All Chapters of Terjebak Gairah Tuan El: Chapter 91 - Chapter 100
134 Chapters
Sembilan Puluh Satu
Bella bergeming memikirkan ucapan Amelia. Apa ia harus dibangun dari tidur dan meratapi kenyataan kalau memang benar apa yang dikatakan oleh teman lamanya itu. Namun, hati kecilnya mengatakan Elvaro tidak seperti itu. Pria itu baik, hanya saja kesalahpahaman membuat Tuan El tidak bisa berpikir dengan baik. Bara api cemburu membuatnya tidak bisa memendam emosi hingga membuat iya begitu saja membiarkan Bella pergi dari rumahnya.Tangis Bella tak henti meratapi nasibnya, iya seolah-olah tidak percaya jika Tuan El seperti yang di katakan Amalia. Beberapa bulan lamanya bersama dengan pria itu membuat kenangan sendiri baginya."Kamu bisa kuat Bel, daripada kamu memikirkan pria itu lebih baik kita memulai hidup baru. Ada lowongan sebagai asisten rumah tangga di tempat aku bekerja dulu. Apa kamu mau bekerja di sana?" Bella mengangguk tidak ada cara lain untuk menghidupi dirinya selain dia bekerja. Sebuah ketakutan, apa mereka mau menerima dirinya sedang berbadan dua."Jangan bilang kamu su
Read more
Sembilan Puluh Dua
"Hamil? Kamu pikir Bella hamil?" Wajah Elvaro berubah seketika menjadi pucat."Iya kemungkinan Nyonya hamil. Beberapa hari ini tubuhnya terlihat sangat kurus karena dia kurang makan, lalu wajahnya pucat. Apa Tuan tidak memperhatikannya selama ini?"Tuan El bergeming, memang benar dalam beberapa hari ini dia tidak memperhatikan sang istri karena sudah mulai terpengaruh oleh ucapan Edo.Bahkan ia sama sekali tidak menyapa atau memberikan kabar saat dia berada di kantor seperti biasanya. Pulang dari bekerja Ia mandi, makan lalu tidur tanpa memperhatikan perubahan dari diri Bella.Tuan El mencoba untuk menghilangkan pikiran buruk tentang Bella."Dia tidak hamil, mungkin saja memang dia lagi sudah tidak enak badan. Kalau pun dia hamil, pasti Bella akan minta pertanggungjawaban aku dan tidak pergi dari rumah ini.""Tapi mungkin saja dia tidak mengatakannya karena takut," ujar Bu Siti."Takut apa?""Takut Tuan tidak percaya kalau dia hamil lalu menuduhnya itu adalah anak dari pria lain." Ka
Read more
Sembilan Puluh Tiga
Bella menarik nafas ia harus memikirkan setidaknya dalam beberapa waktu. Akan tetapi, calon majikan ini tidak mau menunggu untuk waktu yang lama. Amalia pun paham saat melihat Bella seperti kebingungan. Ia berharap sahabatnya itu dapat mengambil keputusan yang memang sudah dia pikirkan dengan matang."Bagaimana Bella, apa kamu sudah mengalami keputusan dalam waktu singkat?"Sinta masih menunggu jawaban dari Bella, wanita itu begitu lembut dalam berbicara. Ia memilih untuk duduk dan menunggu biarlah memberikan jawabannya. Apapun jawaban yang akan diberikan Bella, tapi sejujurnya ia sangat mengharapkan wanita itu menjadi asistennya."Boleh saya bicara dengan Amalia sebentar nyonya?" pinta Bella."Silakan saja."Bella mengajak Amalia untuk bicara sebentar dan menjauh dari Nyonya Sinta. Bella takut keputusannya itu salah. "Apa keputusan kamu Bel," tanya Amalia."Aku takut keputusan aku ini salah, sejujurnya aku sangat membutuhkan pekerjaan ini. Kembali menyelesaikan masalahku dengan Elv
Read more
Sembilan Puluh Empat
Dalam perjalanan hendak ke kantor David menerima telepon dari Elvaro. Iya langsung memberhentikan mobilnya dan memikirkan di pinggir jalan. "Iya, nanti saya akan ke rumah bos. Sepertinya agak sore saya akan bertemu dengan beberapa klien. Bagaimana?""Oke saya tunggu."David menyimpan kembali ponselnya di saku setelah Elvaro menutup panggilan telepon itu. Kali ini dia merasa begitu pusing menghadapi Bos besarnya itu karena pria itu sedang galau. Beberapa tugas yang seharusnya dikerjakan oleh pria itu malah diberikan padanya hingga membuat pekerjaan yang semakin menumpuk."Bagaimana aku bisa memiliki kekasih kalau setiap Bos galau selalu aku yang menjadi tumpuannya. Tapi tidak masalah asal rekeningku langsung gendut." David bergumam sendiri dan tersenyum sembari menatap spion mobil.Seketika senyumnya hilang saat tidak sengaja netra itu menangkap sosok yang membuat sang bosnya sakit kepala. David pun langsung turun dari mobil dan mengejar wanita yang dia pikir adalah Bella."Bella, tun
Read more
Sembilan Puluh Lima
David terus memaksa Bella untuk ikut dengannya, sayangnya Bella menolak tegas permintaan asisten sama suami. Alasannya sama dirinya tidak mau mendapat kekecewaan kembali. "Kalau kamu menghindar tidak akan menyelesaikan masalah," bujuk David kembali."Aku wanita, seharusnya aku yang dirayu bukan dia. Harusnya dia percaya jika memang benar-benar mencintai aku, bukan malah ikut terpanasi oleh ucapan Edo juga ibunya." David tidak bisa berbicara apapun karena yang dikatakan Bella adalah sebuah kebenaran. Sama suami harusnya percaya pada istrinya, begitu saja percaya dengan ucapan orang lain. David pun tidak bisa menahan Bella untuk tetap bersamanya dan membicarakan tentang sang suami. Mengambil tas yang bergegas untuk pergi dari kafe itu. Bella mengambil keputusan untuk tidak bertemu dengan Elvaro. Semua itu sudah dia pikirkan matang-matang dan memilih untuk mengurus bayi dalam kandungannya sendiri. Bella menuju taksi yang sudah ia pesan, mengambil keputusan itu. Akan tetapi ia harus
Read more
Sembilan Puluh Enam
Lagi-lagi Bella tidak bisa berbohong pada Nyonya Sinta. Bella ingin sekali menceritakan hal yang sesungguhnya, tapi ia takut jika suatu saat bertemu dengan Elvaro dan pria itu marah karena dirinya menceritakan masalahnya dengan orang lain.Bella merasa tidak enak karena melihat Nyonya Sinta menunggu jawaban darinya. Ia memutar otak untuk mencari alasan yang tepat."Kalau kamu tidak mau bercerita tidak masalah," ujar wanita itu."Nyonya, sebenarnya bukan aku tidak bisa bertemu dengan suamiku. Ada kesalahpahaman yang membuat aku dan dia harus berpisah. Namun, sebenarnya jika kami mau salah paham itu bisa kita bicarakan asal dia sudah meredakan egonya.""Apa setelah itu kalian bercerai?" tanya Nyonya Sinta.Bella menggeleng, iya memejamkan mata membayangkan kini suami mungkin sedang bahagia karena dirinya sudah pergi di rumah itu. Nyonya Sinta bingung saat Bella mengambil keputusan untuk pergi tanpa membicarakan permasalahan mereka sampai selesai."Masalah kalian belum selesai, apa dia t
Read more
Sembilan Puluh Tujuh
"jangan terlalu ikut campur masalah pribadi saya," ujar Elvaro.Elvaro tidak suka saat David mempertanyakan hal itu karena dirinya juga tidak bisa menjawab apakah akan berujung perceraian atau tidak dengan Bella. Sedangkan saat ini ia masih terus saja memikirkan sang istri.Dirinya masih bingung, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Semua pekerjaan bahkan ia limpahkan pada David karena otaknya tidak mampu bekerja untuk berpikir tentang pekerjaan selain masalah yang dengan Bella."Bukan ikut campur, walau rekening gendut tetap saja pekerjaan tambah banyak dan menumpuk. Hanya membuat pusing saja, kalau saya sudah berumah tangga mungkin istri saya akan melarang untuk ikut campur urusan si bos."Elvaro tidak menanggapi ucapan David, ia kembali duduk dan mencoba memperhatikan beberapa file di meja lalu kembali melirik laptopnya. "Shit!" David menoleh, ia sedikit terkesiap mendengar sang bos berteriak kesal. "Sepertinya kamu kembali saja ke ruangan. Saya pusing ada kamu di si
Read more
Sembilan Puluh Delapan
"Bel, kamu sedang bicara dengan siapa?" Bella terkesiap saat mendengar namanya di panggil. Ia tidak sadar kalau Sinta berada di sampingnya. Bella merasa tidak enak karena bergumam tentang ibu mertua Nyonya Sinta."Saya dengar semua loh Bell," ucap Nyonya Sinta.Wanita itu tampak tersenyum tanpa memperlihatkan gurat sedih di wajahnya. Ia tahu mungkin orang-orang akan mengasihi dirinya jika mendengar ucapan dari ibu mertuanya yang begitu jahat."Maaf Nyonya Sinta aku tidak sengaja mendengarnya.""Tidak masalah, rahasia umum ibu mertua dan iparku seperti itu. Bahkan salah satu alasan aku pindah ke Bandung itu untuk menghindari mereka. Harusnya sih mereka memberikan aku support, tapi malah menjatuhkan mentalku dengan sengaja mengenalkan beberapa wanita pada suamiku."Bella bergeming mendengar ucapan dari Nyonya Sinta ia pun teringat dengan sang suami. Mungkin saat ini Ibu mertuanya juga sedang sibuk memperkenalkan wanita-wanita cantik untuk menggantikan posisi dirinya.Bella tersadar da
Read more
Sembilan Puluh Sembilan
"Siapa yang menyuruhmu? Katakan dengan jelas!" Elvaro kembali menghajar tubuh Edo hingga kembali tersungkur di lantai.Elvaro kembali menahan emosinya jika tidak saat itu Edo akan mati di tangannya. Edo terlihat begitu lemah, mantan suami Bella itu sudah tidak bisa bangkit atau berjalan."Tuan jangan bunuh saya Tuan. Saya hanya mengikuti perintah dari Nyonya Deswita."Saat itu pun Edo pingsan, sedangkan Elvaro begitu geram dengan apa yang terlontar dari mulut Edo. Tidak menyangka dalang dari semua ini adalah ibunya. "Buang dia jalanan!" titah Elvaro.Elvaro pun langsung beranjak dari tempat itu menuju rumah sang ibu. Tidak ada toleransi dengan sikapnya yang telah merusak rumah tangganya. Ia menyesal kenapa saat itu tidak percaya dan mendengar semua yang dikatakan Bella. "Berengsek!" Emosinya jangan memuncak, kenapa ia bisa sebodoh itu percaya dengan ucapan sang Ibu padahal Ia tahu memang wanita yang melahirkannya itu tidak menyukai sang istri dan berniat memisahkannya.Elvaro menco
Read more
Seratus
"El, jangan kurang ajar kamu sama mama," ujar sang ibu. Elvaro tidak peduli dengan apa yang dikatakan sang Ibu. Ia pun beranjak dari ruang kerja ayahnya untuk keluar mencari Bella. Deswita terus mengejar Elvaro sampai ke halaman, wanita itu berusaha untuk mencegah anak pergi.Elvaro langsung masuk ke dalam mobil dan langsung menyalakan kendaraan itu dan keluar dari rumah sang ayah. Deswita masih berteriak memanggil nama sang anak."Cukuplah kita masuk ke dalam, semua yang kamu lakukan sudah membuat Elvaro kecewa." Ferdinand langsung menarik sang istri masuk ke dalam.Sementara, Melisa masih berdiri diambang pintu. Ia merasa kasihan pada sang kakak karena keegoisan sang Ibu rumah tangganya menjadi berantakan. Mungkin Bella membuatnya lebih baik dan menyembuhkan sakit hatinya dari Melani. Sepertinya ia harus membantu Elvaro mencari Bella.Perdebatan kembali terjadi di dalam kamar kedua orang tua Elvaro. Ferdinand mencoba memberitahu pada Deswita untuk tidak ikut campur masalah Kedua ana
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status