All Chapters of KEMBANG DESA SANG MILIARDER : Chapter 71 - Chapter 80
173 Chapters
Berkunjung ke Kampung Halaman Radisha
Suasana gelap mulai melekat saat malam pekat datang, dan meninggalkan terang benderangnya siang hari. Sebuah mobil sport memasuki kawasan perkampungan di kota Kabupaten Cianjur Jawa barat.Hawa sejuk begitu kentara sekali di daerah sana, "Cuacanya sangat dingin sekali!" ucap Danu masih betah berkemudi di daerah jalanan berkelok itu."Tentu saja di sini sangat dingin, karena di sini kan daerah pegunungan!" ujar Radisha menimpali Danu, dan mulai mengambil jaket Hoodie untuk calon suaminya itu.Radisha begitu perhatian pada Danu, berbeda sekali dengan Tifany yang hanya mengandalkan kecantikan namun tidak mampu memperhatikan hal sekecil itu. "Terima kasih!" ucap Danu tersenyum saat Radisha menyelimutinya dengan jaket Hoodie."Sama-sama ... kalau kau merasa kedinginan, kenapa kau tidak mematikan AC-nya saja!" saran Radisha terhadap Danu.Danu pun akhirnya mematikan AC mobilnya. "Apa ini masih jauh ke Rumahmu Ra?" tanyanya seraya memegang kemudi."Lumayan
Read more
Memilih Gaun Pernikahan
Pagi itu Radisha pergi bersama Danu. Saat ini mereka sedang bersama di sebuah butik, Radisha tampak memilih gaun mewah. Sementara Danu, dia terduduk di sofa yang terdapat di butik itu, menunggu Radisha yang sedang dibantu dandan oleh pelayan butik tersebut."Apa kamu suka dengan gaun ini Nona?" seorang pelayan itu terlihat sedang melayani Radisha sebagai pelanggan saat ini.Radisha masih memilih gaun, dia belum memutuskan untuk memilih gaun yang akan dia kenakan di hari pernikahannya dengan Danu."Bagaimana dengan gaun yang ini Nona," ucap seorang pelayan butik itu menunjuk pada gaun berwarna putih.Radisha ikut menolehkan kepalanya, menatap pada salah satu gaun tampak anggun di hadapannya."Gaun ini mewah sekali?" gumamnya pelan, "Pasti gaun ini sangat mahal?" tebaknya bergumam.Pelayan butik itu pun kembali menyadarkan Radisha dari lamunan. "Nona, kenapa kamu malah melamun seperti ini?" tanyanya bingung.Radisha tersad
Read more
Bahagia Itu Sederhana
Radisha tersenyum malu sambil menggaruk tangannya yang tak gatal, ketika Danu berbicara seperti itu padanya. "Kalau begitu tidak apa-apa jika aku pilih salah satu gaun dari Butik ini?" ucap Radisha dengan senyuman.Danu menganggukkan kepalanya, dia pun tersenyum saat Radisha bertanya jika dia akan memilih salah satu gaun untuknya. "Ya tentu saja! Kau boleh pilih gaun apapun sesukamu!" Radisha tersenyum sumeringah, dan perlahan berjalan masuk kembali ke tempat mencoba gaun pengantin."Ayo Nona!" ajak pegawai butik yang terus mengikutinya dari belakang."Hem ... iya!" Radisha menjawab, sambil terus melangkah masuk ke dalam ruangan mencoba gaun pengantin itu.Setelah di dalam ruangan ganti, Radisha kembali di dandani dengan riasan wajah flawles, serta gaun pengantin berwarna putih yang di pilihnya langsung."Coba Nona pejamkan mata," pinta seorang yang merias wajahnya.Radisha memejamkan matanya, ketika seorang make over i
Read more
Membeli Kebaya Pengantin
Audrey sedikit memelankan nada bicaranya, dia tidak menyangka jika Danu akan mengancamnya. Audrey menelan salivanya, dia merasa dipermalukan di hadapan Radisha."Kamu senangkan melihat aku dengan Kak Danu terus bertengkar seperti ini?!" ketus Audrey segera meninggalkan danau itu, karena dia takut dengan ancaman Danu, kakaknya.Radisha merasa bersalah pada Danu, lantaran Danu bertengkar dengan adiknya gara-gara dia yang meminta ke danau ini."Lebih baik kita pulang saja!" Radisha mengajak calon suaminya itu, sambil menundukkan kepalanya.Danu meraih tangan Radisha. "Apa kau yakin kita akan pulang Hem? Bukankah kita akan ke butik untuk mencari kebaya pengantin?" Danu tahu kekasihnya saat ini sedang merasa bersalah padanya. "Kita akan tetap mencari kebaya untuk pernikahan kita!" Danu berusaha meyakinkannya.Pada akhirnya Radisha pun mau di ajak Danu untuk mencari kebaya pengantin."Iya aku mau, tapi...,""Stttt! Tidak ada penolakan, dan alasan apap
Read more
Prahara di Restoran
Sore itu Danu sengaja mengajak Radisha untuk makan setelah selesai membeli kebaya pengantin untuk dikenakan Radisha di hari pernikahannya. Ketika Radisha sadar kalau Danu berjalan bukan ke arah rumahnya, Radisha bertanya terhadap Danu."Mau ke mana ini?" tanyanya menatap pada Danu yang mengemudikan mobilnya. "Ini bukan arah ke Rumah, kita akan ke mana Danu?" Lanjut Radisha bertanya."Aku mau mengajak kamu ke salah satu tempat Favorit, kamu mau kan," ucap Danu di sela menyetir mobilnya."Ya, tentu saja aku mau!" Radisha menyetujui Danu yang akan membawanya ke tempat yang belum ia ketahui.Danu kembali fokus mengemudikan mobilnya, sementara Radisha hanya menatap hamparan luas jalanan ibukota sore itu. Lampu-lampu kota Jakarta mulai terlihat menyala, menghiasi indahnya kawasan kota Megapolitan itu.Perlahan senja mulai tenggelam, dan kegelapan malam mulai menyapa. Namun, saat Danu fokus berkemudi tiba-tiba saja sebuah mobil memepetnya.
Read more
Memutuskan untuk Kembali
"Dasar Perempuan gatal, saya tidak menyangka kau ini Perempuan rendahan. Padahal kurang apa Tifany sama kamu, dasar Asisten tidak tahu diri!" Hujatan demi hujatan terus berseliweran terdengar pengang ditelinganya. Radisha berusaha menutup telinga rapat-rapat. Sementara Danu masih berdebat dengan Stevani, dan tuan Candler."Danu sudah!" lerai Radisha menggenggam tangan Danu. "Sebaiknya kita pulang saja, jangan ribut di sini," ucapnya lagi.Danu menatap pada wajah Radisha dia merasa kasihan pada calon istrinya. "Ya ... kamu benar, lebih baik kita pulang! Untuk apa kita tanggapi Orang seperti ini," perlahan Danu melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan Stevani dengan tuan Candler.Dalam perjalanan menuju rumah, Danu masih saja menggerutu lantaran Stevani masih saja menghujat Radisha, padahal, semuanya sudah jelas bukan salah Radisha. Semua yang terjadi adalah salah Tifany yang menolak untuk di jodohkan dengannya."Sudahlah ... tidak perlu
Read more
Bersikap Baik Tapi Palsu
"Katakan Nak?" Tuan Candler meminta Tifany menyampaikan keinginannya.Tifany masih diam, di dalam benaknya berseliweran rencana licik yang akan kembali membawa masuk dalam hubungan Danu, dan Radisha.Tuan Candler menautkan kedua alisnya dengan heran dia mengguncang pipi cantik putrinya. "Aishhhh ... kenapa kau diam Nak," ucap Tuan Candler, "Apa yang kau inginkan?"Tifany pun tersadar dari lamunannya, ketika sang papa mengguncang wajahnya. "Saya mau Papa melakukan sesuatu untukku, apa Papa akan setuju?""Ya ... tentu saja Papa akan setuju, memangnya apa? Kamu jangan berbelit-belit seperti ini,""Aku mau Papa bersikap baik pada Radisha, bagaimanapun caranya Papa harus lakukan itu!" pinta Tifany memohon pada papanya.Tuan Candler tidak langsung memenuhi permintaan putrinya, dia menolak karena dia tidak akan bisa bersikap baik pada orang yang telah menyakiti putrinya."Kamu masih waras kan?" Tuan Candler menempelkan tan
Read more
Kau Penenang Hati
Danu mengurungkan niatnya, yang hendak memarahi Audrey karena bersikap tidak sopan kepadanya, dan pada Radisha calon iparnya."Kenapa kau menghalangiku?" Danu berbalik menatap wajah kekasihnya."Jangan rusak hubungan baikmu dengan Audrey hanya demi aku," ucap Radisha berusaha menenangkan Danu yang tengah emosi saat ini.Setelah mendengar penuturan Radisha yang begitu menenangkan. Danu mengurungkan niatnya yang akan memarahi adiknya itu. "Jika bukan karena kamu, mungkin aku akan memarahinya. Kenapa kau begitu baik pada orang yang selalu menyakitimu Ra?"Danu begitu mengagumi sosok perempuan yang tengah dicintainya itu, pantas saja dia lebih memilih Radisha meskipun hanya gadis desa ketimbang Tifany sang aktris ternama."Jika aku membalas mereka, lalu apa bedanya aku dengan mereka Hem, sudah ya, mulai sekarang jangan pernah khawatirkan tentang aku," Radisha tersenyum, kemudian menoleh pada si mbok dan melanjutkan menyiapkan makanan untuk sa
Read more
Maksud Terselubung
Danu mengernyitkan keningnya ketika di minta oleh papanya untuk segera ke ruangan meeting. Lantaran tidak biasanya papanya itu memintanya untuk segera menemuinya."Baiklah, saya akan segera menemuinya! Kau boleh melanjutkan pekerjaanmu!" titahnya mengibas tangan mengaba-aba pada Karyawannya itu.Danu segera bergegas menuju ruangan meeting, setelah diberitahu oleh salah satu Karyawannya itu. Tetapi, Danu tidak berhenti bergumam lantaran dia heran dengan papanya yang tiba-tiba saja memanggilnya.'Sebenarnya ada apa? Tumben sekali Papa memintaku menemuinya?' batin Danu terus bertanya-tanya.Setelah sampai di ruangan meeting, Danu membuka pintu ruangan, dan menatap pada seseorang yang sangat tidak dia sangka akan mengunjungi kantornya itu."Om Alex, kenapa kau mendatangi Kantor saya?" dengan heran dia bertanya pada Tuan Alexandre Candler."Kamu duduk sebentar, kita bicara baik-baik ini tentang kerja sama kita yang sempat tertunda," T
Read more
Jadi Orang Ke Tiga
Radisha masih menunggu apa yang ingin di katakan oleh Tifany. Namun, Tifany merasa grogi lantaran di sana juga ada Natalie yang sejak tadi terus mengawasi gerak-geriknya."Sebenarnya Nona mau bicara apa?" tanya Radisha berharap Tifany segera menjawabnya.Seketika Tifany tersadar, berusaha menetralkan kembali pikirannya. "Em ... eh iya. Sebenarnya maksud kedatanganku kemari mau meminta maaf sama kamu Ra, bolehkan aku minta maaf sama kamu?""Tentu saja boleh, siapapun boleh termasuk aku Nona!" ucap Radisha menunjuk dirinya sendiri."Kamu memang Perempuan baik-baik Ra, pantas Danu memilihmu!" selorohnya menatap dengan wajah memelas.Tiba-tiba saja Natalie memperingatkan Radisha, pada perbuatan Tifany yang telah lalu."Kamu jangan mudah percaya pada Perempuan ini Radisha! Kamu harus belajar dari masa lalu, bagaimana dia memperlakukanmu!" ujar Natalie berusaha memperingatkan.Radisha pun berpikir kembali, saat calon ibu mertu
Read more
PREV
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status