All Chapters of Aku Istri Rahasia Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20
72 Chapters
Bab 11
“Jangan Nyonya saya mohon jangan bakar barang-barang itu!" teriak Syifa saat melihat Ningrum mulai membakar perlengkapan bayinya.Sherin dan Shania yang kebetulan juga ada di taman belakang bersama keluarga yang lain terlihat tersenyum bahagia. Andre yang sudah marah melihat tingkah sang istri langsung menyeret Ningrum ke dalam kamar. Sedangkan Rudi dan Mbok Inah berusaha untuk memadamkan api yang sudah membakar hampir sebagian perlengkapan bayi Syifa. "Maaf ya kami tidak bisa menyelamatkan barang-barang itu dari kobaran api," ucap Rudi kepada Syifa yang masih menangis di depan pintu kamarnya."Apa salahku terhadap keluargamu Mas, kenapa mereka begitu membenci ku dan anak ini!" teriak Syifa kepada Rudi."Ini bukan salahmu, tapi semua ini salahku tidak seharusnya aku membawamu kesini, maafkan aku Syifa," jawab Rudi yang terlihat begitu menyesali apa yang sudah terjadi.Mbok Inah yang ada di samping Syifa mulai membantu Syifa untuk berdiri dan berjalan menuju tempat tidurnya. Rudi masi
Read more
Bab 12
Rudi tidak menyangka orang yang dulu pernah meninggalkannya hanya karena mengejar karir kini tiba-tiba menghubunginya kembali. Rudi yang saat itu belum percaya dengan apa yang didengarnya sesaat terdiam. Hingga membuat Anita sedikit berteriak memanggil namanya. "Rudi! kenapa malah diam, kamu nggak lupa kan sama aku?" tanya Anita dari panggilan ponselnya."Kamu benar Anita, bukannya saat ini kamu masih di pulau Bali," tanya Rudi penasaran. "Aku sudah pulang karena show yang aku adakan beberapa bulan yang lalu sudah selesai, kita ketemuan yuk, aku kangen banget sama kamu, " ucap Anita dengan manja."Ketemuan," batin Rudi sambil terlihat bingung. "Bisa kan, aku janji hanya sebentar saja," ucap Anita sambil memohon kepada Rudi. "Memang kita mau ketemuan dimana," tanya Rudi kepada Anita. "Bagaimana kalau kita makan siang di cafe cinta seperti saat kita bersama dulu," jawab Anita sambil terdengar tertawa. "Ok, satu jam lagi aku sampai," jawab Rudi sambil menutup ponselnya.Setelah men
Read more
Bab 13
Rudi yang mendengar jawaban Syifa hanya terdiam, dia tidak menyangka bahwa istri sirinya kini bisa berpikiran sejauh itu untuk melawannya. Syifa yang saat itu diam mematung di hadapan Rudi langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya. Rudi dan keluarganya sudah berkumpul di meja makan sambil berbincang-bincang. Terlihat Mbok Inah dan Syifa yang sedang sibuk menyiapkan makanan. Diam-diam Anita memperhatikan tatapan Rudi kepada Syifa."Sebenarnya ada hubungan apa antara Mas Rudi dan pembantu itu, " batin Anita sambil terus menatap ke arah Syifa yang sedang sibuk menyiapkan Makan siang."Anita! Ayo dimakan Kok melamun, " teriak Ningrum sambil tersenyum ke arah Anita."Iya Tante terima kasih, " jawab Anita sambil menoleh ke arah Ningrum yang ada di sampingnya. Setelah menikmati makan siang bersama, Anita pun mengajak Rudi untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. Rudi yang saat itu memang tidak ada kegiatan akhirnya menerima ajakan Anita. Setelah bersiap-siap Rudi dan Anita be
Read more
Bab 14
“Malah bengong, kalian pasti menceritakan keluarga saya 'kan!" bentak Ningrum sambil menjambak rambut Syifa."Tidak Nyonya kami tidak berbicara apapun tentang keluarga Nyonya," jawab Syifa sambil menahan sakit di rambutnya. "Awas ya kalau kalian sampai bergosip tentang keluarga saya, sekarang cepat selesaikan pekerjaan kalian, " perintah Ningrum sambil melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Syifa.Malam ini tidak seperti malam biasanya, rumah Rudi malam ini terlihat begitu sepi. Mungkin karena Ningrum dan kedua putrinya sedang pergi ke salon langganan mereka. Sedangkan Rudi dan sang ayah masih berada di luar rumah. Syifa yang saat itu sedang memijat kakinya tiba-tiba dikejutkan dengan suara Rudi yang ternyata sudah berdiri di depan kamar Syifa."Mau aku bantu Pijat kakimu,' tawar Rudi sambil memandang Syifa yang berusaha memijat kakinya."Tidak perlu Mas," jawab syifa ketus."Jam segini kenapa belum tidur, oh ya ini aku bawakan martabak manis buatmu, " ucap Rudi sambil berjalan
Read more
Bab 15
Surti yang saat itu sedang memasak makan malam langsung terkejut saat mendengar teriakan sang suami. Setelah meletakan kayu di dalam kompor Surti bergegas menuju ke meja makan untuk melihat kondisi Pak Ruli. Ruli yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung menuang air putih di dalam sebuah gelas kaca yang ada di hadapannya.“Ada apa Pak,” tanya Surti sambil sedikit berlari ke arah Ruli yang duduk di meja makan.“Bapak hanya mimpi, Bapak tiba-tiba mempunyai firasat buruk tentang Syifa,” jawab Ruli sambil mulai minum segelas air putih. "Ibu beberapa hari ini juga rindu kepada Syifa, apalagi sejak dia ke kota bersama Rudi mereka tidak pernah menghubungi kita," jawab Surti sambil terlihat lesu. "Bagaimana kalau besok pagi kita ke rumah Anjas, Bapak yakin dia pasti tahu alamat Rudi," jawab Ruli sambil menenangkan hati sang istri. ***Keesokan harinya Rulli dan Surti berangkat ke sawah lebih pagi daripada biasanya. Rasa rindu kepada Syifa membuat mereka mencari informasi tentang Ru
Read more
Bab 16
"Mama," jawab Rudi sambil menoleh ke arah suara."Apa yang sedang kalian lakukan di kamar Ini!" bentak Ningrum kepada Rudi dan Syifa."Ini tidak seperti yang Mama pikirkan, aku bisa jelaskan semuanya Ma," ucap Rudi sambil berjalan ke arah sang mama. "Diam kamu," jawab sang mama sambil berjalan ke arah Syifa."Dasar kamu perempuan gatel, bisa-bisanya kamu menggoda Putra ku," ucap Ningrum sambil menampar Syifa."Tidak Nyonya ini tidak seperti yang Nyonya lihat," jawab Syifa sambil memegang pipinya yang merah karena tamparan Ningrum. "Kamu pikir aku tolol, aku sudah melihat semuanya, sekarang kamu tinggalkan rumah ku sebelum kamu mengotori rumah ini dengan dosa yang kamu lakukan!" bentak Ningrum sambil menjambak rambut Syifa dan menyeretnya menuju ke pintu utama. Kondisi yang tadinya sepi karena semua orang sudah terlelap dari tidurnya kini berubah menjadi kehebohan. Seluruh anggota keluarga Rudi termasuk Mbok Inah langsung berlari ke arah suara Ningrum. Rudi yang ada di sana berusaha
Read more
Bab 17
Ningrum dan kedua putrinya tahu benar apa yang dimaksud dari ucapan Andre. Setelah beberapa saat terdiam saling pandang, Ningrum dan kedua putrinya langsung berlari mengejar Andre yang hampir saja masuk ke dalam mobil. Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju ke rumah sakit terdekat. "Bagaimana kondisi Syifa dan bayinya," tanya Andre kepada Rudi. "Ini semua gara-gara kamu!" bentak Ningrum kepada Rudi hingga membuat semua orang menoleh ke arah mereka."Apa jangan-jangan Mama sudah mengetahui siapa Syifa," batin Rudi sambil menoleh ke arah Ningrum yang baru saja masuk ke rumah sakit. "Apa maksud Mama," tanya Rudi penasaran. "Semua ini kesalahan kamu, coba saja kamu tidak membawa perempuan itu ke rumah, kita tidak akan susah seperti sekarang," jawab Ningrum sambil menunjuk Rudi. "Iya, malam-malam begini 'kan lebih baik tidur di rumah, ini malah di rumah sakit," gerutu Sherin sambil melipat tangannya ke perut. "Diam kalian! Ini rumah sakit jangan sampai kalian but malu disini,
Read more
Bab 18
"Kenapa Mbok bisa tahu tentang hubungan saya dan Syifa," tanya Rudi sambil menoleh ke arah Mbok Inah. "Maaf Mas, saya tahu dari Non Syifa dia sudah cerita banyak tentang saya, bahkan tentang apapun yang dilakukan Nyonya besar dan kedua adik Mas Rudi," jawab Mbok Inah sambil mulai menangis."Memangnya apa yang dilakukan mereka Mbok," tanya Rudi penasaran. "Saat Non Syifa pergi ke pusat perbelanjaan mereka meminta Non Syifa membawa semua belanjaan dan mereka juga tidak memberikan makanan untuk Non Syifa hingga dia kelaparan, serta mereka juga mengolok-olok Non Syifa bahkan dengan kasar Non Sherin menjambak rambut Non Syifa dengan sangat keras,"jawab Mbok Inah. "Mama," ucap Rudi sambil terlihat menahan amarahnya. "Saya mohon Mas Rudi jangan bilang ke Nyonya kalau saya dan Non Syifa yang memberitahu masalah ini," ucap Mbok Inah sambil menangis. Rudi tidak menjawab ucapan Mbok Inah, dia langsung berj
Read more
Bab 19
"Non Syifa mau memberi nama anak ini siapa," tanya Mbok Inah penasaran."Aku akan memberi nama anak ini Akbar, agar dia bisa menjadi orang besar seperti ayahnya," jawab Syifa sambil tersenyum melihat sang putra."Wah nama yang bagus Non, semoga Den Akbar bisa menjadi orang hebat seperti Mas Rudi," ucap Mbok Inah sambil tersenyum."Hai Babu!" teriak Sherin sambil masuk ke ruangan Syifa bersama Ningrum dan Shania."Mbok sekarang cepat belikan saya air mineral, karena saya sangat haus," perintah Ningrum sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Mbok Inah."Tapi Nyonya," belum selesai Mbok Inah berbicara Shania langsung menyeret Mbok Inah keluar kamar."Dasar Pembantu tua kalau disuruh pergi ya pergi," ucap Shania sambil menyeret tubuh Mbok Inah."Enak ya bisa melahirkan di rumah sakit mewah, fasilitas lengkap bahkan gratis lagi tanpa biaya apapun," ucap Ningrum sambil berjalan mendekati Syifa yang sedang berbaring bersama sang putra."Nama anakmu siapa," tanya Shania sambil melihat Akbar.
Read more
Bab 20
"Pernikahan, apa maksudmu," tanya Rudi sambil menoleh ke arah Syifa."Tadi Mama dan kedua adikmu bilang jika dalam waktu dekat kamu akan melangsungkan pernikahan dengan Anita," jelas Syifa kepada Rudi."Aku justru baru tahu masalah ini darimu, kalau begitu aku pulang dulu besok pagi aku kesini untuk jemput kamu dan Akbar," ucap Rudi sambil pamit dan berjalan keluar kamar.***"Mama, Ma!" teriak Rudi sambil masuk ke dalam rumah."Kamu kenapa, baru pulang sudah teriak-teriak!" bentak Ningrum yang saat itu sedang menikmati makan malam bersama keluarga yang lain."Itu pasti karena kebanyakan bergaul dengan orang-orang kampung, makanya nggak tahu sopan santun," jawab Sherin dengan muka ketus."Tutup mulutmu, justru kalianlah orang yang tidak tahu sopan santun!" bentak Rudi sambil menunjuk Sherin."Rudi, duduk!" bentak Andre sambil menyuruh Rudi duduk."Sekarang jelaskan apa yang sebenarnya terjadi sebenarnya," ucap Andre saat Rudi sudah duduk di sampingnya.Rudi pun menjelaskan semua yang
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status