All Chapters of Bukan Pengantin Pengganti: Chapter 21 - Chapter 30
132 Chapters
Buah Cinta, Bukan Buah Nafsu
Bab 21) Buah Cinta, Bukan Buah NafsuRani mulai menjelaskan rencananya dengan mimik wajah serius. Kalimat demi kalimat meluncur dari mulutnya sungguh membuat Athar dan Aira melongo."Tapi Aira masih belum pulih, Mom. Jangan mikir macam-macam deh, apalagi sampai mikir bayi segala. Kejauhan, Mom," protes Athar. Dia tidak bisa membayangkan jika harus mengikuti tuntutan ibunya, memberikan ibunya seorang cucu. Bagaimana mungkin? Sedangkan dia saat ini belum sekalipun menyentuh Aira, dalam artian melakukan hubungan suami istri. Dia masih ragu dengan hubungannya dengan Aira. Bagaimanapun, Aira hanyalah pengantin pengganti. Mereka menikah terpaksa, tanpa didasari cinta, bahkan mereka terikat sebuah perjanjian.Tak ada kamus di dalam diri Athar untuk melakukan sex tanpa cinta. Bukankah seorang anak itu adalah buah cinta, bukan buah nafsu?"Tentunya tidak sekarang, Athar. Itu rencana jangka panjang. Namun harusnya Aira tahu, bahwa Mommy memang berniat menyerahkan Maharani Jewellery kepada Ai
Read more
Ini Salon Atau Klinik Kecantikan?
Bab 22) Ini Salon Atau Klinik Kecantikan?Rani tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi sang putra setelah mendapat kiriman video darinya. Namun dia berharap video itu bisa sedikit membuka mata hati Athar tentang kebusukan mantan kekasihnya. Rani ingin supaya Athar segera move on dan membuka hati kepada perempuan lain, seorang gadis baik-baik yang sudah dinikahinya.Rani meletakkan ponselnya di atas meja nakas, lalu beranjak keluar dari kamar, membawa sepasang kaki jenjangnya menuruni anak-anak tangga."Nyonya," sapa Nana begitu Rani muncul di ruang makan."Bagaimana kabarnya hari ini, Na?" usik Rani. Wanita berusia setengah abad itu mengedipkan mata."Sangat menyenangkan, Nyonya. Semoga kedepannya akan lebih baik. Saya senang sekali melihat Tuan Athar dan Non Aira akur. Saya menyukai Non Aira yang lemah lembut dan tidak sombong, tidak seperti saudaranya yang mantan kekasih Tuan Athar itu.....""Bukan cuma kamu, tapi aku juga. Kehadiran Aira di rumah ini membuat suasana bertambah meny
Read more
Pelanggan VVIP
Bab 23) Pelanggan VVIP*Aira...!" Suara bernada tinggi itu spontan membuat Aira menoleh."Kiara?!" Mimpi apa tadi malam sehingga ia harus bertemu lagi dengan adik tirinya yang luar biasa ini? Di sisi gadis itu, ada sosok wanita yang juga berdiri dengan angkuhnya.Aira mengambil kruknya, mencoba untuk berdiri. Nana membantunya dengan sigap."Ngapain kamu disini?" Kalina menyelidik. Matanya mengamati penampilan anak tirinya dari atas ke bawah. Bagi Kalina, penampilan Aira yang mengenakan baju terusan panjang dengan jilbab model pashmina sama sekali tidak modis. "Aku....." "Tentu saja mau perawatan, Nyonya. Kami mendatangi tempat ini, emangnya buat apalagi, coba...." Nana menyahut dengan berani."Diam kamu, Pembantu! Mamaku menanyai Aira, bukan kamu!" bentak Kiara. "Pertanyaan Nyonya Kalina lebih bernada menginterogasi, Non. Saya tidak suka itu," sahut Nana."Apa hakmu? Kamu itu cuma pembantu," tukas Kalina kesal."Sekarang saya adalah asisten pribadi Nona Aira. Tugas saya adalah men
Read more
Pengikat Batin
Bab 24) Pengikat Batin"Diamlah! Jangan menangis. Kita bisa mencari tempat lain selain ini!" dengus Kalina. "Tapi tempat ini sangat recommended, Ma. Aku ingin melakukan perawatan di salon ini. Ini tempat perawatan kecantikan para artis," bantah Kiara tersedu. Dia sangat kecewa. Apalagi setelah tahu Aira terdaftar sebagai pelanggan VVIP tempat ini. Bagaimana bisa Aira kembali mengalahkannya tanpa melakukan apapun? Kiara tidak rela!"Kiara, kita ini sudah diusir oleh mereka. Pantang bagi Mama untuk mengemis....""Semua ini gara-gara Aira. Kenapa sih kita malah ketemu Aira disini?" kesal gadis itu."Mama juga tidak menyangka, Kiara. Dari dulu kan Aira nggak pernah ke salon. Pasti ini ulah ibu mertuanya, si Rani itu," sahut Kalina kesal. Meskipun ia selalu menindas gadis itu, nyatanya Aira selalu menjadi pusat perhatian dan kasih sayang orang lain yang sedang dekat dengannya."Awas saja, Aira. Aku akan segera membalas penghinaan ini!" sungut Kiara.Tak ingin melanjutkan meladeni omongan
Read more
Wanita Penggoda
Bab 25) Wanita Penggoda"Mommy...." Lagi-lagi Aira memprotes. "Aira, kalian itu akan bulan madu, bukan pergi ke kantor. Pakaian ini adalah bekal untukmu nanti saat menghadapi putra Mommy," jawab Rani santai sembari menunjuk beberapa gaun yang terpanjang. Aira bergidik. Tak terbayangkan jika ia harus memakai pakaian seperti ini. Berpakaian terbuka dan menerawang, sama saja dengan tak berpakaian. Ah, tiba-tiba saja ia merasa menjadi wanita murahan. Apakah sampai segitunya ia harus menggoda Athar demi untuk mengukuhkan rumah tangganya sesuai permintaan ibu mertuanya?"Jika seorang wanita tengah berada berhadapan dengan suaminya, maka dia harus melepaskan pakaian malunya, Aira. Namun jika seorang wanita berhadapan dengan lelaki lain, maka dia harus kembali mengenakan pakaian malunya. Kamu tentu paham maksud Mommy, kan?" nasehat ibu mertuanya."Tetapi apakah Athar akan menerimaku, Mom?" sahut Aira. Wajar jika ia pesimis. Di awal mereka menikah saja, ia sudah disodori dengan poin-poin p
Read more
Belajar Untuk Mencintai
Bab 26) Belajar Untuk Mencintai Aira langsung panik dan tanpa sadar memaksa melepaskan diri dari sepasang lengan kokoh yang melingkar di perutnya. Gadis itu berlari kencang menuju tempat tidur dan menenggelamkan dirinya di bawah selimut. Athar sengaja tak mengejar. Lelaki itu hanya tersenyum kecil dan menghela nafas panjang. Pemandangan yang dilihatnya barusan sungguh luar biasa. Dia tak menyangka Aira memiliki tubuh seindah itu. Kemana saja dirinya selama ini, sehingga tak melihat sosok bidadari di dalam kamarnya? Apakah cintanya kepada Kiara begitu buta? Athar cepat-cepat menggeleng. Rasa cinta pada Kiara sudah terkikis habis. Lantas, apa? Apakah kekecewaan kepada mantan kekasihnya yang membuat matanya seolah buta? Melihat tingkah polos Aira saat menggunakan baju pemancing syahwat lelaki, membuatnya berpikir pasti akan sangat menyenangkan jika sesekali ia bermain-main dan menggoda gadis itu. Jujur, saat melihat sosok Aira yang hanya berbalut gaun tipis, bahkan tanpa mengenakan
Read more
Mengikuti Alur
Bab 27) Mengikuti Alur Sebuah kecupan mendarat di bibir Aira. Memang hanya sekilas, tapi sanggup membuat seluruh tubuh gadis itu seperti disengat listrik. Perlakuan Athar yang spontan menghantarkan daya kejut yang luar biasa. Athar beringsut menjauhi tempat tidur dan bergegas masuk ke ruang kerjanya melalui pintu penghubung. Lelaki itu menghela nafas, lantas melemparkan tas kerjanya ke meja, kemudian melepas jas dan dasi. Dia mendaratkan tubuhnya di sofa, duduk berselonjor. Pikirannya menerawang. Begitu banyak hal yang terjadi belakangan ini, tapi yang jelas semua itu bersumber dari satu muara. Kiara. Kaburnya Kiara menjelang hari pernikahan mereka dan dari sana dia lambat laun mulai menyadari bahwa sesungguhnya gadis itu tak tulus. "Apakah aku harus menerima Aira sebagai istriku seutuhnya? Sementara aku tidak tahu bagaimana perasaanku terhadap gadis itu, apalagi perasaan Aira kepadaku. Semua masih serba abu-abu," gumam lelaki itu teringat percakapan mereka barusan. "Namun video
Read more
Rencana Kalina
Bab 28) Rencana KalinaKalina berlari kecil menghampiri sang kurir yang dengan segera mengeluarkan sebuah kotak berwarna kecil seperti bungkus rokok. Setelah Kalina membubuhkan tanda tangan, sang kurir pun pergi."Apa itu?" Kiara menaik turunkan kedua alisnya saat Kalina memperlihatkan benda itu."Ada deh. Sebentar lagi kamu akan tahu. Tapi kamu tenang saja. Ini adalah cara termudah untuk menyingkirkan Aira, lalu memuluskan rencanamu. Kamu inginkan Athar kembali kepadamu, kan?" ujar Kalina menjejeri pangkah putrinya masuk ke dalam rumah."Tentu saja!" jawab Kiara cepat."Kalau begitu, menurut lah sama Mama. Dan jangan coba-coba bilang pada papamu, karena ini adalah rencana kita berdua," ucap Kalina penuh dendam.Setelah segala upayanya menindas Aira selama 15 tahun tidak berhasil memaksa Hendra menyerahkan harta kekayaan peninggalan istri pertamanya, mama kandung Aira, sudah saatnya dia menyingkirkan Aira, anak yang menjadi benalu di tengah upayanya untuk menguasai harta kekayaan Hend
Read more
Tiket Bulan Madu
Bab 29) Tiket Bulan Madu"Wow ini luar biasa!" Lagi-lagi Aira dibuat takjub saat keduanya memasuki sebuah bilik. Ruangan itu memang tidak luas, tetapi interiornya sangat menakjubkan. Sebuah meja ditempatkan di tengah-tengah ruangan dengan sepasang kursi yang diletakkan menjadi saling berhadapan. Dinding ruangan dicat berwarna hijau muda dengan beberapa tanaman yang memberikan atmosfer yang berbeda. Terasa begitu khas. Namun yang lebih menakjubkan bagi Aira adalah lampu-lampu hias yang sengaja ditata membentuk hati. Athar menarik kursi dan mempersilahkan Aira untuk duduk. Di atas meja sudah tersaji berbagai macam hidangan yang menggugah selera. Mereka makan tanpa kata. Hanya denting sendok dan piring seolah menjadi penghias suasana. Sesekali Aira menatap sang suami. Bibirnya tersenyum. Athar pura-pura tak peduli. Dia asyik dengan suapannya. Waktu sudah berlalu hampir setengah jam. Seorang pelayan datang, membawa dessert berupa chocolate caramel pudding cake. Dia juga membereskan si
Read more
Kehilangan Harapan
Bab 30) Kehilangan Harapan Tak sampai sepuluh menit, mobilnya sudah berbelok ke pelataran sebuah hotel. Athar turun dari mobil, berlari kecil dan membuka pintu untuk Aira. Athar tak membiarkan istrinya berjalan. Dia memilih menggendongnya ala bridal menuju ke lobby. Aira meronta, tetapi Athar semakin erat mendekapnya. Kedua wajah itu menyisakan jarak yang begitu dekat, sampai akhirnya Athar menurunkan Aira setelah sampai di lobby. Seorang resepsionis memberikan kartu akses untuk sebuah ruangan tipe president suite. "Kiara!" Darahnya mendadak tersirap mendapati sosok Kiara yang berjalan, di sampingnya seorang lelaki yang merangkul posesif pinggang gadis itu. Ingatannya seketika melayang mengingat sang papa. Pasti Hendra kembali bersedih andai tahu putri tirinya malam-malam di hotel bersama seorang lelaki. Kiara pun tak kalah terkejut. Wajahnya seperti maling yang sedang ketangkap basah. "Kamu kenapa di sini, Kiara?" tegur gadis itu. Langkah Kiara seketika terhenti. Dia melepaskan
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status