All Chapters of PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU: Chapter 21 - Chapter 30
141 Chapters
21. Bandit Ninja
Isyana yang mengalami kekalahan untuk kedua kalinya dari Rinjani akhirnya membiarkan Candaka dan Rinjani melewati Dusun Nelayan."Selamat tinggal, Candaka! Semoga saja kelak kita memang berjodoh kembali!" uajr Isyana dalam hati sambil berurai air mata.Isyana tidak pernah bisa melupakan Candaka.Masa-masa bahagianya bersama Candaka saat Candaka masih pemuda biasa tanpa ilmu bela diri, tidak pernah hilang dalam ingatannya.Sayang sekali, nasib buruk membuat wajahnya menjadi buruk rupa sehingga mempengaruhi sifatnya.Kini, dengan wajahnya yang kembali muda dan cantik tetap saja Candaka hanya mengangap dirinya sebagai sahabatnya daripada kekasihnya.*****"Bagaimana rasanya ketemu kekasih lama yang kembali cantik jelita?" tanya Rinjani dengan rasa cemburu."Aku dan Isyana memiliki cerita tersendiri, Adinda Rin! Tapi cintaku hanya untuk kalian bertiga!" ujar Candaka."Gombal!" seru Rinjani dengan wajah yang masih cemberut.Rinjani tidak salah menebak perasaan Candaka.Saat bertemu Isyana
Read more
22. Gadis Cantik dan Menawan
Candaka agak menyesali perbuatan Rinjani yang menggunakan Tapak Racunnya untuk menghabisi seluruh kawanan Bandit Ninja ini sebelum Candaka sempat menanyakan informasi kepada mereka."Kita memerlukan mereka hidup-hidup, Adinda! Setidaknya kamu menyisakan beberapa anggota Bandit Ninja yang hidup, tapi sekarang kita tidak punya informasi apa-apa!" ujar Candaka."Sudahlah, Kanda! Percuma saja bertanya kepada mereka! Kawanan Bandit Ninja ini sudah terlatih untuk tutup mulut! Aku yakin ada pemimpin mereka, tapi yakinlah kalau mereka tidak akan bicara sepatah kata pun, Kanda!" elak Rinjani."Aku harap lain kali pertimbangkan dahulu keputusanmu menggunakan racun, Adinda! Gunakan saja pukulan yang melumpuhkan mereka tapi tidak untuk membunuh!" saran Candaka."Baik, Kanda! Adinda minta maaf telah melanggar perintah Paduka Raja! Adinda siap dihukum!" kata Rinjani sambil tersenyum gen*t terhadap Candaka.Raja Kamandaria ini memang paling lemah dan takluk terhadap kecantikan dan sifat Rinjani, kar
Read more
23. Naga Draken
"Selamat datang kembali Raja Candaka! Sungguh suatu kehormatan bisa bertemu langsung dengan Raja negeri ini!" saapa Shama saat Trinity mengantar Candaka dan Rinjani menuju kediaman Shadow Master ini."Hahaha! Tidak perlu sungkan saudara Shama! Aku masih Candaka yang dulu! Buang semua basa-basi dan bersikap biasa saja!" seru Candaka."Ada perlu apa sampai Candaka jauh-jauh datang mengunjungi Desa Bayangan?" tanya Shama."Kami sedang mengadakan peninjauan langsung terhadap kondisi negeri ini! Oh ya, ini Rinjani!" kata Candaka memperkenalkan Ratu Kamandaria ini."Candaka beruntung memiliki dirimu, Ratu Rinjani!" sapa Shama dengan sopan."Jangan terus menerus memuji Rinjani, nanti aku bisa cemburu loh, Shama!" kata Candaka sambil tertawa."Hahaha ... Candaka bisa saja! Kalian belum memberitahuku, apa tujuan kalian ke desa ini ... tentu saaja bukan hanya sekedar mengunjungi teman lama bukan?" tanya Shama dengan pandangan matanya yang tajam."Begini, Shama ... aku sebenarnya ingin meminta b
Read more
24. Ingatan Draken - 1
ROOOAAAR!Hari mulai menjelang sore saat suara raungan naga terdengar di Desa Bayangan."Naga merah itu sudah kembali, Candaka!' seru Shama."Biarkan aku mendekatinya untuk mengajaknya bicara!: ujar Candaka."Hati-hati, Kanda!" pesan Rinjani."Jangan khawatir, Adinda! Aku selalu berhati-hati!" sahut Candaka sambil tersenyum.Naga merah terus memasuki Desa Bayangan sambil sesekali terdengar suaranya memanggil nama Ling The dan Dhee Gu.Candaka langsung mendekati Draken tanpa rasa khawatir dan takut, sementara Rinjani sangat mencemaskan Candaka dari kejauhan."Kenapa dengan dirimu, Draken? Kamu adalah naga terhormat, kenapa sekarang jadi kacau begini?" tanya Candaka."Aku kenal denganmu! Kamu ini Pendekar Naga Biru yang mengalahkan kelompok Ling The bukan? Kemana Ling The sekarang, apa kamu tahu?" tanya Draken."Aku tidak tahu, Draken! Bukannya kedua adikmu ini sangat jahat! Kenapa kamu mencari mereka lagi?" tanya Candaka."Aku tidak menyangka kalau kedua adikku menghianatiku, terutama
Read more
25. Ingatan Draken - 2
"Aku ingat sesuatu, Pendekar Naga Biru!" seru Draken."Apa yang kamu ingat, Draken?" tanya Candaka."Aku berada di sebuah tempat yang indah sekali, bahkan melebihi Nirvana sekalipun! Naga-naga di sana tampak bahagia sekali dan sangat sakti! Tunggu dulu ... aku juga melihat pemimpin tempat ini!" ujar Draken."Bagaimana rupa naga pemimpin yang kamu lihat, Draken?" tanya Candaka lagi."Naga ini memiliki tubuh berkilau keemasan dengan beberapa bagian berwarna merah berkilau. Naga-naga di sana memanggilnya ... aduh ! Kenapa aku bisa lupa! Sebentar ...""Apa naga ini besar melebihi dirimu, Draken?" tanya Candaka."Bukan hanya besar, tapi wajah naga ini sangat berwibawa! Sepertinya dunia yang ditempatinya merupakan Dunia Tanpa Batas!" sahut Naga Draken."Seperti apa Dunia Tanpa Batas itu? Apa seperti dunia tempat kita berada sekarang?" tanya Candaka."Bukannya sudah kukatakan kalau Dunia Tanpa Batas itu sangat indah, jauh melampaui dunia tempat kita berada yang penuh kekerasan!" sahut Naga D
Read more
26. Berterus Terang
Draken tanpa alasan yang jelas langsung mengamuk begitu mata merahnya menyala tanpa sebab yang jelas.Namun, naga ini tidak merusak Desa Bayangan, melainkan pergi menjauh dari Desa Bayangan, walaupun dalam kondisi mengamuk."Apa yang terjadi? Kenapa Draken bisa seganas ini?" tanya Candaka."Ada yang mengendalikan Draken ini, Kanda! kalau kutebak pasti Infinity Dragon!" sahut Rinjani."Apa yang diinginkannya dariku? Aku saja tidak pernah bertemu naga yang disebut Naga Tanpa Batas ini. Bahkan dunianya saja belum pernah kukunjungi, dan sepertinya mustahil kukunjungi dengan kemampuanku yang masih rendah ini!" ujar Candaka."Kanda tahu mengenai Infinity Dragon ini? Apa yang diinginkannya dari Kanda?" tanya Rinjani."Lu Ming mengatakan kalau lima tahun lagi, Infinity Dragon akan datang menculik Mahesa, Adinda Rin!" sahut Candaka yang memutuskan berterus terang pada Rinjani."Kenapa Kanda merahasiakannya dari kak Zhian dan juga kita-kita ini yang menjadi isteri Kanda?" tanya Rinjani yang kec
Read more
27. Shadow Forest
"Aku melihat Zenith ini pertama kali saat aku kecil, Ratu! Menurut kepercayaan kami para Shadow di Shadow Island, hanya Shadow terpilih yang bisa melihat Zenith ini!" sahut Trinity menanggapi pertanyaan Rinjani. "Pantas Shama tidak bisa melihat makhluk mitos ini. Apa benar makhluk mitos ini melindungi tempat asal kalian ini?" tanya Rinjani. "Benar, Ratu!" sahut Trinity. "Kalau yang di Shadow Forest ini, Zenith yang sama seperti yang kamu lihat saat kecil di Shadow Island?" tanya Rinjani. "Agak berbeda! Zenith yang kulihat saat kecil terasa penuh kelembutan, tapi Zenith yang berada di Shadow Forest mengandung kekuatan yang membuatku tidak nyaman!" ujar Trinity. "Kenapa tidak kamu katakan kepada Shama?" tanya Rinjani. "Penduduk Desa Bayangan begitu yakin kalau Zenith ini adalah Zenith yang sama seperti makhluk mitos di Kepulauan Bayangan. Aku tidak ingin mengecewakan mereka. Shama juga mempercayainya!' sahut Trinity. "Lebih baik mereka mempercayai kalau Zenith ini akanmelindungi m
Read more
28. Mencari Naga Draken
Ucapaan Trinity secara tiba-tiba ini sungguh mengejutkan semuanya. "Kamu tahu Naga Draken berada di mana selama ini? Kenapa kamu merahasiakannya?" tanya Rinjani. "Aku sudah janji dengan Draken agar tidak memberitahukan tempat persembunyiannya saat dia pertama kali tiba di dekat Desa Bayangan ini. Maafkan aku, Shama!" ujar Trinity. "Kenapa Naga Draken membuatmu berjanji seperti itu?" tanya Rinjani. "Ada misi yang sedang dijalankannya di Kamandaria, tapi dia lupa misi seperti apa yang harus dijalankannya. Saat itu dia tidak separah sekarang ini. Dia masih ingat dengan dirimu, Kak Candaka! Malahan dia bilang misi pentinganya ini ada hubungannya dengan Kak Candaka! Untuk itulah aku melindungi dirinya. Tidak tahunya kehilangan ingatannya semakin parah dengan mulai mendatangi Desa Bayangan!" Trinity penuh penyesalan menceritakan rahasia yang terpaksa dibukanya karena semakin parahnya ingatan Draken yang bisa saja mengancam keselmatan seluruh penduduk Desa Bayangan. "Apa Draken pernah
Read more
29. Rinjani vs Naga Draken
Suara raungan naga dari dalam goa besar ini menggetarkan seluruh perbukitan termasuk hutan, tempat naga ini berada."Apa raungan ini dapat memancing keluarnya makhluk Beast yang menghuni hutan ini, Trinity?" tanya Rinjani."Kinnari tidak mungkin keluar saat ini karena wujudnya masih berupa gadis yang sangat cantik. Berbeda kalau malam tiba yang wujudnya Mandurugo! Tapi, dengan banyaknya orang di sini, mustahil makhluk Beast ini akan keluar dari persembunyiannya!" jelas Trinity.ROOOAAARRR ....Raungan keras kembali terdengar.Kali ini lebih kencang daripada sebelumnya."Draken, keluarlah! kami tidak bermaksud jahat padamu!" seru Candaka."Biar aku yang masuk ke dalam goa besar ini, Kanda!" sahut Rinjani."Kamu yakin bisa melawan Naga Draken ini sendirian?" tanya Candaka."Kanda masih meragukan kemampuanku?" tanya Rinjani dengan tatapan matanya yang tajam.keraguan Candaka terhadap dirinya membuat Rinjani sedikit kesal terhadap Pendekar Naga Biru ini."Bukan meragukan kemampuanmu, Adin
Read more
30. Ingatan Draken - 3
Trinity merasakan seluruh tubuhnya bergidik menyaksikan Naga Draken yang menyemburkan api besarnya ke arah Candaka dan Rinjani yang tanpa perlindungan sama sekali."Apa yang terjadi? Kenapa mereka bisa begitu ceroboh terhadap serangan Naga Draken?" pikir Trinity.Shama yang menyaksikan serangan mengerikan yang dikeluarkan Naga Draken juga sama terkejutnya dengan Trinity."Apa mereka selamat, Trinity?" tanya Shama.Trinity dan Shama bergegas menuju ke arah Candaka dan Rinjani.Langkah mereka terhenti saat melihat kepulan asap yang menghilang dari api naga yang membakar ratu dan Raja Kamandaria ini.Sosok Naga Emas yang berukuran raksasa tampak berkilau diterpa sinar mentari yang menutupi Candaka dan Rinjani dengan kedua sayapnya yang kokoh dan tahan api.GWAAAKKK ....Pekik Naga Emas membahana, membuat Naga Draken terdorong mundur dari posisinya yang melayang di angkasa.Tampak sayap Naga Emas ini terbuka dengan megahnya."Kalian tidak apa-apa?" tanya Shama yang cemas dengan keadaan Ca
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status