetapi, ada Kim kok, yang selalu menemani dan bisa dia andalkan. Tanpa Nissa tahu, jika Kim masih jadi sumber informasi Raid tentang kesehariannya. "Sepertinya dia sangat bersemangat dengan pernikahannya kali ini. Baguslah," gumam Raid menatap chat yang dikirim Kim. Isinya tentang apa saja yang dilakukan Nisa hari ini. Beserta photo-photo yang Kim ambil secara diam-diam. Anehnya, meski di bibir Raid bilang 'bagus'. Namun, hal itu berba
Baca selengkapnya
Asa 56
*Happy Reading*Akhirnya Raid dan Frans pun berbagi tugas. Frans meneruskan tujuan awal, sementara Raid pergi ke pondok pesantren demi mengamankan pria kurang ajar yang kini tengah mengacau di sana."Mana, Nissa, Mana?! Kalian jangan coba-coba menyembunyikan Nissa dari saya! Atau kalian akan saya laporkan ke polisi, atas tuduhan penculikan. Bagaimana pun, saya ini adalah ayahnya! Saya yang paling berhak atas Nissa dari siapa pun?!" Pria yang mengaku ayahnya Nissa mulai tak sabaran menunggu kedatangan Nissa. Pasalnya, pria itu sudah menunggu tiga puluh menit. Tetapi Nissa belum juga datang. Dia jadi curiga telah dibohongi semua orang. "Mohon bersabar, Pak. Jarak pondok ini ke kota besar memang memakan waktu satu jam lebih. Jadi--""Halah, bacot!" Pria itu menyela sinis. "Bilang saja kalian mau menyembunyikan Nissa, kan?""Tidak, Pak! Tentu saja tidak." Ustad Abdul masih sabar mencoba menenangkan. "Kami tidak menyembunyikan Nissa, kok. Kami justru senang bisa mempertemukan ayah dan an
Baca selengkapnya
Asa 57
*Happy Reading*Mengabaikan Nissa yang terpaku di tempat melihat kehadiran sang ayah, Raid lantas kembali menarik Ridwan yang masih dalam cengkramannya menuju mobil. "Nissa? Nissa? Tolong ayah!"Suara sang ayah yang meminta bantuan membuat Nissa tersadar. Wanita itu pun gegas menghampiri Raid dan mencoba menghentikan pria itu. "Abang? Apa yang abang lakukan sama ayah Nissa?" tanyanya kemudian. Ucapan Nissa sukses membuat keluarga Darul terkejut. Tak menyangka jika pria kasar tadi benaran ayah gadis itu. Tetapi ... bukannya Raid bilang Nissa sudah yatim? Lalu apa ini?"Minggir!" Raid berucap dingin. Membuat Nissa sebenarnya agak gentar."Tapi, Bang. Mau abang ke mana Ayah?""Bukan urusanmu!""Tapi--""Nissa? Nissa? Tolong ayah, Nak. Pria ini menyakiti ayah. Dia jahat, Nak. Tolong, Ayah!" racau Ridwan yang juga mencari belas kasihan Nissa. Sang putri yang biasa ia sia-siakan dan manfaatkan. "Diam!"Bugh!Sejurus kemudian, Raid pun menonjok mulut Ridwan keras agar pria itu tak banyak
Baca selengkapnya
Asa 58
*Happy Reading*Kejar-kejaran pun terjadi antara Raid, Nissa, dan Kim. Jalanan desa yang belum sepenuhnya kena aspal dan malah bebatuan membuat Nissa kesulitan dalam mengejar mobil Raid. Tentu saja, Raid menggunakan mobil jeep, biasa untuk naik gunung. Sementara Nissa avanza model lawas. Di lihat dari mana pun Nissa pasti kalah. Namun, entah kekuatan dari mana, wanita itu tetap tak menyerah dan terus mengejar mobil Raid yang semakin lama semakin susah di jangkau. Tidak bisa! Ini tidak boleh terjadi! Dengan modal nekad binti nyari mati. Nissa pun memacu mobilnya lebih gila lagi agar tak sampai kehilangan jejak Raid."Sialan!" geram Raid kesal sambil melirik sepion demi melihat keberadaan mobil Nissa yang masih mengejarnya. Raid sungguh kesal pada Nissa. Wanita itu kenapa sekarang susah diatur dan ditakuti. Sudah dibilang tidak usah ikut campur dan lebih baik abai, eh dia malah nekad. Ugh ... Raid jadi gemas sekali.Raid sebenarnya tidak tega melihat Nissa terseok mengejarnya. Pasti
Baca selengkapnya
Asa 59
*Happy Reading*Nissa mengalami syok berat akibat kejadian waktu itu. Bukan hanya karena kengerian yang Raid tampakan di depan matanya saja, tapi juga oleh kenyataan yang baru dia ketahui. Sialnya, setelah itu Nissa nggak bisa mengejar penjelasan lebih lanjut pada si pembawa fakta. Karena pria itu kembali menghilang tanpa jejak. "Nggak tahu, Mbak. Pria tadi cuma nyuruh anak buahnya nganter Mbak ke rumah sakit. Dan aku, cuma suruh jagain Mbak aja sampai siuman. Aku nggak tahu lagi kelanjutannya kek mana?" Itu adalah ucapan Kim, saat Nissa mencoba bertanya setelah siuman dari pingsannya. Waktu itu dia memang sudah berada di salah satu ruang rawat di sebuah rumah sakit yang ada di dekat daerah sana. Nissa bukan tak pernah mencoba mencari tahu lagi. Dia pernah kok, datang kembali ke tempat itu beberapa hari setelahnya. Namun sayangnya, saat Nissa datang untuk kedua kalinya. Gedung itu sudah kosong dan benar-benar menjadi terbengkalai sesuai tampilan luarnya. Bahkan, jejak darah dalam r
Baca selengkapnya
Asa 60
*Happy Reading*Frans menepuk bahu Raid, ketika tak sengaja melihat keberadaannya di sebuah bar ibu kota. Duduk termenung sendirian, dengan tumpukan gelas di sekitarnya. "Tumben, Raid. Apa minuman di tempatmu sudah habis makanya kau mengungsi ke sini?" sindir Frans yang tahu beberapa hari ini Raid jadi lebih sering menghancurkan barang-barang setelah kejadian tempo hari. Raid hanya mendengkus kasar mendengar sindiran Frans, tapi masih tak membuka suara dan malah menenggak minumannya lagi hingga tandas. "Pesanlah, Frans. Temani aku minum sampai pagi," titah Raid yang kemudian memesan satu botol minuman lagi dan menyodorkannya pada Frans. Namun, pria itu menolak."Aku sedang bekerja, Raid. Tidak boleh mabuk."Raid hanya mengangguk tak minat. Lalu, suasana pun seketika hening. Frans fokus memantau buruannya yang memang berada tak jauh dari meja Raid. Sementara si pemilik meja masih larut menikmati pekatnya minuman yang kini menjadi pelarian kegundahannya. "Pada akhirnya, aku benar-be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status