All Chapters of Si Gendut Penakluk Bos : Chapter 41 - Chapter 50
118 Chapters
Mulai Menuai Karma
“Kamis besok, Kamu jadi ke pengadilan, Mas?” tanya Hera sambil mengoleskan selai srikaya kemasan ke roti tawar milik Bramantyo.Lain wanita tentu lain pula caranya mereka melayani Bramantyo. Falisha setiap hari selalu memberikan Bramantyo apa yang pria itu inginkan untuk mengisi perut dengan kepiawaiannya di dapur walaupun uang belanja diberikan pas-pasan sementara tidak demikian dengan Hera.Hera yang sama sekali tidak bisa memasak bahkan mendadar telur saja gosong memilih melayani Bramantyo dengan caranya yaitu membeli.Seperti sekarang ini, Hera lebih memilih membeli roti dan selai kemasan untuk sarapan mereka berdua. Padahal Hera sudah tinggal menetap di rumah berlantai dua itu sejak Falisha keluar dari rumah.Bramantyo yang sudah tertimpa masalah hukum dan mulai sibuk dengan perceraiannya memilih untuk tidak ambil pusing apa yang Hera sajikan.“Jadi … daripada harus keluar uang lagi buat bayar pengacara untuk ngurusin begituan, lebih baik pergi sendiri,” jawab Bramantyo sekeda
Read more
Anda Sudah Dipecat!
Ting!Denting khas sebagai tanda jika pintu besi telah membuka itu terdengar familiar di telinga Bramantyo. Pria itu keluar dari lift dengan perasaan yang sedikit lebih baik dari sebelumnya, meskipun keanehan akan pandangan ganjil rekan-rekan kerjanya tidak sepenuhnya menghilang dari pikiran.Beberapa hari cuti kerja membuat Bramantyo sedikit merindukan suasana kerja, apalagi kesibukan saat mengejar deadline proyek di waktu yang cukup mepet, adrenalinnya bagai terpacu.Bramantyo jelas cukup nyaman bekerja di PT. Gema Sentosa ini, bukan hanya jabatan serta gajinya yang tinggi tapi juga karena cocok dengan rekan sejawat apalagi ada Hera yang setahun belakangan bisa diajaknya bermain api.Bramantyo melangkah mantap menuju ruang kerjanya dan lagi-lagi mendapatkan tatapan mata yang begitu intens dari para karyawan yang dilewatinya.“Pagi …,” tegur Bramantyo dengan penuh kesengajaan pada Sintia, wanita yang selama ini menjabat sebagai sekretarisnya.Gugup langsung menyergap wanita yang ramb
Read more
Bramantyo VS Pramudya
“Maaf Pak Bram … barang-barang Anda sudah dikumpulkan dan ada di dekat meja Saya. Anda sudah dipecat sejak tiga hari lalu. Pak Pramudya yang ditunjuk Direktur untuk menggantikan posisi Anda,” tutur Sintia selembut dan sehalus mungkin pada Bramantyo walau tahu berita yang ia sampaikan ini sangat pahit rasanya.Bramantyo merasa seperti ada beban berat yang langsung dihantamkan ke kepalanya saat mendengarkan pernyataan Sintia.Bramantyo tidak ingin percaya akan kalimat Sintia, tapi kata-kata itu justru menjadi jawaban atas apa yang dipertanyakan olehnya di dalam kepala karena tatapan mata juga tingkah aneh para rekan kerjanya.Sinis dan arogansi di wajah Pramudya terlihat sangat jelas, begitu pula dengan pucat serta salah tingkah Sintia. Tingkah dua orang ini menusuk dalam ke hati Bramantyo.Sepuluh detik penuh Bramantyo terdiam membisu, tapi kedua orang yang berdiri di antaranya tidak melakukan apapun terutama Pramudya.Pramudya memang sengaja membiarkan Bramantyo larut dalam keterkejut
Read more
Hukum Sebab Akibat
Tidak ingin terus menerus menjadi pusat perhatian lebih lama, Bramantyo melangkahkan kakinya lebar-lebar meninggalkan area tersebut.Namun, baru beberapa langkah dilakukan pria ini, dia sudah berhenti dan berpaling pada Sintia yang mengekorinya dengan terburu-buru.“Sintia, Kamu tidak perlu mengantar, Saya bisa sendiri!” ucap Bramantyo yang sontak menghentikan Sintia.“Tapi, Pak …,” balas Sintia menggantung, ia tidak melanjutkan kalimatnya karena pelototan mata dari Bramantyo. Terbiasa bekerja dengan Bramantyo membuatnya refleks melakukan hal itu.“Saya belum lupa dimana letak ruangan Pak Supri!” tegas Bramantyo yang langsung mematahkan niat Sintia untuk mengantarnya.Sintia menghela napas tidak kentara, “Baik, Pak!” balasnya patuh, tidak memaksakan kehendak mengingat dia juga masih memiliki setumpuk pekerjaan yang tengah menunggunya.Mendengar hal itu, Bramantyo hanya mengangguk kecil sebagai responnya lantas kemudian melanjutkan langkah menuju ruangan kepala HRD PT. gema Sentosa den
Read more
Keputusan Final
"Tapi, Pak … kenapa Saya menerima pemecatan? Saya tidak bersalah, Saya hanya ijin cuti dan tiba-tiba semua berubah seperti ini!" kata Bramantyo mencoba membela diri meski getir terasa di hati karena dia tahu sepertinya apa yang ia lakukan sia-sia belaka.Bramantyo tidak sadar jika apa yang ia hadapi saat ini adalah hukum sebab akibat.Mendengar apa yang dikatakan oleh Bramantyo, mendadak Supri yang biasanya minim ekspresi itu berubah. Mata pria paruh baya yang dihiasi keriput itu memicing tajam pun alisnya juga ikut menukik, semua karena kalimat pembelaan yang dilontarkan.“Tidak … bersalah …?” balas Supri lambat-lambat dan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.Spontan, reaksi yang ditampilkan oleh Supri membuat Bramantyo merinding tidak kentara. Padahal dia orang yang tidak mudah terintimidasi tapi saat berhadapan dengan kepala HRD itu entah mengapa nyalinya menciut.“I-iya … memang begitu kan, Pak? Saya tidak bersalah jadi tidak seharusnya menerima pemecatan ini,” sahut Bramantyo
Read more
Dilema Hera
"Lo nggak lihat tadi, mukanya si B itu juteknya luar binasa pas keluar dari ruang HRD!" ucap seorang wanita bermata sipit."Heh, gimana-gimana?" sahut wanita lainnya yang tengah berada di dalam ruang pantry lantai tiga kantor yang bernama PT. Gema Sentosa itu.Hera yang tadinya ingin melangkah masuk guna mengisi ulang gelasnya dengan air mineral yang biasanya disediakan pihak kantor pun urung melanjutkan langkah karena mendengar suara dari dalam sana. Wanita ini memilih bersandar di dinding samping pintu yang membuka guna mencari tahu apa yang dibicarakan dua wanita itu.Tanpa perlu masuk, Hera sudah tahu siapa yang mereka bicarakan. Siapa lagi kalau bukan pria yang berstatus sebagai suami sirinya itu. Pun Hera juga mengenali dua wanita yang merupakan rekan satu divisinya, bahkan mereka satu ruangan dengannya.Kabar pemecatan Bramantyo sudah santer terdengar di seantero area kantor, sampai-sampai Hera yang hanya merupakan karyawan magang ini pun mengetahui gosip terbaru dan terhangat
Read more
Pertengkaran
“Kok sepi?” bisik Hera bergumam sendiri melihat kediaman itu dalam keadaan remang karena lampu yang belum dinyalakan setelah pintu yang tidak terkunci ini terbuka, “Mas Bram?” panggilnya sedikit keras sambil melangkah masuk.Hening, tidak ada jawaban yang menyahuti panggilan Hera.Berkerut sedikit kening Hera karena keadaaan yang menurutnya tidak biasa ini, tapi tetap dilangkahkannya kaki lebih jauh untuk masuk ke dalam rumah itu.Netra Hera beredar menatap sekeliling rumah yang di desain minimalis itu. Kondisinya terlihat berantakan dengan sepatu dan tas kerja Bramantyo yang diletakkan sembarangan, pun lantainya berdebu karena tidak ada yang pernah berinisiatif menyapu.Kondisi ini jelas jauh berbeda saat ia berkunjung semasa masih menyembunyikan hubungan dari Falisha. Di tangan wanita yang bertubuh tambun itu, rumah selalu dalam keadaan bersih dan rapi.“Dia sudah pulang kok! Tapi kenapa nggak nyahut?” bisik Hera berbicara sendiri nyaris tidak terdengar telinga saat matanya menangka
Read more
Pertengkaran (2)
"Kamu gebrak meja … Kamu bicara tinggi dan tajam sama Aku, Mas?" ucap Hera kaku, "memangnya kenapa kalau Kamu dipecat, Mas! Kamu 'kan bisa cari kerja di perusahaan lain! Berhenti dari Gema bukan berarti dunia mau kiamat!" sambungnya sarkas menusuk tepat sasaran.Oleh Bramantyo, pria yang hampir tidak pernah mendapatkan bantahan dari Falisha ini mendadak naik darahnya karena kata-kata Hera. Memang, dipecat bukan berarti semuanya berakhir tapi ada yang tidak diketahui oleh istri sirinya itu bahwasanya setelah meninggalkan PT. Gema Sentosa tadi pagi dengan perasaan kacau balau ia telah mendatangi tiga perusahaan besar lainnya yang ia kenal baik HRD mahupun managernya.Hasil yang Bramantyo peroleh tentu pahit. Bramantyo mengalami penolakan dengan berbagai alasan, yang mana tanpa ia ketahui sebenarnya ada campur tangan Matteo si CEO Taslim Grup di belakangnya."Nggak usah banyak bantah Kamu Hera! Turutin aja apa kata suamimu! Pokoknya mulai sekarang harus hidu
Read more
Sidang Perceraian
Bramantyo memarkirkan mobil berwarna putihnya di halaman parkir gedung pengadilan agama dengan wajah lesu karena kurang tidur dan memang dia kurang istirahat.Bukan tanpa alasan, Bramantyo memang tengah diliputi masalah bertubi-tubi walaupun itu karena ulahnya sendiri.Pasca pertengkarannya dengan Hera si Istri Siri, wanita itu benar-benar meninggalkan dia kemarin. Tidak hanya pergi, Hera bahkan sengaja menonaktifkan ponselnya hingga Bramantyo tidak bisa menghubunginya.Bramantyo menghela napas panjang, untuk masalah Hera ia tidak ingin mengurusnya dulu. Dia akan membujuk wanita itu nanti termasuk juga sang Ibu kandung Reni yang masih mengambek karena permasalahan sebelumnya.Sidang hari kamis ini dijadwalkan jam satu siang dengan agenda mediasi dan Bramantyo masih ada waktu sekitar setengah jam lagi.Memanfaatkan waktu yang singkat ini, Bramantyo meraih ponselnya lalu dengan cepat mengirimkan lagi email lamaran kerjanya ke beberapa perusahaan terkenal.Bramantyo memang mau tidak mau
Read more
Ajakan Kencan
Falisha baru saja usai mengantar dokter yang datang setiap harinya merawat Ameera ketika ponsel wanita itu berbunyi nyaring menarik perhatian.Tanpa firasat apapun Falisha melangkah kembali ke arah meja ruang tamu, tempat dimana ia meletakkan ponselnya alih-alih menemani putri semata wayangnya yang tengah bermain bersama Bik Jum.Saat Falisha meraih benda pipih itu, detik itu pulalah ia tertegun melihat nama yang tertera di atas layar.Fakta sesungguhnya, walau Falisha telah menghapus foto-foto kebersamaan keluarga kecilnya–yang kini telah berantakan–dari sosial media, wanita ini sama sekali belum menghapus nama calon mantan suaminya itu dari kontak ponsel.Bukannya Falisha sengaja tapi ia melupakan hal yang bisa dibilang remeh ini.Sekarang, entah dengan alasan apa Bramantyo menghubunginya dan Falisha tidak tahu harus menerima atau menolak panggilan telepon ini. Padahal, semasa belum bercerai dan masih terikat status Bramantyo sangat jarang sekali menelponnya lebih dulu. Berbagai per
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status