All Chapters of Si Gendut Penakluk Bos : Chapter 61 - Chapter 70
118 Chapters
Keras Kepala Reni
Alih-alih mengintip di door viewer terlebih dahulu, langsung saja Bramantyo membuka pintu rumahnya tanpa menaruh kecurigaan sama sekali dan keterkejutan langsung membuatnya membatu di tempat menyadari siapa yang datang berkunjung.Sumpah, mau demi apapun juga boleh sebab yang pasti Bramantyo sungguh malas sekali berjumpa dengan orang-orang yang ada di hadapannya ini. Yang mana, bukan hanya mengganggu akhir pekannya yang akan ia gunakan untuk beristirahat dan bermalas-malasan tapi juga ia yakin keributan bisa saja pecah di antara mereka.Siapa lagi yang bertandang pagi-pagi begini kalau bukan keluarga kandung Bramantyo sendiri. Tidak hanya Reni sang Ibunda saja yang menginjakkan kaki untuk kesekian kalinya di rumah ini, akan tapi dia tidak sendiri karena membawa serta anak dan menantunya yang lain yaitu Candrawati dan suaminya Bayu Dirgantara. Bramantyo dan Wati merupakan saudara kandung, memiliki perbedaan usia sekitar empat tahunan dengan Bramantyo sebagai seorang Kakak.Belum sempat
Read more
Menghindar Dari Kewajiban
"Mama nggak akan berbelit-belit, Bram! Wati dan Bayu sudah sepakat menyumbang lima puluh juta untuk pembebasan bersyarat Papamu, berapa yang bisa Kamu berikan?"Bramantyo diam membatu mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Reni.Bramantyo sudah menduga di awal bahwa kedatangan keluarganya ini punya maksud tertentu, topik ini pun telah melintasi pikirannya dalam tempo sepersekian detik.Hanya saja, Bramantyo tidak menyangka jika Reni akan segamblang ini meminta kepadanya bahkan menyebutkan nominal cukup besar yang akan digelontorkan oleh pihak Wati dan Bayu.Gundah gelisah jelas langsung menggerogoti hati Bramantyo sebab keuangannya berkemungkinan bisa terguncang hebat.Bayu Dirgantara merupakan seorang pengusaha yang cukup sukses di mata Bramantyo dan menurutnya lima puluh juta adalah angka yang kecil untuk pria itu.Sementara itu, masih menurut sudut pandang Bramantyo, dirinya sendiri adalah seorang pengangguran. Dia butuh biaya hidup selama beberapa minggu kedepannya atau s
Read more
Konfrontasi Internal
"Kak … apa nggak bisa Kamu bujuk Falisha untuk mencabut tuntutannya?" ucap Wati buka suara menyela pembicaraan dengan mengemukakan salah satu solusi yang terpikirkan olehnya.Bramantyo tertegun seketika saat mendengarkan kalimat Wati. bramantyo tahu Chandrawati adalah benar saudara kandungnya dengan bukti bahwa mereka bisa setipe, sepaham dan sepemikiran entah bagaimana caranya jika menyangkut yang namanya uang, mereka berdua akan melindungi harta sebaik mereka menjaga nyawa.Ini merupakan sifat alami Bramantyo dan Chandrawati yang dibesarkan dengan pemahaman bahwa uang adalah segalanya.Bramantyo kontan memicingkan tatapan matanya kepada adik kandung satu-satunya itu, jelas ia tahu apa motif Wati mengatakan hal yang sangat memancing barusan.“Apa maksudmu, Wati?” tanya Bramantyo penuh kesengajaan, dia tidak mampu menyembunyikan dingin yang ada di nada suaranya.Walau tidak menghadap ke arah Reni, ekor mata Bramantyo menangkap jelas gestur tubuh ibunya itu. Reni mendadak menegakkan tu
Read more
Pertengkaran Lagi
“Kakak kan bisa cari cara!” ujar Wati tidak kehilangan alasan dan akal, “Kak Bram bisa cari dia di teman-temannya atau tanya pengacaranya. Pokoknya bujuk dia untuk cabut tuntutannya terhadap Papa!”Kembali, Wati dengan giat menyodorkan idenya yang memberikan beban panas itu pada Bramantyo.“Saya nggak setuju!”Semua pasang mata dan kepala langsung menoleh ke arah sumber suara, itu adalah Hera, istri siri Bramantyo yang menguping pembicaraan keluarga itu sejak di tengah-tengah.Hera baru saja selesai mandi dan ingin ikut turun sarapan bersama Bramantyo saat telinganya menangkap keributan kecil yang terjadi di ruang tamu depan.Hera yang mencuri dengar percakapan tidak lagi dapat menahan diri saat Wati yang merupakan iparnya itu terus menerus menekan Bramantyo.Oleh Hera, wanita yang telah memiliki pemikiran untuk berpisah dari Bramantyo ini tidak bisa tidak ambil peduli. Setidaknya untuk saat ini, saat ia masih bersama pria itu. Menekan Bramantyo itu sama saja berarti menekan dirinya d
Read more
Keakraban
Di saat pertengkaran terjadi pada keluarga kecil Bramantyo yang berujung pada perginya Hera, puluhan kilometer dari kediaman tersebut suasana sebaliknya justru terjadi di sebuah unit apartemen Alton Tower. Kehangatan berselimutkan harmonis kental terasa pada Falisha dan Matteo."Anjay … capek banget, Mat!" ucap Falisha sambil tetap menggerakkan kakinya untuk melangkah maju."Selalu ada pengorbanan yang setimpal jika ingin hasil yang maksimal, Micin!" pungkas Matteo membalas sembari tetap menggiring langkah Falisha.Pasangan calon suami istri itu baru saja menyelesaikan olahraga bersama di sebuah fasilitas fitness center yang di sediakan oleh pihak Alton Tower.Falisha dan Matteo sudah sepakat menggunakan fasilitas itu saja dengan membayar iuran keanggotaan bulanan karena mempertimbangkan jarak dan efektivitas penggunaan. Ameera lagi-lagi menjadi alasan utama bagi Falisha agar tidak jauh-jauh meninggalkan putri semata wayangnya yang istimewa ini karena masih berada di satu gedung yang
Read more
Penampakan Mengejutkan
Sumpah demi apapun, Falisha bisa merasakan jantungnya menggila saat mobil yang dikemudikan oleh Matteo melaju menuju rumah anak pertama dari Kaisar Taslim itu.Bukan hanya karena puluhan tahun tidak pernah berjumpa dengan Gisella dan Matthew tapi juga karena alasan dasar yang menjadi pondasi utama pertemuan yang akan di langsungkan malam ini.Selain debaran keras, Falisha juga dapat merasakan dingin mnejalar di kaki dan tangannya sekarang. Hal ini diperparah dengan keberadaan pendingin mobil hingga rasanya kulitnya membeku.“Semuanya akan baik-baik aja, Sha …,” ucap Matteo dari balik kemudinya, “ada Aku bersamamu, Aku nggak akan biarin siapapun nindas Kamu meskipun itu orang tuaku sendiri …,” lanjutnya berjanji dengan sungguh-sungguh karena ia memahami gugupnya Falisha saat ini.Ada hangat yang merebak di hati Falisha detik itu juga, sedikit banyak mampu mengurangi dingin yang ia rasakan sekaligus mengangkat sepersekian berat yang berada di pundaknya.“Aku tahu … Aku hanya gugup …,” b
Read more
Pertemuan
"Maaf, Mat … tadi Aku melamun … Aku nggak denger Kamu ngomong apa," balas Falisha jujur dengan wajah yang sedikit merona, "Kamu bilang apa tadi, Mat?"Matteo tidak menjawab, mobil ia turunkan kecepatannya lalu memberikan Falisha tatapan mata yang dalam.Walau dua detik, Falisha dapat merasakan jika Matteo memberinya perhatian penuh. Andai saja bisa langsung berhenti di tengah kepadatan lalu lintas ini, Falisha yakin Matteo akan terus menatapnya intens.Terus terang saja, meski kedekatan Falisha dan Matteo tidak seperti pasangan yang saling mencintai pada umumnya, kondisi mereka yang saling bergantungan juga saling mendukung satu dengan yang lainnya menimbulkan semacam emosi dan ikatan tersendiri di antara mereka. Meski memang masih berlabel teman dengan sifat penikahan kerjasama saling menguntungkan.“Aku baik-baik aja, Mat … sungguhan!” ujar Falisha lagi guna meyakinkan Matteo, dia tahu bahwa pria sedikit mengkhawatirkannya sekarang.Mendengar apa yang baru saja dikatakan Falisha tan
Read more
Tameng Berupa Matteo
Dikarenakan telah memiliki janji temu dengan pemberitahuan sebelumnya dan memang sudah direncanakan, terang saja kedatangan Matteo membawa serta Falisha juga Ameera jelas ditunggu oleh sang pemilik rumah.Matthew dan Gisella Taslim telah mempersiapkan jamuan makan malam. Tidak bisa dibilang besar tapi tetap cukup mewah dengan dua belas jenis hidangan untuk menjamu calon menantu mereka yang akan dibawa oleh Matteo malam ini.Gugup menerjang Falisha sedemikian rupa saat mobil yang dikendarai Matteo perlahan memasuki halaman super luas milik putra tertua Kaisar Taslim ini. Netra kecokelatan Falisha berpindah-pindah tempat dari keberadaan rumah mewah ke taman buatan yang mengitari lalu ke Ameera dan terakhir singgah ke Matteo seakan dengan memandang pria itu ia dapat mencari kekuatan lebih.Jauh di sudut hati Falisha, ada kekhawatiran yang tetap berdenyut meski Matteo telah meyakinkan dirinya berkali-kali. Jika seorang diri, Falisha tidak akan mempermasalahkan apapun. Dirinya dihina atau
Read more
Yang Tidak Disangka
Familiar dan mengandung kerinduan, inilah kesan pertama yang merasuk di hati Falisha saat netranya bertemu dengan biru teduh milik Gisella. Biru yang sama menenangkannya seperti ketika Falisha menatap Matteo juga ia peroleh saat matanya saling mengunci dengan Gisella.Bertahun-tahun tidak berjumpa tidak menghilangkan kesan itu di hati Falisha. Tapi, kedalaman hati manusia siapa yang tahu? Bahkan waktu mampu membolak balikkan sikap dan karakter seorang manusia.Falisha sangat menyadari hal itu sehingga ia tidak ingin menggantungkan harapan yang tinggi mengenai keberhasilan pertemuan malam ini.Dingin menggerogoti Falisha lebih kuat lagi sekarang tapi tetap dipasangnya ekspresi sedatar mungkin agar tidak memprovokasi orang tua Matteo dengan kegugupannya.Keterkejutan tampak nyata pada raut wajah Matthew dan Gisella saat menyadari Matteo datang dengan dua orang yang tidak biasa. Dalam diam netra keduanya telah menangkap sosok besar Falisha dan si Kecil Ameera yang berada di tengah-tengah
Read more
Dibalik Layar
“Teddy ….!” seru seorang pria paruh baya menyambut kawan lamanya begitu ia menangkap sosoknya.Tidak hanya itu saja, dia juga segera berdiri dari duduknya dan menyongsong pria seumuran dengannya itu sambil merentangkan tangan guna memberikan pelukan.Senyum lebar diulas oleh pria yang dipanggil dengan nama Teddy itu, lantas membalas pelukan sang Sahabat dengan hangatnya.“Lama nggak jumpa, Vin!” ucap Teddy tanpa menghilangkan senyum di wajahnya, “sendiri aja Kamu? Vero mana?” lanjutnya bertanya sambil menempatkan diri untuk duduk di kursi yang ada di seberang kawannya, Alvin Sanjaya.Alvin Sanjaya dan Teddy Purnama Tirta merupakan kawan lama, mereka sudah berteman sejak masih di bangku kuliah dan sekarang menjalin kerja sama diberbagai bidang untuk memperbesar perusahaan masing-masing. Satu merupakan pemilik dari PT. Gema Sentosa dan yang lainnya merupakan Presdir dari Tirta Corp.“Ngapain di bawa? Kan biar kelihatan bujang!” jawab Alvin berkelakar, yang mana langsung disambut dengan
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status