Semua Bab Putra Sang Presdir: Bab 281 - Bab 290
345 Bab
Jangan Konyol, Sarra!
Jangan Konyol, Sarra! Sarra sedang menikmati makan malamnya dengan ayah dan ibunya, mereka bercerita banyak kecuali tentang masalah Sarra, kedua orang tua itu sepakat tak ingin membahas hal itu karena tak ingin putri mereka sedih memikirkannya."Ibu, aku berencana pergi liburan ke Maldives," ucap Sarra. Sontak kedua orang tua itu menghentikan kunyahan mereka lalu menatapnya."Kau bercanda?" Laura mengeryitkan dahinya. "No, aku serius. Kata kakek meski aku lama hamil tetap saja dapat hadiah di Maldives." Sarra ingat saat kakeknya berjanji dengan sebuah pulau sebagai hadiah.Kakek Zoku baru saja memberitahunya tentang pulau itu. Itulah sebabnya Sarra ingin segera ke sana sekaligus menghibur dirinya. Melupakan sejenak kesedihan yang mendera."Jangan konyol Sarra! Kau tahu kondisimu, di sana jauh dari rumah sakit, bagaimana kalau terjadi hal yang tidak di inginkan?" Laura tentu saja tidak setuju dengan kondisi putrinya saat ini."Ayolah, Bu. Kata dokter anak-anakku sehat, ja
Baca selengkapnya
Kehidupan Rivera Dan Antonio
Kehidupan Rivera Dan Antonio Setelah berkuda mereka ikut menyaksikan para pekerja yang sedang menanam bibit buah-buahannya. Sean dan Rain turut ikut ke lokasi. Benar-benar membahagiakan, terasa seperti piknik.Hingga tak terasa hari sudah sore dan mereka harus kembali ke rumah. Rudolf dan istrinya menitipkan hasil pertanian mereka selama ini hingga mobil terasa penuh. Sarra terpaksa ikut dengan mobil Ares.Mobil berjejer melaju meninggalkan lokasi peternakan. Philip dan Laura di depan lalu Sarra dan Ares. Sedang di belakang keluarga Han.Mobil memasuki kawasan mota, mereka pun berpisah, Lerina dan Han langsung pulang ke rumah.Ares mengantar Sarra sampai ke rumah, mobil Philip sudah memasuki gerbang pagar di susul oleh mobil mereka. Saat itu Harry yang mendapat kabar dari pelayan bahwa mertuanya sudah kembali, langsung beranjak ingin menyambutnya di depan.Tetapi apa yang ia lihat sungguh sangat mengejutkan, di mana Sarra sedang turun dari mobil dibantu oleh seorang pria,
Baca selengkapnya
Aku Yang Akan Membantu Jessi
Aku Yang Akan Membantu Jessi. Jessi di periksa, dia tidak sedang dalam keadaan terluka ataupun habis di aniaya. Bajunya terlihat bagus dan tubuhnya juga bersih. Ini murni ingin bunuh diri. Begitulah penjelasan dari dokter.Kini dia membuka matanya saat suster masih ada di dalam. Jessi memegang kepalanya, sedikit silau ia kembali menyipit. Bau obat-obatan menyeruak dan Jessi sudah menduga bahwa dirinya ada di rumah sakit.Tiba-tiba ia memukuli perutnya, "Kenapa aku tidak mati? Kenapa aku masih hidup? Kenapa...? Hiks hiks hiks!""Nona, Nona! Tenangkan diri anda, jangan memukul perut anda!" Suster yang menjaga langsung menangkap tangan Jessi.Argggh"Pergi! Pergi dari sini!" Jessi seperti orang kesetanan, dia menjerit dan mendorong tubuh suster itu.Antonio dan dokter masuk ke dalam setelah mendengar suara jeritan Jessi.Ia menatap keduanya, tentu saja Jessi mengenali Antonio. Dokter lalu menghampirinya."Nona, anda sedang hamil sekarang," kata dokter, namun bukannya senang, Jessi
Baca selengkapnya
Kakek Zoku Turun Tangan
Kakek Zoku Turun TanganSetiap hari Harry datang memohon maaf pada Sarra, namun istrinya itu masih enggan untuk memberikan maaf, seperti hari ini Sarra merencanakan untuk pergi Ke Maldives diam-diam.Tiket sudah ia pesan sebelumnya dengan bantuan sang kakek. Sarra meminta pada kakek Zoku untuk mengabari ayah dan ibunya setelah ia pergi dan berada Di Maldives.Kakek Zoku yang sudah tahu permasalahan Harry dan Sarra mendukung cucunya untuk pergi. "Tidak semudah itu memaafkan suamimu, setelah mempercayai orang lain dia ingin semua kembali dengan mudah? No, no, no!" Ia, menggoyangkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan, "cucuku terlalu berharga untuk di sakiti." Bukan berarti ia ingin memisahkan keduanya, hanya ingin memberi sedikit pelajaran untuk Harry, betapa berharganya cucunya ini. Sarra memeluk sang kakek, "Terimakasih kakek! Hanya kakek yang mengerti aku." Sarra tersenyum.Kakek Zoku mengelus rambut cucunya. Kini dia berada di bandara mengantar keberangkatan Sarra. Kakek Zoku
Baca selengkapnya
Kau Menghamili Jessi
Kau Menghamili Jessi Markus yang mendapat telpon dari Han, seketika langsung bangun dari tidurnya. Kalau saja itu orang lain tentu dia akan mengabaikannya.Markus segera mandi dan membiarkan selimutnya tak beraturan di lantai dekat ranjang.Dasar tidak rapi!Mungkin bila ada temannya di rumah itu, kalimat itulah yang selalu terucap.Markus dengan memakai handuk saja, sebelum memilih baju, ia mematut dirinya di cermin, menaik-naikkan alisnya, seolah ia tampan padahal kepala saja plontos.Lagi-lagi Markus melempar handuknya di atas ranjang. Oh, andai tempat tidur itu bisa menjerit mungkin dia akan mengajak Markus bergulat.Dengan tubuh polosnya ia melenggang ke arah lemari, mencari kain segitiga penutup senjata, pamungkasnya.Tidak sulit memilih bajunya, kali ini Markus memakai baju tanpa lengan serta celana yang memiliki banyak saku. Tak lupa ia memakai rantai berwarna perak.Oh my Good!Markus meluncur menggunakan mobil tanpa penutup, hadiah dari Han tentunya. Tak lupa kaca mat
Baca selengkapnya
Aku Ini Adiknya
Aku Ini Adiknya Markus tampak salah tingkah, ia pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Meski terkesan urakan nyatanya tetap saja ia malu bila kebiasaan buruknya dilihat oleh orang lain. Jessi cukup mengerti, ia segera membalik tubuhnya dan memilih untuk duduk di sofa mengistirahatkan tubuhnya yang sedikit lelah.Sedangkan Markus mulai memungut apa saja yang berserak di kamarnya, ia memasukkan semua benda itu ke dalam keranjang khudus untuk pakaian kotor. Besok dia akan menghubungi pihak loundry langganannya.Markus menghampiri Jessi, "Kau bisa istirahat sekarang," katanya mempersilahkan Jessi masuk ke dalam kamar.Tanpa menjawab Jessi pun masuk meninggalkan Markus yang berdiri menatapnya.Dia menggedikkan bahunya karena Jessi yang tidak mau bicara padanya."Mungkin dia masih marah?" Markus memilih untuk masa bodoh. Dia saja masih belum percaya bila sekarang sudah menikah dan sebentar lagi akan punya anak. Anak? Oh tidak, Markus tidak pernah membayangkan hal itu, tapi itu
Baca selengkapnya
Upaya Pencarian Harry
Upaya Pencarian Harry Setelah tahu Sarra pergi berlibur saat ini. Harry nekat menyusul istrinya itu, dia tidak akan menyerah sampai Sarra memaafkannya. Harry sudah menebak kemana perginya Sarra.Sayangnya dia tidak tahu di pulau mana istrinya berada. Informasi itu tertutup, jadilah ia seorang penjelajah, dari pulau satu ke pulau lainnya.Lelah? Sudah pasti, tapi Harry tak akan menyerah untuk mendapatkan maaf dari istrinya. Laura dan Philip sudah mengatakan agar menantu mereka itu cukup menunggu di rumah saja, karena bila waktunya tiba Sarra akan pulang sendiri.Harry tetap merasa tidak enak, karena kesalahannya terbilang cukup fatal. Ia pun berangkat Ke Malives segera.Sudah dua pulau yang Harry datangi dan belum juga membuahkan hasil. Menginap satu malam lalu lanjut ke pulau berikutnya. Dia tidak akan menyerah untuk menemukan belahan jiwanya itu.Sarra baru saja selesai makan, faktanya meskipun berlibur tetap saja hatinya sedih. Sarra hanya tertawa di luar, namun saat di dalam k
Baca selengkapnya
Lima Belas Tahun Kemudian
Lima Belas Tahun Kemudian. Vso bez teb ne tak Lechu tebe ya slovno kometa I dazhe pod dulom pistoleta Ya naydu tebya, ya, ya naydu, Tebya, ya.Sepenggal lirik lagu Jony yang berjudul kometa terdengar dari balik keramaian di tepi pantai.Sarra bangkit, dia jelas tahu suara siapa yang menyanyikan lagu yang berasal dari Rusia tersebut.Sarra berjalan pelan ingin mengintip dari tirai penutup dinding kaca, hatinya bergetar seolah ikut merasakan penyesalan dari suaminya.Air mata Sarra mengir, seiring lagu yang terus mengalun dari bibir kekasih hatinya.Sarra beranjak dan membuka pintu, langkahnya menuntunnya ke arah pantai, di mana ada beberapa orang yang mengelilingi Harry.Tanpa terasa tubuh Sarra sudah ada di antara keramaian itu. Harry pun mengakhiri lagunya dengan penjiwaan yang dalam hingga beberapa saat terdengar riuh tepuk tangan untuknya.Harry sedikit membungkuk hormat setelah mengakhiri lagunya, dan
Baca selengkapnya
Duomo Apartemen
Sean sudah mendarat di Milan, masih ada waktu seminggu lagi untuk kuliah, Sean menggunakan hari ini untuk istirahat, karena besok dia akan mulai bekerja.Pagi-pagi sekali Sean sudah sibuk dengan penyamarannya, berbagai wig dan rambut palsu bahkan tompel palsu juga ia persiapkan, tetapi Sean merasa itu terlalu tampak penyamarannya.Ia pun mencoba topi saja dan mungkin merubah cara jalan agar tidak terlalu tegap saja sudah cukup. Sean terus mencobanya sampai benar-benar yakin.Tapi, lagi-lagi Seab terdiam di depan cermin, rasanya kesan ketampanan dan pesonanya masih tidak tertutupi dengan sempurna. Hanya ada satu pilihan lagi. Ahha..., "kaca mata!"Sean ingat kalai mommynya memasukkan benda itu ke dalam kopernya.Sean mencarinya dan ketemu, ada tiga jenis yang di bawa, "Mommy memang yang terbaik!" ucap Sean.Ia merasa waktunya sudah cukup, Sean pun berangkat menuju hotel dengan menggunakan taksi. Butuh waktu dua puluh menit untuk tiba di hotel. Sean menatap bangunan tinggi nan me
Baca selengkapnya
Namaku Sean Smith!
Namaku Sean Smith! Hari pertama Sean masuk kampus, seperti halnya bekerja. Ia juga menyamakan penampilannya dengan bekerja, memakai kaca mata dan kemeja yang sedikit kedodoran, juga celana yang tidak terlalu modis. Sean juga meminyaki rambutnya agar bisa di sisir belah tengah, namun begitu bagi matanya yang jeli pasti dapat melihat ketampanan putra Han Zoku tersebut.Dario menyambutnya di gerbang kampus, tentunya dia sangat senang karena memiliki teman yang seprofesi.Tatapan mata beberapa mahasiswa terarah pada mereka.TapSeseorang tiba-tiba melompat dan berdiri tepat di hadapan mereka."Hai, anak baru ya?" pria yang tampak keren itu menatap Sean dari atas hingga ke bawah. Sean yang memiliki pengendalian diri yang cukup tinggi tampak biasa saja, "Dia temanmu, Dario? Ah, dari penampilannya aku yakin kalian pasti sama-sama miskin, haha!" Tawanya mengundang perhatian sebagian orang, walau ada juga yang tidak peduli."Hei!" Ia menuding bahu Sean dengan jarinya hingga Sean sedik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
35
DMCA.com Protection Status