All Chapters of Mengejar Cinta Mantan: Chapter 11 - Chapter 20
48 Chapters
BAB XI
“AHHH BAGAIMANA INI?!!” Yunita berteriak histeris ketika melihat isi chat yang ada di dalam group karyawan perusahaan sudah sampai 999+ yang isinya tentu saja, gosip kencan keduanya.“Biarkan saja,” ucap Andre.“Biarkan saja bagaimana? Kamu ngak malu apa di gosipkan seperti ini di kantor?”Tidak mau terlalu ambil pusing, Andre menghela nafas. Dia memasang mode autopilot pada mobilnya lalu mengambil handphonenya dan mulai mengetikkan sesuatu di ruang obrolan karyawan.“Kamu ngetik apaan?” ucap Yunita ketika melihat nama Andre tertulis ‘typing’.Andre tidak menjawab, dia terus fokus mengetikkan sesuatu di handphonenya. Dan, ketika dia menekan tombol ‘send', dengan cepat dia juga mengambil handphone milik Yunita dan menyitanya. “Kamu ngak usah pikirin apa yang mereka omongkan. Untuk saat ini, fokus saja dengan permasalahan yang lebih penting,” ucapnya.Yunita menyipit
Read more
BAB XII
Yunita yang melihat Yoshua mengepalkan tangan, di tambah dengan raut wajah yang tampak menahan amarah, dia memutuskan untuk memunculkan dirinya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.“Sudah selesai kan urusannya?” dia berteriak dari kejauhan. Sepanjang perjalanan, Yunita tidak bisa berhenti memikirkan tatapan dari Yoshua. Dia bukan tidak menyadari perasaan Yoshua selama ini, karena sudah berapa kali dia menolak setiap kali Yoshua menyatakan perasaannya dulu.Yunita lalu melirik ke arah Andre yang sedang menyetir, “Semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi,” gumamnya dalam hati. Sebab, dia paham betul bagaimana sifat Andre jika tidak menyukai seseorang.“Kenapa kamu melirik ke aku terus? Terpesona dengan ketampanan calon suamimu?”“Idih, geer amat kamu,”  Yunita membalas dengan memasang wajah jijik, “Handphoneku mana?” dia bertanya.Andre han
Read more
BAB XIII
“... aku tidak mau kehilangan kamu lagi,” jawaban itu sebenarnya sudah ada di benak Yunita semenjak dia mulai menerima perasaan Andre kembali.Andre yang kelewat happy, memeluk Yunita dengan begitu erat untuk sejenak.“Thanks, mari kita hadapi semua ini bersama kali ini,” ucapnya.Meski sudah memutuskan untuk tetap bersama dengan Andre kali ini. Tetap saja ada sedikit rasa cemas dalam hati Yunita, kalau-kalau ending dari keputusannya kali ini akan sama dengan waktu itu. Sad Ending.Namun, dia kembali teringat dengan nasehat dari seorang dosennya di London saat itu, “Don’t run from your past, just face it, so you can be free,”.Dan tanpa dia duga-duga sama sekali, takdir menuntunnya untuk bertemu dengan Andre kembali; walau sebenarnya di berencana untuk mencari Andre setelah mempunyai karier yang cukup mapan dulu.Seminggu berlalu, Yunita mulai terbiasa dengan gosip yang menyebut dirinya menggoda Andre, cowok paling diidamkan oleh wanita di perusahaan. Bukannya merasa tertekan, dia mal
Read more
BAB XIV
Sekitar 2 jam yang lalu..DRT.. DRT..Handphone milik Andre bergEtar saat di sedang dalam perjalanan ke kantor. Ketika melihat di layar tengah mobilnya kalau yang menelepon adalah ibunya. Andre mengabaikan telepon tersebut, seperti yang sudah dia lakukan seminggu ini. Tapi, ibunya lagi-lagi menelepon dan membuatnya terpaksa mengangkat telepon tersebut.“Kenapa?” Andre menjawab seramah mungkin.“Datang ke alamat yang mama kirim sekarang, ada yang mama mau bicarakan,”“Mama tahu kan sekarang aku sedang dalam perjalanan ke kantor?”“Tenang saja, mama dekat kantormu sekarang. Atau mama harus ke perusahaan baru kamu mau mendengar?”“SHIT!!” Andre mengucapkannya tanpa bersuara, hanya mulutnya saja yang terbuka. Dia mencengkeram setirnya dengan sangat kuat untuk melampiaskan emosinya. “Oke, aku ke sana. Tapi tidak bisa lama-lama,” dengan terpaksa di men
Read more
BAB XV
“Hmm, begitu. Pantas saja,”Setelah mendengar semua cerita Andre mengenai apa yang terjadi hari ini. Yunita memahami sikap Andre tadi yang memeluknya tanpa memperhatikan lingkungan di sekitar mereka. Karena dia mungkin akan melakukan sama jika berada dalam posisi Andre tadi.“Kamu sudah tahu soal Linda?”Mendengar pertanyaan Andre, Yunita tersenyum tipis dan mengangguk. “Sesama wanita itu bisa saling membaca kalau soal seperti itu mah,” jelasnya.Dari awal, dia memang sudah curiga dengan lirikan mata Linda setiap kali ada Andre. Instingnya yang cukup tajam menyuruh dia untuk waspada soal Linda. Namun, dia tetap percaya dengan kesetiaan Andre.“Kenapa ayahku mau ketemu sama kamu? Dia ngak mengancam kamu seperti yang dilakukan ibuku kan?” Andre kembali bertanya,“Tidak kok, dia malah mendukung kita,”“What? Ayahku? Yang mukanya jutek banget kaya begitu? Kamu ngak salah de
Read more
BAB XVI
Yunita langsung mengambil handphonenya, membuka instaram, dan memeriksa feed akun milik Roland. Namun hasilnya, nihil. Postingan Roland yang terakhir adalah 2 bulan yang lalu. Ada sedikit perasaan cemas dalam hatinya saat ini.Selain karena Roland adalah orang yang sangat dicurigai oleh Andre. Yunita tidak bisa melupakan bagaimana Roland menembaknya berkali-kali walau sudah selalu di tolaknya. Hubungannya dengan Roland mulai merenggang semenjak saat itu. Saat di kembali ke Indonesia, dia tidak memberitahu Roland sama sekali.<TING..>Sebuah file suara misterius tiba-tiba di upload dalam group obrolan karyawan dan di bawahnya ada tak, HOT NEWS!!Yunita yang penasaran, langsung mengeklik file suara tersebut.“Hamil? Ngak usah bercanda,”“Bercanda, teganya kamu. Setelah apa yang kamu lakukan 2 bulan yang lalu. Saat mabuk, kamu ngak ingat sama sekali?”“Dengar ya, jangan k
Read more
XVII
“Ah, itu dari temanku yang di London. Mereka baru tahu aku dapat pekerjaan disini, jadi mereka baru kirim bunganya sekarang,” Yunita memilih untuk berbohong. Untuk saat ini, tidak membebani Andre dengan permasalahan baru merupakan keputusan yang terbaik. Lagi pula, dia belum sepenuhnya yakin apakah bunga tersebut memang dari Roland. Mungkin saja, ada temannya yang mengisengi dia saat ini. Dia dan Andre kemudian saling menatap saat melihat Linda yang diam seperti tidak terjadi apa-apa. Begitu tenang sampai tidak bisa ditebak apakah sedang fokus bekerja atau sedang merencanakan sesuatu yang lain. “5 Menit lagi kita rapat ya untuk strategi penjualan tiket konsernya Ms. Wira,” Andre mencoba untuk bersikap normal. Dia menahan dirinya untuk tidak menanyakan secara frontal kepada Linda soal rekaman yang barusan di dengarnya. “Aku masih ngak mengerti deh. Kenapa di sampai sebegitu kekeh untuk terus mendekatimu ya? Bahkan sampai membuat rencana licik seperti itu,” Sepulang kantor, saat se
Read more
BAB XVIII
Andre berbalik saat mendengar perkataan Ayanya. Dia mejadi penasaran dengan kejadian yang Ayahnya maksud.“Kejadian apa?” Andre bertanya,Namun tidak ada jawaban. Ibu dan Ayahnya Andre hanya saling menatap satu sama lain dalam diam. Tangan Ibunya Andre bahkan tampak agak bergetar memegang sendok dan garpu.“Kejadian apa?!!” Andre kembali berteriak karena tidak mendapatkan jawaban apa-apa.“Apa?!!” Ibunya Andre akhirnya membentak Ayahnya Andre dengan mata melotot, “Sampai kapan kalian mau terbuai dengan wanita itu? Kecelakaan itu juga tidak akan terjadi kalau dia tidak menghubungi Andre setelah mengambil uang yang kuberikan! Kenapa itu jadi salahku?! Dia yang memilih pergi!” Andre tersentak, “Kecelakaan? Uang?”.Meski tidak sepenuhnya mengerti dengan apa maksud ibunya. Mengetahui kalau Yunita meninggalkannya karena uang pemberian ibunya, membuat dadanya terasa sakit. Kepalanya mulai terasa pusing.Kilatan-kilatan memori yang dia lupakan perlahan muncul. Suara-suara acak berdengung di
Read more
ARK II : BAB I
ARK II : GANGGUAN ORANG LUAR “Ok, tolong perhatiannya semua,” kata Andre yang berdiri di atas panggung, “Ingat, seperti biasa. Saya mau tidak ada kesalahan apapun dalam acara kali ini. Kalian ingat kan apa motto Tim kita?” “Perfection is Everything,” semua anggota Tim 8 dan karyawan lain—yang sudah biasa direkrut oleh Tim 8 saat acara-acara besar—menyorakkan kalimat penyemangat itu bersama-sama. “Memang, Pak Andre itu orang paling kerena di perusahaan kita,” ujar Ranti yang mengamati Andre dari kejauhan. “Kerja sana, ngobrol mulu,” Pak Karto yang mendapati Ranti dan beberapa karyawan perempuan lainnya hanya berdiam diri di pojokan. Dia langsung menegur mereka.   Saat Andre sedang memamerkan pesonanya sebagai Team Leader. Yunita di sibukkan mengecek segala persiapan di belakang panggung. Mulai dari Lightning, Sound System, hingga mengetes Grafis yang akan di tampilkan, semuanya dia perhatikan secara detail.
Read more
ARK II : BAB II
CHAPTER 20 “Mbak Yunita?” petugas kurir menyapa Yunita yang sedang duduk di tangga belakang backstage. “Iya?” “Ini ada paketnya bu,” Yunita terkejut melihat petugas kurir itu membawa bunga; yang lagi-lagi tampak sama dengan waktu itu. Tidak enak untuk mempersulit orang yang hanya menjalankan tugasnya. Dia menerima bunga itu dengan berat hati sambil menengok mencarik keberadaan Andre. Setelah kurir tersebut menghilang dari pandangannya. Yunita mengambil kartu yang ada di tengah tumpukan bunga tersebut. ‘Selamat untuk proyek pertama mu ya,’                 ~~Mr.R “Lagi-lagi Mr.R.” Karena muak dengan trik semacam itu, Yunita langsung merobek kartu tersebut, memasukkannya kembali ke dalam keranjang bunga. Dia lalu berjalan membawa keranjang bunga tersebut ke tempat sampah terdekat dan meletakkannya di sana.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status